NovelToon NovelToon
Nur

Nur

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Redwhite

Seperti artinya, Nur adalah cahaya. Dia adalah pelita untuk keluarganya. Pelita untuk suami dan anaknya.

Seharusnya ...

Namun, Nur di anggap terlalu menyilaukan hingga membuat mereka buta dan tak melihat kebaikannya.

Nur tetaplah Nur, di mana pun dia berada dia akan selalu bersinar, meski di buang oleh orang-orang yang telah di sinarinya.

Ikuti kisah Nur, wanita paruh baya yang di sia-siakan oleh suami dan anak-anaknya.

Di selingkuhi suami dan sahabatnya sudahlah berat, di tambah anak-anaknya yang justru membela mereka, membuat cahaya Nur hampir meredup.

Tapi kemudian dia sadar, akan arti namanya dan perlahan mulai bangkit dan mengembalikan sinarnya.

Apa yang akan Nur lakukan hingga membuat orang-orang yang dulu menyia-nyiakannya akhirnya menyesal?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Keduanya sampai di rumah ketua RW di daerah tempat tinggal Bety dan Sulton.

Bety dengan semangat mengetuk pintu rumah berwarna cokelat kusam itu.

"Iya sebentar!" pekik suara seorang wanita dari dalam.

Tak lama pintu terbuka dan muncullah wanita bertubuh gempal dengan rambut acak-acakkan khas bangun tidur.

"Mbak Ety, ada apa?" tanya wanita itu sembari menguap lebar.

"Eh Bu Rw ini saya bawakan kakak ipar saya yang saya bilang tadi pagi," jelas Bety.

"Oh iya, lupa saya, ayo masuk-masuk," ajak Bu Rw sambil membuka pintunya lebar.

Bety dan Nur sempat terdiam saat melihat keadaan rumah Bu Rw yang sangat berantakan dan kotor.

Banyak sekali bungkus makanan ringan dan barang berceceran di sana.

Nur bahkan harus mengernyitkan hidung kala mencium bau tak sedap dari dalam rumah ketua RW itu.

Kok bisa orang kaya gini kepilih jadi ketua RW, ucap Nur dalam hati.

"Kenapa bengong? Jijik masuk rumah saya?" ucap Bu Rw ketus.

"Eh, enggak Bu," balas Bety buru-buru sambil menarik Nur masuk.

Keduanya sempat bingung hendak duduk di mana karena di atas sofa juga banyak barang seperti pakaian dan barang-barang lainnya.

Bety akhirnya menggeser beberapa barang agar dirinya bisa duduk dengan Nur.

Sungguh ia ingin sekali muntah karena tak tahan mencium bau rumah bu RW.

"Sebentar ya saya mau cuci muka dulu," ucap Bu Rw lantas berlalu pergi.

Sepeninggal Bu Rw, Nur lantas menatap sang adik ipar meminta penjelasan.

"Mbak harus kerja di sini Ty? Mbak ngga yakin—" ucap Nur tercekat.

"Sudah mbak terima aja, cuma bu RW yang berani bayar mahal, kelihatannya doang begitu aslinya baik kok," dusta Bety.

Sungguh sebenarnya Bety sedikit banyak tau perangai istri ketua RW nya, wanita paruh baya itu kalau tak memiliki hubungan saudara dengan kepala desa di sana tak akan mungkin bisa menjabat, meski hanya sebagai ketua RW.

Sudah begitu, menjadi ketua RW mereka sering sekali meminta sumbangan semena-mena pada warga entah untuk apa.

Namun yang Bety pikirkan hanya uang yang akan dia dapatkan. Iya, dia ingat kalau Bu Rw pernah membuka lowongan untuk membantu pekerjaan rumahnya dan siapa yang berjasil membawa orang maka warganya itu akan mendapat imbalan.

Tak berselang lama Bu Rw keluar dengan keadaan yang sudah cukup segar.

Wanita itu menelisik penampilan Nur dari atas sampai ke bawah, membuat Nur merasa tak nyaman.

"Ini kakak iparmu? Kenapa kamu ngga laporan sama kami kalau ada keluarga di rumahmu?"

"Eh, maaf Bu Rw, mbakku ini baru datang semalam kok bu," jawab Bety gugup.

Dia berharap Bu Rw tidak menagih uang keamanan saat ini.

"Ya udah di maafkan, karena kamu bawa orang buat kerja sama saya."

"Saya Bu Yanti ibu Rw di sini. Kalau kamu kerja di sini harus panggil saya nyonya," ucap Bu Rw ketus.

"Baik Nyonya."

"Oh iya satu lagi, kamu kerja dari jam delapan sampai jam 4, pokoknya setelah suami saya pergi kerja sampai sebelum dia pulang kerjaan harus udah kelar semua, paham?"

Nur kembali mengangguk dan menjawab, "baik nyonya."

"Ya sudah kamu bisa mulai kerja sekarang. Eh iya satu lagi, bayaran kamu baru akan saya kasih kalau udah tiga bulan kerja. Kalau sebelum tiga bulan kerja maka kamu ngga akan dapat bayaran, mau?"

Nur dan Bety terbelalak tak percaya dengan ucapan Bu Yanti.

Orang gila mana yang mau bekerja tapi gajinya di tahan dulu.

"Mau Bu mau, kebetulan kakak ipar saya ini memang lagi butuh uang," sela Bety tanpa mengindahkan keberatan dari Nur.

"Ty?" lirih Nur sedih.

"Mbak, sudah mau aja, ingat mbak, kalau mbak nolak maka aku ngga bisa lagi nampung mbak," ancam Bety.

"Kenapa kalian bisik-bisik? Jangan bilang kalau kalian merencanakan sesuatu? Apa? kamu mau nyuruh kakak ipar kamu ini merayu suami saya ya mbak Bety?"

"Astaga enggak Bu Rw, aku cuma bilang mbak harus rajin di sini soalnya ibu ini baik dan royal," jawab Bety asal.

Bu Rw lantas tersenyum pongah, "ya aku royal kalau kamu menyenangkan. Tunggu aku ambil surat perjanjiannya," ucap Bu Yanti lantas berlalu masuk kembali ke dalam rumah.

"Tiga bulan Ty? Kalau mbak ngga kerasan, bisa sia-sia tenaga mbak, apa enggak ada pekerjaan lain lagi Ty? Jadi buruh cuci pun enggak apa."

"Ya udah cuma tiga bulan ini mbak, setelah mbak dapat gaji, mbak bisa keluar, lumayan buat pegangan mbak nyari kerjaan lain. Aku sama mas Sulton ngga bisa bantu lagi loh mbak."

Tak lama Bu Yanti keluar membawa sebuah kertas putih dan bolpoint.

"Ini di baca mbak—"

"Nur bu," jawab Bety.

"Iya mbak Nur jangan lupa tulis nama lengkap sama alamat di ktp."

Nur lantas membaca dengan saksama kertas perjanjian kerja di sana.

Betapa terkejutnya Nur saat mengetahui jika bayarannya hanya sebesar satu juta rupiah saja, apalagi itu baru akan di bayarkan setelah tiga bulan kerja.

"Kamu dapat makan satu kali sehari. Dan jangan sekali-kali kamu makan-makanan di rumah ini tanpa izin, mengerti?"

Nur hanya mampu mengangguk setuju. Sejujurnya pekerjaan membersihkan rumah bukanlah pekerjaan sulit, hanya saja Nur merasa jika Bu Yanti orang yang sangat menyeramkan.

"Jangan sampai kamu ketahuan merayu suami saya yang tampan, bisa saya habisi kamu! Mengerti?"

Ya ampun setampan apa suaminya Bu Rw ini sampai aku harus merayunya.

"Oh iya statusmu apa?"

"Saya sedang menunggu sidang perceraian Nyonya," jawab Nur lirih.

"Apa cerai?" pekik Bu Yanti sambil menatap Bety kesal.

"Kamu kenalkan kakakmu yang calon janda ini ke saya mbak Bety?" cecar Bu Yanti kesal.

"Eh ngga bu, ibu tenang aja, mbak saya ngga mungkin macam-macam sama pak Rw, saya jamin, iya kan mbak?"

Nur mengangguk, jelas dia tak mungkin mengganggu rumah tangga orang lain, mau setampan apa pun suami Bu Yanti itu.

"Tetap aja saya harus waspada sama kamu, karena kalau suami saya, saya yakin dia enggak mungkin tertarik sama perempuan kumel kaya kamu," ucap Bu Yanti menghina Nur.

Begitulah Yanti. Sebagai seorang RW Yanti memang di kenal memiliki mulut ceplas-ceplos.

"Ya udah kamu mulai dari dapur dulu, hari ini kamu saya bebaskan untuk memasak, karena tugas kamu bereskan rumah saya terlebih dahulu."

Nur dengan gamang menuju ke arah pintu tempat Yanti menunjuk.

Setelah kepergian Nur, Bu Rw lantas mengeluarkan uang untuk Bety.

"Nih mbak Bety bayarannya. Ingat loh harus tiga bulan, kalau kurang dari itu, maka mbak Bety harus kembalikan uang saya dua kali lipat!"

Bety menelan salivanya kasar, dia jadi merasa waswas, padahal ia sudah berbaik hati mencari pembantu untuk Bu Rw, tapi kenapa uang terima kasih yang di berikan seperti ancaman.

.

.

.

Lanjut

1
Viela
semoga aja adik km bisa sadar zahra
Desi Belitong
aduh nur kenapa kamu bodok banget nur nur geretan aku bacanya
Desi Belitong
jangan mau mbak saudaramu jahat banget
Desi Belitong
ya allah gunanya adik2nya waktu susah di bantu ketika kakaknya susah tidak ada yang mau bantu/Sob//Sob/
sofiah sudjai
lanjut thor
Viela
tolongin nur ni'am kasian dia
Jumi Saddah
ini perjalanan si nur amat berkelok kyak roll coster,,,ya semoga nanti nya nur bener2 menemukan kebahagian dan menjdi sukses,,,
Arga Putri Kediri
jalan nur menuju sukses...ato bangkit
Nurlela Nurlela
typo gelas
Noor Dech
nur..
namaku thor🤭
Viela
dasar sahabat aneh
Susi AYANA
diihhh anehhhh
Arga Putri Kediri
kpn Thor nur bangkit jadi wanita kuat
Susi AYANA
dihhh najong punya ade kae gitu, amit2x
Viela
adikny gk berperasaan seperti kacang lupa kulitny
Arga Putri Kediri
sabar nur
Viela
dasar sisil wnita tk punya malu
Arga Putri Kediri
kok sgt menderita nur thor
Viela
owalah nur kasian km
Susi AYANA
Dih dia yg selingkuh dia yg belagu.., anehhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!