NovelToon NovelToon
Di Jodohkan Dengan Anak Presiden Cacat

Di Jodohkan Dengan Anak Presiden Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:118.3k
Nilai: 5
Nama Author: megawati

"Mulai sekarang kamu harus putus sekolah."

"Apa, Yah?"Rachel langsung berdiri dari tempat duduk nya setelah mendapat keputusan sepihak dari ayahnya.

"Keluarga kita tiba-tiba terjerat hutang Dan ayah sama sekali nggak bisa membayarnya. Jadi ayah dan ibu kamu sudah sepakat kalau kita berdua akan menjodohkan kamu dengan anak Presdir keluarga Reynard agar kami mendapatkan uang. Ayah dengar kalau keluarga Reynard akan bayar wanita yang mau menikahi anaknya karena anaknya cacat"

Rachel menggertakkan giginya marah.

"Ayah gak bisa main sepihak gitu dong! Masalahnya Rachel tinggal 2 bulan lagi bakalan lulus sekolah! 2 bulan lagi lho, yah! 2 bulan! Terus tega-teganya ayah mau jadiin Rachel istri orang gitu? Mana yang cacat lagi!" Protes Rachel.

"Dengerin ayah dulu. Ini semua demi keluarga kita. Kamu mau kalau rumah kita tiba-tiba disita?" Sahut Ridwan, Ayah Rachel.

"Tapi kenapa harus Rachel, pa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon megawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab

Reagan dengan sigap berusaha menariknya ke tempat yang lebih aman.

"Rachel! Kamu nggak apa-apa?"

Rachel memegang lengannya yang mulai berdarah. "Mas, aku kena tembak."

Wajah Reagan seketika berubah menjadi gelap. "Diam disini," perintahnya dengan suara yang penuh kemarahan.

Reagan bergerak cepat, mengarahkan senjata yang selalu ia bawa untuk perlindungan diri.

Pria kedua mencoba menembak lagi, tapi Reagan lebih cepat.

Dengan sekali tembak, pria itu jatuh ke tanah.

Pria pertama mundur dengan cepat, wajahnya berubah pucat.

"Kita akan kembali, Reagan! Ini belum selesai!"

Reagan tidak melepaskan pandangannya dari pria pertama yang kabur.

"Rachel, kita harus keluar dari sini sekarang."

"Tuan, maaf kami terlambat. Saran kami lebih baik Anda dan istri anda menjauh, biarkan kami yang mengurus mereka," kata seseorang bodyguard tiba-tiba datang.

Reagan tidak melepaskan pandangannya dari pria pertama yang kabur, tetapi dia mendengar percakapan bodyguardnya.

"Baik, saya percaya kalian bisa mengurus masalah kecil ini."

"Rachel, kita harus pergi dari sini sekarang."

Rachel mengangguk lemah, mencoba menahan rasa sakitnya.

Reagan berdiri dari kursi rodanya lalu mengangkat Rachel dengan hati-hati, menggendongnya menuju mobil mereka.

Ia membuka pintu mobil dengan cepat dan menempatkan Rachel di kursi penumpang, lalu segera melompat ke kursi pengemudi.

Dengan napas yang berat dan tangan yang gemetar, Reagan menyalahkan mesin dan melaju kencang menjauh dari tempat kejadian.

"Kita harus cari tempat aman dan mengobati luka kamu, Rachel. Saya tidak akan membiarkan mereka menyentuh kamu lagi."

Rachel mengangguk, matanya berkaca-kaca. "Mas, aku takut."

Reagan meraih tangan Rachel dan menggenggamnya erat.

"Saya ada disini, Rachel. Kita akan melewati ini bersama-sama."

Mobil melaju dengan cepat di jalanan yang mulai sepi, meninggalkan bayangkan ancaman di belakang mereka.

Reagan tahu bahwa ini baru permulaan, dan mereka harus bersiap menghadapi apa pun yang akan datang.

Tapi yang terpenting sekarang adalah memastikan Rachel aman dan sembuh dari luka tembaknya.

Reagan memacu mobil dengan kecepatan tinggi, matanya fokus pada jalanan sementara tangannya yang lain masih menggenggam erat tangan Rachel.

Napas Rachel terdengar berat, dan wajahnya semakin pucat.

"Kita harus cari tempat aman dulu, mas," Rachel berbisik lemah.

Reagan mengangguk, memutar kemudi dengan cepat menuju rumah sakit terdekat.

"Kita akan sampai sebentar lagi, tahan sedikit lagi, Rachel," katanya dengan suara tegas namun penuh kekhawatiran.

Setibanya di rumah sakit, Reagan dengan cepat membawa Rachel masuk keruang rawat darurat.

Para perawat segera mengambil alih, membawa Rachel ke ruang perawatan sambil Reagan memberikan penjelasan singkat tentang apa yang terjadi.

Saat Rachel dibawa masuk keruang perawatan, Reagan berjalan mondar-mandir di ruang tunggu kepalanya penuh dengan kekhawatiran dan ketegangan.

Setiap detik terasa seperti jam bagi Reagan yang hanya bisa menunggu dengan cemas.

Setelah beberapa saat, seorang dokter keluar dari ruang perawatan dan mendekati Reagan.

"Anda keluarga Rachel?" tanya dokter itu.

Reagan mengangguk cepat. "Iya, bagaimana kondisinya, dok?"

"Peluru hanya mengenai bagian daging, tidak mengenai tulang atau organ vital. Kami sudah membersihkan luka dan menghentikan pendarahannya. Dia akan baik-baik saja, tapi perlu istirahat dan pemulihan," jelas dokter dengan tenang.

Reagan menghela napas lega. "Terimakasih, dok."

Dokter itu tersenyum tipis. "Rachel sudah dipindahkan keruang pemulihan, anda bisa menemuinya sekarang."

Reagan segera menuju ruang pemulihan, menemukan Rachel berbaring ditempat tidur dengan wajah yang masih tampak lelah namun sudah lebih baik.

Reagan duduk di samping tempat tidurnya dan menggenggam tangannya lagi.

Rachel membuka matanya perlahan dan menemukan Reagan duduk disampingnya, menggenggam tangannya dengan erat.

Hati Rachel sejenak tergetar melihat perhatian yang ditunjukkan Reagan.

Benarkah ini perhatian yang tulus, atau hanya bagian dari akting mereka?

"Mas... Kenapa kamu begitu peduli padaku?" tanya Rachel dengan suara lembut, matanya penuh dengan kebingungan.

Reagan menatapnya, ada ketegasan dalam matanya.

"Kamu tetap istri saya, saya tidak bisa melihat kamu terluka seperti ini."

Rachel terdiam untuk sesaat. Entah kenapa hatinya merasa menghangat.

Selama ini tidak pernah ada seorang pun yang benar-benar perhatiannya, terkecuali Marvin.

Makanya ia mudah luluh dengan seseorang yang perhatian padanya.

"Ya, aku tahu." Rachel tiba-tiba memalingkan wajahnya.

"Maaf."

Reagan tiba-tiba mengatakan kata-kata itu padanya.

"Maaf, karena kamu menikah dengan saya, kamu akan terlibat hal seperti ini," kata Reagan sambil menundukkan kepalanya.

Rachel terdiam sejenak, mencerna kata-kata Reagan.

Dia tahu, jauh didalam hatinya, bahwa menikah dengan seorang mafia berarti memasuki dunia yang penuh dengan bahaya dan ketidakpastian.

1
Eva
Luar biasa
Made Windani
jangan sadis"dong Reagen hukum sosial aja kasian kan dia punya kluarga
Ati Rohayati
Luar biasa
niken babyzie
🙄
niken babyzie
kt2 nya mutar2 d situ aj sih thor
niken babyzie
marvin dalang nya itu
niken babyzie
perasaan td habis sarapan pagi trs ke taman.. tiba2 aja udh malam gtu thor gmn sih cerita nya ini thor
niken babyzie
lanjut sekolahnya donk.. sisa 2 lagi
niken babyzie
secepat itu ketahuan
Rike
lnjut seru thorr tmbh adegan tegang ny biar seru
Adinda
seharusnya rachel lanjutkan 2bulan lagi mau lulus,reagan jangan egois sampai kontrak selesai
Adinda
rachel gak nyambung sekolah thor, kasihan rachel butuh pendidikan
Adinda
lanjutin sekolahmu rachel
Reza Muna
Luar biasa
Leviathan
meninggal kan jejak, jangan lupa mampir d chatt story ane juga
Egah: pasti
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut
Egah: iya pasti
total 1 replies
Rike
lnjut thorr seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!