NovelToon NovelToon
Memeluk Cinta

Memeluk Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: Genta Senja

Alena harus melunasi hutang kakaknya dan juga membayar tebusan kakaknya yang dipenjara akibat fitnah. Akhirnya Alena meminjam uang pada bosnya, Bima si CEO. Ia diberi pinjaman dengan syarat nikah kontrak dan berikan keturunan laki-laki.

Celakanya Alena tidak tahu kalau Bima sudah menikah sebelumnya dan hanya membutuhkan anak darinya saja. Begitu anak lahir, Alena dipisahkan dari anaknya. Perawatan yang tidak maksimal membuat anaknya meninggal dunia.

Melihat keterpurukan Alena dan dendam membara membuat Bima membongkar bahwa semua hanya skenario keluarganya. Ia terpaksa mengikuti dan tidak pernah bermaksud menjebak Alena sebab ia benar2 mencintainya.

Akankah Alena memaafkan semua kesalahan Bima saat akhirnya laki-laki itu menceritakan semua fakta yang terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Genta Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24 Malam Pertama Gagal

Alena menatap nanar Bima yang terus saja menyuruhnya meminum wine dari botol yang ia siapkan tadi.

"Aku tidak kuat lagi," ujar Alena. Ia merasakan kepalanya semakin pusing. Entah sudah berapa gelas yang ia minum.

Alena tidak pernah minum sebelumnya. Ini pengalaman pertama baginya. Jelas ia melakukannya karena terpaksa. Bima sangat sulit dibantah.

Bima menunjukkan botol wine yang sudah kosong. Menyodorkan gelas terakhir. "Ini terakhir, Alena. Saya janji. Minum dan kamu bisa tidur."

Menghela nafas kesal, Alena menerima gelas itu dan meminumnya hingga tandas. Rasa pahit masih belum bersahabat dengan lidahnya. Ingin sekali gadis itu memuntahkannya, tapi ia lebih takut dengan Bima.

"Gadis cerdas, ayo kita pergi tidur." Bima bangkit berdiri, menarik tangan Alena menuju tempat tidur.

Keduanya berjalan sedikit sempoyongan karena efek alkohol dari wine yang mereka minum. Meski hanya sebotol, kandungan alkoholnya cukup tinggi.

Alena yang lebih mabuk merasakan tubuhnya terangkat ke atas. Rupanya Bima menggendong tubuhnya menuju tempat tidur.

Begitu ia disebabkan di atas tempat tidur, Alena merasakan bibir Bima mulai menelusuri tiap inci wajahnya.

Mulai dari ujung kepala, turun ke dahi, mencium mata Alena satu per satu. Perempuan itu berusaha mencerna apa yang tengah dilakukan Bima.

Bima mulai mencium pipi, hidung, dan hingga akhirnya mengecup lembut bibir ranum Alena. Sontak gadis itu seolah disetrum. Kesadarannya seketika pulih. Reflek ia dorong keras Bima hingga terjungkal ke belakang.

"Apa-apaan kamu! Dasar manusia c*bul!" teriak Alena begitu ia bangkit berdiri. Masih dalam kondisi mabuk, Alena bergegas lari masuk kamar mandi, menguncinya rapat-rapat.

Bima kali ini berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. Ia bingung, tidak tahu dimana letak kesalahannya.

"C*bul? Dimana letaknya? Kamu itu istri aku. Tubuh kamu hakku seratus persen, Alena!" teriak Bima masih dalam posisi duduk di lantai.

Alena sama sekali tidak menyahut. Penasaran, Bima bangkit berdiri, berjalan mendekati pintu kamar mandi.

Ia sedikit terkejut mendengar isak tangis dari dalam kamar mandi.

"Heran, wanita lainnya kalau sudah minum bersamaku, justru jauh lebih mudah membuat mereka takluk. Jangankan aku sentuh dan cium. Kebanyakan mereka juga yang mulai duluan. Ini...baru juga aku cium bibir...sudah kabur..." gerutu Bima kesal setengah meracau.

Di dalam kamar mandi Alena terduduk lemas bersandar pada pintu. Ia menangis sesenggukan. "Bima jahat. Bima kejam. Dasar manusia c*bul. Main cium seenaknya. Aku nggak ikhlas kenapa ciuman pertamaku harus diambil manusia b*ngs*t itu...hiks...hiks...hiks..."

Tiba-tiba Bima teringat dengan perkataan istrinya tempo hari. "Beruntung juga kamu. Mendapatkan gadis polos yang sama sekali belum tersentuh bahkan belum pernah dekat dengan lelaki manapun," ujar Sendy waktu itu di rumah Oma sebelum ia pamit pulang.

Bima terkekeh geli melihat kelakuan Alena yang sangat konyol tapi lugu. Kepolosannya membuat Bima merasa terhibur.

"Seperti ini rasanya berhadapan dengan perempuan pe*raw*n. Lucu...menggemaskan. Hehehe..." Bima duduk bersandar di pintu kamar mandi.

Alena masih saja menangis tiada henti hingga ia kelelahan. Air matanya juga kering. Tenaganya semakin habis. Mau keluar kamar mandi ia sangat takut. Efek alkohol jelas akan melemahkan pergerakannya, jadi ia putuskan tetap bertahan di kamar mandi.

Perlahan matanya terasa sangat berat. Alena tertidur dalam posisi duduk di dalam kamar mandi.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Bima. Perlahan matanya semakin berat. Ia akhirnya juga jatuh tertidur dalam posisi yang sama dengan Alena. Hanya saja ia ada di luar kamar mandi. Tepatnya di depan kamar mandi.

Rencana malam pertama yang Bima susun gagal total. Keduanya tidak berakhir dengan pergumulan di ranjang, tapi jatuh di dunia mimpi masing-masing dengan posisi tidur yang tidak nyaman.

Beberapa jam kemudian...

Alena membuka matanya, melihat sekitar. Dilihatnya alorji di tangan. Pukul tujuh pagi. Gadis itu baru menyadari kalau semalaman ia tertidur di kamar mandi.

"Lebih baik aku mandi saja, biar badan lebih segar." Alena bangkit berdiri. Kebetulan handuk dan bathrobe di simpan di dalam kamar mandi, tertata rapi di almari. Jadi ia tidak perlu keluar masuk kamar mandi.

Beberapa menit berlalu, ia selesai. Masih dengan balutan bathrobe, juga handuk di kepala, Alena memegang gagang pintu hendak keluar. Baru saja ia memegang gagang pintu, Alena langsung panik.

"Bagaimana kalau Bima masih di luar dan dalam keadaan mabuk, siap menerkamku kembali?" ujar Alena panik.

Ia mondar-mandir di depan pintu kamar mandi. "Aku harus gimana? Apa aku intip saja?"

Lobang kunci terlalu kecil, Alena kesulitan melihat keluar. Ia harus keluar kamar sebab bajunya ada di luar kamar mandi. Ia hanya mengenakan bathrobe tanpa sehelai baju.

Nekat, ia buka pintu kamar mandi perlahan. Alena mengintip dari celah pintu yang terbuka sedikit. Kosong. "Bima tidak ada, aman."

Alena membuka pintu kamar mandi lebar-lebar. Bruk! Bima yang masih tertidur pulas di depan pintu kamar mandi langsung terjatuh sebab sandarannya tidak ada lagi.

"Argh!" Alena teriak kencang, kaget melihat sosok Bima yang ternyata ada di depan pintu kamar mandi.

"Duh! Sakit..." Bima mengeluh sakit sebab kepala belakangnya terbentur lantai kamar mandi cukup keras.

Menyadari ada sosok Alena yang keluar dari kamar mandi, Bima melotot marah. "Kamu bisa hati-hati nggak, sih?"

"Maaf...saya tidak tahu kalau Mas Bima tidur di depan kamar mandi. Lagian ngapain tidur di sini?"

Bima bangkit berdiri, kepalanya masih sedikit pening. "Saya tidur di sini gara-gara cewek culun yang nangis ketakutan setelah saya cium. Cewek kurang ajar yang menyebut suaminya c*bul!"

Alena tidak menghiraukan perkataan Bima. Ia sibuk memperhatikan laki-laki itu. Memastikan apakah Bima masih mabuk atau sudah sadar.

"Sadar apa mabuk, ya?" gumam Alena pelan tapi masih cukup terdengar jelas di telinga Bima.

"Culun! Kamu tengok diri kamu sendiri. Peminum pemula kayak kamu aja sudah sadar, apalagi saya yang sudah sering minum. Saya sudah sadar, Alena!"

Gadis itu tiba-tiba mematung. Membuat Bima geram. "Kenapa lagi kamu?"

"Maaf, pembicaraannya dilanjut nanti. Saya...duh...sial..." Alena berlari menuju ruang ganti. Sigap Bima berlari membuntuti. Terlambat menyusul, tanpa sengaja Alena membuat Bima kebentur jidat saat ia cepat-cepat menutup pintu ruang ganti.

"Alena! Keterlaluan kamu!" teriak Bima kesakitan.

"Maaf!" Hanya itu yang mampu Alena ucapkan. Ia terlalu malu untuk mengatakan pada Bima kalau dibalik bathrobe yang ia kenakan, sebenarnya Alena te*lanj*ng. Ia tidak mengenakan sehelai pakaian apapun.

Bima hendak mengetuk pintu, tapi HP miliknya bergetar. Panggilan masuk dari sekretarisnya. "Sialan, aku ada meeting jam 10. Lebih baik mandi di kantor saja. Awas kamu Alena. Tunggu pembalasan dari saya."

Bima beranjak pergi menuju kantor tanpa pamit pada Alena.

Beberapa menit kemudian, Alena mendapati apartemen kosong, tinggal dirinya seorang. "Apa manusia Eskimo itu ke kantor?" Alena memastikan keberadaan kunci mobil Bima. Kuncinya tidak ada di tempat.

"Alhamdulillah...eskimo udah pergi. Setidaknya aku aman." Alena tersenyum lega.

1
🌹Nabila Putri🌹
ayo aldy selamat kan Alena dr Bima.
Genta Senja: kira-kira Aldy bakal ngelakuin apa ya?
total 1 replies
Bilqies
ogah ih

malasjuga ngandung benih kamu
Genta Senja: terlanjur
total 1 replies
Roeswartini
karya yg bagus setidaknya ada p.pesan moral yg tersampaikan lewat karya ini
Genta Senja: terima kasih Kak testimoninya....
total 1 replies
Lina Yanti
alena bima
Genta Senja: 🥰😍 "Terima kasih sudah mampir, Kak. Jangan bosan untuk datang lagi," jawab Alena dan Bima bersamaan.
total 1 replies
Genta Senja
makasih... kita sehari dan sepemikiran
Bilqies
sama sama menemukan sosok orang yang mereka rindukan
Genta Senja: betul banget... sisi ini Thor bener2 ikut merasa terharu. dua orang yang sama2 kehilangan menemukan teman untuk saling mengisi kekosongan...
total 1 replies
Bilqies
sabar Alena, semoga kakak mau cepat dapat uang untuk menebus mu yaa
Genta Senja: aamiin... doakan yang terbaik buat Alena, ya
total 1 replies
Bilqies
baik banget sih Sendy
Genta Senja: asiaaaaaap.... hehehehe
Bilqies: entah Thor semua keputusan ada di tanganmu 🤣🤣🤣
total 5 replies
Bilqies
hmm entar bakalan tumbuh Dnegan sendirinya juga kok
Genta Senja: kita lihat nanti... akan berakhir dimana... hehehehe.... hhh... 😄
Bilqies: benih2 cinta 😀😀
total 3 replies
Bilqies
selamat yaaa...
Genta Senja: "Terima kasih Kak Bliqies...," ujar Alena dengan senyum tulus terkhusus untukmu.
Bilqies: harus donk 😀😀😀😀
total 3 replies
Bilqies
kasihkan aku aja Thor 🤣🤣🤣
Genta Senja: 😍😍😍😍😍😍😍😍🥰🥰🥰
Bilqies: 😀😀😀😀😀😀
total 3 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor,
Genta Senja: makasih kakak... selalu nyempetin mampir... jangan kapok mampir terus...
total 1 replies
Bilqies
sinis banget sih...
udah tau keles
Genta Senja: sabar kak... sabar...
total 1 replies
Genta Senja
yuk... dukung karya aku.... kasih penilaian di sini ya...
Lina Yanti
Elena bima
Genta Senja: ehem... Alena
total 1 replies
Lina Yanti
rahasia rukmini
Genta Senja: rahasia gelap
total 1 replies
Bilqies
aku mampir kak
Genta Senja: siap kakaaaaak
total 1 replies
🎀
semangat thor, jangan lupa mampir ya 🤗
Genta Senja: siap... makasiiih... jangan lupa mampir lagi... nanti Thor juga akan mampir
total 1 replies
Bilqies
semangat terus Thor menulisnya...

jangan lupa mampir juga di karyaku
Genta Senja: siaaaaap
total 1 replies
Bilqies
gak nyangka kalau Bima beda agama dengan Alena...
Genta Senja: yaaah.... dunia akan selalu memiliki kejutan di setiap ceritanya... ☺
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!