Di Madu

Makan siang selesai dengan makanan di bayarkan oleh Aldo, tadinya Kamelia yang akan membayar tagihan tapi Aldo langsung mendahuluinya dan akhirnya Kamelia pun tidak mendebat saat melihat kode mata dari Bunga.

"Amel mau ikut dengan aku gak?? "

tanya Aldo dan Kamelia langsung terdiam.

"Ikut saja Lia dan gak akan di terkam juga. "

Bunga menjawabnya sedangkan Kamelia hanya diam.

"Maaf Aldo, saya ada urusan soalnya dan lain kali saja yaa saya ikutnya. "

jawab Kamelia dan Aldo pun mengiyakannya.

"Mau sekalian saya antar gak?? "

tanya Aldo kembali yang tak habis dengan alasan ingin berdua dengan Kamelia.

"Gak usah dan makasih sebelumnya, itu taksi online nya sudah jemput, saya duluan semuanya. "

jawab Kamelia yang langsung menuju mobil jemputannya.

Kamelia langsung duduk dan supir langsung melajukan mobilnya, ini adalah mobil yang biasa menjemput Kamelia kerja dan supirnya pun sama.

"Adit yang meminta Bapa untuk menjemput saya?? "

tanya Kamelia dan supir mengiyakannya.

"Benar Nona, Tuan Adit meminta saya menjemput Anda ke restoran ini. "

jawab Sang supir dan Kamelia menganggukkan kepalanya.

"Pulang ke rumah ya Pak. "

ucap Kamelia dan sang supir langsung terdiam.

"Tuan Adit meminta saya mengantarkan anda ke kantor nya Nona. "

ucap sopir dan Kamelia mengerutkan keningnya.

"Bisa menepi sebentar gak Pak!! Saya mau turun untuk menghubungi Adit. "

pinta Kamelia dan Supir langsung mencari tempat untuk menepi.

Kamelia langsung menghubungi nomer Adit, dering ketiga barulah Adit mengangkatnya.

Dalam panggilan saat ini.....

"Maksud kamu apaa?? nyuruh supir jemput aku terus mengantarkan aku ke kantor. "

"Gak ada maksud apapun, kamu ikuti saja supir yang membawa kamu. "

"Aku gak mau yaa, aku hubungi Mama sekarang dan laporin semuanya. "

"Terserah......"

Panggilan Berakhir......

"Ishhh.....laki laki tidak tahu etika. "

gerutu Kamelia dan langsung masuk kedalam mobil kembali.

"Pak pulang saja dan saya sudah bicara dengan Adit, dia mengijinkannya. "

ucap kamelia dan supir mengiyakannya.

Kamelia sengaja menghubungi Adit di luar mobil karena dia gak mau kalau orang lain mendengar perdebatannya dengan Adit, nantinya akan di cap aneh aneh kalau orang mendengarnya.

Perjalanan tidak memakan waktu lama dan akhirnya tiba di kediaman orang tua Adit, Kamelia langsung masuk dan mengucap salam.

Ternyata Mama mertua nya sedang santai di ruang utama dan Kamelia langsung menghampirinya.

"Loh.....kamu sudah pulang ternyata, cepat sekali pulangnya dan Mama kira kamu pulang nanti. "

ucap Mamanya Adit yang heran melihat menantunya sudah tiba di rumah kembali.

"Lia kan cuma memberikan oleh oleh untuk sahabat saja sambil makan siang Maa, lagian ada supir Mas Adit yang jemput dan harus pulang kan artinya. "

ucap Kamelia sambil membantu menata bunga yang ada di hadapannya.

"Kenapa supir Adit bisa tahu?? Kamu di buntuti Adit dong sayang. "

tanya Mamanya Adit yang heran dengan supir kepercayaan Adit tiba tiba menjemput Kamelia.

"Tadi ketemu pas di restoran Maa, Lia sedang makan dengan sahabat Lia. "

jawab Kamelia dan Mamanya Adit menganggukkan kepalanya.

"Mama kadang suka kasihan sama Adit, tapi Mama juga kesal sekali ke anak itu, dia benar benar di monopoli oleh istrinya. "

"Tadi juga Mas Adit barengan istrinnya Maa makannya dan ketemu Lia. "

"Masa siih?? Terus Adit gimana bersikapnya?? "

"Biasa saja Maaa dan langsung membawa istrinya pergi, pas Lia keluar dari restoran mau pulang ternyata sudah ada mobil dan supir yang jemput. "

"Kasihan dia pasti dilema loh Lia. ".

"Gak tau Lia juga, tapi Lia di minta ikut ke kantor sama Mas Adit dan Lia gak mau terus ngancam mau laporin Mama, akhirnya Lia bisa pulang dan gak ikut. "

"Menurut Mama jangan datang ke perusahaa, wanita jahat itu kan suka datang ke sana dan Mama gak mau kamu sampai di ketahui wanita itu. "

"Iya Maa dan makanya Lia ancam bawa nama Mama, maaf yaa Lia bawa nama Mama. "

"Gak apa apa Lia, Adit takut ke Mama dan gak akan berani melawan. "

Kamelia dan Mama mertuanya asik merapihkan bunga nya, bahkan sesekali mereka tertawa dan membuat pelayan yang ada di sekitarnya senang karena menantu muda majikannya membuat rumah menjadi hangat dengan suara tawa.

"Maa.....Lia mau ke kamar yaa, badan Lia lengket terus mau istirahat. "

ucap Kamelia saat selesai menata bunga nya.

"Iya sana istirahat yaa, Mama juga mau istirahat setelah ini. "

ucap Mama nya Adit dan Kamelia langsung mengiayakannya lalu berjalan menuju kamar nya.

Di Perusahaan saat ini.....

Adit menggeram kesal karena Kamelia tidak mau ikut dengan supir untuk datang ke kantornya, sebenarnya Adit hanya ingin menanyakan kenapa Kamelia bisa makan siang di restoran dengan Aldo.

"Sepertinya aku harus pulang ke rumah Mama dan bertemu Kamelia, gak tenang sekali kalau mengingat Aldo yang sangat nyaman dengan Kamelia. "

gumam Adit sambil terdiam memikirkan alasan pada Cindi.

"Tetep gak bisa hari ini karena aku jadwal dengan Cindi, kecuali Kamelia mau tinggal di Apartemen dan itu akan aman agar Cindi tidak menyusul, kalau di rumah Mama pasti dia nyusul. "

gumam Adit kembali yang terus kepikiran untuk menghampiri Kamelia.

Adit yang lelah pun langsung menutup pekerjaannya dan langsung pulang, Sekertarisnya sampai bingung biasanya Tuannya akan bekerja sampai malam tapi ini masih sore sudah meminta menutup pekerjaan nya.

"Kenapa?? "

tanya Handi saat melihat sekertaris Tuannya terlihat bingung.

"Pak Handi, saya bingung karena Pak Adit meminta menutup jadwal hari ini dan dia pulang awal, padahal ada meeting nanti malam saat jamuan makan malam dan saya harus merubah jadwalnya. "

jawab sang sekertaris dan Handi menghela nafasnya.

"Jangan di rubah, saya yang akan menghadirinya karena meeting santai ini kan?? "

ucap Handi dan Sekertaris itu mengiyakannya.

"Hanya membicarakan anggaran biaya saja Pak, ini berkasnya sudah saya siapkan. "

ucap sekertarisnya sambil memberikan map kepada Handi.

"Oke biar saya yang menghadirinya dan jangan atur ulang lagi, biarkan Pak Adit seperti itu. "

ucap Handi yang langsung menuju ruangannya dengan berkas di tangannya.

Handi sampai berdecak dengan kelakuan sang Tuan yang sedang puber kedua, Handi yakin Tuannya goyah karen istri mudanya terlihat akrab dengan Tuan Aldo, padahal semua gak benar malah Nona Kamelia selalu menghindar dasar nya Adit saja yang sudah mencintai istri mudanya.

Sedangkan saat ini Adit sedang mengemudikan mobilnya menuju kediaman Mamanya untuk bertemu Kamelia, dia juga sudah mengabari Cindi kalau dia akan pulang ke rumah Mamanya untuk membahas pakaian pesta nya dan Cindi menolak saat akan di ajak ke rumah Mamanya Adit, Cindi hanya bilang malas bertemu istri mudanya Adit dan Adit akhirnya lega karena dia tidak usah beralasan aneh hanya untuk bertemu Kamelia.

.

.

Bersambung.