NovelToon NovelToon
Mencintai Kamu

Mencintai Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Suami ideal
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

Hanung Rahayu, seorang gadis periang dengan paras menawan. Sejak kematian sang ayah, Hanung tinggal bersama Ibu tiri dan ketiga adiknya.

Ibu Jamilah, Ibu tiri Hanung dulunya adalah abdi dalem di sebuah pondok pesantren yang ada di kotanya. Ketika Bu Nyai datang melamar Hanung untuk putranya, Ibu Jamilah menyerahkan keputusan sepenuhnya di tangan Hanung.

Dengan rela Hanung menerima lamaran tersebut, tanpa tahu calonnya seperti apa. Akankah Hanung mundur dari pernikahan? Bagaimana Hanung menjalani kehidupannya kedepan?

Note: Jika ada kesamaan nama, dan setting, semuanya murni kebetulan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Menolak Lamaran

"Maaf ya, semua.. Tadi ada urusan." kata Hanung kepada anak-anak kelas 2 yang sudah menunggunya.

"Nanti Hanung jelasin, Bu." kata Hanung yang melihat tatapan tanya dari Ibu Jam.

Hanung pun segera mencuci tangan dan menemui anak-anak. Hari ini bukan hari belajar melainkan hari PR. Jadi mereka mengeluarkan PR Tematik yang mereka miliki. Pertama-tama Hanung meminta mereka mengerjakan sebisa mereka dan setelah mereka selesai, Hanung akan membahasnya.

"Sudah selesai, Mbak!" seru salah satu anak.

"Belum!" seru yang lain.

"Santai saja, yang sudah selesai coba di cek lagi." kata Hanung menengahi.

Setelah semuanya selesai, Hanung meminta mereka bertukar buku. Lalu meminta mereka membaca satu persatu. Semuanya lancar sampai disoal ke 6, jawaban yang dibaca salah. Hanung pun membahas kesalahan tersebut dengan menjelaskan.

Anak-anak yang sudah paham, menyalin jawaban mereka ke buku tulis. Dan yang belum paham, masih mendengarkan penjelasan Hanung.

"Jadi, 1 baris balok ini nilainya 10. Kalau ada 5 balok, kita hitung 10+10+10+10+10. Berapa?" tanya Hanung.

"50." seru Nayla.

"Betul. Lalu, kalau ini berapa?" tanya Hanung yang menunjuk ke arah tumpukan balok.

"4 baris 10 dan 1 baris 5, jadi.. 45!" seru Nayla.

"Sudah paham kan? Sekarang kamu salin kalau tidak, kamu akan pulang terakhir."

"Siap, Mbak!"

Jika di kelas 1 ada Didik yang sedikit lambat, di kelas 2 ada Nayla, dan begitu juga dikelas lain. Sekolah di desa Hanung terbatas. Hanya ada satu sekolah yang mengakomodasi beberapa desa. Sehingga pihak sekolah menerapkan sistem jam pagi dan siang untuk membagi jam masuk setiap kelas.

Maka dari itu, para tetangga meminta Hanung untuk membantu anak mereka belajar. Mereka bahkan bersedia menyiapkan meja untuk digunakan anak mereka saat les. Hingga Ibu Jam dan Hanung merelakan ruang tamu mereka untuk digunakan.

Setelah anak-anak pulang, Hanung masih ada 2 kali jadwal les hari ini. Sebelum itu ia memutuskan untuk makan siang yang sudah terlewat. Ia bertemu Iwan yang juga sedang makan siang karena baru saja pulang sekolah.

"Mbak, nanti aku ikut les malamnya." kata Iwan setelah selesai makan.

"Tumben?"

Pasalnya Iwan tak pernah ikut lesnya, jika ada pertanyaan ia akan bertanya langsung kepada Hanung.

"Ada PR yang tidak aku mengerti. Kalau menunggu Mbak Hanung kosong, takut mengganggu jam istirahat."

"Padahal biasa begitu." goda Hanung.

"Mbak Hanung tidak asyik!" kesal Iwan yang pergi meninggalkan Hanung.

"Jadi, kenapa tadi pulangnya siang sekali?" tanya Ibu Jam yang menghampiri.

"Umi Siti minta bantuan di dapur tadi, Bu. Sebenarnya Umi Siti minta sampai selesai makan siang, tetapi Hanung tidak bisa. Dan dijalan tadi macet karena ada kecelakaan di lampu merah arah pasar.

"Innalillahi.. Apa anak-anak libur?"

"Iya. Libur 4 hari kata Umi Siti tadi."

"Pantas saja Umi Siti bersemangat mendengar kamu mau kesana, akhir bulan maulid ini anak-anak libur."

"Hanung tidur sebentar ya, Bu. Sakit kepala kepanasan di jalan tadi."

"Iya, jangan lupa dzuhur dulu. Nanti Ibu bangunkan kalau sudah jam 3." Hanung menganggukkan kepalanya.

Hanung yang hanya terlelap sebentar, bangun sekitar pukul 14.30. Ia pun memutuskan untuk mandi. Tetapi ketika ia masuk ke dalam kamar mandi, tidak ada air didalam bak.

Ia pun menyalakan pompa air. Tetapi tidak ada suara air mengisi di penampungan. Hanung berjalan keluar menuju sumur. Disana sudah ada Ibu Jam dan Marsudi yang sedang memperbaiki pompa air.

"Pompa nya masuk angin, Bu. Jadi bagian ini harus dibuka, lalu diisi air. Sepertinya air sumurnya surut juga, Bu."

"Terimakasih Mas Marsudi. Nanti saya cari Lek Samin untuk melihatnya." ucap Ibu Jam.

"Sama-sama, Bu. Kebetulan saya juga ada perlu dengan Hanung." Ibu Jam pun melihat kearah Hanung yang baru saja datang.

Sedangkan Hanung yang masa bodoh dengan percakapan Ibu Jam dan Marsudi, bingung dengan tatapan sang ibu. Ibu Jam menggelengkan kepala pelan dan mempersilakan Marsudi duduk di teras. Beliau juga meminta Hanung untuk menyuguhkan minuman.

"Maaf, disini saja takut mengundang fitnah."

"Iya, Bu. Saya mengerti."

"Ini minumnya, Mas. Silahkan diminum." Hanung menyuguhkan 2 cangkir teh untuk Marsudi dan Ibu Jam.

"Mbak Hanung tetap disini, katanya Mas Marsudi ada yang ingin disampaikan."

Hanung mengangguk dan ikut duduk disebelah Ibu Jam. Marsudi pun menatap kearah Hanung yang mengenakan gamis polos berwarna coklat dengan hijab instan senada.

"Hanung, sebelumnya saya minta maaf. Mungkin kamu sudah mendengar pembatalan lamaran dari orang tua saya. Tetapi saya sungguh tidak ada niatan untuk membatalkannya. Jadi, saya kesini untuk meyakinkan kamu atas keinginan saya untuk melamar kamu." Ibu Jam dan Hanung saling pandang.

Ibu Jam memberikan anggukan, tanda beliau menyerahkan keputusan kepada Hanung. Hanung pun mengutarakan pikirannya dengan mengatakan jika sebaiknya mengikuti keputusan kedua orang tua Marsudi. Alasannya sederhana. Menikah bukan hanya hubungan antara suami dan istri, melainkan juga hubungan kedua orang tua.

Jika orang tua sudah tidak setuju diawal, dipaksa pun akan menjadi masalah dikemudian hari. Hanung tidak menginginkannya. Lagipula, Hanung belum ada niatan untuk menikah saat ini.

Marsudi menunduk. Sungguh malu ia dengan sikap Hanung yang lebih dewasa dibandingkan dirinya. Ia hanya memikirkan perasaannya tanpa berpikir bagaimana kedepannya. Ibu Jam pun membenarkan ucapan Hanung dan menyarankan Marsudi untuk mendengarkan perkataan orang tuanya. Biarkanlah hubungan mereka tetap seperti ini daripada menjadi musuh.

"Salut sama kamu, Mbak." kata Ibu Jam setelah Marsudi pulang dengan wajah lesu.

"Salut apanya, Bu?" Hanung menghabiskan teh yang tidak tersentuh.

"Kamu menolak lamaran tanpa berkedip!" goda Ibu Jam.

"Iya-ya, Bu. Harusnya tadi Hanung sambil berkedip-kedip." Hanung tak mau kalah.

"Yang ada kamu dibilang "kiyer"!" Hanung tertawa, membuat Ibu Jam meninggalkannya di teras.

Hanung tak menyesali keputusannya menolak Marsudi. Ia sama sekali tak merasakan ketertarikan dengan Marsudi, walaupun laki-laki tersebut memiliki sikap yang lembut dan pengertian. Memang sifat yang cocok sebagai guru, tetapi tidak menarik di mata Hanung. Ia justru membandingkan Marsudi dengan laki-laki yang ia tabrak tadi.

"Astagfirullah.. Apa yang aku pikirkan? Kenal saja tidak!" gumam Hanung sambil menepuk dahinya.

Ia pun berlari masuk kedalam rumah dan mandi sesuai niat awalnya sebelum anak-anak datang. Selesai mandi, Hanung menyempatkan membantu Ibu Jam di dapur menyiapkan makanan untuk Jamal dan Nada.

"Assalamu'alaikum.." salam serempak terdengar dari luar, yang sudah bisa dipastikan adalah suara anak-anak.

"Wa'alakumsalam.." jawab Hanung dan Ibu Jam.

Segera Hanung pergi menyambut anak-anak dan memulai sesi PR mereka.

1
Maina Sari
semangat....
Meymei: siap 💪🏻💪🏻
total 1 replies
Maina Sari
lagi...
lagi...
lagi..../Smile/
Meymei: Siap kak..😁
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
lanjut..smangt thorr
Meymei: semangat 💪🏻💪🏻
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
de2gan diriku rek
Meymei: jangan sampai lupa nafas kak 😋
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
lanjut
Meymei: siap 💪🏻💪🏻
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
parah dirimu surati bisa2nya ingin menjebak anak sendri ,wong hanung sdh menikah knp gk dinikahkan aza'dngn anak tirimu iku
Meymei: sabar kak.. sabar 😋
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
lanjut
Meymei: siap 😁
total 1 replies
Lannnn🙈
Ceritanya bagus kak😊
Meymei: terimakasih dukungannya kak🥰
total 1 replies
Maina Sari
jeduk"jantung ku ps baca..
tebawa suasana
Meymei: jangan lupa bernafas ya kak.. 😁
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
masalah muncul aslinya dari keegoisan hanung sendri ,sdh menikah suami dan kluarganya baik tiba2 ibu kndung dtang yg meninglkan hanung dr kecil dan akan membawa hanung dngn alasan pingn hanung kuliah krn merasa ibu trinya gk becus mengurusnya, hanung tanpa musawarah kesuami dan kluarganya ngmbil keputusan ikut ibunya dngn alasan emboh pdahal posisi baru menikah dan suaminya juga msih dlm penyembuhan
Meymei: saya juga ada diposisi sulit, kak.. (Hanung)
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
surati surati Q kok gemes karo kelakuanmu anak kandung mlah djadikan anak tiri dasar keluarga gk tau diri bisanya2 hanung dibawa hnya disuruh krj dikantin dan drmhnya,ayo gus zam jnglama2 susul hanung km lebih berhak dr surati krn kamu suaminya
Meymei: sabar kak, masih proses.. (Gus Zam)
total 1 replies
Maina Sari
saya pernah punya pengalaman seperti Hanung..tp bukan saya pribadi yg mengalami ny Melain kn adek sepupu..persis SM seperti bab di atas..
Meymei: ini jg pengalaman yg author ambil dr cerita teman kak🥰
total 1 replies
Efrianto
Semangat kak, jangan lupa mampir di novel baru aku ya
Meymei: siap kak
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
ibu yg egois
Meymei: egois kak😭
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
semangat terus thor
Efrianto
Semangat ya thor ya💪🏻💪🏻
Meymei: Terimakasih dukungan nya😁
total 1 replies
Maina Sari
Thor ko bisa ya cerita ny SM seperti t4 domisili ku sekarang..
JD + semngat nunggu bsb yg lain ny
Meymei: Apalah daya author yg keluar rumah kalau ad perlu aj kak.. tdk kenal sana-sini 😁
Maina Sari: aku ada adik ipar tinggal di Kaltim mereka sekeluaraga klo ga salah di Riko nm ny
total 14 replies
Liana CyNx Lutfi
lanjut
Meymei: terimakasih 🥰
total 1 replies
Efrianto
LDR! Aku paling ngk bisa LDR, apa lagi setahun. Thor, jangan LDR lah😔
Meymei: sabar ya kak,, hanya rencana😁
total 1 replies
Yani
Kira" Hanung nerima ga ?
Meymei: Terima gak ya? (Hanung)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!