SIAPKAN KANEBO UNTUK MENYEKA AIR MATA!!!
"Manakah yang akan membunuhnya, siksaan suami atau penyakit mematikan?"
Demi menghindari perjodohan dengan seorang pria yang merupakan mafia, ia menjebak seorang montir dan memaksa menikahinya. Tanpa disadari olehnya, bahwa sang montir ternyata adalah bekas seorang bos mafia.
Bukannya bahagia, Naya malah mendapat perlakuan buruk dari sang suami. Mampukah Naya bertahan dengan siksaan Zian di tengah perjuangannya melawat maut akibat penyakit mematikan yang menggerogoti tubuhnya?
IG otor : Kolom Langit
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabur
Setelah semua usaha yang di lakukan Naya untuk membujuk ayahnya agar membatalkan perjodohan itu, akhirnya hari yang paling tidak diinginkan gadis itu pun tiba. Hari pernikahannya dengan Marvin.
Dengan balutan gaun putih tulang, Naya terlihat sangat anggun. Namun hal berbeda terlihat jelas di wajahnya yang terus basah oleh air matanya. Seorang perias sudah beberapa kali memintanya agar berhenti menangis. Namun, tangisan gadis itu semakin menjadi-jadi.
"Apa Nona Naya sudah siap? Pengantin laki-laki sudah menunggu di bawah," ucap seorang wanita yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar itu.
"Kalian keluar saja duluan. Aku akan turun sebentar lagi," ucap Naya pada beberapa orang yang berada di kamar itu.
Mereka pun keluar dari kamar meninggalkan Naya sendirian. Naya menatap pantulan dirinya di cermin.
Aku tidak mau menikah dengannya. Aku akan menikah dengan pangeranku saja. Kalau tidak dengannya, aku lebih baik tidak menikah seumur hidupku. batin Naya
Naya pun segera melancarkan aksinya untuk berusaha kabur dari rumahnya dengan memanjat melalui balkon rumahnya. Ia mengendap-endap menuju parkiran mobil. Dengan cepat, Naya melajukan mobil meniggalkan rumah mewah itu melalui gerbang belakang sehingga tidak ada satupun orang yang melihatnya pergi.
Marvin yang sudah tidak sabar untuk memperistri gadis pujaan hatinya, beberapa kali melirik ke arah tangga namun, Naya tak kunjung muncul.
"Tolong panggilkan Naya kemari. Ini sudah waktunya untuk akad nikah," kata ayah Naya.
Tidak lama kemudian, seorang wanita menuruni tangga dengan paniknya.
"Nona tidak ada di kamar, sepertinya Nona Kanaya pergi meninggalkan rumah," bisik pelayan itu pada asisten ayah Naya.
"Kau yakin?"
"Nona tidak ada dimana-mana,"
"Bauklah, aku akan bicara dengan tuan dulu,"
Setelah memastikan bahwa Naya benar-benar kabur, mereka kemudian memerintahkan para pengawal mencari Naya. Sedangkan Marvin sudah di kuasai emosi yang meledak-ledak.
***
Naya masih dalam perjalanan menuju tempat pangerannya berada. Sesekali melirik ke belakang. Takut jika ada yang mengikutinya. Saat mobil hendak melewati tikungan tajam, sebuah mobil tiba-tiba muncul dari depan, membuat Naya membating setir ke kanan. Mobilnya oleng, lalu menabrak sebuah pohon. Naya terbentur di setir mobil dengan kepalanya yang mengeluarkan darah.
Naya yang masih sadar itu segera keluar dari mobil lalu berlari menuju bengkel milik Zian. Beberapa orang tampak heran melihat seorang gadis yang memakai gaun pengantin berlari sendirian. Hingga akhirnya, ia sampai di depan bengkel milik Zian.
"Kenapa bengkelnya tutup?" gumam Naya yang melihat gerbang bengkel itu tertutup.
Dengan rasa kecewa, Naya terduduk seraya bersembunyi di samping gerbang. Menunggu kedatangan Zian.
Di sisi lain, foto Naya yang sedang tidur seranjang dengan seorang pria tersebar di internet dan menjadi bahan pemberitaan di tv. Foto-foto itu begitu cepat tersebar hingga menjadi trending di mana-mana. Kata kunci Kanaya Indhira Adiwijaya menjadi baris teratas dalam pencarian di internet.
Tak di sangka Marvin telah melihat berita itu melalui pesan yang masuk ke ponselnya. Ia geram mengepalkan tangannya hingga bergetar. Perasaan marah dan kecewa tergambar jelas di wajahnya.
Betapa tidak, Kanaya yang selama ini di kenalnya adalah gadis baik-baik. Bahkan dia tidak pernah terlihat dekat dengan lelaki manapun. Di kampus ia sangat cuek dengan para lelaki yang mengerjarnya. Karena itulah Marvin begitu ingin memiliki Naya dan menjadikannya sebagai istri.
"Siapa laki-laki yang tidur dengannya?" tanya Marvin.
"Tidak di sebutkan nama laki-laki itu, Tuan. Wajahnya juga disamarkan dalam foto," jawab sang pengawal.
"Temukan gadis itu secepatnya dan bawa ke hadapanku," perintah Marvin kemudian.
"Baik, Tuan,"
***
Ayah Naya begitu syok saat melihat berita di tv tentang putri semata wayangnya. Dia hampir tidak percaya jika wanita dalam foto itu benar-benar Naya. Namun, foto tersebut begitu jelas tergambar wajah Naya yang tidur dengan lelapnya dalam pelukan seorang pria.
Tiba-tiba pria paruh baya itu mengusap dadanya yang terasa berdenyut. Kemudian terjatuh kelantai dan tak sadarkan diri.
Di tempat lain, Naya masih setia menunggu kedatangan Zian, selama beberapa jam menunggu, Zian tidak juga menunjukkan batang hidungnya.
Kenapa dia belum datang. Dimana dia. batin Naya.
Tidak lama kemudian, datanglah Zian dengan mengendarai sepeda motornya. Senyum bahagia langsung terpancar di sudut bibir gadis itu. Zian yang tidak menyadari kehadiran Naya, langsung membuka gerbang.
Alangkah terkejutnya Zian saat melihat gadis itu berada di balik punggungnya.
"Sedang apa kau di sini? Bukankah ini hari pernikahanmu?" tanya Zian.
"Aku tidak mau menikah dengan laki-laki itu," jawab Naya pelan.
"Lalu kenapa kau datang kemari?"
"Aku mau minta tolong padamu,"
Zian terkekeh mendengar ucapan Naya. Di benaknya ada pertanyaan tentang pertolongan apakah yang di butuhkan Naya darinya.
"Kau ingin aku berbuat apa untukmu?"
"Menikahlah denganku," ucap Naya singkat.
Zian terperanjak mendengar ucapan gadis di hadapannya. Dia membelalakkan matanya tidak percaya.
"Kau benar-benar sudah gila," Zian kemudian masuk ke dalam bengkel meninggalkan Naya yang masih berdiri mematung di depan gerbang.
"Aku mohon, selamatkan aku dari laki-laki itu," Naya kembali memohon pada Zian agar mau menikahinya.
"Dengarkan aku! Pasang telingamu baik-baik. Kalaupun aku harus menikah, aku tidak akan sudi menikah dengan gadis sepertimu. Kau mengerti?"
Tidak lama kemudian, Dimas datang dengan menghentikan ketegangan yang terjadi disana. Dimas yang tidak mengetahui ada Naya di sana langsung memberitahu Zian apa yang di lihatnya di berita.
"Kau tahu, Bos... Pemilik mobil itu, Kanaya... Dia kedapatan tidur dengan seorang pria. Beritanya sedang tersebar di internet dan muncul di hampir semua stasiun tv nasional. Padahal ini hari pernikahannya. Dasar gadis murahan," ucap Dimas tanpa tahu ada Naya disana.
Bagai tersengat listrik, Zian terkejut mendengar perkataan Dimas. Laki-laki itu segera menyalakan tv dan mencari chanel yang memberitakan tentang Naya. Sementara Dimas baru menyadari bahwa Naya ada di sana. Dia menjadi tidak enak sendiri dengan kata-kata yang di lontarkannya barusan.
"Ma-Maaf..." ucap Dimas terbata-bata.
Apa-apaan ini? Siapa yang melakukan semua ini. Untunglah wajahku di samarkan oleh orang yang mengunggah foto itu. Berarti dugaanku salah. Ini bukan jebakan untukku tapi untuk gadis itu. batin Zian.
Naya begitu syok menyaksikan berita tv itu. Seketika ia menunduk malu, walaupun pria dalam foto yang bersamanya adalah Zian.
Zian mengusap wajahnya kasar.
"Kau punya musuh?" tanya Zian pada Naya.
Naya hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya. Walaupun berita itu memalukan, namun dengan adanya berita itu, dia yakin jika Marvin tidak akan mau menikah dengannya.
Senyum tipispun hadir di sudut bibir Naya. Sepertinya dia menemukan senjata untuk bisa memaksa Zian menikahinya.
BERSAMBUNG
Halo semua... Maaf untuk yang sudah Terlanjur baca, kalau bisa baca dari awal lagi ya... soalnya tulisannya habis di revisi sama babang Zian.. hehehe
Harap maklum...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Zin yg menculik Naya buat bulan madu.. 🤣🤣🤣🤣
jawab aja dalam sebulan 4x wanita datang bulan... 🤣🤣🤣