Pendekar Dari Alam Bunian

   "Julian.. Apa yang sudah Kau lakukan" suara bisikan itu terdengar lantang di telinga Julian.

" Guru.." dengan bingung Julian merespon suara itu yang dia kenal itu Suara Gurunya Mbah Lu sang.

" Aku bisa merasakan dari sini kalau kekuatanmu telah meningkat karna Sebagian Jiwaku telah ku titipkan dalam tubuh mu. Jadi apa yang sudah kau lakukan hingga kekuatanmu bisa meningkat,?"

"Saya tidak menyadarinya Guru, soalnya terakhir saya bertarung, belum ada merasakan peningkatan"

"Jangan terlalu puas dengan kekuatan mu sekarang, karna kebetulan kau belum bertemu dengan lawan yang seimbang atau diatasmu saja. Jadi teruslah berlatih agar kau tau potensi dalam tubuhmu."

"Baik Guru" Jawab Julian

"aku merasakan ada yang berubah pada dirimu, Energi sejadi dan spritualmu meningkat beberpa hari ini, saran ku cari lah Padepokan persilatan dan berlatih lah di sana. Nanti kau akan menyadari bahwa kekuatan mu masih sangat rendah, setiap Energi spritualmu meningkat, kau harus bisa mengimbangi dengan olah kanuragan mu."

"Baik Guru,"

"Jika urusan mu selesai datang lah ke Alam bunian untuk berlatih, Apa kau sudah menemukan informasi dari anak ku Kaesang..?"

"Belum Guru"

"Ya sudah, kalau kau sudah menyelesaikan tugas mu, datang lah ke mari, banyak hal di Alam bunian yang belum kau tahu."

"Baik Guru"

Setelah Guru nya bisa berbicara dengannya melalui telepati jarak Jauh, baru lah Julian menyadari kalau mimpi yang tempo hari dia alami benar benar nyata.

Selesai beres beres Julian lalu menyusul Anggun yang lagi santai menonton Tv.

"Sayang, Yuk bersiap, kita ke tempat Tante Gina, katanya hari ini Kamu juga mau pulang ke rumah." ajak Julian pada anggun yang lagi rebahan di sofa.

"ya.. Aku dah siap kok. Tapi badan ku masih lemas lo Sayang, kamu yang Nyetir ya." jawab Anggun Malas

"Kok lemas. Emang kamu habis ngapain..??" Tanya Julian pura pura.

" Jangan belagak Sok nggak tau kamu, aku habis disiksa Monster, untung aja aku nggak dimakan." cetus Anggun kesal.

"Ups.. Gitu ya..? Ya maaf., habisnya kamu tu terlalu menggoda.. Yaudah, hari ini biar aku yang nyetir" jawab Julian mengerti.

***

   Di kepulauan Borneo yaitu di sebuah Rumah panggung sederhana pinggir desa kecil jauh dari hiruk pikuk kota, tinggal sendirian seorang Wanita paruh baya tapi berparas sangat cantik,

Dia dikenal oleh penduduk desa sebagai sorang Wanita aneh karna dandanan dan perilakunya, sehari hari dia berpakaian seprti seorang penyihir, dengan Jubah hitam lebar dan topi kerucut selalu ada di atas kepalanya.

Pergaulan dengan penduduk desa Juga tidak terlalu baik, dia jarang sekali keluar rumah pada siang hari, dia hanya keluar jika matahari terbenam.

Dia juga dikenal sebagai seorang dukun sakti. Banyak orang orang desa setempat maupun dari kota mendatangi rumahnya malam malam untuk meminta bantuan, mulai dari pengobatan,meminta penglaris atau pesugihan,sampai melakukan santet maupun pembunuhan.

Dia adalah Nyai San tang. Seorang dukun sakti berwajah cantik tapi misterius. Penduduk desa sering melihat Pria yang tinggal di rumahnya beberapa hari dan berganti ganti. Mungkin itu Para Pria simpanan nya. Tapi tak satu orang pun Warga desa berani menegurnya. Dulu pernah ada kepala desa beserta warga ingin mengusirnya dari desa karna sering melihat Nyai San tang memperlihatkan kemesraan dengan pria asing yang tak mereka kenal di Luar Rumahnya. Tapi Kepala desa selaku provokator tiba tiba kejang kejang kemudian stroke. Tak lama setelah itu Si kepala desa meninggal dengan Perut bolong membusuk.

Semenjak itu tak ada lagi Penduduk desa yang berani menegur maupun menghentikan kegiatan dari Nyai San tang. Selagi mereka tidak di ganggu, maka segala aktifitas Nyai San tang dianggap biasa bisa saja. Bahkan mereka sering juga meminta pertolongan Jika ada Warga yang sakit.

Seperti malam ini, Seorang Pemuda datang dengan diantar Ojek ke halaman rumah Nyai San tang. Setelah mengambil ongkosnya, Tukang Ojek itu buru buru pergi seperti ketakutan.

Si Pemuda yang ditinggal oleh ojek yang mengantarnya segera menaiki tangga dan mengetuk Pintu Rumah panggung itu.

"Masuk lah..!" terdengar suara berat dari dalam Rumah.

Mendengar itu si pemuda mendorong pintu kayu, terlihat lah isi rumah yang hanya diterangi lampu pelita kecil cahaya redup tapi cukup bisa menerangi isi rumah yang tidak terlalu besar.

Di dalam rumah hanya ada beberapa perabotan yang tersusun rapi. Dinding dalam rumah dipenuhi hiasan dari potongan kepala binatang yang sudah dikeringkan, ada kepala Rusa beserta tanduk nya,beruang dan ada tiga kepala harimau yang matanya seperti memperhatikan Pemuda yang datang. Pemuda itu seketika menggidik setelah melihat itu.

Tak jauh dari situ, terlihat seperti ada dupa besar yang selalu mengeluarakan asap tipis, asapnya menyebar ke seluruh ruangan dengan aroma yang sangat wangi.

Di belakang dupa duduk seorang Wanita cantik berpakaian jubah hitam dengan Topi kerucut di atas kepalanya, senyumnya merekah melihat sosok tamu yang datang. Terlihat lesung di kedua pipi, menambah pesona kecantikannya.

Si pemuda yang datang Terpikat melihat kecantikan dari wanita itui.

dia tidak menyangka kalau Nyai San tang yang ingin dia Jumpai secantik ini.

Yang ada dalam pikiranya sebelum ke sini, Nyai San tang adalah Wanita penyihir tua seperti karakter Mak Lampir dalam sebuah film Kolosal. namun dugaannya meleset.

"Duduk lah, katakan tujuan mu?" tanya Nyai San tang Sembari menyuruh tamunya untuk duduk.

Kemudian dengan sedikit kebingungan Pemuda itu lalu duduk bersila di depan Pendupa diantara mereka berdua.

"Saya.."

"Sebutkan dulu nama mu.." potong San tang sebelum Pemuda itu menyampaikan maksudnya.

"Nama saya Josua Sulistio, maksud saya ke sini mau meminta tolong pada Nyai."

"katakan saja apa mau mu.." kembali Nyai san tang bertanya.

"Saya ingin membunuh seorang perempuan yang telah merebut kekuasaan keluarga saya, Saya ingin merebut kembali rumah,keluarga dan perusahaan dari keluarga saya." Jelas Jonatan dengan antusias.

"Itu saja..? Atau ada yang lain, katakan.! Tanya Nyai San tang sambil meperhatikan Sosok pemuda di depannya yang dia fikir cukup menarik.

" saya sebenarnya mempunyai Seorang sepupu perempuan yaitu anak tiri dari Wanita itu. Saya sudah lama menyukainya, tapi sekarang saya tidak tahu keberadaannya. Saya ingin Nyai melacak di mana posisi nya sekarang dan saya akan mendatangi nya nanti." Lanjut Josua menjelaskan

"Baik, siapa nama Wanita yang kau maksud.?dan siapa nama sepupumu itu? Kembali Nyai San tang bertanya.

"Nama Wanita itu adalah Gina Wijaya dan nama sepupu saya itu Ratu Dwinta Sulistio."

"Hmm. sudah kamu siapkan Persyaratannya..?"

"Sudah Nyai" kemudian Jonatan mengluarkan bungkusan dari kain, mengeluarkan isinya dan memperlihat kan pada Nyai San tang.

"Hmm.. Itu baru syarat yang pertama, ada satu syarat lagi yang harus kau penuhi." Ucap Nyai San tang.

"Apa lagi Nyai..?"

"Sekarang Kau Jawab Jujur, apa kau masih perjaka..?"

"Sudah tidak Nyai.."

" Sayang sekali. Jika kau masih Perjaka, kau akan tinggal di sini selama 2 hari. Jika tidak kau harus tinggal di sini selama satu minggu bahkan mungkin lebih.

"Baik Nyai, saya akan ikuti asal maksud saya tercapai." Jawab Josua senang, karna dalam pikirannya, siapa yang tidak mau tinggal dengan wanita secantik Nyai San tang.

"yasudah, sekarang kau mandi dan bersihkan seluruh tubuhmu, Gunakan air bunga yang sudah kusiapkan di tempat pemandian."

"Baik Nyai..".