seorang gadis 18 tahun bernama Kanaya Nadhira harus menerima perlakuan kasar dan semena-mena dari ibu dan adik tirinya.semenjak ayahnya meninggal sikap ibu tirinya berubah.dia di perlakukan layaknya seorang pembantu.namun,siapa sangka ibu dan adik tirinya,menjual Kanaya kepada seorang muncikari dengan harga mahal!
Kanaya di pertemukan dengan seorang pria dewasa yang sedang mencari wanita, untuk melayani anaknya yang mengalami orientasi seksual atau gay.dia seorang pengusaha terkenal. meminta Kanaya untuk bersedia menikah dengan anaknya,berharap Kanaya dapat merubah sikap anaknya seperti semula.dengan mengancam sehingga Kanaya terpaksa bersedia di nikahkan dengan anaknya.
mampukah Kanaya merubah jalan hidup suaminya? rahasia apa yang di sembunyikan suami Kanaya, sehingga dia berubah menjadi gay? penuh dengan ketegangan dan konflik romantis, ikuti kisah Kanaya di dalam cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
Pintu gudang terbuka,giselle berdiri dan menyilangkan kedua tangan di dada,tersenyum penuh kemenangan.
Dia pun masuk bersama kedua temannya.masing-masing dari mereka ada yang membawa tali, lakban,bahkan gunting.
Melihat semua itu,membuat Kanaya merasa terancam,apalagi yang akan di lakukan mereka kepadanya.
"Apa yang akan kalian lakukan?" Kanaya memundurkan langkahnya, melihat giselle berjalan mendekat kepadanya.
Giselle tersenyum smirk. "Gue bakalan buat lo ngerasain hidup menyedihkan bahkan menyakitkan!"
Kanaya menggeleng,tak ingin sesuatu buruk terjadi padanya.
"Kamu tidak boleh melakukan hal yang gila.apa kamu tidak sadar, kita masih sekolah tapi kenapa sikap kalian seperti penjahat!"
"Gue nggak peduli! Gue mau lo keluar dari sekolah ini, atau...!" Perkataannya terhenti,saat dia menodongkan gunting ke arah Kanaya.
"Atau gue bakal buat wajah sok cantik lo, hancur!" sambung giselle lagi.
Kanaya terpojok,tidak ada celah untuknya lari dari giselle.hanya berharap jika ada seseorang yang akan menolongnya.
"Guys lakuin sekarang!" seru giselle memberi perintah pada kedua temannya.
Mereka pun melakukan apa yang sudah di rencanakan sebelumnya.memaksa Kanaya duduk di kursi yang berdebu kemudian mengikat tubuhnya dengan erat.bahkan giselle, membekap mulut Kanaya dengan lakban.
Kini Kanaya hanya bisa meratapi nasibnya, entah apa yang akan giselle lakukan selanjutnya.dia tidak bisa melawan karena, dirinya hanya sendiri sedangkan mereka bertiga, sungguh licik giselle dan teman-temannya.
"Gimana,apa lo mau nurut sama gue?gue cuma minta lo keluar dari sekolah ini maka,lo bisa bebas.tapi,jika lo nolak,gue nggak bisa jamin malam ini lo bisa pulang dari sini!"
Kanaya terdiam,bukan ini yang dia inginkan.kenapa giselle selalu menekannya,kesalahan apa yang dia lakukan sehingga mereka membenci dirinya.Kanaya tidak ingin keluar dari sekolah ini.masa depannya masih panjang,banyak hal yang ingin dia lakukan salah satunya ingin lulus sekolah dengan nilai terbaik.
Bukan hanya itu saja,tujuannya merubah sikap keivano pun belum tercapai.dia tidak ingin meninggalkannya,sampai semua keinginan papah marvino terwujud.dia harus bertahan,demi semua keinginan dan tujuannya.bahkan Kanaya bertekad akan mempertahankan dirinya di sekolah ini demi semuanya.
Kanaya menggelengkan kepala sebagai jawaban, jika dia menolak permintaan giselle.
"Jadi lo nggak mau!ok guys, kalian sudah siap?" Menatap tajam Kanaya yang berusaha memberontak.
Sreeet! Giselle menarik paksa seragam milik Kanaya, dia mulai mengguntingnya.bahkan tiga kancing bagian atas terlepas sehingga memperlihatkan tang top berwarna hitam milik Kanaya.
"Apa lo yakin,masih mau sekolah di sini?" Memegang dagu Kanaya dan menatap Kanaya penuh penekanan.
Kanaya yang masih berpegang teguh pada tujuannya,menganggukkan kepala.
"PLAK!" Terlalu kesal giselle pun menampar Kanaya,kemudian menjambak rambut Kanaya.
"Gue peringatkan sekali lagi, lo harus keluar dari sekolah ini.jika lo nolak, maka terpaksa gue akan melakukan hal yang akan membuat lo menyesal seumur hidup!"tekan giselle.
Melihat giselle berbuat brutal seperti itu,membuat kedua temannya bergidik ngeri.mereka tidak menyangka jika giselle akan berbuat sejauh ini.mereka pun merasa khawatir jika perbuatannya ketahuan pihak sekolah.
" Gis,gue kira udah cukup.kita harus kembali ke kelas, gue takut semua orang curiga sama kita." Lusi menghampiri giselle dan mencoba menjauhkannya dari Kanaya.
Giselle menatap tajam ke arah lusi. "Maksud lo?apa lo nggak lihat kalo gue belum selesai!" bentak giselle marah.
..."Bu-bukan gitu gis,kita sudah terlalu lama di sini.gue yakin kalo teman si cupu pasti mencari keberadaannya."...
Giselle terdiam.mencerna perkataan lusi yang ada benarnya juga.
"Ok, kalau begitu bantuin gue dulu, setelah itu kita keluar dan kembali ke kelas." menyerahkan gunting kepada lusi.
Mereka bertiga melakukan hal yang tak patut di contoh.bukan hanya baju seragam Kanaya yang mereka rusak,melainkan bagian roknya juga mereka rusak dengan mengguntingnya.
Kanaya menangis pilu melihat keadaannya yang setengah telanjang.tak ada belas kasihan dari giselle dan kedua temannya.dia takut jika ada orang yang masuk, melihat kondisi dirinya seperti ini.entah apa yang akan mereka lakukan,jika melihat keadaannya seperti ini.
Setelah puas dengan perbuatannya, giselle pun pergi dari gudang.meninggalkan Kanaya yang menangis dengan keadaan yang menyedihkan.
Sementara di kelas IPA,fiona dan Olivia sedang cemas karena sejak kepergian Kanaya dan siswa perempuan tadi. mereka belum melihat Kanaya kembali ke kelas,bahkan sebentar lagi waktu pulang akan tiba.
"Duh, kemana perginya si naya!" gumam fiona cemas.
"Tahu tuh, emang ada urusan apa sih sampai lama banget." ucap Olivia menimpali.
Mereka berdua cemas akan keadaan Kanaya yang tak kembali ke kelas.
Selain mereka,beberapa murid memperhatikan bangku Kanaya yang kosong.bahkan galleo dan keivano,sama-sama memperhatikan bangku Kanaya.
Hati mereka pun bertanya-tanya, dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi kepada Kanaya.
Bel pulang pun berbunyi,semua siswa berhamburan keluar dari kelas,kecuali fiona dan Olivia bahkan keivano dan teman-temannya masih di dalam kelas.
Mereka saling bertanya,mengenai kepergian Kanaya.fiona dan Olivia menceritakan semua kejadian sebelum Kanaya menghilang.
Mendengar perkataan fiona, keivano dan galleo mengepalkan tangan,mereka berasumsi jika Kanaya sedang di jebak seseorang.firasat buruk pun, menghampiri pikiran mereka masing-masing.
Setelah mendengar cerita Kanaya,tanpa kata keivano pergi keluar kelas yang kemudian di ikuti oleh galleo.semua orang yang berada di sana saling melempar pandang, saat melihat kedua temannya seperti sama-sama mengkhawatirkan keadaan Kanaya.
"Gue mau bantu cari naya dulu!" seru fiona mengalihkan atensi semua orang yang berada di hadapannya.
"Gue ikut." Olivia pun mengikuti langkah fiona yang meniggalkan ruang kelas.
Kini hanya tinggal gerry dan temannya.mereka pun keluar dari ruang kelas,ikut mencari keberadaan Kanaya.
Di sepanjang koridor sekolah,keivano dan galleo menajamkan pandangannya berharap orang yang mereka cari ada di sana.langkah keivano terhenti saat mendengar suara seseorang memanggilnya.
"Kei,kamu mau kemana?dari tadi aku menunggu mu, " seru Julian menghampiri keivano yang mematung.
Galleo yang melihat hal itu, memutuskan untuk pergi mencari Kanaya sendiri.sedangkan keivano, dia hanya menghela nafas kasar.kini dia dilema, rasa khawatir pada Kanaya sangat besar namun dia juga tidak bisa membiarkan orang yang dia sayang kecewa padanya.
"Kei apa kamu baik-baik saja?" Melihat keivano yang terlihat gelisah.
Keivano memaksakan senyuman,dia tidak mau Julian tahu apa yang sedang dia pikirkan.
"Aku antar kamu pulang."
"Bukannya kita akan pergi, kei, " tanya Julian menatap lekat keivano.
"Maaf,sepertinya hari ini kita harus menunda acaranya.papah meminta ku pulang cepat,ada hal penting yang ingin dia sampaikan pada ku.jadi, tidak Apa-apa, kan kita perginya lain hari saja." Keivano terpaksa berbohong,meyakinkan Julian agar percaya kepadanya.
Dengan berat hati Julian menyetujui keputusan kekasihnya.dia tidak ingin membuat keivano berpaling darinya, sehingga dia memilih mengalah untuk keberlangsungan hubungan mereka berdua.
Keivano mengantarkan julian pulang terlebih dahulu,walaupun hatinya terasa berat bahkan pikirannya tidak tenang,namun tidak ada pilihan bagi dirinya untuk saat ini.
Ukuran kandungan tak biasa??, apa Kanaya hamil janin kembar, wahhh surprise donk bagi semuanya.. semoga yaa..seneng kalau kembar