Viona adalah seorang gadis yang terjebak di sebuah pekerjaan hiburan malam, sebelumnya dia di ajak Tasya teman yang baru ia kenal di kota untuk bekerja di sebuah club sebagai seorang pramusaji.
Viona tidak mengira setelah dirinya bekerja selama dua minggu Tante Siska selaku pemilik club itu menyuruhnya untuk melayani seorang laki-laki hidung belang tamu di club itu.
Terjebaknya Viona di club itu malah membawa dirinya bertemu dengan seorang CEO tengil yang bernama Yuda.
Yuda kerap sekali mendatangi club itu hanya untuk bersenang-senang tapi dia tidak pernah sedikitpun tergiur dengan wanita penghibur, tapi entah mengapa semenjak dirinya bertemu dengan Viona dia malah mulai jatuh cinta.
Tasya yang sudah lama menyukai Yuda menjadi sangat benci pada Viona karena menurutnya Vionalah yang sudah merebut hati Yuda darinya.
Bagaimanakah kisah seru mereka selanjutnya? yuk langsung baca...
Happy reading!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dicerita ini ya readers..Terimakasih🙏😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Rencana Tasya
"Maaf, maafkan aku Viona."
Mereka berdua nampak terdiam, mereka masih sama-sama mengatur nafas mereka masing-masing, mereka baru saja merasakan getaran cinta yang sebelumnya belum pernah mereka rasakan, sekarang mereka bertambah canggung dengan apa yang baru saja terjadi di antara mereka.
"Apa kamu marah?" tanya Yuda pada Viona.
"Tidak, aku tidak marah cuma? apa kamu merasa aku seperti perempuan murahan dengan ciuman kamu tadi?"
"Tentu saja tidak, bukankah kita saling mencintai? ya sudah kita lupakan semuanya lebih baik kita makan siang." Yuda mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Baiklah, kalau begitu aku akan mengambil peralatan makan untuk kita." Viona segera berjalan menuju kedapur, nampak dari kejauhan Yuda masih terus menatap kearah Viona.
"Aku sudah tergila-gila padamu Viona, aku mohon kali ini ikuti kemauanku, aku ingin kamu keluar dari pekerjaan malam mu!" lamunan Yuda langsung berhenti saat Viona sudah tiba-tiba saja ada didepannya.
Mereka berdua akhirnya makan bersama, nampak dari wajah Viona seperti sedang merasakan kebimbangan yang luar biasa, bagaimana dia harus berhenti bekerja dan menerima tawaran Yuda dengan cuma-cuma untuk biaya hidup serta kuliahnya.
"Apa kamu sedang memikirkan sesuatu?" Yuda mulai mempertanyakan.
"Kamu benar, aku lupa ingin memberitahukan padamu kalau Ferdian lah yang kemarin sudah menyekapku."
"Ferdian?." Yuda langsung terkejut mendengar nama Ferdian disebut, nama itu sama dengan nama pamannya.
"Ferdian? kenapa kamu tidak bilang dari kemarin? baiklah aku akan menghubungi tante Siska!" Yuda segera mengambil ponselnya untuk menghubungi Siska.
"Halo Yuda?" terdengar dari ujung telepon Siska sudah menjawab panggilan Yuda.
"Halo, cari tahu orang yang bernama Ferdian!" Siska langsung terkejut dia merasa kalau Viona sudah mengatakan pada Yuda tentang siapa yang sudah menyekapnya.
"Ba-baiklah!" Siska segera menutup panggilannya.
"Gawat Berto, ternyata Yuda sudah tahu siapa yang sudah menyekap Viona, kenapa Tasya malah membuat pelanggan-pelanggan terbaikku terkena masalah!" Siska bertambah kesal dengan Tasya.
Yuda semakin bertanya-tanya dia merasa Ferdian yang Viona maksud adalah pamannya, karena Yuda tahu kalau pamannya memang sering pergi ke sebuah club malam.
"Viona, apa Ferdian yang kamu maksud itu, orang yang bertubuh besar dengan perutnya yang buncit?" Yuda mencoba mencari tahu.
"Kamu benar, dialah orangnya, apa kamu mengenalnya?". Yuda langsung terperangah, jadi benar Ferdian yang dimaksud adalah Ferdian pamannya.
"Aku hanya menebaknya saja, kalau begitu segera selesaikan makanmu, aku harus segera kembali bekerja, ya?."
Setelah berpamitan akhirnya Yuda segera pergi dari apartemen miliknya, dengan penuh emosi didadanya dia ingin sekali menemui pamannya.
"Yuda?" Lely yang baru saja keluar dari apartemennya malah bertemu dengan Yuda yang baru saja keluar dari apartemen miliknya.
"Lely? sedang apa kamu disini?"
"Aku tinggal di apartemen ini!" Yuda nampak sedikit tersenyum.
"Bukankah kamu punya rumah yang besar, kenapa kamu mau tinggal di apartemen seperti ini?"
"Aku hanya bosan saja, lagian aku hanya ingin beristirahat saja diapartemen ini, oya, apa hubunganmu dengan Viona?"
"Kamu tahu Viona?" Lely langsung tersadar kenapa bisa mulutnya bertanya seperti itu.
"Oh..itu? kemarin aku bertemu dengannya dan berkenalan dengannya begitu?"
Yuda sedikit curiga dengan Lely, yang dia tahu sejak dulu Lely sangat berambisi terhadapnya, dia sudah sering menolaknya tapi Lely tetap saja terus mengejar cintanya.
"Apa ini ada hubungannya dengan Lesty? apa Lesty yang sudah memberi tahu Lely tentang keberadaan Viona, sepertinya Viona tidak aman tinggal disini."
**
Sementara itu Tasya masih bingung dengan apa yang akan dia lakukan, Siska sudah terang-terangan memecatnya.
"Sial, semua gara-gara Viona! lihat saja aku akan membalas semuanya!" Tasya sangat kesal sekali.
"Kalau aku sudah di pecat, bagaimana aku bisa menghasilkan uang, apa aku harus ikut tante Carola saja?".
Carola adalah salah satu pemilik Club yang selalu bersaing dengan club milik Siska, usaha yang mereka lakukan memang tidak langsung bisa terlihat dari luar, para pengunjung yang sudah biasalah yang sudah tau bagaimana didalam club itu penuh dengan wanita bayaran.
Tasya akan mencoba mencari pekerjaan lewat temannya di tempat Carola, dia akan mencoba menjatuhkan usaha Siska kalau sampai dia berhasil diterima di tempat Carola.
"Halo, Bela?" Tasya langsung menyapa Bela saat panggilannya langsung di terima oleh Bela.
"Tasya? apa kabar?" Bela teman Tasya langsung mengenali suara Tasya.
"Kabarku baik, oya apa ditempatmu masih membuka lowongan pekerjaan?"
"Buat siapa? bukankah kamu sudah bekerja ditempat tante Siska?"
"Aku baru saja dipecat! apa kamu bisa membantuku? tanyakan pada tante Carola kalau aku ingin bekerja ditempatnya, dan katakan juga kalau aku banyak menyimpan rahasia dari tante Siska." Bela langsung tersenyum, dia bisa memanfaatkan Tasya pada Carola.
"Kamu tenang saja aku akan menanyakannya nanti." panggilan berakhir.
"Lihat saja Siska, sebentar lagi usahamu akan bangkrut, aku akan mengambil semua pelangganmu untuk berpindah tempat." Tasya tersenyum puas.
Bersambung.....
