Dipaksa Menikah Dengan Seorang Gay

Dipaksa Menikah Dengan Seorang Gay

bab 1

Kanaya nadhira, seorang gadis remaja berusia 18 tahun harus menelan pil pahit saat mengetahui kenyataan bahwa ayahnya firman, meninggal dunia setelah kecelakaan tunggal yang dialaminya tadi malam.

Kanaya mendapatkan kabar dari pihak polisi yang menghubungi telepon rumahnya. kabar duka itu terdengar oleh ibu tirinya yuli dan adik tirinya lisa, sampai akhirnya sekitar pukul 09.00 mereka segera pergi ke rumah sakit untuk memastikan akan kebenaran kabar tersebut.

"ayah.... " teriak Kanaya histeris, saat membuka penutup wajah ayah yang pucat dan dingin.

"ayah hiks...jangan tinggalkan naya hiks..., yah!ayah janji akan selalu jaga naya,tapi kenapa..., " ucap Kanaya terpotong oleh yuli ibu tiri Kanaya.

"sudahlah, kamu ngapain pake nangis kaya gitu... sampai kamu nangis darah pun ayah mu tidak akan kembali hidup. " ucap yuli ketus.

Kanaya yang mendengar perkataan ibu tirinya, tersentak kaget, bagaimana tidak? di lihat dari sikap yuli, kanaya tidak melihat raut wajah sedih kehilangan.namun sebaliknya yuli terlihat baik-baik saja.

"kenapa ibu bicara begitu hiks...? ayah pergi meninggalkan kita untuk selamanya hiks..., apakah ibu tidak merasa sedih...? tanya Kanaya dengan terisak.

yuli memutar bola mata malas. " sudahlah,jangan menagis lagi, kita harus segera mengurus pemakaman ayah mu, aku tidak punya waktu banyak, jadi lebih baik sekarang kamu urus semua administrasi ayah mu,"ucap nya tak kalah ketus.

Kanaya hanya dapat menuruti perkataan ibu tirinya. dia segera mengurus administrasi dan acara pemakaman ayahnya, tanpa di bantu oleh ibu dan adik tirinya.

setelah acara pemakaman ayah nya selesai.kanaya belum beranjak dari posisinya yang bersimpuh.gundukan tanah Merah yang mulai basah, karena hujan mulai turun membuat pakaian kanaya basah dan kotor.

kanaya memeluk nisan, dengan isak tangis yang beradu dengan suara hujan yang mulai deras. menumpahkan segala rasa yang kini sedang bercampur aduk.dia sadar bahwa semua yang terjadi sudah di tentukan oleh yang maha kuasa.

"ayah... hiks... hiks!kenapa ayah tinggalkan naya, sekarang naya sudah tidak punya siapa-siapa lagi... hiks, " lirih kanaya mengusap nisan.

"aku takut yah hiks...! bagaimana hidupku kedepannya yah... hiks..., " kanaya semakin terisak nafasnya terasa tercekat.pandangan yang memudar, seluruh tubuh terasa lemas hingga tiba-tiba dia tak sadarkan diri.rasa kehilangan yang dalam membuat pertahanannya runtuh.

"emmngh.... " lenguh kanaya, merasakan kepala yang berdenyut sakit.

"heh... bangun!dasar merepotkan saja. aku sudah bilang jangan terlalu banyak menangis... hanya buang-buang waktu saja. " ucap yuli ketus.

"tahu... kaya lihat film drama gue. lo tuh terlalu lebay deh!" sarkas lisa kesal

"kenapa kalian bicara seperti itu?apa kalian tidak merasa sedih atas kepergian ayah... kenapa, " tanya kanaya yang kecewa atas sikap ibu dan adik tirinya.

"untuk apa kita harus bersedih, toh udah terjadi. nggak seharusnya kamu nangis kejer gitu... malu-maluin, pake pingsan segala... cih... ! " ucap bu yuli meninggikan suaranya.

"dengar ya mulai sekarang, saya yang akan mengatur semua urusan di rumah ini... termasuk menentukan hidup mu, naya!" lanjut ibu yuli.

"dan mulai sekarang lo harus lakukan apa yang ibu dan gue suruh. so mulai sekarang kamar lo, gue yang tempati, " lisa menimpali, menatap tak suka kanaya.

"ta-tapi kenapa? bukannya kamu sudah punya kamar sendiri, " tanya kanaya tak Terima.

seketika emosi lisa memuncak, mendengar penolakan dari kakak tirinya itu. lisa pun menghampiri kanaya dan menjambak rambutnya.

"ssshh!" desis kanaya meringis kesakitan.

"walaupun lo kakak gue... tapi lo gak gue anggap kakak. lo itu cuma kakak tiri gue, dan ayah firman lebih sayang ke gue ketimbang lo yang anak kandungnya. jadi mulai sekarang,gue nona di rumah ini jadi lo harus turuti apa yang gue katakan... mengerti! " ucap lisa, dengan nada ketusnya.

"ta-tapi, aku anak ayah dan ini juga rumah peninggalan ibu dan ayah ku..., " tutur kana di sela ringisannya menahan sakit.

bu yuli tersenyum miring. "itu dulu, mulai sekarang, rumah ini telah menjadi rumah ku dan perlu kamu ketahui ayah mu sudah mengalihkan kepemilikan rumah ini atas namaku.. jadi... sekarang rumah ini milik ku!" tekan bu yuli, menatap tajam kanaya.

kanaya memejamkan mata menahan amarahnya. ingin rasanya dia membalas perkataan ibu tirinya, namun dia sadar semua itu akan sia-sia.kanaya memilih pergi meninggalkan bu yuli, yang tersenyum penuh kemenangan.

lisa menghampiri ibunya. "bu apa benar, rumah ini menjadi milik ibu, " tanya lisa penasaran.

bu yuli tersenyum smirk. "tentu saja, karena firman tidak tahu,kalau kepemilikan rumah ini sudah ibu ubah menjadi nama ibu... jadi ibu sekarang yang berhak atas rumah ini." jawab bu yuli menggebu-gebu.

"tapi bagaimana dengan naya bu? bisa jadi dia akan menggugat ibu," tutur lisa khawatir.

"kamu tidak perlu khawatir, ibu yakin naya tidak akan berani berbuat macam-macam," ucap bu yuli angkuh.

bu yuli dan lisa merasa puas atas apa yang kini mereka dapatkan,menikmati semua kekayaan firman, tanpa melirik keberadaan kanaya.namun tak dengan kanaya, dia tidak memikirkan semua harta peninggalan ayahnya, yang terpenting dia tetap bisa menjalani hidupnya seperti biasa.

keesokan harinya,kanaya terkejut karena bangun kesiangan. tak ada yang membangunkannya. kanaya segera bersiap-siap. menuju ke dapur, namun matanya tak sengaja melihat ibu dan adik tirinya sedang duduk santai di ruang tamu.

"sudah bagun juga kamu...! dasar pemalas, cepat kau siapkan sarapan untuk ku dan lisa. tidak pakai lama! bu lisa memberi perintah, dengan besidekap dada.

" tapi, bu ini sudah siang. aku takut terlambat menuju ke sekolah, "ucap kanaya menundukkan kepala.

bu yuli menatap kanaya tajam. " berani kau membatah perintah ku! kau lupa siapa diri mu sekarang, ini rumah ku dan kau hanya numpang disini, jadi turuti saja apa yang aku perintahkan... mengerti! ucap bu yuli meninggikan suaranya.

kanaya hanya menundukkan kepala, menahan rasa sakit di dadanya.ingin rasanya memberi tahu kenyataan pada ibu tirinya, bahwa sebenarnya dialah yang menumpang di rumah peninggalan orang tuanya.

lisa menghampiri kanaya tersenyum sinis. "dan mulai sekarang, jangan panggil aku lisa. kamu harus memanggilku dengan sebutan nona.... nona-lisa...mengerti kakak ku...! oops... maksud ku pelayanan, " ucap mengejek.

mereka berdua tertawa puas, setelah apa yang mereka lakukan pada kanaya.sementara kanaya, hanya terisak mendengar perkataan lisa, dia tak menyangka jika orang yang selama ini dia anggap ibu dan adik sendiri,berubah dalam sekejap setelah ayahnya meninggal.

"ingat naya,sekarang kamu di di sini hanya menumpang, jadi untuk biaya hidup, kamu harus mencari sendiri...! bu yuli bersidekap dada memberi peringatan kepada kanaya.

Terpopuler

Comments

Fathir Iyan

Fathir Iyan

iyannuraeni

2024-10-23

0

Okto Mulya D.

Okto Mulya D.

Wahhhh Othor, bangun konfliknya lumayan kerass nihhh..jadi pengin tahu bagaimana Naya keluar dari belenggu dari Ibu dan adik tiri nya

2024-08-21

1

Amelia

Amelia

semangat aku mampir Thor ❤️👍

2024-07-25

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!