NovelToon NovelToon
PARTNER

PARTNER

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:70.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

Tidak ada seorang pun yang tidak ingin sukses dalam hidupnya. Oleh sebab itu, dengan berbagai cara orang berusaha untuk mencapai kesuksesan. Salah satu cara adalah memiliki partner yang baik.

Partner adalah pasangan yang dapat saling melengkapi dalam sebuah hubungan. Bisa dalam hubungan apa saja, baik usaha, pekerjaan, asmara dan lain sebagainya.

Jadi jika kalian terlibat dalam suatu hubungan yang mengharuskan untuk saling melengkapi, kalian merupakan partner seorang terhadap yang lain.

Ini adalah kisah bagaimana seseorang yang menjalin hubungan dan manjadi partner terhadap pasangannya untuk membangun usaha, asmara dan keluarga.

Selamat membaca.
❤️🙏🏻🩵

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Accident.

...~•Happy Reading•~...

Ketika melihat pria itu terus berjalan ke arahnya, Ophelia langsung melihat ke kiri dan kanan, mencari jalan, agar bisa terhindar dari pria tersebut.

"Mbaaa..." Panggil pria itu kepada Ophelia sambil melepaskan kaca mata hitamnya. Membuat jantung Ophelia hampir melompat keluar melihat matanya yang sangat bening dan tenang setenang telaga namun tajam.

"Eeh...." Ophelia tersentak, secara refleks dia menunjuk ke arah belakang pria itu.

^^^Tanpa sadar, pria itu menengok ke arah belakangnya untuk mengetahui maksud Ophelia. Melihat gerakan pria itu, Ophelia langsung berlari mengindarinya dan berlindung di salah satu restoran terdekat di pantai.^^^

^^^Ophelia langsung duduk jongkok sambil menunduk dan memeluk dadanya untuk menenangkan detak jantungnya yang tidak mau tenang dan terus berdebar dengan kuat. Dia menepuk-nepuk dadanya dan heran atas apa yang terjadi dengannya.^^^

"Apa yang anda lakukan di situ?" Sebuah pertanyaan dari suara seorang pria membuat Ophelia terkejut, hingga membuatnya jatuh terduduk. Hal itu membuat engkel kakinya terasa ngilu.

"Masss. Bisa gak, gak ngagetin." Protes Ophelia menutupi rasa malunya, saat melihat pria yang dia hindari, menegurnya dan tetap berdiri di sampingnya.

^^^Pria itu sontak melihat Ophelia dengan tatapan menyelidik. Tapi hatinya tersenyum melihat Ophelia salah tingkah sambil berdiri dan membersihkan pasir di bagian belakang celana panjangnya.^^^

"Mengapa menghindari saya?"

"Menghindari? Siapa? Saya?" Ophelia tanya beruntun untuk menutupi rasa malu dan coba menenangkan hatinya dengan tidak melihat pria yang sedang bertanya padanya.

"Apa ada orang lain di sini?"

"Ada. Tuuu, banyak." Ophelia kembali menunjuk ke arah belakang pria di depannya

"Anda gak bisa ngakalin saya untuk kedua kali."Ucap pria itu, tegas.

"Siapa yang ngakalin?" Ophelia makin salah tingkah, karena taktiknya mau kaburnya sudah terbaca.

"Lalu tadi mengapa lari?"

"Lagi coba berlari di pasir. Maaf, mas. Saya permisi." Ophelia hendak pamit, sebab tidak tahan berdiri dan berbicara dengan pria di depannya. Tatapannya seakan menusuk ke hati sampai sumsum tulang belakang.

"Sebentar. Saya mau minta tolong." Ucapan pria itu menghentikan langkah Ophelia yang hendak kabur. Ophelia khawatir pria itu akan mengetahui, mengapa dia menghindarinya.

"Oh, apa yang bisa saya tolong?" Ophelia bertanya dengan nada pelan, tapi tetap tidak melihat ke wajah pria tersebut.

"Saya mau makan. Apakah anda bisa berikan rekomendasi restoran yang baik dan bersih untuk tempat makan saya?"

'Oh, dia mau makan.' Ophelia membatin dan hampir mengetuk kepalanya, supaya sadar dan kendalikan diri dan pikirannya yang mau selanjar salah tempat.

"Kalau menurut saya, restoran yang anda cari itu, di sana. Jika anda suka makan makanan laut, di Marnise Restaurant." Ophelia menunjuk ke salah satu restoran di antara beberapa restoran yang berjejer di pinggir pantai.

^^^Pria tersebut melihat ke arah jari Ophelia dengan wajah serius. Dia mengangguk dan kembali memakai kaca matanya dengan santai.^^^

"Bisa mengantar saya ke sana?" Tanya Pria itu, karena tidak mau diakalin lagi.

"Baik. Mari saya antar." Ophelia langsung berjalan cepat didepan pria itu.

"Anda sedang dikejar ombak?" Tiba-tiba pria itu bertanya dari belakang Ophelia.

"Laut masih surut, Mas." Jawab Ophelia.

"Lalu mengapa jalanmu cepat?"

"Oh, iya. Saya kira anda lapar, karna sekarang sudah lewat jam makan siang." Ophelia memperlambat langkahnya, tanpa melihat ke arah belakang.

Setelah tiba di depan restoran, Ophelia membuka pintu dan mempersilahkan pria tersebut ke tempat duduk yang pertama kali dia datang ke restoran tersebut. Supaya pria itu bisa melihat laut dan ombak yang bergulung-gulung lewat jendela kaca.

^^^Ruyzz bertanya kepada Ophelia dengan wajahnya, karena melihat Ophelia masuk bersama seorang pria tampan. Ophelia hanya bisa menjawab tidak tahu lewat gerakan matanya.^^^

Kemudian Ophelia mengambil daftar menu dari tangan seorang pelayan pria yang mendekati meja tersebut. "Ini, Mas. Silahkan pilih menu yang cocok dan disukai." Ophelia meletakan daftar menu di depan pria tersebut.

"Sebentar. Anda bekerja di sini?"

"Iya, Mas. Seperti yang anda lihat."

"Oh, karna itu anda rekomendasi restoran ini?"

"Saya merekomendasi, bukan karna bekerja di sini, tapi jawab sesuai yang saya tahu."

"Baik. Sekarang lanjutkan. Tolong rekomendasi menu spesial di sini."

"Semua menu spesial, Mas. Tapi kalau saya mau makan, saya pilih makan ikan yang ini. Kalau undang dan kepiting, bumbu ini dan ini." Ophelia menunjuk menu yang dia maksudkan dengan jempolnya.

"Saya mau ikan saja."

"Kalau begitu, yang ini, Mas." Ophelia menunjuk lagi dengan jempolnya. Pria itu mengangguk mengiyakan, setuju dengan rekomendasi Ophelia. "Ok. Saya setuju."

"Mau rasa pedas atau manis?"

"Sedikit pedas saja."

"Baik. Tunggu sebentar, ya." Ophelia melayani tanpa melihat pria tersebut. Kemudian Ophelia segera meninggalkan tempat itu lalu mendekati pelayan pria, sebab Ruyzz sedang melayani di meja lain.

"Mas, tolong minumnya, ya."

"Jeruk spesial?"

"Boleh."

"Boleh? Siapa nih. Kenal?"

"Iya, kenal. Tadi di pantai."

"Ah, kujitak juga, nih."

^^^Ophelia tersenyum lalu ke dapur untuk meracik bumbu untuk ikan yang dipesan pria tersebut. Beberapa waktu kemudian, Ophelia keluar sambil membawa nampan berisi menu yang sudah siap disajikan.^^^

^^^Dia heran melihat pria tersebut tidak melepaskan kaca mata hitam seperti sebelumnya di pantai. Sehingga dia tidak bisa tahu, pria itu sedang melihat ke arah mana.^^^

"Selamat menikmati, Mas." Ucap Ophelia setelah semua yang dibawa disajikan di atas meja. Ophelia coba bersikap tenang, seakan pria tersebut tidak melihatnya.

"Saya minta sendok dan garpu." Pria itu meminta, karena tidak disediakan dan melihat Ophelia hendak beranjak.

"Mas, alangkah baik, menu ini dinikmati dengan sendok garpu gratis ini." Ophelia menunjuk jari-jarinya, berharap pria itu makan dengan tangan. Akan terasa lebih nikmat dan bisa tahu, jika ada tulang ikan yang terbawa.

"Nanti saja. Sekarang saya mau gunakan sendok garpu." Ucapan pria itu membuat Ophelia segera mengambil yang diminta. Kemudian Ophelia melayani pengunjung lain baru.datang.

^^^Walau melayani di tempat lain, Ophelia tetap melirik ke arah meja pria itu untuk melihat reaksinya saat makan menu hasil racikannya. Entah mengapa, dia ingin sekali menyenangkan pria itu saat makan.^^^

Ketika melihat pria itu memberikan isyarat agar dia mendekat, Ophelia segera mendekat. "Tolong, bawakan saya air mineral." Ucap pria itu pelan.

"Oh, astaga." Ophelia terkejut melihat wajah pria itu dari dekat. Dia segera berjalan cepat untuk mengambil air mineral dan juga air hangat.

"Anda tidak bisa makan pedas?" Ophelia terkejut melihat wajah pria itu memerah dan juga sudah berkeringat.

"Iya." Jawab pria itu singkat.

"Mengapa tadi bilang sedikit pedas? Minum ini." Ophelia berkata tegas, seakan sedang bicara dengan orang yang dikenalnya. Dia mengambil air mineral dari tangan pria itu, lalu berikan gelas berisi air hangat cendrung panas padanya.

"Anda mau saya minum ini?"

"Minum aja dulu, Mas. Supaya bisa kurangi rasa pedasnya." Ophelia menurunkan nada suara, tapi tetap tegas.

"Huuuu... Mulut seperti terbakar." Pria itu berkata setelah meniup kuat.

"Tahan sebentar, Mas. Rasa pedasnya akan segera hilang." Ophelia jadi panik dan langsung mengambil tempat tissu baru.

"Apple, dipanggil boss." Bisik pelayan pria yang datang mendekat. Ophelia menganguk, lalu meninggalkan meja pria itu tanpa berkata apa pun padanya.

...~°°°~...

...~●○♡○●~...

1
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
nah loh Andreas dah mau mengomel nih kayaknya
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
karena yang masak pun beda orang jadi rasanya juga beda
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
karena belum saatnya Ophelia bertemu lagi dengan andreas
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
ya kalo namanya meeting harus di silent kan HPnya biar gak ganggu kalo ada orang menghubungi
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
heh Tria kamu terpesona dengan ketampanan Andreas 😄😄
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
heh pak johan selidiki noh dinna dengerin omongan mantan adik iparmu
🏠⃟ͮͮᵐᵒᵐRuyzⷦzⷩ🍁❣️𝐀⃝🥀🥑🤎㊍㊍
hahahahhahaha ingatan pak Andreas kuat dong
🏠⃟ͮͮᵐᵒᵐRuyzⷦzⷩ🍁❣️𝐀⃝🥀🥑🤎㊍㊍
hahahahhahaha
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
nah betul itu
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
noh dengerin pak johan jika selama ini tuh Ophelia sudah bekerja kasar jadi ini semua salah kamu kurang memperhatikan nya
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
lompat lah aku pingin foto kamu Benjamin 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
uhuuuuk uhuuuuk uhuuuuk 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
cocok oeeee 🤪🤪🤪
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
sudah tidak lho Benjamin sekarang Andreas sudah mencair 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
Benjamin kamu PDKT sama Yuliane saja keren ini 🤣🤣🤣
🏘⃝Aⁿᵘ🍾⃝ ᴋɪͩʀᷞᴀͧɴᷡᴀͣ 𝐀⃝🥀
astaga kelakuan Andreas sama Benjamin buat ngakak malam-malam 👉👈🤣💃
🏘⃝Aⁿᵘ🍾⃝ ᴋɪͩʀᷞᴀͧɴᷡᴀͣ 𝐀⃝🥀
Kanebo kering gak thu 🤣🤣🤣
🍁🎧Luka🎶❤
wkwkwk. benjiiiii muncul lagi. jadi ketawa malam2.👣
🍁𝐘𝐖❣️💋🅼ℹ️🅻🅰️👻ᴸᴷ
hi hi main pke Hati y, Ben 🤭👍👌
🍁Hermina🧣❣️
wkwkkkkkk. benjamin bikin ngakak😂🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!