NovelToon NovelToon
Mantanku Seleb

Mantanku Seleb

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Wanita Karir
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Van Theglang Town

Lanjutan Novel Mendadak Menjadi Mama Muda.

Setelah bercerai dengan Raka, Ajeng mengubah nasibnya menjadi seorang selebritas. Meskipun butuh waktu yang cukup lama, karir Ajeng cukup sukses dan mempertemukan dia dengan Kim Beomsik, seorang pengusaha sukses keturunan Korea-Amerika.
Sementara Raka yang belum move on dari Ajeng, berusaha menata kehidupannya menjadi lebih baik. Ketika bertemu kembali dengan Ajeng, Raka menagakui masih belum bisa melupakan Ajeng.
Lantas bagaimana kisah Ajeng dan Raka. Akankah cinta mereka bersemi kembali, atau Beomsik berhasil meluluhkan Ajeng dan menikahinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van Theglang Town, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Beomsik Menghilang

Setelah acara talkshow selesai, Ajeng berusaha menghindari Raka. Dia tidak ingin pria itu mengganggunya. Setelah siaran selesai, Ajeng langsung bergegas menuju ruang tunggunya yang sudah disediakan oleh stasiun TV itu.

Sayang sebelum dia sempat menghindar, dia sudah menghadangnya dengan tatapan menggoda.

“Apa kamu sudah makan?” tanya Raka padahal sedang mencari alasan untuk mengajaknya makan.

“Sudah, lagipula ini sudah bukan waktunya makan malam,” jawab Ajeng ketus. 

Sengaja ia ketus supaya Raka tidak berani mengganggunya. Kalau tidak, pria itu tidak akan menyerah.

“Kalau begitu, apa kamu mau minum kopi denganku?” tanya Raka alih-alih mengajaknya makan. 

“Aku tidak suka kopi,” jawab Ajeng dengan nada dingin.

“Kalau begitu teh atau jus?” Raka begitu berusaha mengajak Ajeng pergi bersama. Benar saja dia begitu gigih untuk mengajaknya pergi bersama yang sebenarnya kedoknya untuk mengajak berbicara empat mata.

“Maaf Raka, saya tidak punya waktu. Saya harus segera pergi!” Ajeng benar-benar menolak semua ajakan Raka.

“Bagaimana kalau aku mengantarmu pulang!” Raka benar-benar keras kepala ingin mendekati Ajeng.

“Saya sudah ada supir dan manajer,” jawab Ajeng berusaha untuk tetap sopan karena masih banyak pasang mata yang melihat dan lewat di sekitar mereka.

“Baiklah.” Raka mengalah dan tidak memaksa lagi. Wajahnya terlihat begitu kecewa.

Ajeng kemudian segera pergi mendahului Raka. Dia memang sangat berniat untuk menghindarinya. Sangat berbahaya jika dia berlama-lama berdekatan dengan Raka. Pria itu sangat lihai jika dalam urusan menggoda hati.

Entahlah mungkin hati dan jiwa Ajeng saja yang terlalu lemah jika berhadapan dengannya. Harusnya dia tidak usah bertemu lagi dengan Raka. Dengan begitu dia bisa menutup lembaran kisahnya dengan Raka dengan tenang.

“Aku harus bagaimana Celia? Tampaknya orang itu akan menyusahkanku?” tanya Ajeng pada Celia saat di mobil.

“Tidak perlu menghindar karena rasanya itu percuma. Lagipula tidak akan ada yang berubah jika kalian tetap bertemu. Kecuali memang masih ada perasaan yang terting—”

“Tidak! Itu tidak mungkin!” potong Ajeng menyanggah.

“Ya sudah kalau begitu bersikaplah biasa dan profesional. Lagipula belum tentu juga dia mendekatimu untuk mengambil hatimu lagi,” sahut Celia menenangkan.

“Kamu benar. Harusnya aku anggap saja ini demi pekerjaan.”

Celia menjentikkan jarinya setuju dengan pemikiran Ajeng. Lagipula sampai kapan Ajeng terus menghindar seperti orang yang sedang menghindari pasien penyakit menular.

“Baiklah, mulai hari ini aku akan bersikap profesional dan menyingkirkan semua pikiran buruk tentang orang itu.”

“Bagus! Eh tapi ngomong-ngomong apa kamu sudah membicarakannya dengan Beomsik?” tanya Celia teringat dengan percakapan mereka sebelumnya tentang memberitahu permasalahan ini pada Beomsik.

“Aku belum bisa menghubunginya dari kemarin.”

“Hah kenapa? Apa kalian sedang bertengkar?” tanya Celia kaget karena tidak biasanya juga tunangan Ajeng itu tidak ada kabar.

“Tidak. Dia sedang ada pekerjaan yang memang membuatnya tidak sempat untuk menghubungiku.”

“Shhh! Kok kedengarannya seperti sebuah alasan saja. Mana mungkin dia begitu. Lagipula sesibuk apapun pekerjaannya, mana mungkin sampai tidak sempat mengirim pesan atau menelepon barang beberapa menit pun.

“Bukan seperti itu, dia memang super-super sibuk dan tidak bisa menghubungiku langsung.”

Celia hanya mengangguk-angguk dengan reaksi bingung. Sangat aneh jika seorang Beomsik tidak mengabari Ajeng selama seharian. 

*

Satu hari pun berlalu lagi tanpa ada kabar dari Beomsik. Ajeng mulai merasa khawatir dan bertanya-tanya. Kenapa Beomsik tidak biasanya seperti ini.

“Apa aku membuat kesalahan. Kenapa sepertinya Beomsik menghilang begitu saja?” pikir Ajeng.

Ajeng sampai berpikiran kalau kehadiran Raka di LA ada hubungannya dengan tidak adanya kabar dari Beomsik.

Ajeng harus menemuinya lebih dulu. Dia ingin memastikan kalau Beomsik cuma sibuk saja. Nomor ponselnya saja belum aktif sampai sekarang. Tidak ada pilihan Ajeng harus pergi langsung ke rumahnya.

Dengan memakai taksi Ajeng kemudian pergi ke penthouse Beomsik. Dia merasa tidak enak hati dan pikiran jika Beomsik mengabaikannya selama bebarapa hari ini.

Sampai di depan gerbang area penthousenya. Ajeng meminta penjaga untuk memberikan akses masuk ke dalam.

“Maaf Nona, saya harus menghubungi pemilik rumahnya dulu!” Penjaga itu meminta izinnya untuk menelepon rumah Beomsik.

Ajeng menunggu dengan sabar di depan pos jaga. Apa mungkin Beomsik berada di rumahnya sekarang. Ini masih pagi, tidak mungkin jika dia sudah berangkat ke kantor.

“Nona, Tuan Beomsik sepertinya tidak ada di rumah. Teleponnya tidak diangkat.” Penjaga itu memberitahu setelah beberapa menit kemudian.

“Apa dia sudah berangkat bekerja?” tanya Ajeng heran.

“Sepertinya memang sudah beberapa hari ini aku tidak melihat Tuan Beomsik pulang.”

Ajeng semakin khawatir telah terjadi sesuatu pada Beomsik. Apa yang terjadi sampai-sampai dia tidak pulang ke rumah.

Ajeng mengucapkan terima kasih pada penjaga itu lalu berjalan pergi sambil berusaha menelepon kembali asisten Beomsik.

Nada sambung telepon terdengar, tetapi sampai nada sambung berakhir pun, panggilan teleponnya tidak diangkat Do Chae.

Karena tidak mendapatkan kabar Beomsik dari rumahnya, Ajeng kembali lagi ke apartemennya dengan wajah yang lesu. 

“Ini sangat aneh? Nomor teleponnya tidak aktif dan rumahnya pun kosong.”

Ajeng kembali ke rumah dengan pikiran kacau. Yang tadinya mencoba memaklumi kalau Beomsik banyak kesibukan kini berubah menjadi rasa cemas dan khawatir jika telah terjadi sesuatu padanya.

“Apa aku harus menghubungi ayahnya. Tapi – rasanya tidak enak juga menanyakan kabar anaknya padanya. Beliau pasti heran kenapa menanyakan anaknya padanya.”

Ajeng kemudian memutuskan mengirim chat pad Do Chae. Jika panggilan teleponnya tidak bisa diangkat setidaknya dia bisa membaca pesan yang dia kirim.

[Tuan Do Chae. Aku pergi ke rumah Beomsik tapi rumahnya kosong]

[Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Beomsik tumben tidak menghubungiku sama sekali?]

[Kalau dia baik-baik saja dan memang cuma sibuk dengan pekerjaan, setidaknya berikan fotonya jika dia baik-baik saja. Aku  mulai khawatir]

Sudah beberapa chat lain yang ia kirimkan juga pada Do Chae. Ajeng harap Do Chae nanti akan menyampaikannya pada Beomsik.

Setelah menunggu beberapa lama, Ajeng memeriksa pesan chatnya yang ia kirim ternyata hanya dibaca saja tanpa ada balasan apapun.

Karena merasa diabaikan dengan sengaja. Ajeng pun memberanikan diri untuk menelepon nomor Do Chae. Lagi-lagi tidak diangkat.

“Oppa sebenarnya kamu ada di mana? Kenapa kamu malah membuatku cemas seperti ini?” gumam Ajeng.

Ajeng menatap ponselnya dengan tatapan sedang berpikir. Apa dia memang benar-benar sibuk atau memang dia mencoba menghindarinya saja.

Tetapi kalau dia menghindarinya, apa masalahnya. Kalau memang ada masalah seharusnya bisa dibicarakan. Bukan dengan cara menghilang seperti ini.

Kemudian Ajeng mencoba mengingat-ingat pertemuannya terakhir dengan Beomsik. siapa tahu dia menemukan jejak yang tanpa ia sadari terjadi saat itu.

Ajeng tidak menemukan satupun petunjuk. Dia ingat kalau hubungannya baik-baik saja dengan Beomsik. 

1
Rose Yura🌹
masihan Raka 🥲
Rose Yura🌹
yeeee... author ke kesayangan ķembali🥰
Van Theglang Town
Sebelumnya author minta maaf karena butuh 4 tahun kurang lebih melanjutkan kisah Ajeng dan Raka, btw meskipun pembaca sudah lupa alur cerita Ajeng dan Raka semoga baca lagi ini bisa flashback lagi. happy reading.
Rose Yura🌹: makasih thor . semangat lagi ya nulisnya..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!