Kelahiran Kembali Queen Mafia

Namun mereka terkejut karena ada yg melompat turun dari langit-langit ruangan itu.

"hello....apa kalian sedang membahas WAYEWOLF??"ucapnya

orang melihat ke arah siapa orang melompat dari langit-langit ruangan itu.dan orang itu adalah Aurora.

"siapa kamu dasar bocah ingusan!!"ucap si A.

"waduh.....sepeytinya kalian tidak sabay untuk meneyima peymainan ku yah,ahh...dan satu lagi aku memang bocah ingusan heheh"ucap Aurora sambil tertawa kecil

kemudian Aurora mengeluarkan sebuah besi lancip dan memutar-mutar nya di tangannya.

"dyagon fiye.......menghancuykan satu bank pusat negara,membunuh wanita keluyga xxxx, menggagalkan jaluy penjualan senjata WARYEWOLF,mengambil alih tanah warga miskin di selatan kota pusat,menjual anak-anak,menjual oygan manusia.sepeytinya dosa kalian telah menggunung,"ucap Aurora sambil menjilati senjatanya itu.

"cih kau hanya bocah kecil sebaiknya kamu pergi dari sini sebelum nyawa mu kami habisi"ucap si C.

"hahaha.....kau salah sayang"ucap Aurora kemudian menatap tajam ke arah si C.

Aurora mengeluarkan auranya,aura pekat seorang mafia.

semua orang terkejut dan gemetar merasakan aura pekat Aurora.

Aurora kemudian meleset maju gerakannya tak terlihat karena sangat gesit.

SRATS....

SRATSS.....

AGRRHHH......

BRNGK......

suara sayatan yg di sertai dengan erangan kesakitan membuat darah Aurora mendidih karena merasa sensasi yg sudah lama tertidur didalam dirinya.

hanya dengan 5 detik 10 orang terkapar dengan sayatan luka.

sedangkan pemimpin organisasi mafia itu hanya diam dan menonton.

hanya membutuhkan waktu 10 menit seluruh anggota di sana sudah terkapar.

Aurora sekarang sudah sampai di depan pemimpin organisasi mafia itu dan mengacungkan bilah besi tajamnya yg berlumuran darah ke arah pemimpin itu.

sedangkan ia menjilati darah yg ada di tangannya yang lain.

"manis seperti biasa"gumam Aurora sambil menyeringai.

"nah....sekayang giliyan mu paman,aku membeyi mu dua pilihan.mati atau hidup??"ucap Aurora.

pemimpin organisasi mafia itu tersenyum lalu kemudian berdiri dari kursinya dan mendekati wajahnya kepada wajah Aurora.

"baru kali ini aku melihat seorang bayi ingusan membantai habis anggota ku"ucap nya.

"hahaha......kamu mau memicu iblis dalam diyi ku yah paman??!"ucap Aurora sambil tersenyum menahan amarahnya.

"hahaha....maafkan aku,sebelum aku menjawab pertanyaan mu,aku ingin mengungkapkan pendapat dan pertanyaan ku"ucap nya kemudian kembali duduk di kursinya.

"baik lah...aku akan menunda waktu antaya kematian dan kehidupan mu paman"ucap Aurora lalu menaiki kursi yg di duduki pemimpin mafia itu.

Aurora duduk di pangkuan pria itu sambil menjilati senjatanya yg berlumuran darah itu.

"seperti kau ada maksud tertentu bayi mungil"ucap pria itu.

"alasannya??"ucap Aurora sambil menyeringai.

"jika kau benar-benar tidak memiliki maksud terselubung maka kau langsung membunuh telak mereka,bukan hanya melukai mereka saja"ucap pria itu sambil melirik para anggota nya.

"haha kau benar sekali"ucap Aurora.

"selanjutnya apa lagi??"ucap Aurora.

pria itu tersenyum kecil lalu mengeluarkan belati lipat dari belakang jasnya.

"apakah kamu dari WAREWOLF???"ucap pria itu sambil mengarahkan belatinya ke leher Aurora.

"hahaha.....caya ini membuat ku takut paman,aku takut mati huaaaa hahahahaha"ucap Aurora mempraktekkan ekspresi ketakutan dan kemudian tertawa.

setelah puas tertawa sedetik kemudian ekspresi wajah nya berubah datar.

"aku bukan anggota WAYEWOLF tapi aku adalah peymata salah satu anggota pendiri WAYEWOLF,jadi jika kau ingin menganggu ketenangan WAYEWOLF maka kau beyhadapan dengan ku"ucap Aurora dingin.

"hufff......aku menyerah"ucap pria itu lalu melempar pisau lipatnya.

TBC.