Novel ini squel dari novel DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA Dan MENTARI TERTUTUP AWAN.
Novel ini menceritakan kisah cinta dan kecewa, seorang Nadia, Putri dari Arkan dan Senja, Sedangkan yang lelaki Putra dari Awan dan Mentari.
yang penasaran dengan percintaan mereka, yok ikuti novel ini yang berjudul.DIKIRA GADIS DESA TERNYATA KAYA RAYA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5. Menolong Kenzo
Kenzo menambah kecepatan mobilnya, agar jauh dari dua mobil yang mengejarnya. Dia mencoba menelepon Bagas dan pamannya Fajar, namun Hpnya kehabisan daya.
Kenzo mengemudi mobilnya hingga sampai ke perbatasan desa yang belum pernah dia kunjungi.
Kenzo juga tidak tau siap yang mengejar mobilnya, tapi yang pasti orang yang mengejarnya pasti menginginkan dirinya.
Flashback on.
Kenzo ditaman sedang menenangkan pikirannya Karen masah diperusahaan dan ditambah lagi dengan Pengkhianatan kekasihnya Sintia.
Tiba-tiba dia tidak sengaja mendengar beberapa orang menunjuk kearahnya dengan balok ditangan mereka.
"Itu dia, cepat habisi dia!" titah seorang lelaki yng Kenzo percaya dia adalah ketua dari kelompok orang-orang itu.
Kenzo yang melihat semua orang itu ingin menyerangnya, dia langsung lari kemobil karena dia tidak akan sanggup berkelahi dengan semua orang itu.
Jumlah orang yang ingin menyerangnya lebih dari sepuluh orang, tidak akan mungkin Kenzo sanggup mengalahkan mereka.
Tidak pikir panjang, Kenzo langsung menjalankan mobilnya untuk menyelamatkan dirinya.
Flashback off
Kenzo langsung turun dari mobilnya karena tidak ada jalan lagi, jalannya sudah buntu, didepan hanya terdapat sawah.
Kenzo tidak ada pilihan lain selain turun dan masuk kedalam kebun untuk menyelamatkan dirinya.
Hari sudah mulai gelap, dia masih terus berlari menelusuri kebun ke kebun. Baju yang dia pakai sudah terlepas karena tersangkut di dahan dengan cepat Kenzo menarik tubuhnya dan bajunya dia biarkan saja di dahan itu.
Kenzo berbelok ke kanan karena didepan sudah terdapat sungai. Kenzo yakin didepannya pasti akan menemukan desa dan dia berharap bisa bersembunyi didesa itu.
"Sayang, kamu tunggu dirumah dengan Kakek, Nenek mau kewarung, membelikan sayur dan lauk untuk kita makan nanti." Ujar Nenek Ratih karena tidak tau cucunya datang jadi dia tidak mempersiapkan apapun dirumah.
"Nek, Nadia aja yang pergi, Nenek dirumah aja, Nadia tau kok warung Mbok Sumi yang didepan persimpangan itu." Nadia tidak mau Neneknya kecapean Nani, jadi lebih baik dia yang pergi.
"Baiklah kalau begitu, hati-hati ya, ini udah hampir malam!" Nenek Ratih mengingatkan cucunya.
Saat Nadia sudah sampai diwarung dia menerima telepon dari kedua orang tuanya yang mengatakan kalau orang tuanya sudah ada dibandara untuk perjalanan bisnis keluar Negeri.
"Ayo kita kembali, dia pasti sudah mati, melihat sungai yang begitu dalam dan dipenuhi batu, dia tidak mungkin selamat." Ujar ketua kelompok itu saat melihat baju Kenzo tersangkut didahan ditepi sungai yang dalam.
Ketua kelompok itu membawa baju Kenzo sebagai bukti kalau Kenzo sudah mati dan jatuh kesungai.
Akhirnya semua dari kelompok itu memutuskan untuk kembali dan membawa buku Kenzo bersama mereka.
"Bagaimana, apa kalian berhasil?" tanya seseorang ditelepon, yang menyuruh mereka membunuh Kenzo.
"Berhasil bos, dia sudah mati jatuh kesungai yang sangat dalam, kami hanya membawa bajunya." Jawab ketua kelompok itu pada orang yang memerintahkannya.
"Bagus, bawa bajunya besok kesini dan upah kalian akan aku kasih besok saat baju itu bisa kulihat!" titah orang itu lagi dan langsung mengakhiri teleponnya.
Fajar dan Alex tiba dirumah Awan secara bersamaan, keduanya langsung masuk kedalam rumah itu.
"Kak, apa yang terjadi, apa ada kabar dari Kenzo?" tanya Fajar pada Mentri yang terlihat khawatir.
Mentri menggeleng kepala, dia tidak berbicara, dia juga sama dengan Oma Laras, di juga sudah khawatir dengan Anaknya itu.
"Mama tenang ya, Alex dan Awan juga Fajar pasti akan menemukan Kenzo." Alex menghibur dan menenangkan Oma Laras, Alex memanggil Oma Laras Mama, karena sejak Papanya meninggal hanya Keluarga Awan yang dia punya.
Fajar dan Alex mencoba menghubungi semua teman teman Kenzo untuk menanyakan keberadaan Kenzo.
Sementara diwarung Mbok Sumi Nadia ingin secepatnya pulang kerumah Neneknya setelah membeli apa yang dibutuhkan, dia berjalan dengan cepat agar malam tidak semakin larut.
Disaat Nadia hampir sampai dirumah Nenek Ratih, dia mendengar suara orang yang sedang meminta tolong.
Langkah Nadia terhenti, bulu kuduknya merinding saat melihat seseorang yang meminta tolong berada ditepi pagar kebun.
Nadia ingin berlari karena ketakutan, apa lagi ini sudah magrib, namun orang itu terus meminta tolong.
Tubuh orang itu sudah sangat lemas akibat kelelahan berlari. Nadia tidak berani mendekat, apa lagi melihat orang itu tidak memakai baju.
Suara orang meminta tolong itu semakin lemas, karena sudah sangat lelah.
Nadia yang tadi ingin berlari, dia ragu karena berfikir tidak mungkin hantu karena ini belum malam.
Nadia mencoba mendekat dengan sedikit ragu-ragu dan hati-hati. Dia menyapa orang itu yang tidak lain adalah Kenzo.
"Hei, anda siapa?" tanya Nadia saat sudah dekat dengan Kenzo yaitu orang yang meminta tolong padanya.
"Tolong, aku, aku dikejar." Ucap Kenzo berharap Nadia mau menolongnya.
Nadia melihat Kenzo masih begitu muda dan sebaya dengannya, Nadia berfikir mana mungkin hantu meminta tolong padanya. Apa lagi dia melihat pemuda itu sangat tampan.
Nadia dengan nekat meraih tangan Kenzo, namun Kenzo yang sudah sangat lemah tidak mampu mengimbangi tubuhnya lagi.
Keduanya jatuh bertindihan, Kenzo di bawah Nadia di atas. Tentu saja saat jatuh Nadia mengeluarkan suara aduh.
Tanpa disangka kedua orang yang melewati jalan itu mendengar suara Nadia dan melihat keasal suara.
Kedua warga itu terkejut saat melihat Nadia dan Kenzo terbaring bertindih.
"Hei, apa yang kalian lakukan?" tanya kedua warga itu dan langsung memegang tangan Nadia.
"Kalian sedang membuat mesum disini, panggil orang-orang, dia sudah berbuat zina di desa kita." tuduh warga itu langsung menyuruh temannya memanggil orang lain.
Temannya langsung berteriak memanggil warga lain sehingga datang beberapa warga.
"Aku tidak membuat zina, aku hanya ingin menolongnya." Nadia membela diri karena benar apa yang dia katakan.
"Tidak usah bohong, kami tidak bodoh, mana mungkin menolong, lihat lelakinya saja sudah membuka baju." Tuduh warga itu.
"Benar, bawa saja kerumah kepala desa, jangan sampai desa kita kena azab karena kedua orang ini." beberapa warga langsung membawa Nadia dan Kenzo yang masih lemah.
Seorang warga mengenal Nadia, sebagai cucu Nenek Ratih dan Kakek Handoko.
"Bukankah dia Cucu Nenek Ratih, Anaknya Senja, aku harus melapor pada Nenek Ratih." Gumam seorang warga yang mengenal Nadia dan langsung berlari kerumah Nenek Ratih.
Sedangkan Nadia terus mengelak dan meronta untuk lepas, dia sudah capek menjelaskan kalau dia hanya ingin menolong Kenzo, dan tidak berbuat zina.
Namun semua warga yang sudah hadir, tidak seorangpun mendengar Nadia. Semua warga ingin membawanya kerumah kepala desa.
Sampai dirumah kepala desa mereka mendudukkan Nadia dan Kenzo di lantai teras rumah kepala desa.
Tidak lama kemudian kepala desa keluar dari dalam rumah karena mendengar suara warga ribut-ribut diluar rumah.
"Ada apa, kenapa kalian kesini?" tanya kepala desa tidak melihat Nadia dan Kenzo yang terduduk dilantai.
"Kedua orang ini sudah membuat mesum, kami menangkapnya di kebun Pak Mamat tadi." Jelas warga yang tadi pertama kali melihat Nadia dan Kenzo
"Benar, kepala desa harus menikahkan mereka, kami tidak mau gara-gara mereka desa kita kena azab." Tekan semua warga, tidak mau kalau Nadia dan Kenzo tidak dinikahkan karena sudah membuat mesum.
Semua warga mendesak dan meneriaki agar Nadia dan Kenzo dinikahkan.
Pak kepala desa tidak bisa berbuat banyak, karena ini warga bukan satu orang saja yang mudah dia hadapi.
Bersambung.