Happy reading readers!
Menceritan seorang gadis yang diberikan kesempatan untuk hidup kembali setelah kematiannya yang begitu mengerikan.
Purple anak dari Duke Vierra yang dititipkan pada Duke Hadid setelah kematiannya. Purple yang tumbuh dengan menjadi gadis yang cantik, dia begitu mencintai anak sulung dari Duke Hadid yang bernama Keyron.
Namun sayang cintanya yang begitu dalam tak terbalaskan bahkan cinta tulusnya dibalas dengan kematian yang begitu mengerikan, sehingga meninggalkan trauma yang begitu dalam pada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Burik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10. Meminta Izin
Kini Purple sudah berada di ruangan kerja Duke Hadid, dia meremas gaunnya dengan kuat, keheningan yang sedari tadi membuat suasana menjadi tegang.
“Apa yang ingin kamu katakan Purple?” Tanya Duke Hadid yang masih terfokus dengan dokumen yang harus dia priksa.
“Itu… saya…” ucap Purple gugup.
Melihat tingkah Purple Duke Hadid pun melepas kaca mata kerjanya dan fokus menatap Purple sambil menunggu jawaban.
Setelah menenangkan diri dan beberapa kali menarik nafas panjang Purple pun mulai tenang.
“Itu.. saya ingin meminta izin” ucap Purple.
Duke Hadid manautkan alisnya, “izin untuk apa?” Tanya Duke Hadid.
“Saya ingin pindah kembali ke kastil Vierra tuan Duke” ucap Purple sambil menunduk.
Duke Hadid terkejut mendengar ucapan Purple, “apa ada yang kurang dari pelayanmu disini?” Tanya Duke Hadid.
“Tidak ada..! Saya hanya merindukan ayah saya jadi saya ingin kembali ke kastil Vierra” ucap Purple.
Duke Hadid pun menghela nafas dengan kasar, “ayahmu menitipkanmu kepadaku jadi keselamatan dan kenyamanmu akan menjadi tanggung jawabku” ucap Duke Hadid.
Purple merasa tidak mendapat jawaban pun kembali bertanya, “apakah saya diizinkan tuan Duke?”
“Disana sudah lama terbengkalai Purple, kamu tidak bisa tinggal disana” ucap Duke Hadid.
“Tapi tuan Duke saya ingin lebih mandiri dan selama ini saya bergantung pada tuan Duke jadi saya mohon tolong izinkan saya kali ini” ucap Purple memohon.
Duke Hadid pun memijit pelipis yang terasa pening, “baiklah jika itu sudah menjadi keputusanmu, aku tidak akan memaksa tapi kamu bisa membawa beberapa pelayan dan prajurit bersamamu” ucap Duke Hadid.
“Baik! Terima kasih tuan Duke” ucap Purple.
Sebelum Purple ingin meninggalkan ruangan kerja Duke Hadid, langkahnya terhenti saat Duke Hadid memanggilnya.
“Tunggu Purple! Kamu tidak perlu memanggilku tuan Duke, panggil saja aku ayah seperti dulu kamu memanggilku” ucap Duke Hadid.
“Maaf tuan Duke saya tidak bisa bagaimanapun saya tidak memanggil anda seperti itu” jawab Purple.
Mendengar jawaban Purple Duke Hadid hanya bisa menghela nafasnya dengan kasar.
Purple pun meninggalkan ruangan kerja Duke Hadid, dia segera menuju ke kamarnya.
Setelah sampai dia segera mencari keberadaan Lili.
“Lili… Lili…” panggil Purple.
“Ada apa nona?” Ucap Lili menghampiri Purple.
“Tuan Duke sudah mengizinkan kita untuk pindah” ucap Purple senang.
“Wahh baguslah nona” timpal Lili yang juga ikut senang.
“Apakah semuanya sudah siap Lili?” Tanya Purple.
“Sudah nona” jawab Lili.
TOK TOK TOK
Suara ketukan pintu dari luar, “saya akan membukakan pintu dulu nona” ucap Lili yang dibalas anggukan oleh Purple.
“Permisi saya Khail saya ditugaskan tuan Duke untuk menjaga nona Purple” ucap pria dengan baju khas prajurit.
“Baik sir Khail kami sudah selesai bersiap” ucap Lili.
Mereka berdua pun masuk ke dalam kamar Purple.
“Salam nona saya Khail, mulai hari ini saya akan menjadi pengawal nona” ucap Khail.
“Baiklah sir Khail tolong bantu Lili memindahkan barang- barang ini ke kereta” ucap Purple ramah.
“Baik nona” ucap Khail.
Setelah semuanya selesai mereka pun segera bergegas dan tak lupa ada sekitar lima pelayan tambahan dan lima prajurit tambahan yang mengikuti Purple selain Khail.
*****
Sementara dilain tempat Keyron dipanggil ke istana tadi pagi sehingga dia tidak mengetahui bahwa Purple aku pergi dari kastil Lavette.
“Dalle” panggil Keyron.
“Saya tuan” jawab Dalle.
“Mulai sekerang aku tugaskan kamu untuk melindungi Purple secara diam- diam” ucap Keyron tegas.
“Baik tuan saya akan melindungi nona dengan nyawa saya” ucap Dalle.
Keyron pun berjalan keluar dari istana sambil diikuti oleh Dalle dibelangkangnya setelah membahas masalah kerajaan bersama raja Jackson dan pada penjabat lainnya.
Keyron pun menaiki kudanya dan memacu menuju ke kastil Lavette.
Setelah beberapa saat Keyron pun sampai, saat dia ingin mencari Purple di kamarnya langkahnya terhenti oleh Ciera yang memanggilnya.
“Kak Key” panggil Ciera.
Keyron pun menatap Ciera tajam, “apa?” Ucap Keyron dingin.
“Maaf aku mengganggu kak Key… tapi kak sudah lama Ciera berada di dalam kastil” ucap Ciera gugup.
Keyron hanya menatap tajam, “lalu?” Ucap Keyron.
“Itu… apakah kakak bersedia pergi bersamaku berjalan- jalan di daerah kota” ucap Ciera.
“Aku tidak bermaksud kak, aku hanya gadis dari daerah perbatasan kerajaan jadi tidak terlalu tau apa saja yang ada di kota” lanjut Ciera.
“Aku sibuk! Kamu bisa pergi bersama pelayanmu” ucap Keyron dingin dan langsung berlalu sebelum sempat Ciera berbicara lagi.
Keyron pun melanjutkan langkahnya menuju kamar Purple, entah hatinya merasa tidak tenang seperti akan ada yang menghilang.
Setelah sampai di kamar Purple, terlihat sepi tanpa ada orang satu pun. Keyron pun mengetuk pintu namun tak ada jawaban.
“Maaf tuan Duke” ucap pelayan menghampiri Keyron.
Keyron pun menatap pelayan itu tajam, sehingga membuat pelayan itu ketakutan
“Maaf tuan nona sudah pidah ke kastil Vierra” ucap pelayan itu.
######