NovelToon NovelToon
Love Me, Please

Love Me, Please

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: Aluna sweet

Hana seorang kariawan biasa yang harus menerima perjodohan dengan anak atasannya yang bernama Rico. Hana pun menyanggupi meski tak ada cinta antara mereka berdua. Ia rela berkorban asalkan atasannya bisa sembuh dan mau di operasi.

Namun, harapan tak selalu sesuai kenyataan. Sang atasan meninggal dunia di saat pernikahannya yang belum genap 24 jam.


Karena merasa tak ada lagi alasan untuk bertahan, akhirnya Rico memutuskan secara sepihak untuk bercerai.

Hana merasa terluka dan di campakkan. Namun, ia juga tak bisa memaksa untuk mencoba menjalani pernikahan mereka. Putusan perceraian keluar. Hana harus menjadi janda perawan.


Tiga bulan setelah perceraian, nasib buruk menimpa Hana hingga membuatnya hamil dan pergi sejauh mungkin.


Mampukah Rico menemukan Hana dan bertanggung jawab. Atau hanya penyesalan yang menghantuinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aluna sweet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian Dua Puluh Lima

Jangan lupa like dan komen ya teman².

Juga kasih hadiah kembang atau kopi biar tambah semangat up-nya

Makasih

Happy Reading

Sudah hampir satu jam lamanya mereka bertiga dalam ruangan itu. Rico, Hana, dan Aksa. Aksa tidur setelah meminum obatnya. Ryan memutuskan pulang dan juga memberikan mereka waktu untuk bicara.

Tapi tak ada satu pun antara mereka berdua yang memulai untuk bicara. Yang ada tercipta kecanggungan setelah hampir 7 tahun tak bertemu.

Berulang kali keduanya menarik dan membuang nafas.

"Bagaimana...!" Hana, Rico bersamaan berucap lalu terdiam lagi. Akhirnya Rico memulai lagi percakapan yang sangat canggung antara mereka.

"Bagaimana kabar kamu?"

"Baik. Kamu!"

"Juga baik." Rico mengehembuskan nafasnya berulang kali menghalau rasa sesak di dadanya. "Aku minta maaf!"

"Aku minta maaf!" Rico turun dari kursi dan ingin bersujud di depan kaki Hana yang sontak membuatnya terkejut atas tindakan Rico.

"A-apa yang kau lakukan. Tak perlu sampai seperti ini." ujar Hana menahan tubuh Rico yang bersikeras ingin bersujud meminta maaf.

"Aku sudah memaafkan mu. Aku tau kau tidak sengaja melakukannya waktu itu. Bahkan kau sudah memperingatkan ku untuk pergi."

"Tapi tetap saja semua salah ku Hana. Bagaimana aku harus memperbaikinya."

"Duduklah kembali. Tidak enak kalau kita harus mengobrol begini!" perintah Hana yang melihat Rico masih belum beranjak membuat Rico mau tak mau duduk kembali ke tempatnya.

"Kamu tau! Terlepas bagaimana pun prosesnya, tapi aku sangat bahagia dengan hadirnya Aksa disisi ku. Aku merasa tak sendiri lagi. Begitu pun dengan hadirnya Ryan sebagai penolong kami berdua."

Lagi dan lagi kalimat yang menghujam jantung Rico. Bagaimana ia dengan bo dohnya melepaskan Hana dulu hanya dengan alasan klasik saja.

"Aku sangat menyesal Hana. Katakan pada ku bagaimana aku harus menebus semua kesalahan yang ku perbuat, Hana?"

Hana mengulas senyumnya. Ia memang sudah lama mengikhlaskan atas semua kejadian yang menimpa hidupnya. Ia meyakini tuhan tak akan memberikan ujian di luar kemampuan umatnya. Buktinya ia kuat sampai saat ini.

"Kau bisa menebusnya dengan ikut andil menyayangi Aksa. Memberikannya perhatian."

"Apa kau mengijinkan ku?"

"Tentu. Kamu ayah kandungnya. Aku tak akan melarang mu. Asal jangan pernah berpikir untuk merebutnya dari ku." tekan Hana. Karena selama ini salah satu alasannya menyembunyikan Aksa adalah takut Rico akan mengambilnya.

Rico tersenyum mendengar penuturan Hana. "Aku janji akan memperbaiki semuanya. Terima kasih kau sudah mengijinkan ku." ujar Rico senang. Keikhlasan Hana sungguh membuatnya lebih kagum lagi.

"Mommy!"

Hana bangkit dari duduknya mendekati ranjang Aksa "Iya sayang!" membelai rambut Aksa dengan lembut.

"Haus, mom." rengek Aksa manja

"Sebentar mommy ambilkan minumnya." Hana mengambil gelas dan menuangkan air kedalam gelas yang ada di atas nakas.

"Om siapa?" tanya Aksa heran. Karena ia tak pernah melihatnya. Hana menyerahkan gelas untuk di minumnya.

"Om...!" melirik Hana meminta persetujuan mengungkap siapa dirinya. Hana mengangguk setuju.

Rico menarik nafasnya dan mengeluarkan dengan pelan. Ia mendekati ranjang Aksa "Om adalah daddy kamu." ujar Rico dengan perasaan gugup. Telapak tangannya dingin tapi berkeringat.

"Daddy! benarkah itu, mom?" tanya Aksa pada Hana untuk meyakinkan ucapan Rico.

Hana mengelus kepala Aksa "Iya sayang. Dia daddy kamu." ujar Hana meyakinkan Aksa.

Mata Aksa seketika berbinar terpancar raut bahagia " Daddy!" serunya lagi.

"Iya sayang, ini daddy kamu." ucap Rico mendekat dan membawa Aksa kedalam pelukannya. Air matanya luruh terharu. Semua rasa bercampur.

"Daddyyy!" hanya itu kata yang mampu Aksa keluarkan. Ia masih tak percaya. Ia juga menangis dalam pelukan Rico. Hana pun ikut terharu, ia menitikkan air mata yang buru-buru ia hapus.

Rico mengurai pelukkannya dan menghapus air mata Aksa "Jagoan Daddy nggak boleh nangis. Sekarang daddy sudah disini dan akan menjaga kamu."

"Janji!" Aksa menyodorkan jari kelingkingnya untuk mengikat janji.

"Daddy janji!" Rico menautkan kelingkingnya ke jari kelingking Aksa tanda ia setuju. Rico duduk di kursi dekat ranjang Aksa yang di tinggal Hana keluar. Ia tatap wajah yang benar-benar copy paste dirinya. Ia pun tak meragukan lagi, tak perlu melakukan tes DNA.

"Kenapa lama baru kesini, dad?"

"Maafkan daddy sayang. Suatu saat daddy akan menjelaskannya. Yang penting Aksa cepat sembuh dulu. Biar bisa jalan-jalan sama daddy."

"Iya, dad. Aksa janji akan cepat sembuh. Aksa kangen daddy."

Rico terharu, bahagia mendengar penuturan Aksa. "Daddy juga kangen banget sama Aksa."

.

.

.

drrttt drrttt

Ponsel Ryan bergetar ada panggilan masuk. Saat ia melihat kontak nama 'my luv Hana' dengan segara ua menggeser ikon berwarna hijau itu.

"Hallo, Hana!"

"Jam berapa kesini?"

"Nanti malam, bagaimana Aksa?"

"Sudah lebih baik. Dia tadi nanyain kamu. Udah makan?"

"Udah tadi. Lagi di mana kok bising?"

"Lagi di luar, cari cemilan. Kalau sudah cepetan kesini."

"Baiklah. Aku usahakan cepat selesaikan pekerjaan aku.....!"

"Loh kok udah masuk kerja bukannya istirahat." potong Hana kesal mendengar Ryan yang langsung kekantor pulang daru rumah sakit.

Ryan tertawa tanpa suara "Mau gimana lagi ada beberapa dokumen yang memang harus aku selesaikan hari ini juga. Maaf ya."

"Huh. Ya sudah jangan capek. Aku mau kembali ke rumah sakit dulu."

"Hmmm.Hana!"

"Ya!"

"Love you."

"Love you more." wajah Hana bersemu merona.

Klik. Sambungan telpon di matikan. Setelah itu Hana bergegas kembali ke ruangan Aksa. Dari kaca pintu, ia dapat melihat interksi Aksa dan Rico. Aksa tertawa bahagia mendengar candaan-candaan yang di lempar Rico.

Ceklek. Pintu Hana buka. Ia masuk dengan menenteng plastik cemilan yang ia beli tadi. Di letaknya di atas meja dan mengambik bebeapa cemilan kesukaan Aksa.

"Ini sayang, kesukaan kamu." ujar Hana menyerahkan pada Aksa.

"Makasih, mom. Mom nanti kalau Aksa keluar daddy mau bawa Aksa ke Jakarta. Boleh ya, mom!" pinta Aksa dengan wajah memelas.

Hana terpaksa mengiyakan karena tidak mau melihat Aksa sakit lagi. "Ehm. Iya boleh. Tapi Aksa harus sehat dulu."

"Ye ye ye. Tuh kan, dad. Mom pasti setuju." Kata Aksa senang.

"Terima kasih, Hana." ujar Rico.

Hana mengangguk. "Tapi nggak bisa dalam waktu dekat ini, Aksa kan lama nggak sekolah. Jadi pelajaran banyak yang tertinggal. Aksa bisa ikut daddy pas libur semester." jelas Hana.

"Baik, mom. Makasih ya, mom."

"Permisi!" seorang dokter dan juga seorang perawat masuk ke ruangan Aksa.

"Ah iya silahkan, dok, sus." Hana dan Rico mundur kebelakang agar mereka bisa leluasa memeriksa keadaan Aksa.

"Hallo jagoan! Gimana hari ini kita jadi kan latihan jalan."

"Jadi dong, dok." ucapnya semangat.

"Wah semangat sekali." kata dokter sembari memeriksa Aksa.

"Tentu dok. Sekarang ada daddy yang bisa nemenin Aksa." jelas sekali binar bahagia di wajah Aksa setiap menyebut daddy-nya.

"Benarkah! Wah pantesan semangat. Sus, laporan ini bawa ke dokter Andi untuk hasil observasi nanti." Dokter memberikan kertas yang sudah berisi catatan hasil pemeriksaan kesahatan Aksa

"Baik, dok." sang suster keluar terlebih dulu.

"Gimana, dok kapan Aksa bisa keluar?" tanya Rico yang sudah berdiri di samping dokter.

"Oh jadi ini daddy-nya Aksa?"

"Iya dok. Rico." menjabat tangan dokter.

"Kalau Aksa bertambah kemajuannya dalam beberapa hari ini, ia sudah bisa pulang. Asalkan teratur latihan dan juga minum obatnya." ujar dokter menjelaskan.

"Baik, dok."

"Kalau begitu saya pamit dulu, pak!" ucap sang dokter.

Setelah pemerikasaan selesai, Dokter keluar dari ruangan Aksa menuju ruangan lainnya lagi.

Bersambung

1
Ema bjm
nangis lgi Thor,,,mewek trus nih/Sob/
Ema bjm
sedih sekali thor/Sob//Sob/
niarotun angzumi
biasanya nanti klok hana jodohnya rico,.pasti da mantan ryan yg dateng ngaku hamil anknya si rian🤔
niarotun angzumi
kurasa ryan mungkin sodaranya kandung si hana?🤔🤔
vina maria
duh sedihnya .kasihan Aska dan ibel yah .lebih sakit lagi kenapa Rian harus prg
vina maria
gak rela Rian pergi....kenapa gak bahagia slamanya aja dgn Rian..biarkan Riko mndapatkan pasangan hidup lainnya lagi
vina maria
sedih sekali
vina maria
kasihan riannya
vina maria
ceritanya terlalu bertele tele
Afrina Wati
Luar biasa
Sutan Dillak
Trimksh enak crt nya dan happy ending 😊suka kecewa kl endingnya jelek 🙄 puas bacanya
Sri Isdiyati
kenapa nggak jujur aja pelan pelan
Sutan Dillak
tmksh crt nya enak dan happy ending. suka kecewa kl endingnya jelek😊puas bacanya
Sri Isdiyati
iya ini cerita nya kok udah di surabaya
Sri Isdiyati
Luar biasa
Sri Isdiyati
kok nggak ketemu Rico sih
Susilawati Almira
cape2 baca endingnya engga banget,,
Wy Ky
keren
Aghnia Raina
Luar biasa
Etti Endang
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!