Elsa dan Miller selalu menempuh percintaan nya dengan banyak Duka dan Luka.
sampai teman yang di dekatnya ikut merasakan pusaran cintanya yang tak kunjung menemukan arti bahagia.
Mereka berawal dari teman kecil sampai membawanya ke jenjang percintaan nya yang lebih serius, namun seketika ada suatu kejadian yang dimana membuat mereka ikut merasakan kejahatan cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28.
"Meli" Pekik Celia dari luar ruangan UGD
Sapaan itu berhasil membuat meli mendelik "Celi" dia berlari memeluk meli untuk menumpahkan air mata
Melihat reaksi wajah meli, buat Celia mulai panik "Duduk dulu, jangan nangis" Ucapnya
Meli menceritakan kondisi Elsa saat ini sedang koma dan belum sadarkan diri pasca Kolaps
"Ibunya bilang penyakit asma turunan keluarga Elsa muncul lagi" klarifikasi singkat meli
"APA ko bisa?" jawab Celia dengan mata Membelalak
"Faktor lingkungan, Saat itu kita berada di jalan Kartini, disana ada proyek besar pembangunan mall karena banyak debu berterbangan, menghirup dan masuk ke paru-paru ditambah dia lagi stres berat liat kelakuan Miller. "Meli bergumam
"Maaf, Miller sudah ku kasih pelajaran kau jangan dendam ya" Ucap Celia dengan suara seraknya
Meli mengangguk senyum "Terima kasih"
Ucapannya memberi jeda "Oh iya ikut gue ke ruang Elsa" Kata Meli sambil menggandeng tangan celia
Dengan dibantu oleh alat Nebulizer, Wajah cantik nya yang tertidur pulas, mulut ditutup dengan corong uap Dan tangan kirinya yang ter suntik Infusan warna merah.
Hal itu membuat Celia balik badan "Gue mau ke ibunya Elsa ngambil barang, lu jagain Elsa dulu" Alibi nya.
Meli duduk di samping Elsa dan memegang telapak tangannya hingga tertidur
...***...
"Mil, Mil hey Bangun!"
Miller yang habis pingsan karena dipukul Celia perlahan membuka mata melihat Farah dengan senyuman manis
Farah mendekap ke pelukan Miller "Jangan buat ku khawatir Miller bodoh!" Ucap Farah berlaga kuat padahal dia sedang lemas khawatir
Farah mengalungkan tangan kanan Miller ke lehernya untuk berjalan menuju motornya
"Kita mau kemana" Ucap rintihan Miller
"Membawamu ke rumah sakit, wajahmu terluka parah" Jawab dari gadis berponi itu
Miller melepaskan tangannya dari leher Farah "Aku bisa jalan sendiri" Nyolot Miller.
Dengan pandangan mata yang kabur tubuh seakan melayang ke udara
BRUK!!
Miller jatuh pingsan kembali.
Lihat Miller tergeletak pingsan, Farah langsung membawa Miller ke motornya
"Dasar kang Nyolot"
Mifta pamit pulang saat ada Celia teman sekelasnya yang tiba-tiba datang untuk melabrak Miller dengan kemarahan nya
Celia diberitahu oleh meli tentang apa yang terjadi, dia langsung membawa orang tua Elsa dengan motornya menuju ke TKP beruntung jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah dan celi saat itu sedang berada dirumah Elsa.
Saat di TKP Celia menitipkan Elsa ke meli, dia minta izin ada urusan mendadak setelah meli menceritakan semuanya
Miller tak bisa melawan amarah besar dari Celia, karena celi adalah seorang wanita yang tidak boleh main pukul itu yang ada dipikiran Miller saat menciut dihadapan Celia.
....
"Kau ini berat sekali" Keluh Farah saat membawa miller ke motor dan memboncengi nya
Perlahan jalan dengan penuh hati-hati
Saat tiba di pengkolan bawah fly over karena tak kuat mengimbangi tubuh Miller yang terbaring pingsan Motor Farah oleng saat ingin berbelok namun dari arah berlawanan ada mobil hitam yang melaju kencang dan...
Tiiiiiin!!!
Suara keras klakson mobil
BRUK!!
Mereka berdua kecelakaan besar
Miller terhempas ke bahu jalan sedangkan Farah meninggal dunia di tempat kejadian
WIW
WIW
WIW
Polisi mulai berdatangan menuju TKP orang orang sekitar berhamburan panik huru hara
"Eh ada apaan tuh rame-rame?" Tanya seorang gadis yang berusia 15 tahun bersama temannya saat di halte
Dia yang kepo adalah Melisa
Langsung berlari menghampiri tempat kejadian yang sudah diberi garis kuning oleh polisi dan sebuah mayat yang telah ditutupi koran
"Tolong agak mundur ya semuanya!" kata polisi pada warga setempat.
"Ada apa nih?" Ucap Melisa seorang murid dari SMA Negeri Karya Bhakti
Satu temannya yang judes minta ampun mendorong-dorong pinggang warga yang sedang di dalam kerumunan "Minggir gue mau lewat!" Sentak Ayunda dalam tengah kerumunan
"Melisa kalau mau kabur tuh bilang dulu!" Ucap Ayunda yang datang-datang mengomel
Kecelakaan besar itu sudah menjadi pusat perhatian di jalanan sehingga membuat dua gadis berparas cantik itu penasaran
Ayunda mendelik melihat wajah tampan Miller yang penuh darah membuatnya menjerit-jerit histeris.
"Ah gue lupa lu takut darah setan" Melisa membawa Ayunda menjauh dari kerumunan
Isak tangis dari keluarga Farah pecah saat polisi mendatangi rumahnya berkat tanda pengenal dalam dompet Farah yang melacak rumahnya.
Dan juga keluarga Miller yang telah selamat dari maut membuat ibunya panik tak terbendung langsung menghampiri putra kesayangan nya.
Tak butuh waktu lama setelah kecelakaan, Celia dan meli yang tengah menjaga Elsa di rumah sakit tiba-tiba dikejutkan dua pasien kritis ke dalam UGD
Celia dan meli matanya membulat saat melihat kedua pasien itu lewat
"HAH" Meli menutupi wajah nya karena tak kuat melihat darah dari masing-masing korban kecelakaan itu
"Mel itu Farah sama Miller" Kata Celia yang berwajah datar
Ibunya Farah bersama Orang tua Miller datang di saat bersamaan "Ibu Lisa!" Sahut meli yang memanggil ibunya miller
Dengan wajah panik ibu Lisa langsung memeluk meli "Anak ibu kecelakaan besar Mel" Dia histeris menangis
"APA!"
"HAH!"
Meli dan Celia syok tak ada batas
Temannya katanya meninggal ditempat dan Miller terluka parah sampai koma
Duka Elsa belum hilang, Kini meli di hadapkan duka Dari kedua teman berharga lainnya.
Meli sangat stres dan tidak kuat menerima cobaan yang telah diberikan tuhan padanya sehingga membuatnya pingsan.
BRUK!
"Ya allah meli lu kalau pingsan tau waktu dan tempat Napa, disini lagi rame oon" Bukannya nolongin Celia malah ngedumel.
Tapi dalam ocehan nya itu dia memanipulasi wajahnya dari kesedihan.
Farah yang berniat bersenang-senang bersama Mifta menjadi sebuah kabar duka untuk seluruh sekolah dan keluarganya.
Elsa dan Miller di dalam satu ruangan UGD dalam keadaan koma yang terbaring lemas.
Gantungan Doraemon milik Miller terhempas jatuh ke aspal dan pecah terlindas mobil sedangkan gantungan Doraemon milik meli yang dibawa Elsa terjatuh di tempat kejadian.
Meli yang telah sadar diberitahu Celia
Sambil Menyodorkan ponsel miliknya "Kamu baca pesan ini beb"
"Maaf Cel, aku dirumah meli mau nginep besok juga aku ga bisa pergi sama kamu, aku mau ada urusan buat satukan kembali Melli dan Miller aku gamau mereka saling benci"
Pesan keduanya.
"Aku telah membawa gantungan Doraemon milik meli dari laptop nya, kalau mereka sudah baikan, aku akan menyuruh dia buat naruh di tasnya begitu juga untuk Miller, biar tas Miller dipenuhi gantungan Doraemon dan beruang coklat yang saling berdampingan"
Pesan ketiganya.
"Karena Gantungan beruang coklat simbol kita berpacaran, simbol gantungan Doraemon adalah pasangan Meli dan Miller yang bertunangan"
Meli hanya melamun dan stres setelah membaca semua kenyataan pahit ini.
Di sisi lain pada salah satu murid karya bakti bernama Ayunda datang dengan menyebutkan nama Miller di rumah sakit membuat meli mendelik kearahnya
Gabung yu di Gc Bcm
kita di sini akan ada event dan reward special loh
serta kita di sini akan belajar bareng mengenai teknik menulis dasar yang baik dengan kaka mentor senior kita
caranya hanya wajib Follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm ya.
Thank you.