Melodi wanita karir yang terpaksa menikah dengan pria muda berusia 20 tahun yang memiliki jarak usia lima tahun lebih muda darinya.
Pernikahan terpaksa apakah bisa membawa warna baru dalam kehidupan Melodi yang penuh dengan kegelapan??
Ayo baca kelanjutannya ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Setelah mereka selesai makan, mereka berdua memutuskan untuk pergi ke tepi untuk bermain ombak. Terlihat Melodi begitu bahagia karena bisa merasakan hari yang begitu indah hari ini, selain itu dia juga sudah lama tidak merasakan kebebasan seperti ini setelah cukup lama sibuk dan terus menyiksa dirinya sendiri.
Nathan juga merasa sangat senang karena melihat Melodi yang melompat-lompat di tepi pantai sambil bermain air dengan senyuman yang begitu indah. Dia merasakan jika jantungnya berdetak sangat kencang dan tidak karuan saat melihat Melodi tersenyum, dia menginginkan waktu berhenti saat ini dan dia bisa terus melihat senyuman itu.
"Nathan,,," panggil Melodi dan Nathan langsung melambaikan tangannya dan Melodi langsung berlari menghampiri Nathan yang berada jauh dari tepi pantai.
"Ada apa,, apa kamu kedinginan??" Tanya Nathan dengan khawatir.
Melodi menggeleng dan dengan senyuman di wajahnya dia menarik tangan Nathan dan membawanya untuk merasakan air yang begitu menyegarkan.
"Melodi apa yang kamu lakukan??" Ucap Nathan sambil berusaha keluar dari air tapi Melodi langsung mencegahnya dengan memeluk Nathan dari belakang.
Nathan langsung terdiam saat Melodi memeluknya, saat itu dia benar-benar tidak bisa berkata apapun karena jantungnya berdetak sangat kencang seperti akan meledak.
Setelah itu Nathan berbalik dan melihat wajah Melodi yang basah karena air laut tapi malah terlihat sangat cantik dengan angin pantai yang membuat suasana semakin intens.
Saat itu Nathan mulai mendekatkan wajahnya dan bersiap untuk mencium Melodi tapi saat itu tiba-tiba petugas pantai datang dan menggagalkan semuanya sehingga membuat mereka langsung salah tinggal dan canggung karena hal itu.
"Apa yang kalian lakukan di tepi pantai malam-malam seperti ini??? Ayo cepat keluar sebentar lagi akan hujan jadi tidak aman berada di tepi pantai terlalu lama" ucap penjaga pantai yang ingin mereka berdua segera pergi.
Karena hal itu mereka langsung pergi karena cuaca mulai gerimis dan tidak aman jika mereka berada di sana terlalu lama, namun saat mereka sampai di motor tiba-tiba hujan turun begitu deras dan tidak mungkin mereka pulang dengan naik motor di cuaca hujan deras seperti itu karena sangat tidak aman.
Mereka berdua berteduh di sebuah pondok yang berada di parkiran karena jarak restoran cukup jauh jadi mereka akan basah kuyup jika berlari kesana.
Karena pondok tempat mereka berteduh terbuat dari bahan daun kelapa membuat atapnya bolong-bolong dan air masuk ke dalam dan membuat mereka tetap basah, di saat itu Nathan langsung menggunakan jaket kulitnya untuk menutupinya kepala mereka agar tidak terlalu kehujanan.
"Apa kamu baik-baik saja??" Tanya Nathan karena khawatir dengan Melodi yang terkena air hujan dapat sakit lagi jika terlalu lama mereka ada disana. Jadi Nathan mencoba mencari solusi dan secara tiba-tiba Bibi pemilik restoran lewat dengan membawa mobil pickup dan mengajak mereka untuk naik dan mencarikan hotel terdekat untuk mereka.
Mendapatkan bantuan seperti itu langsung mereka terima karena tidak mungkin mereka menunggu sampai hujan reda jadi lebih baik mereka mencari hotel terdekat saja sambil menunggu hujan reda.
Mereka berdua naik mobil pickup dan dengan hati-hati Nathan berusaha menjaga Viona agar tidak kedinginan karena mereka kehujanan berada di belakang, tapi Nathan memeluk Melodi dengan sangat erat agar memberikan kehangatan dari tubuhnya.
5 menit kemudian mobil berhenti di sebuah motel dan mereka berdua langsung turun dengan Nathan tetap memeluk tubuh Melodi.
"Maaf nak, tapi disini hanya ada motel dan tidak ada hotel yang dekat jadi Bibi hanya bisa membawa kalian ke sini"
"Tidak masalah Bi,, kami sudah sangat bersyukur karena sudah ada tempat berteduh dari hujan ini"
"Kalau begitu Bibi harus pergi dulu karena Bibi harus pulang mengurus Suami Bibi yang sedang sakit"
"Tentu saja Bi, terima kasih karena sudah mengantarkan kami kesini" ucap Melodi lalu Bibi pemilik restoran pergi.
Setelah itu mereka berdua masuk dan pergi kebagian resepsionis untuk memesan kamar.
"Permisi apa bisa saya bantu??
"Kami ingin memesan dua kamar untuk satu malam" ucap Nathan
"Tunggu sebentar saya periksa dulu"
Setelah menunggu beberapa lama pihak resepsionis mengatakan jika kamar yang kosong hanya tinggal satu dan itu adalah kamar satu tempat tidur. Mengetahui kamar yang tersisa hanya satu membuat keduanya sangat bingung karena tidak mungkin mereka tinggal dalam satu kamar yang sama walaupun sebenarnya mereka sudah menikah secara sah dan sudah menjadi suami istri.
"Apa tidak bisa di cek lagi,, mungkin masih ada kamar yang tersisa" ucap Melodi
"Maaf tapi memang hanya itu kamar yang tersisa karena malam ini hujan banyak pengunjung yang datang untuk menginap"
Mengetahui hal itu tanpa pikir panjang Nathan langsung memesan kamar itu tanpa meminta persetujuan dari Melodi
"Apa yang kamu lakukan?? Kita tidak akan benar-benar tinggal di kamar yang sama kan??"
"Kita tidak punya pilihan, apa kamu ingin pergi keluar disaat hujan deras seperti ini??"
Melodi terlihat bimbang tapi dia juga tidak bisa pergi jadi dia terpaksa mau untuk berada dalam satu kamar dengan Nathan.
"Permisi,, kami jadi untuk memesan kamar itu"
"Baik,, apa bisa tunjukkan bukti ktp kalian jika sudah menikah"
Secara langsung Nathan langsung menunjukkan KTP mereka berdua tapi petugas resepsionis kembali bertanya karena melihat keduanya yang tidak menggunakan cincin pernikahan.
Saat itu Nathan langsung mengeluarkan cincin pernikahan nya dari kalung yang dia pakai dan membuat Melodi tahu jika Nathan selalu membawanya di kalungnya, sementara Melodi mengeluarkan dari dalam dompet dan menunjukkan kepada resepsionis.
"Kenapa kalian tidak menggunakannya saja?? Bukankah kalian sudah menikah??"
"Eee saya menyimpannya karena hujan dan saya takut hilang" ucap Nathan bohong dan saat itu mereka langsung memakai Cincin itu agar tidak membuat petugas resepsionis curiga.
"Baiklah, ini kunci kamarnya dan selamat beristirahat"
Setelah itu mereka pergi ke lantai empat dan masuk ke kamar 201, di sana mereka sangat terkejut karena kamar yang mereka dapatkan seperti kamar bulan madu dengan hiasan bunga yang membuat keduanya menjadi canggung.
"Aku akan membersihkan semua ini, kamu sebaiknya keringkan tubuhmu agar tidak masuk angin" ucap Nathan dan Melodi langsung masuk ke dalam kamar mandi, tapi disana dia juga kaget karena melihat kamar mandi yang dihiasi dengan banyak bunga untuk pasangan bulan madu dengan lilin aroma yang begitu menyengat. Dengan cepat Melodi langsung membersihkan semua itu lalu mengeringkan tubuhnya yang basah kuyup.
Sementara itu Nathan yang berada di luar juga sibuk membersihkan bunga yang berada di tempat tidur dan mematikan semua lilin aroma yang ada, saat dia membuka laci di samping tempat tidur dia langsung kaget karena di dalamnya terdapat banyak kondom.
Bersambung...
terus berkarya