NovelToon NovelToon
Pengawal Tampan

Pengawal Tampan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:34.9k
Nilai: 5
Nama Author: Agus budianto

Varel adalah seorang mantan prajurit yang berhenti karena suatu insiden yang besar.

Kini dia menjadi seorang pengawal dari seorang wanita cantik yang bernama Cintia. Cintia adalah wanita yang terkenal begitu cantik bak seorang Dewi di kota itu.

Cintia selain cantik juga begitu arogan terhadap Varel. Tapi Varel juga dengan profesional menjalankan tugasnya untuk melindungi Cintia.

"Kamu jangan terlalu dekat dengan ku!" marah Cintia kepada Varel.

"Oh, baiklah," jawab Varel.

Seorang pembunuh tiba-tiba saja muncul dan langsung menembakkan pistolnya ke arah Cintia. Cintia tampak terkejut dan begitu ketakutan.

Peluru itu melesat dan akan menembus dada Cintia, akan tetapi Varel sudah lebih dulu menarik dan memeluk tubuh Cintia, lalu jatuh bersama untuk melindunginya.

"Kamu... beraninya memelukku," marah Cintia yang sedang terbaring di lantai sambil di peluk Varel.

"Eh..." Varel seolah tidak percaya dirinya baru saja menolongnya, tapi justru malah di makinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 25 JANJIAN BERTEMU

"Aku datang untuk menjemput mu," ujar Novan.

"Aku bisa pulang sendiri," balas Cintia dan hendak berjalan pergi.

"Tunggu!" ujar Novan.

Namun Novan langsung menarik tangan Cintia, tapi Cintia langsung menepisnya.

"Kamu jangan menyentuhku sembarangan!" ujar Cintia dengan marah.

"Jika kamu berani mencoba menyentuh ku lagi, aku tidak akan segan-segan kepadamu, meski kedua keluarga kita berhubungan baik," sambung Cintia.

Cintia mulai berjalan pergi dan masuk ke dalam mobilnya, lalu pergi dari sana.

"Sombong sekali, aku akui kamu cantik, tunggu sampai aku menikahi mu," ucap Novan dengan senyum licik di bibirnya.

Novan juga pergi dari sana menuju ke tempat apartemennya.

Sampai di rumah Cintia melihat ayahnya yang sedang duduk di ruang tamu.

"Cintia kamu sudah pulang," ujar Lukas.

"Ya, ada sedikit pekerjaan sehingga pulang sedikit terlambat," balas Cintia.

"Aku ke kamar dahulu," sambung Cintia berjalan pergi.

Lukas perlahan merasa tidak enak, karena kini anaknya mulai mengacuhkannya. Padahal dahulu Cintia begitu sangat perhatian dan manja kepadanya.

Cintia bukannya langsung ke kamarnya, tapi justru masuk ke kamar bekas Varel. Begitu Cintia masuk tempat itu memang sudah sangat kosong tanpa ada satupun barang milik Varel yang tertinggal.

Cintia mulai melihat selembar kertas yang terlipat di atas meja. Cintia yang penasaran mulai membacanya.

"Tugasku menjadi pengawalmu telah usai, aku pernah berpikir mungkin kita akan bersama, terima kasih atas kebaikan darimu, aku tidak akan pernah melupakan semua tentang kita," isi dari tulisan di kertas itu.

Begitu selesai membacanya, mata Cintia seolah berkaca-kaca.

"Varel, dia menyukaiku," ujar Cintia memahami maksud dari isi tulisan itu.

"Dia bahkan ingin bersama denganku," sambung Cintia.

Hati Cintia kini menjadi bingung harus bahagia ataupun sedih, karena Varel sudah pergi.

"Aku harus menghubunginya," ujar Cintia.

Sebelumnya Cintia tidak menghubungi Varel melalui ponsel, karena Cintia sedikit gengsi dan berharap Varel akan menghubungi terlebih dahulu.

Kini setelah membaca pesan kertas dari Varel, Cintia membuang semua egonya dan bersemangat kembali.

Cintia mulai mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Varel.

"Halo," ujar Cintia di telepon.

"Cintia," balas Varel.

"Kenapa kamu pergi tanpa memberitahuku?" tanya Cintia.

"Aku hanya takut dan tidak rela berpisah darimu, jika aku harus memberitahumu malam kemarin," jawab Varel.

"Maksudmu," hati Cintia berdebar hebat mendengarnya.

"Aku ingin sekali mengatakan sesuatu kepadamu," ujar Varel.

"Kenapa Kita tidak bertemu saja," balas Cintia.

"Sebelumnya, aku ingin memastikan apakah kamu menyukaiku?" tanya Varel.

"Ya, aku akan menerimamu jika kamu mengatakannya secara langsung," balas Cintia sangat senang sekarang.

"Baguslah, aku sangat senang mendengarnya, aku menunggumu di tempat kita makan bakmie terakhir kali jam 7 malam," ujar Varel.

"Ya, aku akan datang," balas Cintia.

Kemudian panggilan itu berakhir, Cintia dengan sangat bersemangat segera kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap.

Sekarang masih pukul 5 sore, tapi Cintia sudah mulai berdandan. Cintia ingin tampil sempurna di hadapan Varel.

Tepat pukul 6 sore Cintia telah selesai berdandan dan bersiap untuk berangkat ke tempat yang di tentukan.

Cintia terlihat begitu cantik dengan rambut hitam bergelombang. Bibirnya yang tipis di balut warna merah lipstik membuat siapa saja yang melihatnya akan terpesona.

Cintia segera berangkat agar bisa cepat bertemu dengan Varel. Malam ini Varel akan menyatakan cintanya kepada Cintia dan juga sekaligus menjadi kencan pertama bagi mereka.

Sementara di tempat lain Varel terlihat sangat tampan dengan menggunakan setelan kemeja berwarna putih.

Varel pergi menuju ke tempat yang telah di tentukan dengan mengendarai sepeda motornya.

Varel mengendarai sepeda motornya dan sebentar lagi akan sampai. sepanjang perjalanan Varel sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Cintia, hingga membuatnya kurang berkonsentrasi mengendarai sepeda motornya.

Tiba-tiba saja seorang wanita menyebrang jalan secara mendadak sehingga membuat Varel terkejut.

Varel segera menginjak rem belakang dengan kuat, sehingga menimbulkan bekas goresan ban di aspal.

"Buk," walaupun Varel sudah berusaha mengerem tapi tetap saja masih menabrak wanita itu walaupun tidak terlalu kuat.

Wanita itu pun terjatuh sambil memegangi kakinya yang sakit.

Varel segera turun dari motornya untuk membantu wanita tersebut.

"Nona, anda tidak apa-apa?" tanya Varel.

"Kamu seharusnya jangan terlalu kencang mengendarai motor karena akan..." ujar wanita itu menoleh ke Varel.

Seketika wanita itu terkejut karena yang menabraknya adalah Varel, dan wanita tersebut ternyata adalah Andini.

"Varel," ujar Andini.

"Andini," Varel juga tidak menyangka ternyata wanita yang di tabrak nya adalah Andini.

"Kamu tidak apa-apa kan, maaf aku sedang terburu-buru dan tidak sengaja," ujar Varel sambil membantu Andini berdiri.

"Ya, hanya sedikit luka saja," balas Andini.

Untung saja Varel dengan cepat mengerem, sehingga Andini tidak mengalami luka yang serius.

Andini melihat Varel begitu tampan dengan menggunakan kemeja berwarna putih dan juga sangat harum sekali.

"Kamu mau kemana?" tanya Andini yang penasaran.

"Aku mau menemui Cintia, kami sudah membuat janji," jawab Varel.

Seketika mendengar itu, Andini mulai merasa kesal, Varel dengan penampilan begitu sempurna ini ingin menemui Andini.

"Kalau kamu baik-baik saja, aku pergi dulu," ujar Varel hendak naik ke motornya.

Seketika Andini mulai terpikirkan suatu ide di benaknya.

"Aduh, sakit sekali," ujar Andini memegangi kakinya.

"Ada apa?" Varel segera kembali menghampiri Andini.

"Kakiku, kakiku sepertinya terkilir dan sangat sakit," jawab Andini sambil memicingkan matanya seolah sedang kesakitan.

"Bukankah, kamu bilang tadi baik-baik saja," ujar Varel.

"Aku juga tidak tahu, sekarang terasa begitu sakit," balas Andini.

"Bisakah kamu membawaku ke rumah sakit, aku ingin memeriksa lukaku" sambung Andini.

"Tapi..." Varel tampak bingung, jika dia mengantarkan Andini tentu dia akan terlambat menemui Cintia.

"Apa kamu tega membiarkan seorang wanita cantik seperti ku kesakitan di sini, dan juga semua ini karena ulahmu," ujar Andini.

Varel juga seketika merasa bersalah kepada Andini. Benar juga, jika membiarkan Andini seorang diri di tempat seperti ini, tentu dirinya akan merasa bersalah jika terjadi sesuatu kepada Andini.

Dan juga sudah seharusnya baginya bertanggung jawab dan membawanya ke rumah sakit.

"Apa kamu masih bisa duduk di atas motor?" tanya Varel.

"Ya, aku rasa aku masih bisa, tapi kamu harus membantuku," jawab Andini.

Akhirnya Varel memutuskan untuk membawa Andini pergi ke rumah sakit terlebih dahulu, baru setelah itu menemui Cintia.

Varel mulai membantu Andini menuju ke motornya. Kini mereka berdua telah duduk di atas motor. Varel mengeluarkan ponselnya hendak memberikan kabar kepada Cintia.

"Sial sekali, ponselku malah mati di saat seperti ini," ucap Varel kembali memasukkan ponselnya ke sakunya.

Andini terlihat tersenyum melihat itu, Andini tahu Varel adalah seseorang yang sangat perhatian terhadap wanita. Sehingga Andini dapat memanfaatkan hal itu.

Varel mulai menjalankan motornya, dan Andini pun langsung memeluk erat pinggang Varel.

Sementara itu Cintia telah tiba di kedai bakmie tempat mereka janjian. Cintia mulai menoleh ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Varel.

"Nona ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan cantik yang bernama Rini.

"Aku sedang mencari seseorang," jawab Cintia.

"Nona bukannya wanita cantik yang bersama Varel tempo hari," ujar Rini.

"Iya," Cintia tersenyum kepada Rini.

"Apakah Varel sudah datang?" tanya Cintia.

"Aku belum melihat Varel, mungkin dia masih di jalan," jawab Rini.

"Nona bisa duduk dulu sambil menunggunya," sambung Rini.

"Baiklah."

1
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Erik Raraawi
pantas saja sepih pembaca, karena judul dan isi cerita berbeda.
Izana Asnawi
lanjut Thor...seru...semangat💪💪💪😘😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
Kalbera Art: sudah taman ya kak terima kasih sudah membaca, jangan lupa ikuti ya masih banyak novel seru lainnya
total 1 replies
Izana Asnawi
lanjut Thor💪💪😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
ABIMANYU CHANNEL
vanesha A
Ipunkjr4
lanjut kk thor semangat
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
Ipunkjr4
luar biasa KK thor semangat cerita menarik
Wijaya Ronny
Luar biasa
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
like
ABIMANYU CHANNEL
kasih yg mantab mantab lah
Anonymous
Lanjut tor
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti biar author semangat ya kak😁
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
bagaimana ksah varel selanjutnya..
kita temukan jawabannya pada chapter2 yg akan datang
Jamilah Hidirmanto: oke/Drool/
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
rio si pecundang
Devlin Yo William
mantul boz
Iyan Syamudrah
wah,akan ada usaha untuk saling merebut nih
AbhiAgam Al Kautsar
di pinjam yaaa
AbhiAgam Al Kautsar
ternyata...
Juprianto
Luar biasa
Kalbera Art: Jangan lupa untuk like dan ikuti ya terima kasih 🙏
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
waaaaaaah
DD
memakainya 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!