NovelToon NovelToon
Love Across Realm

Love Across Realm

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Beda Dunia / Dan budidaya abadi / Epik Petualangan / Romansa / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Chintyaboo

Ketika tombak itu dihunuskan ke arahnya, Qu Fengxiao sudah tidak memiliki terlalu banyak harapan lagi untuk mengembalikan segalanya seperti semula. Satu-satunya keluarga yang ia punya membunuhnya. Dia jatuh ke dalam keputusasaan. Tapi siapa sangka, dia akan terbangun di dunia lain di mana teknologi lebih maju dari duniannya. Ditambah, dia harus berurusan dengan ilmuwan gila dari sebuah institusi raksasa yang terhubung dengan keluarganya.

Belum selesai dengan itu, tiba-tiba seseorang mengajaknya menikah dan membuatnya bingung dengan keberadaan dua pria yang terlihat mirip di dua dunia.

"Tuan Dewa Kuno, kau tidak sedang mempermainkanku, kan?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chintyaboo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Misteri Dewa Hukum

“Roh Guntur, apa kau melupakanku?” Qu Fengxiao merasa agak tertekan. Semakin lama dia mencoba memisahkan keduanya, semakin dia merasa Roh Guntur di dekatnya.

Hanya ada satu Roh Guntur di dunia. Itu adalah kunci menuju Alam Dewa. Juga merupakan peninggalan ibunya. Qu Fengxiao kehilangannya karena Dewa Hukum. Sekarang, tiba-tiba Roh Guntur ada di sini, bagaimana Qu Fengxiao bisa tenang?

Tongkat itu menjadi retak karena tekanan kedua kekuatan. Qu Fengxiao sebisa mungkin menarik keduanya di kedua tangannya secara paksa yang mengakibatkan guntur di langit menggelegar. Petir menyambarnya berkali-kali.

Di kejauhan sana, semua orang dapat melihat badai guntur yang tidak ada hentinya di langit gelap. Huo Yuzheng melihat langit yang dipenuhi guntur itu dengan mata menyipit.

Dia melihat mayat-mayat di sekitarnya. James masih bersembunyi di balik bebatuan, ketakutan. Tanpa dilihat oleh siapa pun, Huo Yuzheng mengangkat tangannya dan cahaya merah menarik semua jiwa mayat-mayat itu ke arah tangannya.

Seketika, mayat-mayat itu menghilang. Huo Yuzheng baru saja akan melangkah ke asal guntur, tapi langkahnya terhenti begitu ia merasakan rasa sakit di dadanya hingga membuat kakinya lemas. Dia jatuh setengah berlutut dan memuntahkan darah. Urat-urat merah menunjukkan diri di sekitar lehernya.

James yang melihatnya langsung menghampiri.

“Apa kau baik-baik saja?” Dia khawatir. Saat menyentuh bahu Huo Yuzheng, rasa panas yang menyengat dan membakar menjalar di tangannya hingga membuat James terkejut dan melihat tangannya melepuh.

“Apa yang terjadi?” James bingung. Huo Yuzheng tampak menderita kesakitan, tapi dia tidak dapat melakukan apa pun. Dia jadi panik.

Qu Fengxiao masih berjuang sendiri merebut kembali Roh Guntur. Kekuatan Roh Guntur merupakan kekuatan yang misterius. Itu setara dengan keberadaan Dewa Kuno. Sedangkan Qu Fengxiao hanya dewi biasa saat ini. Kekuatannya tidak bisa disebutkan di depan Roh Guntur.

Namun, dia tahu cara mengendalikannya. Qu Fengxiao menggunakan kesadaran spiritualnya untuk menghubungi Roh Guntur kembali selagi memisahkannya dari tongkat. Roh Guntur bergabung dengan benda untuk bersembunyi. Dia pasti telah mengalami banyak hal di dunia ini.

“Dewa Hukum, aku benar-benar akan bertarung sampai mati denganmu jika terjadi sesuatu pada Xiao Lei.”

Dewa Kuno atau apa pun itu, dia tidak takut! Siapa yang hari itu menyebutnya tidak bisa melindungi Roh Guntur? Qu Fengxiao sangat ingin membalikkan kata-kata itu di depan wajahnya!

Saat kesadarannya menemukan kesadaran Roh Guntur, tekanan itu mengurang. Namun, tetap sulit membantunya berpisah dengan tongkat. Sepertinya Roh Guntur telah bergabung dalam waktu yang lama hingga kesadarannya terkikis dan sulit ditemukan.

Sangat sulit memisahkannya secara paksa kecuali Roh Guntur sendiri yang ingin. Qu Fengxiao melepasnya dan duduk seraya bersandar. Dia tidak peduli pada kobaran api di sekitarnya. Karena tempat yang ia duduki kali ini terhindar dan api dan tidak ada api yang bisa mendekat.

“Hanya tongkat kayu jelek, seleramu sangat buruk,” gerutu Qu Fengxiao.

Saat wanita itu menghela napas panjang dan berpikir untuk membawa sekalian tongkatnya, sebuah cahaya biru gelap keluar dari tongkat dan memunculkan sepasang mata bundar yang berair.

Qu Fengxiao terdiam ketika melihatnya. Matanya membulat. “Xiao Lei!”

Pemilik sepasang mata bulat itu berkedip beberapa kali. Cahaya biru gelap itu lambat laun memadat dari arah tongkat dan membentuk bola bulu sebesar kepalan tangan dengan sepasang mata bundar yang besar. Sosoknya melompat-lompat di atas tongkat, lalu menyambar dengan kecepatan tinggi ke arah Qu Fengxiao.

Qu Fengxiao sangat shock. Dia merentangkan kedua tangannya, menyambut sambaran Roh Guntur seolah bertemu teman lama.

“Xiao Xiao!” Suara bola bulu biru yang kekanakan terdengar, berteriak seolah melepaskan rasa rindu yang melekat selama bertahun-tahun. Dia terbang ke arah Qu Fengxiao. Jatuh di pelukan Qu Fengxiao.

Qu Fengxiao memeluk dengan erat. Bola bulu itu pas dengan kepalan dua tangannya. Padahal dulu dia merasa bola bulu itu sebesar kepalanya.

“Xiao Lei, kamu menyusut sangat banyak.”

“Bocah tengik, kamu lebih gemuk daripada terakhir kita bertemu.”

“Kamu telah menderita. Bahkan sampai merasuki tongkat jelek itu.”

“Kamu terlalu banyak makan sampai kayu dan batu juga dimakan, tidak mendengarkan nasihatku.”

“Xiao Lei!”

“Xiao Xiao!”

Kedua makhluk itu melepas rindu dengan cara mereka sendiri. Setelah lama berpelukan, Roh Guntur duduk di bahu Qu Fengxiao. Qu Fengxiao berdiri, lalu terbang ke langit meninggalkan mansion yang terbakar.

Qu Fengxiao mendarat di tempat aman dan sepi, lalu melihat Roh Guntur yang tersedu-sedu di bahunya.

“Kenapa?” tanya Qu Fengxiao.

“Huhu, aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini. Hariku sangat buruk sebelumnya. Manusia sangat jahat. Aku tidak mau tinggal dengan manusia lagi!” Roh Guntur seperti sedang menangis, tapi tidak keluar air mata.

“Kau belum menceritakan padaku bagaimana kau bisa di sini.” Qu Fengxiao penasaran akan hal itu. Seharusnya Roh Guntur ada di tangan Dewa Hukum.

Roh Guntur masih terisak. Dia melayang ke hadapan Qu Fengxiao, lalu mulai bercerita, “Semua ini salah iblis itu! Saat kau sekarat, Dewa Hukum datang untuk menangani masalah dan bertarung dengan Qu Fengxiu. Dia membawamu pergi melalui celah ruang dan waktu dan menggunakan aku sebagai kunci dunia untuk membuka dunia lain. Kamu dan aku pergi terlebih dahulu sedangkan Dewa Hukum menahan iblis itu. Tapi iblis itu justru merusak pembatas dunia, sehingga mereka juga tersedot ke dalam celah.”

“Dunia sangat luas. Aku awalnya sangat takut saat tiba di dunia asing ini dan berpisah denganmu. Aku pikir kalian ada di dunia yang berbeda-beda, sehingga aku berusaha membuka kembali celah ruang dan waktu kembali untuk mencari kalian. Tapi pembatas dunia rusak dan manusia-manusia itu menemukanku. Aku terpaksa masuk ke dalam tongkat untuk bersembunyi.”

Jadi semua ini memang berawal dari kejadian itu. Pembatas dunia rusak karena kejadian itu. Qu Fengxiao tidak habis pikir, segalanya akan menjadi semakin rumit.

Kakaknya ... bagaimana kabarnya?

“Kakakku ... apa dia di sini juga?” Qu Fengxiao jadi khawatir.

“Entahlah. Aku baru saja menemukanmu di sini. Celah ruang dan waktu sangat luas. Kita bahkan sudah melewati bertahun-tahun lamanya di dalam sana untuk sampai di dunia ini tanpa kau sadari. Selain itu, Dewa Hukum juga ikut terbawa. Jika bukan di dunia ini, mereka mungkin ada di dunia lain.”

Jika Qu Fengxiu ada di dunia ini, berdasarkan sifatnya, dia akan membuat perubahan besar pada dunia. Lupakan Red Room. Bahkan negara-negara di dunia ini akan dijadikan abu olehnya.

Tapi ini sudah lewat satu tahun. Kalau Qu Fengxiu benar di sini, seharusnya dunia ini sudah berubah seperti di dunianya. Dunia ini masih baik-baik saja, berarti Qu Fengxiu tidak di sini.

Kalau begitu, bagaimana dengan Dewa Hukum?

“Kenapa Dewa Hukum datang? Seharusnya dia sudah di Alam Dewa.” Qu Fengxiao tidak memiliki kesan baik terhadap dewa itu. Hubungan mereka tidak bagus. Kenapa justru menyelamatkannya?

“Dewa Hukum adalah murid Dewi Naga. Dia membawaku juga demi Dewi Naga. Menyelamatkanmu, juga karena Dewi Naga. Selain itu, aku dengar Kaisar Dewa juga sudah melakukan beberapa tindakan pada Qu Fengxiu dan mengirim Dewa Hukum untuk menyelesaikan masalah. Sekali mendayung, dua pulau terlampaui.”

“Kaisar Dewa juga peduli masalah ini?” Qu Fengxiao tidak percaya. Kaisar Dewa adalah sosok penyendiri. Dia bahkan tidak pernah melihatnya.

“Itu ....” Tampaknya ada hal yang disembunyikan Roh Guntur. “Karena itu masalah dunia, tentu saja harus segera diselesaikan.”

“Tapi tidak harus sampai mengirim seorang Dewa Kuno. Meski Qu Fengxiu kuat, itu agak berlebihan.”

Roh Guntur menghela napas. “Kamu tidak tahu, Qu Fengxiu telah pergi ke Alam Dewa lebih awal darimu. Dia sangat brutal dan tidak terkendali. Bahkan ratusan Dewa Utama harus mewaspadainya.”

Tujuan akhir para dewa di Alam Atas adalah naik ke Alam Dewa. Sedangkan Qu Fengxiao masih di ambang tahap itu sebelum akhirnya Qu Fengxiu datang mengacau. Qu Fengxiao tidak terkejut tentang Qu Fengxiu yang sudah tiba lebih awal. Tapi dia terkejut, kekuatan Qu Fengxiu sebenarnya bisa mengancam ratusan Dewa Utama di Alam Dewa.

Perlu diketahui, posisi Dewa Utama di Alam Dewa cukup tinggi dan hanya ada ratusan. Yang tertinggi adalah Kaisar Dewa, kemudian Dewa Kuno yang menyetarai Kaisar Dewa, lalu Tetua Dewa yang asing, Dewa Utama yang setara Raja Dewa, Dewa Alam, dan para kultivator dewa yang sedang memupuk kekuatan mereka.

Qu Fengxiao menghela napas panjang. Perjalanannya masih sangat panjang, tapi sudah menemukan masalah seperti ini. Sebelum pembatas dunia diperbaiki, dia tidak bisa kembali.

Qu Fengxiao pergi ke arah kerumunan orang-orang yang sedang heboh akan kebakaran yang terjadi. Menarik anak lelaki beracun itu, lalu memasuki mobil dan pergi.

Sambil mengemudi, Qu Fengxiao melirik anak laki-laki di sampingnya dan bertanya pada Roh Guntur, “Apa yang harus kulakukan pada anak ini? Xiao Lei, kau tahu mengapa dia memiliki kekuatan seperti itu?”

Roh Guntur berkata di bahunya, “Ceritanya panjang. Red Room sedang melakukan penelitian evolusi terhadap manusia. Manusia sangat lemah. Dengan evolusi yang mereka ciptakan, maka manusia akan memiliki kekuatan tak terduga di masa depan dan mencapai puncak rantai makanan tertinggi. Namun, mereka tidak hanya mengujinya pada manusia, tapi juga pada hewan, membuat hewan itu bermutasi. Aku pikir ini sudah menjadi hukum sebab-akibat. Jika manusia terlalu kuat di bumi, mereka akan semakin semena-mena. Jadi hewan juga harus berevolusi untuk memberi batasan.”

“Pengujian macam apa yang bisa membuat anak sekecil ini menjadi sangat kuat?” Qu Fengxiao merasa sangat terkejut. Tidak disangka manusia bisa mencapai tahap seperti itu.

Roh Guntur menjelaskan, “Di sanalah masalahnya. Dia pasti terkena zat beracun yang membuatnya memiliki kekuatan seperti itu. Pada umumnya, manusia akan mati jika terkena zat beracun. Tapi anak ini masih hidup karena memiliki gen khusus yang telah dikombinasikan oleh Red Room. Gen ini membuat siapa pun akan menyerap zat atau unsur pertama setelah keluar dari inkubasi, lalu menjadikan unsur itu menjadi bagian dari tiap sel tubuhnya.”

“Kau bisa lihat, air mata anak itu beracun. Gigitannya juga beracun. Semua yang berasal darinya beracun. Karena dia adalah bagian dari racun itu sendiri. Sama sepertimu yang merupakan bagian dari racun dingin, sehingga seluruh tubuhmu memiliki hawa dingin”

Qu Fengxiao merenung sejenak. Jika benar seperti itu, pantas saja Loraine bisa menyerap cahaya di langit dan menjadikan itu sebagai senjatanya. Loraine adalah bagian dari cahaya itu sendiri.

Orang lain yang telah bertarung dengannya juga sama. Mereka bertarung tanpa memandang tingkatan. Asal mampu, mereka bisa mengalahkan siapa pun di muka bumi dengan mengandalkan kekuatan yang mereka dapatkan.

Sistem dunia ini membuat Qu Fengxiao sakit kepala. Dia masih agak tidak terbiasa. Dia selalu membanggakan dirinya sendiri memiliki tingkat kultivasi teratas dan tidak ada yang bisa mengalahkannya. Namun di dunia ini, kekuatan siapa pun bisa menjadi lebih kuat darinya asal mampu menggunakannya dengan efisien tanpa memikirkan konsumsi energi spiritual.

Meski mereka berbeda dari orang-orang di Aliansi Pemburu yang masih menerapkan cara tradisional, mereka tetap bisa bersaing atau bahkan lebih kuat.

Pada saat ini, Qu Fengxiao jadi mengkhawatirkan Huo Yuzheng. Ada berapa banyak manusia seperti itu yang mengejarnya?

Dia melirik anak kecil di sampingnya. Ia berpikir untuk membawanya terlebih dahulu agar Red Room tidak menyalahgunakannya. Kekuatan gas racun itu sangat berbahaya. Dia akan berdiskusi pada Huo Yuzheng untuk masalah ini.

Qu Fengxiao tiba di hotel hanya kurang dari satu jam. Dia memarkirkan mobil dan langsung mencari keberadaan Huo Yuzheng.

Saat memasuki hotel, dia bertemu dengan James. Menarik anak kecil yang ia bawa sejak tadi, lalu menyerahkannya pada James.

“Jangan membuatnya menangis, aku ada urusan dengan Huo Yuzheng dan ingin bicara. Di mana dia?”

James tercengang. Ia tampak gugup ketika memandang Qu Fengxiao dan ragu-ragu berkata, “Xiao Xiao ... dia ... aku tidak tahu. Suasana hatinya buruk dan aku tidak tahu kondisinya. Sebaiknya kamu tidak menemuinya untuk saat ini.”

“Apa terjadi sesuatu?” Qu Fengxiao cemas.

“Aku juga tidak mengerti. Sejak diserang, dia terluka lalu bertingkah aneh dan suasana hatinya menjadi sangat buruk. Aku bahkan diusir. Omong-omong, kau baik-baik saja, kan? Kemana saja kamu seharian?”

Qu Fengxiao terkejut saat mendengar kalau Huo Yuzheng terluka. Dia tanpa berpikir panjang pergi ke kamar unit mengabaikan peringatan James.

Huo Yuzheng tidak ada di kamarnya, jadi pasti di kamar James. Dia memasuki kamar James yang tidak dikunci dan merasakan perasaan aneh. Rasanya sangat sesak. Dia baru saja masuk, tapi udara di dalam kamar sangat sesak dan panas. Seperti sedang terbakar, tapi tidak ada api.

Qu Fengxiao biasanya tidak bisa merasakan suhu. Tapi Huo Yuzheng adalah pengecualian dari segala hal yang dialaminya.

“Huo Yuzheng?” Qu Fengxiao masuk lebih dalam dan melihat sosok pria yang tengah duduk sofa depan tv. Rautnya tampak baik-baik saja saat melihat ke arah Qu Fengxiao. Aura menyesakkan itu juga hilang tiba-tiba.

Rasanya seperti memasuki ruangan yang berbeda. Qu Fengxiao bingung sesaat seraya menghampiri.

“Kau baik-baik saja?” Qu Fengxiao duduk di sebelahnya.

Huo Yuzheng mengangguk pelan. Tampaknya menjadi lebih dingin dari biasanya. “Kita akan pulang besok.”

“Besok?” Qu Fengxiao terkejut.

“Beritamu ada di mana-mana.” Dia menyalakan televisi. Terbakarnya rumah Wilson tanpa menyisakan satu pun kehidupan diberitakan dan menjadi berita terpanas. Selain itu, pergerakan Qu Fengxiao yang keluar dari mansion dan memasuki mobil bersama seorang anak laki-laki tertangkap kamera dari jauh secara tak terduga.

Qu Fengxiao tidak tahu kalau ia tertangkap kamera. Dia memijit keningnya dan menghela napas. Dia tidak begitu berhati-hati dan melupakan kalau siapa pun bisa mengabadikan jejaknya melalui kamera di dunia ini.

“Tidak seharusnya kau pergi ke sana. Kau tidak sedang ditangkap.” Nada bicara Huo Yuzheng sangat dingin. Dia sepertinya marah.

“Aku tahu.” Qu Fengxiao merasa tidak enak. “Tapi aku melakukannya juga karena tidak ingin melewatkan kesempatan. Jika aku melepaskan Loraine atau membunuhnya, keluarganya tetap akan mencariku.”

“Kalau mereka akan datang, biar mereka datang.”

“Itu akan lebih merepotkan.”

“Tidak menutup kemungkinan Red Room tidak akan menemukanmu lagi. Sekarang, tidak hanya Red Room yang mencarimu.”

Qu Fengxiao meremas ujung pakaiannya. “Memangnya siapa yang bisa mengancamku? Aku melakukannya karena aku mampu. Jika ada yang mengusikku, bunuh sampai akar.”

“Kau tidak bisa menyamakan dunia ini dengan duniamu. Ini bukan tempatmu, jadi kau tidak bisa melakukan sesuatu sesuai dengan pemahamanmu sendiri.”

Qu Fengxiao menggertakkan giginya. “Jadi kau menyalahkanku.” Dia mendengus. “Aku dengar suasana hatimu sedang buruk, jadi aku tidak akan mempermasalahkan sikapmu. Namun, bukan berarti kau bisa membatasiku. Jangan berpikir aku tidak bisa melakukan semuanya sendiri. Aku tidak menyesali apa yang kulakukan.”

“Qu Fengxiao—“

“Aku akan keluar. Melihatmu membuatku kesal.” Qu Fengxiao beranjak dan pergi begitu saja.

Huo Yuzheng berdiri dan mengejar sampai pintu. Tapi dia tidak melanjutkan langkah, hanya melihat kepergian Qu Fengxiao sepanjang lorong.

James bingung saat melihat raut masam Qu Fengxiao di lift. Qu Fengxiao pergi keluar hotel sendirian mengabaikan panggilan James yang sedang bingung tentang anak kecil yang dibawa wanita itu.

Qu Fengxiao tiba di parkiran. Saat melihat mobil curiannya, dia mengubah nomor plat dengan sihir sebelum akhirnya masuk ke dalam.

“Hanya karena satu kesalahan kecil, memarahiku seperti itu. Lihat saja, aku tidak akan kembali.” Qu Fengxiao menggerutu kesal dan mengemudikan mobil seperti orang gila.

Emosinya tidak stabil. Kecepatannya mengendarai mobil sangat cepat. Dia juga telah mengubah warna rambut dan matanya menjadi hitam agar tidak terdeteksi.

Dia tiba di grill dan masuk ke dalam. Pergi ke meja bar, lalu memesan wiski. Di malam hari grill masih ramai, justru lebih ramai dari siang hari. Keberadaan Qu Fengxiao tidak terlalu diperhatikan di sini.

Qu Fengxiao terlalu kesal sampai dia minum sangat banyak. Namun, itu tidak membuatnya mabuk sama sekali. Dia justru semakin kesal.

“Apa bertengkar dengan suamimu?” tanya Gwen yang datang secara tak terduga.

Qu Fengxiao meliriknya sekilas, lalu mencibir, “Aku tidak punya suami.”

Gwen terkekeh. Dia menuangkan wiski ke dua gelas di meja. “Membakar rumah Wilson, dan membunuh orang-orang Red Room tanpa sisa sehingga jadi buronan. Kamu benar-benar bernyali. Masuk akal jika kalian bertengkar.”

“Apa ini alasanmu tidak menikah?”

“Itu salah satunya.”

“Kau tidak berkata kalau Red Room telah dihancurkan oleh Isabella sebelum kematiannya kemudian pindah ke Hangzhou.”

“Jika aku mengatakannya, apa kau akan menghancurkan orang-orang mereka di Inggris?”

“Itu tetap kulakukan jika mereka mengusikku. Selain itu, mereka juga menangkap teman lamaku.”

“Oh? Apa tampan?”

“Lucu dan imut.”

“Ternyata kamu menyukai sesuatu yang lucu. Tapi aku tidak melihat kalau suamimu terlihat lucu.”

Qu Fengxiao meletakkan gelas di tangannya dengan suasana hati buruk. “Aku tahu kau memataiku, tapi jangan membicarakannya sekarang.”

Gwen mengedikkan bahu. “Jadi kau akan kembali ke Shanghai?”

“Kalau bisa, aku akan langsung meluncurkan roket ke Hangzhou sekarang.” Qu Fengxiao mengambil wiski lagi, tapi Gwen menahannya.

“Markas Red Room jauh di bawah tanah pinggiran Kota Hangzhou. Mereka memiliki jaringan yang luas. Butuh banyak usaha untuk mendekatinya.”

Qu Fengxiao merebut wiski itu, lalu berkata, “Apa kau akan membantuku? Aku sudah masuk kualifikasi untuk membantumu balas dendam, kan?”

“Kau sangat pandai menebak.” Gwen terkekeh.

“Jadi kau akan ikut bersamaku besok?”

Gwen tampak berpikir sejenak. “Akan kupikirkan. Sebenarnya, aku tidak begitu tertarik bergabung.”

Qu Fengxiao memutar bola mata dan memutar badan menghadap meja. Dia mengambil minuman lagi tanpa mengucapkan sepatah kata.

Di dunia ini, memang tidak ada yang bisa diandalkan selain diri sendiri.

To be continue

1
Tiara Bella
mampir Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!