NovelToon NovelToon
Luka Dan Air Mata Pernikahan

Luka Dan Air Mata Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:52.8k
Nilai: 5
Nama Author: PRINCESSNOVITA

Hanita Ralingga Ayu Mahendra dan Satya Prawira Arya Dewantara, keduanya menikah karena saling mencintai setelah mereka menghabiskan waktu selama 10 tahun pacaran. Keduanya adalah cinta pertama untuk satu sama lain. Mereka sama-sama berasal dari kalangan atas, Hanita adalah seorang Psikiater terkenal sedangkan Satya pewaris dari perusahaan keluarganya

Tapi setelah menikah, cinta mereka justru berubah. Hubungan keduanya yang semula hangat menjadi sangat dingin. Hanita dan Satya sama-sama tidak dapat menemukan kecocokan meski 2 orang anak telah hadir diantara mereka. Kesalahpahaman mengelilingi keduanya

Hingga suatu ketika, Satya harus mengalami sebuah kondisi yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Akankah kondisi baru Satya akan membuat Hanita luluh dan memperbaiki hubungan mereka? Atau justru akan meninggalkan Satya yang tak lagi sama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PRINCESSNOVITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehilangan

Dokter Dion mengusap punggung tangan Hanita, menatap senduh wanita muda itu. "Kenzie sudah tidak sakit lagi sekarang,Hanita. Putramu saat ini sudah bahagia, bersama Tuhan disurga. Jantungnya sudah sehat dan tidak perlu dioperasi lagi."

"Maafkan aku..." ungkap Dion

Hanita menghempaskan tangan Dokter Dion darinya dengan kasar, gelengan kepalanya terlihat cepat.

"Ti-tidak! Anda bohong! Anakku masih disini kan?" Hanita bertanya dengan lirih

"Kenzie sedang bermain di taman surga, Hanita. Dia sudah pergi" sambung Dokter Dion

Hanita tidak bisa mempercayai apa yang dia dengar, begitupun Suster Elia. Pengasuh dari si kembar itu menutup bibirnya, demi menahan isakan yang siap untuk lolos darinya

"Tidak!" Teriak Hanita lalu berlari masuk ke dalam ruang UGD, menubruk tubuh Dokter Dion

Kedua kaki Hanita perlahan mendekati brankar tempat dimana Kenzie berada, dunia Hanita runtuh dan hancur berantakan. Saat kedua maniknya menangkap jelas keberadaan Kenzie yang sudah terbujur kaku diatas brankar

Seluruh tubuhnya kecuali wajah sudah tertutup dengan kain putih. Hanita mendekat, nafasnya terdengar berat. Naik turun dan tidak beraturan, tangan kanannya terulur. Jari jemari lentiknya membuat gerakan mengusap ke atas wajah sang putra yang sudah pucat

Tangan Hanita bergetar hebat, tersentak kala merasakan kulit Kenzie yang sudah sangat dingin.

Hanita menggigit bibir bawahnya, lidahnya mendadak terasa keluh untuk berucap. Wanita itu memukul dadanya sendiri

"Kenzie....anak Mama..."

Hanita menangkup wajah sang putra, menatapnya dengan perasaan hancur yang luar biasa menyakitkan dan menyiksa. Membenamkan wajah itu ke atas dadanya

"Enggak...ini enggak mungkin. Anakku sudah pergi?"

Hanita mengangkat tubuh Kenzie lalu menggendongnya, membenamkan wajahnya ke atas pucuk kepala sang putra.

Perawat yang bertugas hanya bisa menatap pemandangan memilukan ini tanpa sedikitpun niat untuk mencegah Hanita melakukan apa yang dia kehendaki

"Bangun,sayang. Enggak mau pamer mobil-mobilan kamu ke Mama? Atau mau Mama belikan mobil-mobilan lagi? Ayo,sayang. Jangan tidur gini..." bisik Hanita dengan suara yang serak

Siapapun bahkan akan ikut tersakiti jika mendengar suara serak Hanita, yang jelas mengandung rasa sakit dan duka yang teramat dalam

Hanita memeluk erat tubuh sang putra, tangisannya tidak dapat dia hentikan. Hanita membiarkan air matanya terjatuh ke atas tubuh Kenzie yang sudah kaku

Sementara itu, Satya juga tiba di ruang UGD. Suster Elia yang mengabarkan berita mengenai Kenzie pada Satya.

Senada dengan Hanita, lelaki itu juga terlihat linglung. Satya makin tidak tenang karena melihat Suster Elia yang menangis dengan pilu

"Apa yang terjadi? Dimana Kenzie?" Tuntutnya

Suster Elia tidak sanggup mengatakan apapun, dia menjawab hanya dengan menunjuk masuk ke dalam ruang UGD.

Satya tidak ingin berpikiran buruk, lelaki itu melangkah masuk ke dalam. Dia bisa mendengar suara Hanita yang tengah menyanyikan lullaby kesukaan anak kembar mereka, tapi suara istrinya itu terdengar sangat serak dan lirih

"Twinkle, twinkle, little star. How I wonder what you are.Up above the world so high. Like a diamond in the sky"

Hanita tidak kuasa meneruskan nyanyiannya, itu terhenti begitu saja. Lalu sebuah kecupan yang dalam dan lama ia beri ke atas pucuk kepala Kenzie

Satya menyadari suatu sesuatu, hal buruk telah terjadi pada Kenzie. "Hanita..." sapa Satya

Hanita melirik Satya melalui ekor matanya, rasa sakit dihatinya terasa kian menusuk karena kehadiran lelaki itu disini

Satya mendekat, sorot matanya terlihat hampa. Satya kini berada tepat di belakang punggung Hanita

Lelaki itu sadar kalau Kenzie tidak bergerak sama sekali dalam gendongan Hanita. Wajah sang putra juga sangat pucat

Satya menyentuh tangan Kenzie yang terasa dingin tapi langsung ditepis oleh Hanita

"Jangan mengganggu anakku! Anakku baru saja terlelap!" Ujar Hanita

DEG! Satya menggeleng-gelengkan kepala dengan ritme yang kencang. Dia tahu apa yang dimaksud Hanita

"Tidak benar! Kenzie baik-baik saja kan?"

Hanita enggan menjawab, wanita itu justru kian mengencangkan pelukannya pada sang putra

Satya merasa kalau jam baru saja berhenti berdetak untuknya. Dunia Satya hancur lebur hanya dalam sesaat setelah menyadari kalau Kenzie, anak kesayangannya telah tiada.

"Kenzie...anak Papa..."

Satya terduduk diatas lantai, lelaki itu meraung dan menangisi putranya yang telah tiada lagi di dunia ini. Rasanya semua ini seperti mimpi untuk Satya

Baru pagi tadi, dia menimang dan mengajak Kenzie bermain. Putra sulungnya itu selalu senang dan gembira tiap kali menghabiskan waktu bersamanya.

Dan kini? Satya harus menerima sebuah kenyataan pahit yang luar biasa menyakitkan. Kenyataan kalau putra nya sudah meninggalkan dia untuk selamanya. Tanpa sempat berpamitan atau apa, Kenzie pergi begitu saja

Satya berusaha berdiri, dia meminta Kenzie dari gendongan Hanita. Semula Hanita mencegah tapi perlahan-lahan, dia membiarkan Satya menggendong Kenzie. Meski hatinya hancur tapi Hanita yakin kalau Satya juga ingin mengucapkan salam perpisahan untuk putra mereka

"Kenzie, anak Papa. Sekarang udah enggak sakit lagi ya,sayang? Kenzie sudah sehat,Nak. Terbanglah yang tinggi, Papa mencintaimu..." bisik Satya sembari memberi kecupan ke atas pucuk kepala Kenzie

Hanita memalingkan wajahnya, rasanya sudah sangat muak melihat wajah Satya setelah apa yang lelaki itu perbuat pada keluarga kecil mereka

Pembunuh. Umpat Hanita dalam hati

Keesokan harinya adalah hari pemakaman untuk Kenzie, putra sulung Satya dan Hanita sudah berada dibawah tanah. Tertimbun tanah merah bersama dengan peti matinya

Seluruh anggota keluarga Dewantara dan Mahendra hadir di acara pemakaman ini.

Mereka semua menaburkan bunga ke atas makam Kenzie yang masih basah. Hanita duduk sembari memeluk erat batu nisan milik sang putra, mengusapnya dengan lembut

Adelia ada disamping sang putri, memeluk dan memberikan kekuatan disaat Hanita tengah terpuruk.

"Kenzie, maafkan Mama..." gumam Hanita

"Kenzie sudah tenang,sayang. Jangan menyalahkan dirimu" sahut Adelia

Erisa juga merasa sangat sedih atas kepergian cucu sulungnya, wanita paru baya itu menangis didalam pelukan Arya.

"Hiks...kasihan sekali kamu,Nak." Gugu Erisa

Handoko dan Handika berdiri di belakang Adelia dan Hanita. Ayah dan anak itu juga sedih atas kepergian Kenzie, mereka sangat menyayangi anak lelaki dari Hanita itu. Tapi keduanya terlihat lebih tenang

Satya pun sama, lelaki itu jongkok di depan Hanita dengan tatapan yang menatap hampa makam sang putra. Masih tidak percaya kalau Kenzie sudah pergi

"Hanita, mari kita pulang. Sebentar lagi hujan akan turun." Ajak Handoko

"Ayo,sayang. Biar Mami bantu kamu berdiri" kata Adelia

Hanita bergeming, wanita itu justru mengencangkan pelukannya pada nisan sang putra.

"Hanita, ayo pulang" Satya menimpali

Hanita mengangkat kepalanya, menunjukkan wajah dan tatapan yang sangat dingin ke arah Satya. Seolah siap untuk menerkam lelaki itu sekarang juga

Dengan usaha yang cukup keras, Hanita berusaha berdiri. Menggunakan tangan Adelia sebagai pegangan

Tanpa mengatakan apapun, Hanita melenggang pergi bersama dengan Kakak dan kedua orang tuanya. Handoko masih sempat menatap tajam Satya sesaat sebelum mengikuti langkah kaki dari Istri dan kedua anaknya.

Satya sendiri hanya bisa diam, terpaku karena tidak tahu kenapa Hanita kembali bersikap sedingin itu padanya. Satya hanya bisa menatap nanar punggung sang istri yang kian menjauh darinya

Arya melepaskan pelukannya dari Erisa lalu mendekati sang putra. "Hanita hanya butuh waktu, biarkan saja. Hiburlah dia saat kalian hanya berdua nanti."

"Iya,Pa" sahut Satya lemah

***

1
amaze min1
yups hanita hancurkan mereka yg menyakitin kamu begitu dlm
Densi dama yanti
buat shanum gila thor
Densi dama yanti
lanjut Thor
Wahyuningsih
nih klo satya tau hanita keguguran gara2 dy kira2 si bang sat sedih, nyesel apa biasa wae thor?
Yulia Irawan
saling balas dendam...
Yulia Irawan
semangat...
amaze min1
yuks main cantik hancurkan penghianat dan gundik nya
Farida Rida
Tunjukkan pesonamu Hanita jgn lemah, hancurkan pelakor dan Suami laknatmu
Juna Kamis Sae
hanita kalau sama Bagas,
kasian hanita dapet barang bekas shanum terus😅
amaze min1
kalau satya jatuh miskin dan penyakit apakah shanun masih mau sama satya😒
amaze min1
gimana reaksi satya kalau tau dia kena tumor 😂
amaze min1
yups hanita mulai bangkit siap2 pembalasan buat satya dan gundik nya
amaze min1
ayo bangkit hanita hancurkan orang2 yg menyakitimu sedalam ini
Wahyuningsih
ini si sebenarnya si bang sat cinta gk sm hanita?secara uda bertahun2 dari mulai pacaran...apa krn kepincut si shanum atau krn hal lain?
Siti Zulaiha
saya suka
Siti Zulaiha
nah gitu dong bangkit balas dendam dengan cara cantik hancurkan mental bangsatya🤣🤣🤣🤣🤣
Siti Zulaiha
balas dendam mu hanita nampak kan bahwa kau bahagia tanpa sibangsatya😁😁 pasti kebenaran akan terungkap bahwa karena hasutan keluarga nya perlahan dy akan hancur dengan rasa bersalah nya padamu itulah dendam yang terbaik
Devi ana Safara Aldiva: buat si Satya menyesal seumur hidupnya dan shanum menjadi gila karena kehilangan anaknya untuk selamanya
total 1 replies
Rendi Subagja
cepet Bang Sat & gundik'y dpt karma donk mbak, trus anak'y d bikin cacat jg lah. kadian hanita trus yg menderita
Densi dama yanti
buat Satya menderita Thor
Densi dama yanti
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!