Kado Kecil Untuk Bunda

Anyelir dan Bayu tiba dikosan dan setelah membersihkan kaki, tangan dan wajah mereka, mereka pun siap untuk pindah kealam Mimpi.

Bayu yang kelelahan langsung terlelap, sementara Anyelir kini sangat sulit untuk memejamkan matanya, karena sungguh hari ini penuh dengan kejutan baginya.

Dari mulai terbongkarnya identitas Juna, pin apartemen Juna yang menggunakan tanggal kelahirannya, lalu melihat sodaranya, berada direstoran yang sama dengannya dan satu lagi yang paling membuatnya kepikiran, yaitu tentang candaan Bayu yang menyuruhnya untuk menikah dengan Juna.

Anyelir yang merasa bersalah pada Bayu langsung mendudukan tubuhnya, yang sejak tadi sudah berbaring disamping Bayu, dan saat melihat betapa tenangnya sang anak tidur tiba-tiba Anyelir meneteskan air matanya.

Anyelir menangis karena merasa bersalah pada Bayu, yang terlihat tenang, padahal dibalik ketenangannya tersimpan banyak kesedihan.

Kesedihan akan kasih sayang seorang ayah, yang tidak pernah dia dapatkan, dari siapa pun, dulu saat masih sangat kecil, Bayu sering bertanya tentang ayahnya, walau sudah dijelaskan jika ayahnya sudah tiada.

Namun setelah Bayu masuk sekolah dasar, Bayu tidak pernah bertanya tentang sosok Ayahnya lagi, Anyelir pikir jika Bayu sudah menerima tentang kenyataan jika Ayahnya sudah tiada.

Tapi sayang apa yang dipikirkan Anyelir salah, karena ternyata sikap Bayu yang tidak pernah lagi bertanya, dimana ayahnya, bukan karena dia menerima kebohongan Anyelir, melainkan sudah tahu jika dia terlahir tanpa seorang ayah, dia terlahir karena sebuah kesalahan, hal itu dia ketahui dari ejekan teman-temannya, yang selalu menyebutnya anak haram, dan untuk memastikan ejekan itu benar atau tidak, Bayu kecil pernah bertanya dimana letak makam Ayahnya, dan entah mengapa saat itu Anyelir tidak bisa menjawab, dan malah mengalihkan pembicaraan, dan setelah itu Bayu yakin jika dia lahir tanpa seorang ayah dan lahir karena sebuah kesalahan.

"Maaf, ibu tidak bisa memberikan keluarga yang utuh untukmu, andai kamu terlahir bukan dari kesalahan ibu, mungkin kamu sekarang sudah hidup bahagia, punya keluarga yang utuh dan tidak tinggal ditempat yang sangat kecil ini," Sungguh sakit hati Anyelir saat mengucapkan isi hatinya saat ini, andai, seandainya waktu bisa diulang mungkin Bayu terlahir bukan dari sebuah kesalahan.

"Tidur yang nyenyak dan semoga hari esok jauh lebih baik untuk kita" ucap Anyelir setelah lebih tenang dan setelah itu dia mencium kening Bayu.

Bayu yang tadi baru memasuki alam mimpi, tiba-tiba terbangun, saat mendengar isak tangis sang ibu, tadinya Bayu ingin membuka mata, tapi saat ibunya mulai berkata-kata, Bayu lebih memilih untuk mendengarkan keluh kesah sang ibu lebih dulu, dan ternyata semua yang dia yakini selama ini benar, jika dia terlahir karena sebuah kesalahan dan sekarang Bayu harus tahu siapa ayahnya.

Bayu berencana mencari tahu Ayahnya dari sosok juna, ya Juna karena dia merasa jika Juna adalah orang yang sudah lama mengenal ibunya, terbukti saat mereka berbicara didalam mobil tadi, mereka terlihat jika sudah saling mengenal sejak lama.

Bayu yang merasa harus segera bertemu Juna langsung mengambil ponsel ibunya, setelah sang ibu tertidur.

Bayu mengirim pesan pada Juna tentang dia yang ingin bertemu besok, ditaman, pukul delapan, dan kebetulan Juna yang belum tidur langsung membalas dan setuju bertemu.

Setelah mendapat balasan dari juna, Bayu langsung menghapus pesan tersebut dan baru setelah itu dia kembali tidur, untuk mengumpulkan tenaga agar siap mencari tahu siapa Ayahnya esok hari.

****

Bayu Sudah siap untuk pergi menemui Juna dan dia berpamitan pada ibunya, untuk bermain dengan teman-temannya ditaman.

Anyelir mengijinkan dan menyuruh Bayu untuk berhati-hati saat bermain.

Bayu berlari menuju taman karena pasti Juna sudah sampai disana, ya sedikit banyak Bayu sudah tahu kebiasaan Juna, yang selalu tepat waktu dan benar saja Juna sudah ada disana dan sekarang sedang melambaikan tangan pada dirinya.

Bayu yang melihat hal itu langsung tersenyum dan setelah sampai juga duduk didekat Juna Bayu berkata "Kakak sudah lama disini?"

"Tidak juga, kakak cuman lebih cepat lima belas menit dari kamu," ucap Juna lalu dia memberikan Bayu sebotol air minum yang masih terasa dingin.

Bayu yang sudah selesai minum langsung bertanya "Kak aku mengajak Kakak kesini, karena ingin tahu tentang Ibu?"

Deg....