Love Me, Please

Love Me, Please

Bagian Satu

"Buk, doakan Hana besok di terima kerja ya!" Hana duduk bersimpuh meminta doa restu ibunya.

"Pasti itu nak, semoga kamu di terima besok bekerja nak."

"Amin, buk." menyapu kedua tangan ke wajahnya mengaminkan doa ibunya.

Hana percaya setiap langkah yang di restui orang tua akan membawa berkah. Karenanya setiap akan memulai awal yang baru, Hana selalu meminta restu ibunya.

Meski Hana hanya lulusan SMK jurusan Administrasi, ia tetap mencoba ikut berkompetisi dalam perusahaan yang sedang membuka lowongan menjadi sekretaris. Hana yakin akan mampu bersaing dengan yang lain. Dengan nilai dan skill yang bagus serta doa restu menjadi keyakinannya dalam mengikuti interview besok di perusaan Dirgantara Company.

Perusahaan itu bergerak di bidang retail dan masih banyak bidang usaha yang mereka kembangkan.

Jam 9 pagi Hana sudah berada di gedung Dirgantara Company, ia sangat takjub melihat bangunan pencakar langit tersebut. Hana masuk ke loby setelah membayar ojol yang di tumpanginya dari rumah. Hana bertanya pada pihak resepsionis.

"Maaf mbak, mau tanya ruangan HRD di mana ya?" tanya Hana sopan.

"Mba mau ikut interview ya?" tanya sang resepsionis itu.

"Iya mbak!"

"Tanda tangan dulu sesuai namanya," menyodorkan kertas berisi nama-nama peserta "setelah itu ambil kartu peserta mbak ya." kata resepsionis menunjuk kotak sebelahnya yang berisi kartu peserta.

Hana menandatangani dan setelahnya mengambil satu kartu peserta bagi yang mengikuti interview hari ini.

"Sudah, ya, mbak? Kalau sudah mba naik aja lift menuju lantai 10, nah di situ ruangan HRD nya mbak!" resepsionis memberikan arahan pada Hana.

"Terima kasih mbak." ucapnya sambil berlalu.

Hana menunggu di depan lift khusus untuk kariawan. Ada beberapa peserta juga yang sedang menunggu. Terlihat dari kartu peserta yang bergantung di leher mereka.

Ting

Pintu lift terbuka. Mereka semua naik, sebagian ada yang sudah menjadi kariawan di kantor ini terlihat dari kartu mereka yang berbeda. Beberapa detik kemudian, mereka tiba di lantai 10 dan yang ikut interview semuanya keluar. Hana melihat sudah hampir dua puluhan orang yang sudah hadir lebih dulu menunggu.

Pukul 11 siang proses interview di lakukan. Satu persatu mereka di panggil untuk masuk kedalam ruangan itu. Membutuhkan waktu hampir tiga puluh menit per orang. Tiba saatnya nama Hana yang di panggil.

"Hana Afifah!" panggil seorang petugas dari dalam.

"Ya, saya, pak!" jawab Hana

"Giliran anda."

Hana masuk mengikuti petugas tadi. Hana merasa deg-degan, tangan dan kakinya terasa dingin. Ini adalah pengalaman pertamanya melakukan interview di perusahaan berskala besar.

Sebelumnya Hana pernah bekerja di sebuah toko bangunan sebagai staf administrasi. Hana keluar, untuk mencoba menambah wawasan dunia kerjanya. Dengan tekad yang bulat dan keyakinan yang tinggi, Hana mampu menjawab dengan lancar semua pertanyaan dari bagian HRD serta mampu mengoperasikan komputer dengan baik.

Setelah Hana masih ada beberapa peserta lagi yang akan melakukan interview. Untuk hasilnya akan di umumkan dua hari setelah hari ini.

*

Hari ini tepat dua bulan sudah Hana bekerja menjadi sekretaris di perusahaan Dirgantara Company. Ada sebuah kebanggaan bagi Hana bisa lolos. Mengingat kandidat saingannya yang rata-rata lulusan sarjana.

Hana bekerja menjadi sekretaris presdir perusahaan langsung di bawah asisten pribadi pak Burhan selaku presdir dan pak Anton sebagai asisten pribadinya.

Siang ini Hana menemani pak Burhan dan pak Anton untuk ikut meeting bersama. Hana di sukai pak Burhan karena kinerjanya yang rapi, dan selalu ringan tangan dalam membantu meski pun pekerjaannya sudah selesai.

Mereka berangkat ke sebuah restoran yang sudah di pesan oleh klien dari Jepang. Menurut agenda, akan membahas masalah kerja sama pembangunan resort di Bali.

Tiga puluh menit kemudian mereka sampai di restoran berbintang empat itu. Saat akan masuk, pak Burhan sempat mengatakan kalau dadanya sakit, namun bisa ia tahan.

"Pak, muka anda pucat sekali." ucap Hana kuatir akan keadaan presdirnya.

"Saya tidak apa-apa, Hana!" pak Burhan mencoba menahan rasa sakit yang tiba-tiba ia rasakan.

"Apa sebaiknya kita ke rumah sakit pak?" pak Anton memberi saran, namun tetap di tolak pak Burhan.

"Lebih baik cepat kita masuk." perintah pak Burhan.

Belum sempat jauh dari mobil, pak Burhan sudah ambruk tak sadarkan diri. Hana panik melihat pak Burhan jatuh pingsan. Pak Anton meminta bantuan pada penjaga restoran agar membantunya membopong pak Burhan kedalam mobil.

Hana duduk di kursi belakang karena mengkuatirkan presdirnya. Pak Anton sekali-kali melirik kebelakang melihat kondisi presdirnya dan melihat Hana yang telaten menyapu keringat dingin presdir.

Beruntungnya jalanan tidak terlalu macet hingga mereka cepat sampai ke rumah sakit terdekat. Pak Anton masuk kedalam rumah sakit dan tidak lama keluar dengan beberapa perawat pria serta sebuah brangkar.

Tubuh pak Burhan di bawa kedalam kamar ICU untuk di berikan penanganan. Terlihat sekali wajah takut dan kuatir Hana. Pak Anton menghubungi keluarga presdir. Namun sayang istri dan anak perempuannya sedang di Singapura membuat mereka tidak bisa langsung datang.

Lalu pak Anton masih menghubungi seseorang lagi yang tidak di ketahui Hana.

Pak Anton mendekati Hana "Hana, saya akan meneruskan meeting. Tolong kamu jaga dulu beliau. Tidak lama lagi anak presdir juga akan datang kemari." pak Anton memberi perintah pada Hana sebelum ia pergi menemui klien dari Jepang.

Kini Hana sendiri duduk di kursi tunggu. Dokter dan perawat masih belum keluar. Sudah hampir 30 menit namun orang yang di tunggunya belum datang.

Hana gelisah, sebentar duduk, sebentar berdiri mengurangi kecemasannya kemudian melihat jam di tangannya. Tidak lama pintu ICU terbuka. Seorang perawat keluar mencari keluarga pasien.

"Keluarga pasien." panggilnya.

Baru saja Hana ingin berkata, seseorang dari belakangnya sudah menjawab.

"Saya anaknya!" jawabnya.

Hana berbalik kebelakang melihat orang itu. Hana terpaku di tempatnya melihat sosok yang bisa dikatakan hampir sempurna. Pria itu berlalu begitu saja melewati Hana. Hanya tertinggal wangi parfum yang di pakainya. Wangi yang menenangkan di saat tegang, batin Hana.

Tidak lama perawat itu keluar lagi memanggil Hana.

"Bu Hana, anda di minta pak Burhan masuk. Beliau ingin bertemu dengan anda!"

Hana masuk ke dalam ruangan itu. Melihat tubuh pak Burhan sudah banyak terpasang peralatan medis membuat Hana merasa iba. Hana masih ingat beberapa puluh menit yang lalu pak Burhan baik-baik saja.

Sekilas Hana mendengar penjelasan dokter pada pria itu kalau pak Burhan mengalami tersumbatnya pembuluh darah ke jantungnya. Dan Hana juga memastikan kalau pria muda di depannya itu adalah anak pak Burhan seperti yang di maksud pak Anton tadi.

Hana memberanikan diri mendekati pak Burhan setelah mendapat tatapan sendu dari pak Burhan.

"H-hana! R-rico!" panggilnya dengan terbata-bata.

"Iya pak."

"Iya Yah!" Sahut mereka berdua bersama.

Pak Burhan menarik napasnya dalam untuk mengisi oksigen, lalu melanjutkan ucapannya tadi.

"Maukah kalian mengabulkan permintaan ayah untuk terakhir kalinya?" pinta pak Burhan dengan wajah memelasnya.

"Apa itu Ayah? Jika Rico mampu maka akan Rico kabulkan!" Rico berucap dengan keyakinan.

Hana hanya diam mendengarkan ayah dan anak itu sedang berbicara.

"Menikahlah dengan Hana!"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Wy Ky

Wy Ky

keren

2024-05-06

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

pirrrr... mampir

2024-05-02

0

Nina Isyana

Nina Isyana

permintaan yg jelas singkat dan padat..waaw

2024-04-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian Satu
2 Bagian Dua
3 Bagian Tiga
4 Bagian Empat
5 Bagian Lima
6 Bagian Enam
7 Bagian Tujuh
8 Bagian Delapan
9 Bagian Sembilan
10 Bagian Sepuluh
11 Bagian Sebelas
12 Bagian Dua Belas
13 Bagian Tiga Belas
14 Bagian Empat Belas
15 Bagian Lima Belas
16 Bagian Enam Belas
17 Bagian Tujuh Belas
18 Bagian delapan belas
19 Bagian Sembilan belas
20 Bagian Dua Puluh
21 Bagian Dua Puluh Satu
22 Bagian Duan Puluh Dua
23 Bagian Dua Puluh Tiga
24 Bagian Dua Puluh Empat
25 Bagian Dua Puluh Lima
26 Bagian Dua Puluh Enam
27 Bagian dua puluh tujuh
28 Bagian dua puluh delapan
29 Rencana
30 Our Wedding
31 First Night
32 My hope
33 Welcome Jepang
34 Day by day
35 Penantian 6 bulan terbayar
36 Ngidam ala bumil
37 Accident
38 Dua operasi
39 Kedatangan Rico
40 Sebuah Saran
41 Awan Hitam
42 Good Bye, Papa!
43 Time after Time
44 She is Back
45 Memori yang terlupakan
46 Lubang di hati
47 Keputusan
48 Misi
49 Nasi Goreng
50 Ibu dan Anak
51 Mimpi
52 Bekas Luka
53 Deja Vu
54 Ciuman Hangat
55 Aksa Narendra Putra
56 Permintaan
57 Meminta restu
58 Fitting Baju
59 Memberikan sugesti
60 Bahagia
61 Negatif
62 Maaf
63 Pertolongan Sahabat
64 Ulang Tahun Perusahaan
65 Bukan bekas operasi usus buntu
66 Kenapa?
67 Cerita kelam
68 Fakta
69 Finally
70 Season 2- part 1
71 Season 2- part 2
72 Season 2-Part 3
73 Season 2 - part 4
74 Season 2 - part 5
75 Season 2 - part 6
76 Season 2 - Part 7
77 Season 2 - part 8
78 Season 2 - part 9
79 Season 2 - part 10
80 Season 2 - part 11
81 Season 2 - part 12
82 Season 2 - part 13
83 Season 2 - part 13
84 Season 2 - Part 14
85 Season 2 - Part 15
86 Season 2 - Part 16
87 Season 2 - Part 17
88 Season 2 - Part 18
89 Season 2 - Part 19
90 Season 2 - Part 20
91 Season 2 - Part 21
92 Season 2 - Part 22
93 Season 2 - Part 23
94 Season 2 - Part 24
95 Season 2 - Part 25
96 Season 2 - Part 26
97 Season 2 - Part 27
98 Season 2 - Part 28
99 Season 2 - Part 29
100 Season 2 - Part 30
101 Season 2 - Part 31
102 Season 2 - Part 32
103 Season 2 - part 33
104 Season 2 - Part 34
105 Season 2 - part 35
106 Season 2 - part 36
107 Season 2 - Part 37
108 Season 2 - Part 38
109 Season 2 - Part 39
110 Season 2 - Part 40
111 Season 2 - Part 41
112 Season 2 - Part 42
113 Season 2 - part 43
114 Season 2 - Part 44
115 Season 2 - Part 45
116 Season 2 - part 46
117 Season 2 - Part 47
118 Season 2 - part 48
119 Season 2 - part 49
120 Season 2 - Part 50
121 Season 2 - Part 51
122 Season 2 - Part 52
123 Season 2 - Part 53
124 Season 2 - Part 54
125 Sesason 2 - Part 55
126 Season 2 - Part 56
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bagian Satu
2
Bagian Dua
3
Bagian Tiga
4
Bagian Empat
5
Bagian Lima
6
Bagian Enam
7
Bagian Tujuh
8
Bagian Delapan
9
Bagian Sembilan
10
Bagian Sepuluh
11
Bagian Sebelas
12
Bagian Dua Belas
13
Bagian Tiga Belas
14
Bagian Empat Belas
15
Bagian Lima Belas
16
Bagian Enam Belas
17
Bagian Tujuh Belas
18
Bagian delapan belas
19
Bagian Sembilan belas
20
Bagian Dua Puluh
21
Bagian Dua Puluh Satu
22
Bagian Duan Puluh Dua
23
Bagian Dua Puluh Tiga
24
Bagian Dua Puluh Empat
25
Bagian Dua Puluh Lima
26
Bagian Dua Puluh Enam
27
Bagian dua puluh tujuh
28
Bagian dua puluh delapan
29
Rencana
30
Our Wedding
31
First Night
32
My hope
33
Welcome Jepang
34
Day by day
35
Penantian 6 bulan terbayar
36
Ngidam ala bumil
37
Accident
38
Dua operasi
39
Kedatangan Rico
40
Sebuah Saran
41
Awan Hitam
42
Good Bye, Papa!
43
Time after Time
44
She is Back
45
Memori yang terlupakan
46
Lubang di hati
47
Keputusan
48
Misi
49
Nasi Goreng
50
Ibu dan Anak
51
Mimpi
52
Bekas Luka
53
Deja Vu
54
Ciuman Hangat
55
Aksa Narendra Putra
56
Permintaan
57
Meminta restu
58
Fitting Baju
59
Memberikan sugesti
60
Bahagia
61
Negatif
62
Maaf
63
Pertolongan Sahabat
64
Ulang Tahun Perusahaan
65
Bukan bekas operasi usus buntu
66
Kenapa?
67
Cerita kelam
68
Fakta
69
Finally
70
Season 2- part 1
71
Season 2- part 2
72
Season 2-Part 3
73
Season 2 - part 4
74
Season 2 - part 5
75
Season 2 - part 6
76
Season 2 - Part 7
77
Season 2 - part 8
78
Season 2 - part 9
79
Season 2 - part 10
80
Season 2 - part 11
81
Season 2 - part 12
82
Season 2 - part 13
83
Season 2 - part 13
84
Season 2 - Part 14
85
Season 2 - Part 15
86
Season 2 - Part 16
87
Season 2 - Part 17
88
Season 2 - Part 18
89
Season 2 - Part 19
90
Season 2 - Part 20
91
Season 2 - Part 21
92
Season 2 - Part 22
93
Season 2 - Part 23
94
Season 2 - Part 24
95
Season 2 - Part 25
96
Season 2 - Part 26
97
Season 2 - Part 27
98
Season 2 - Part 28
99
Season 2 - Part 29
100
Season 2 - Part 30
101
Season 2 - Part 31
102
Season 2 - Part 32
103
Season 2 - part 33
104
Season 2 - Part 34
105
Season 2 - part 35
106
Season 2 - part 36
107
Season 2 - Part 37
108
Season 2 - Part 38
109
Season 2 - Part 39
110
Season 2 - Part 40
111
Season 2 - Part 41
112
Season 2 - Part 42
113
Season 2 - part 43
114
Season 2 - Part 44
115
Season 2 - Part 45
116
Season 2 - part 46
117
Season 2 - Part 47
118
Season 2 - part 48
119
Season 2 - part 49
120
Season 2 - Part 50
121
Season 2 - Part 51
122
Season 2 - Part 52
123
Season 2 - Part 53
124
Season 2 - Part 54
125
Sesason 2 - Part 55
126
Season 2 - Part 56

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!