aku Lady Aryana de Venetian seorang wanita gemuk berumur 26 tahun yang saat ini sedang berada di depan pisau pancung akibat fitnah suamiku dan juga kekasih nya untuk menyingkirkan diriku dan juga untuk menjatuhkan keluarga ku. ku pandangi lagi wajah tampan yang memiliki tatapan kejam ke arah ku dengan segaris senyum meremehkan.
aku bersumpah di dalam lubuk hatiku yang paling dalam. jika aku di beri kesempatan maka aku akan membalas kan sakit hati ini. dan akan ku pastikan lelaki yang masih berstatus suami ku bertekuk lutut di hadapan ku kelak, dan aku akan benar-benar menjadi monster untuk mereka.
Dan tiba-tiba sebelum hukum penggal ku di laksanakan jiwa ku seperti di tarik keluar dari raga ku. membuat ku sesak dan hampir tak bisa bernafas aku memejamkan kan mata sekejap dan tersentak membuka mataku. betapa terkejutnya diriku yang saat ini tidur di ranjang kamar ku sebelum aku menikah dengan lelaki brengsek itu.
"apa yang terjadi!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sarung tangan hitam.
Ku kira setelah makan pria ini akan segera keluar dan pergi dari kamar ku. Ternyata tidak, dia malah menyuruh pelayan untuk membuat teh lemon seperti yang aku minum tadi dengan beberapa potong buah di hantar ke kamar ku. Apa yang ada si pikiran pria iblis ini. Membuat ku jengah saja.
Sebelum teh itu datang pria ini berdiri dan melihat-lihat kamar ku. Sabar Aryana abaikan saja pria iblis ini.tidak perlu di pedulikan. Hingga
"milik siapa ini?" aku langsung mendongakkan kepala ke arah nya yang sedang berdiri di depan meja rias ku. Pria iblis itu menunjuk kearah sarung tangan hitam yang akan ku berikan kepada Regrash sebagai hadiah. Aku langsung menatap malas ke arah wajah penasaran si iblis Nicholas.
"bukan urusan mu!" menjawab pertanyaan nya dengan malas dan masih melihat buku yang tadi ku pegang. Tak puas dengan jawaban ku itu, pria iblis ini lagi-lagi membuat ku kesal.
"ini akan menjadi urusan ku, karena barang ini ada di rumah ku. segala sesuatu yang ada di kediaman Ruasent akan menjadi urusan ku. Jadi katakan istri ku. milik siapa sarung tangan ini?" tidak bisakah pria iblis ini keluar dari kamar ku. Dan membiarkan aku tenang sendiri. Sejak kepulangan nya tadi siang dia selalu saja membuat kepala ku pusing.
"itu punya ku!" jika aku hanya diam pasti dia akan semakin lama berada di dalam kamar ini. Aku menatap tajam ke arah nya yang entah kenapa tingkah Pria iblis ini semakin aneh. Kenapa dia tidak bersikap seperti dulu.
"tidak mungkin ini punya mu. Sarung tangan ini di desain khusus untuk laki-laki. Dan ukuran nya pas dengan ukuran tangan ku. Apa kau membeli kan ku hadiah ini dan tidak ingin aku mengetahui nya". Pria iblis ini tersenyum dan langsung memakai sarung tangan tersebut.
Sial!! Pria ini malah mengambil sarung tangan itu. Aku segera bangkit dari duduk tenang ku. Ketika melihat Pria iblis itu mengambil barang yang bukan hak nya. Enak saja membeli kan nya sebuah hadiah. Aku tidak Sudi melakukan hal tersebut.
"itu bukan untuk mu. kembali kan kepada ku. Dasar brengsek!!" aku sudah hilang kesabaran pada Pria iblis ini. Berlari menerjang hingga pria brengsek ini tersungkur dan tergeletak dengan aku yang duduk di atas nya merebut kembali sarung tangan ini. yang di heran kan pria iblis ini hanya diam dan menatap ku dengan pandangan aneh itu lagi. dan kesempatan itu ku gunakan untuk merebut dan melepaskan sarung tangan tersebut dari tangan nya.
Aku segera bangkit dari tubuh besar nya. Aku rasa tulang punggung nya retak, pria iblis ini masih tergeletak di lantai dengan tangan yang menutupi matanya. Rasa kan itu salam perkenalan dari ku. Lain kali aku akan mematahkan leher nya.
"nona!!! Apa yang terjadi!!" Maya dan seorang pelayan masuk dengan troli berisi permintaan Pria iblis itu tadi, mereka terkejut melihat tuan mereka tergeletak di lantai.
"Tinggal kan tempat ini!! Aku ingin berdua dengan istri ku!" belum sempat aku membalas ucapan Maya, Pria iblis Nicholas dengan suara tajam dan kesal nya memerintahkan kepada pelayan untuk meninggalkan ku. Padahal pria iblis itu masih tergeletak di lantai. Seketika mereka keluar begitu pula dengan Maya. Sial,, jika seperti ini, kurasa dia akan membunuh ku. Ini tidak bisa di biarkan. setelah para pelayan itu keluar dan menutup pintu. Pria iblis itu dengan perlahan bangkit dari posisi nya. dan aku untuk berjaga-jaga menyambar pedang yang di berikan Regrash kepada ku. Aku siap jika terjadi pertumpahan darah disini dan saat ini juga.
Sebelum dia benar-benar menyerang ku aku berlari ke arah balkon kamar ini yang cukup luas. Aku memilih balkon ini untuk pertarungan kami. Aku tidak ingin dia merusak barang-barang ku yang ada di dalam kamar.
Ku lihat pria iblis Nicholas berjalan perlahan ke arah ku dengan wajah yang memerah dengan senyuman mengerikan. Sedangkan aku sudah bersiap untuk segala sesuatu yang akan terjadi. Entah aku yang mati atau pria iblis ini yang akan mati. Angin malam berhembus lembut menerpa rambut pirang ku.
"aku rasa aku akan menghukum istri ku yang tidak sopan ini!" ucap nya sambil terus berjalan perlahan ke arahku. Dengan segera aku mencabut pedang night rose sword pemberian Regrash dari sarung nya dan memasang kuda-kuda untuk bersiap menyerang nya. Lagi-lagi kekuatan ini bertolak satu sama lain di dalam tubuh ku. Jantung ku terpompa begitu cepat.
"sebelum kau melakukan hal itu aku yang akan membunuhmu" mendengar ucapan ku itu iblis Nicholas tersenyum meremehkan kan. Dan aku benci senyuman tersebut. Aku menatap tajam dirinya tanpa rasa takut.
"kau tau istri ku. Untuk membunuh ku, kau perlu berlatih lagi hingga beberapa tahun kedepan, latihan yang kau lakukan 2 bulan itu hanya mampu merubah bentuk tubuh mu saja dan tidak bisa bahkan untuk melukai ku" si brengsek ini sungguh meremehkan ku. Aku tidak bisa menahan nya lagi aku akan membunuh nya. Aku bersiap menerjang Pria iblis ini namun tiba-tiba dengan kecepatan yang tidak masuk akal pria iblis ini sudah berada di hadapan ku dan memukul tangan ku hingga pedang yang ku pegang terlepas dan tergeletak di lantai. Apa-apaan ini, gerakan iblis ini begitu cepat sampai-sampai aku tidak bisa melihat nya datang ke hadapan ku.
Dengan cepat pria iblis Nicholas memegang kedua tangan ku dan mendorong ku ke pembatas balkon. Iblis ini mengunci pergerakan ku sehingga aku tidak bisa melawannya. Saat ini dia menghimpit ku di antara tubuh nya dan juga pembatas balkon. Wajah pria iblis ini begitu dekat dengan ku. Hingga aku dapat merasakan nafas nya menerpa wajah ku. Membuat ku semakin geram. Aku memberontak di dalam himpitan nya. Hingga dia mengucapkan kata-kata yang sangat menggangu ku.
"kau tau istri ku Aryana Ruasent. Kau benar-benar membuat ku hampir gila. hampir dua bulan ini kau selalu mengganggu pikiran ku. dan sekarang kau malah berani mengacungkan pedang ke arah ku dan mengumpati ku dengan kata-kata kasar. Aku akan memberikan mu hukuman" suara iblis di hadapan ku ini terdengar sedikit berat. Dan kulihat wajah nya dari dekat terlihat sedikit memerah. Semakin lama wajah nya semakin mendekat. Aku tau apa yang akan di lakukan iblis cabul ini. Saat wajah dan bibir itu mendekat aku menghantam kepala nya keras dengan kepala ku. Sehingga dengan segera dia melepaskan diri ku dari kurungan nya
"aww!!! Apa yang kau lakukan!!" geram nya menahan kekesalan. Rasakan itu dia kira aku Sudi dan rela di cium oleh bibir laknatnya.
Aku bukan wanita lemah yang bisa seenaknya di perlakukan seperti itu.
