NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Yang Disia-siakan

Pembalasan Istri Yang Disia-siakan

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Selingkuh / Nikah Kontrak / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:197.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Reyarui

Rubia adalah putri seorang baron. Karena wajahnya yang cantik dia dipersunting oleh seorang Count. Ia pikir kehidupan pernikahannya akan indah layaknya novel rofan yang ia sering baca. Namun cerita hanyalah fiksi belaka yang tidak akan pernah terjadi dalam hidupnya.

Rubia yang menjalani pernikahan yang indah hanya diawal. Menginjak dua tahun pernikahannya suaminya kerap membawa wanita lain ke rumah yang ternyata adalah sahabatnya sendiri.
Pada puncaknya yakni ketika 3 tahun pernikahan, secara mengejutkan suami dan selingkuhannya membunuhnya.

" Matilah, itu memang tugasmu untuk mati. Bukankah kau mencintaiku?" Perion

" Fufufufu, akhirnya aku bisa menjadi countess. Dadah Rubi, sahabatku yang baik." Daphne

Sraaak
Hosh hosh hosh
" A-aku, aku masih hidup?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembalasan 34

" Woaah, kapasitas Duke memang luar biasa ya Nona. Tenda kemah saja bisa semewah ini."

" Kau benar Mery, ini sungguh luar biasa untuk ukuran singgah di jalan."

Rubia setuju dengan kekaguman yang Mery katakan terkait apa yang saat ini mereka tempati. Sebuah tenda dengan ukuran besar dijadikan tempat peristirahatan sementara karena hari sudah gelap.

Awalnya Rubia pikir mereka hanya akan tinggal di luar, duduk di depan perapian yang dibuat sederhana. Tapi apa yang diberikan sungguh luar biasa.

Rubia tidak tahu saja bahwa Theodore menyiapkan semuanya dengan sangat hati-hati. Dia tidak ingin ada kesalahan atau kekurangan yang membuat Rubia tidak nyaman dalam perjalanannya.

" Nona, saya akan membantu Anda untuk ganti baju."

" Terimakasih Mery."

Satu per satu gaun yang dikenakan Rubia dilepaskan. Mery menyiapkan gaun tidur yang lebih tipis dan ringan tapi tiba-tiba Rubia menolak. Seketika dia mengingat bahwa ini adalah di hutan dan bukan di rumah. Yang Rubia ketahui meki hanya dari membaca buku bahwa hutan masih lah terdapat monster meskipun bukan monster tingkat tinggi.

" Tunggu Mery, aku sudah menyiapkan pakaian khusus ku untuk tidur di sini."

" Ya?"

Mery sedikit bingung, yang dia tahu pakaian untuk tidur ya gaun tipis dan ringan sehingga nyaman digunakan untuk tidur. Tapi nona nya itu memiliki pakaian lain dan dia tidak tahu kapan Rubia menyiapkannya.

" Taraaaa, aku aka pakai ini Mery. Ini lebih pas untuk tidur di tengah hutan malam-malam begini." Rubia tidak mengatakan bahwa dengan menggunakan baju longgar dan celana akan lebih memudahkannya jika ada gangguan monster. Ia tidak ingin membuat Mery khawatir berlebihan dan ketakutan.

" Astaga Nona, mengapa pakai pakaian yang seperti itu dan kapan pula Anda menyiapkannya?"

Rubia tida menjawab, dia memilih untuk diam saja lalu memakai baju dan celana dengan cepat.Tidak dipungkiri tubuhnya terasa lelah karena sudah menempuh perjalanan lebih dari 5 jam. Ini pertama kalinya dia pergi dengan menggunakan kereta kuda selama itu. Tapi Rubia masih bisa berpikir rasional, sehingga dia memilih menggunakan setelan kemeja dan celana.

Brukkk

Ughhh

Rubia merasa tubuhnya sakit semua. Padahal kereta duke itu sudah merupakan kereta terbaik yang selama ini pernah ia naiki. Lalu bagaimana rasanya dengan kereta yang biasa-biasa saja?

" Aah pantas saja waktu itu Daphne kelihatan begitu kesulitan."

Krasak

Gredek gredek

" Nona!"

Mery yang juga sudah merebahkan diri segera bangun dan berlari ke arah Rubia. Terdengar suara ranting dan dedaunan kering yang terinjak. Ditambah bagian belakang tenda mereka bergetar.

" Apa ini Nona?"

" Entahlah Mery aku juga tidak tahu, apa jangan-jangan itu~"

Sreeeet

Groooooo

" Aaaaaah! Sir Rudiiiiiin!"

Rubia menggandeng tangan Mery dan kemudian berlari keluar. Rudin dan Roky terkejut saat mendengar teriakan dari Rubia dan bergegas mendatanginya.

" Ada apa Yang Mulia?"

" A-ada monster."

Gubraaak!

Groooo

Kini semua orang yang ada di perkemahan dadakan itu mendengar suara monster karena begitu menggema.Semua berlarian, termasuk Theodore.

" Rubi, kamu tidak apa-apa?"

Rubia tidak sanggup menjawab dan hanya menganggukkan kepala. Agaknya dia sedikit terkejut dengan kemunculan monster yang selama ini hanya ia dengar dari cerita dan juga ia baca dai buku.

Tubuh Rubia yang sedikit bergetar itu membuat Theodore merasa sedikit bersalah.Theodore lalu memberanikan diri untuk mendekap Rubia.

" Maaf seharusnya aku tidak membuat mu mengalami ini."

Rubia menggeleng sambil menggenggam erat baju Theodore. Bagaimanapun juga dia yang seharusnya di salahkan karena tetap ingin melakukan perjalanan normal padahal Theodore sudah memintanya untuk melewati gate teleportasi saja.

" Saya yang seharusnya minta maaf Theo. Soalnya saya yang bersikukuh untuk melakukan perjalanan."

Theo hanya tersenyum, ia lalu membawa Rubia ketempat yang aman yakni di kereta. Ia lalu meminta Sylvester dan Mery untuk menjaga Rubia dan selanjutnya Theodore mulai beraksi untuk mengalahkan monster.

" Yang Mulia, ini bisa kami atasi sendiri. Sebaiknya Yang Mulia kembali ke sisi Lady Rubia saja."

" Apa benar begitu Oliver?"

" Percayakan saja pada saya Yang Mulia."

" Baiklah kalau begitu, jangan terluka. Aah iya, coba kau melakukan percobaan dengan batu sihir itu."

Oliver mengangguk paham, dia kemudian mulai menebas monster-monster yang muncu dari arah dalam hutan.

Sraaash

Jleeeb

Groooo

Oliver memang kesatria yang mumpuni. Tidak mungkin dia jadikan ketua kesatria Adentine oleh Theodore jika tidak memiliki kemampuan yang hebat.

Oliver itu cekatan dan gesit, meski kadang dia sedikit terburu-buru tapi selain itu kemampuannya sungguh luar biasa.

" Pukul mundur monster jelek itu!"

" Baik Ketua!"

Malam tersebut yang seharusnya digunakan untuk istirahat akhirnya digunakan untuk melakukan pembasmian. Sebenarnya memang sudah waktunya Theodore untuk melakukan penyisiran di hutan itu. Karena beberapa laporan masuk dari orang-orang yang melintas. Mereka mendapat serangan monster setiap melewati hutan itu di tengah malam.

" Maaf, semua gara-gara saya Theo."

" Haaah lagi-lagi kau minta maaf Rubi. Ini bukan apa-apa. Malah bagus karena sekali dayung dua pulau terlewati. Sekarang istirahatlah, sepetinya kita tidak bisa kembali ke tenda. Aku akan berjaga di luar."

Pintu kereta kuda dibiarkan terbuka. Hal itu yang meminta adalah Rubia, karena jujur Rubia masih merasa taut karena ini adalah pertama kalinya dia mengalami kejadian ini.

" Ah iya Rubi, pakaianmu. Apa kamu sudah memprediksi kejadian kali ini juga?"

Theodore baru menyadari pakaian yang dikenakan Rubia bukanlah gaun tidur, tetapi setelan baju dan celana.

" Iya, saya tidak ingin berlari saat malam di tengah hutan dengan gaun tidur yang tipis."

Degh!

Jantung Theodore berdegup kencang. Ia yang awalnya menatap Rubia kini mengalihkan pandangannya. Gaun tidur yang tipis, dia tidak bisa membayangkan jika benar-benar Rubia mengenakan itu di saat malam begini.

Theodore juga tidak bisa membayangkan jika Rubia mengenakan gaun tidur wanita kebanyakan, maka para laki-laki yang ada di sana juga pasti ikut melihatnya. Entah mengapa hal itu membuat Theodore tidak suka.

" Pilihan yang bagus Rubia. Nah sekarang tidurlah. Maaf sudah banyak bicara."

" Baik Theo, dan terimakasih."

Rubi perlahan memejamkan matanya. Dia sungguh sangat lelah, dan untungnya suara monster yang bergelut dengan para kesatria juga sudah tidak terdengar. Mungkin Oliver dan kesatria lainnya mengejar hingga masuk ke hutan dengan lebih dalam.

Dalam suasana yang sedikit mencekam dan menakutkan, entah mengapa Rubia tetap merasa tenang. Dia merasa sangat aman.

" Mungkin semua ini karena Theo. Terimakasih Theodore karena sudah memperlakukan ku dengan sangat baik," ucap Rubia dalam hatinya. Dia sungguh bersyukur bertemu dengan pria itu. Pria yang ditakuti banyak orang bahkan keluarga kekaisaran. Pria yang akan melindunginya dan jadi kekuatannya.

Di kehidupan kali ini, Rubia sangat yakin bahwa dirinya tidak akan lagi mengalami nasib buruk seperti kehidupannya yang lalu.

TBC

1
Faizah Faizah
bagusss
GiZaNy
lhaaa udah end aja... tapi gapapa... ditunggu kisah selanjutnya ☺
Septi Ramadhania
ceritanya seru gak bosen baca, pokonya top 👍👍
Sutami Andriani
👍👍
Siti S
Luar biasa
youuu
fufufufu nangis apa ketawa sihhh? 😭😭
Leli Ratnawati
Kecewa
Lina Octavianti
Luar biasa
Erni Nofiyanti
otw kk
marie_shitie💤💤
cusss langsung kesana
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
ok thor saya akan meluncur ke sana buat baca cerita barumu 👌👍👏😘
Amelya Ratulangi
akhirnx happy ending thor,,,cuma knp grand Duke tdk meratakan tuhh ke kaisaran,,,
Di Elva
thor, saya tunggu cerita reinkarnasi lagi yah, seru semua ceritamu..
marie_shitie💤💤
selamat ya Rubi dan Theo akhir ny kebahagiaan km lengkap sudah
marie_shitie💤💤
wah dikira daphne mau bundir taunya JD pembunuh
marie_shitie💤💤
katanya iri m rubia itulah pekerjaan rubia yg km irikan
marie_shitie💤💤
bener tuh Rubi,klo orang gila harta lebih baik di miskinkan karena akan seolah olah mati dengan perlahan
Shelvia Amanda Dika
perion memang dasarnya bodoh ya mau aja dikibulin daphne dan di licikin sama rubia
Hariyanti
nice story Thor 🥰🎉🎉🎉
Kartika Lina
eh ga kerasa dah tamat ae
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!