NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Si Perawan Tua

Terjebak Cinta Si Perawan Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / berondong / Pernikahan Kilat
Popularitas:54.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bhebz

Terjebak menikah dengan seseorang yang tidak pernah diinginkan adalah sebuah musibah besar, terlebih jika keduanya mempunyai latar belakang sosial yang berbeda. Tak ada cinta tapi harus hidup seatap adalah hal yang harus dilakoni Marvin Andrian dan Malena Rachman.

"Terang saja Miss mau menikah denganku karena aku ini siswa terpopuler di sekolah!" Marvin Andrian.

"Meskipun aku dapat predikat perawan tua, aku juga tidak ingin sembarang menikah, apalagi dengan anak ingusan seperti kamu!" Malena Rachman.

Mampukah mereka hidup bersama meskipun tanpa ada cinta diantara mereka berdua

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Kalimat Terkutuk

Ruangan ujian akhir sekolah hari pertama itu berjalan dengan aman dan juga sukses. Kendala jaringan rupanya tidak begitu berpengaruh secara signifikan. Pengawas ruangan seperti Malena dan Yusran pun tampak santai.

Mereka berdua kadang berkeliling ruangan untuk melihat peserta ujian yang mungkin kesulitan memahami soal. Malena sendiri tak pernah bergerak ke arah lajur meja Marvin. Wanita itu benar-benar menghindar dan tak ingin melihat pria itu dalam hidupnya saat ini.

Ia terlalu shock dengan pengakuan Elsa saat itu apalagi sekarang ini gadis itu pun duduk bersebelahan dengan Marvin hingga membuat otaknya selalu mengarah ke hal yang negatif.

"Astaghfirullah," ucapnya pelan seraya menghembuskan nafasnya berat. Membuang pandangannya ke arah jendela yang terbuka, ia membuka kaca matanya dan menyusut airmata yang terasa ingin keluar lagi dari kelopak matanya.

"Marvin dan Elsa pada santai seperti itu kenapa aku yang menderita, hummm," gumamnya pelan dengan dada sesak.

Yusran yang sejak tadi memperhatikannya sangat aneh jadi merasa khawatir. Pasalnya Malena terkenal killer dan selalu tampak garang ketika berada di dalam kelas. Tapi sekarang ini, wanita berhijab itu tampak berbeda. Ia lebih banyak diam dan nampak melamun.

"Sepertinya Miss Malena lagi kurang sehat ya?" tegur Yusran. Malena langsung tersenyum tipis kemudian menggelengkan kepalanya pelan.

Marvin yang sedang sibuk membaca soal-soal yang bernarasi panjang itu mendongak dan memandang Malena dari balik komputernya.

Deg

Tatapan mereka langsung saling bertautan dan membuat jantung mereka berdegup kencang.

"Duduk di sini saja Miss," ucap Yusran, sang guru Fisika, seraya menepuk kursi yang kosong di sampingnya.

"Gak kok pak. Saya baik-baik saja. Bentar lagi selesai 'kan waktunya." Malena menjawab seraya melanjutkan langkahnya berkeliling ruangan.

Marvin menghela nafasnya. Malena memang tampak pucat dan juga kelihatan kurus padahal baru beberapa hari ini ia tak bertemu.

"Ada apa Marvin?!" tanya Pak Yusran saat melihat Marvin berdiri dari kursinya.

"Jaringan lancar 'kan?" tanya guru muda itu lagi. Marvin pun mengulas senyum diwajahnya yang tampan dengan tatapan tertuju pada Malena yang sejak tadi berdiri jauh darinya.

"Bagus kok pak. Semuanya udah selesai saya jawab. Saya cuma mau izin ke UKS, tangan saya sakit," jawab Marvin seraya mengangkat kedua tangannya yang sedang diperban.

Malena tercekat kaget, respek ia bergerak ke arah Marvin karena khawatir tapi tiba-tiba tersadar kalau ia sedang memasang bendera perang dengan pria itu.

"Astaghfirullah. Kamu kecelakaan ya? Kok tidak bilang?" tanya Yusran ikut khawatir.

"Gak kok pak. Ini hanya kesalahan sendiri. Maaf, bisa saya keluar?" ucap Marvin dengan sopan.

"Ah iya, silahkan. Miss Malena mungkin bisa mengantar kamu kesana," ucap pak Yusran seraya melirik kearah Malena yang memang merupakan salah satu pengurus UKS.

Marvin tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya sopan. Ini yang sudah lama ingin ia lakukan agar ia bisa berdua dengan istrinya itu.

Wajah Malena menunjukkan penolakan tapi Yusran memberinya kode untuk tetap memberikan pelayanan yang baik pada peserta didik.

Mau tidak mau, guru wanita itu pun keluar dari ruangan kelas, mengikuti Marvin yang sudah berjalan lebih dulu dihadapannya.

"Awwww, sakit sekali!" keluh Marvin saat mereka sudah berada di koridor yang sepi. Sengaja ia melakukannya untuk menarik perhatian Malena.

"Gak usah pura-pura. Tadi kamu bisa menyelesaikan soal tanpa keluhan, kok sekarang baru ngeluh!" balas Malena tanpa ekspresi.

"Itu karena aku baru berdekatan dengan wanita yang aku cintai."

"Cih!" Malena berdecih kesal kemudian meninggalkan Marvin dengan langkah cepat ke arah ruang UKS.

Marvin pun mempercepat langkahnya agar mereka bisa sejajar. Akan tetapi Malena semakin menjauhkan dirinya sampai mereka tiba di depan ruangan UKS.

"Masuklah!" ucap Malena seraya membuka pintu ruangan berwarna merah dan putih itu.

Marvin tak bergeming. Ia hanya berdiri saja dengan kedua tangan terlipat di depan dadanya.

"Kenapa? Katanya lagi sakit. Ayo masuk supaya tangan kamu bisa diperiksa dengan baik."

"Miss yang masuk terlebih dahulu, baru aku masuk," ucap Marvin dengan tatapan lurus ke dalam netra indah wanita itu.

"Untuk apa? Aku sedang mengawas. Aku punya tugas lain yang lebih penting. Jadi masuklah. Ada Bu Rachmah yang akan mengobati tangan kamu di dalam."

"Miss, aku minta anda masuk!" titah Marvin dengan tatapan tajam. Kali ini ia tak ingin wanita itu tidak mendengarkannya dan malah meninggalkannya.

"Ada petugas UKS di dalam. Jadi kamu saja yang masuk, bukankah kamu yang sedang sakit?" balas Malena dengan ekspresi yang sangat dingin.

Marvin mendengus kasar. Ia mulai kesal dengan sikap Malena yang sangat keras kepala.

"Aku hanya mengantar sampai di sini. Jadi masuklah karena aku sedang bertugas!" ulang Malena tak kalah kerasnya. Hatinya sudah cukup sakit untuk bercanda atau melakukan apapun dengan suami plus siswanya itu.

"Tangan aku sakit, dan aku tak mau ada yang menyentuh aku selain istriku sendiri!" tegas Marvin seraya memperlihatkan kedua tangannya yang sedang diperban karena memukul dinding tadi malam.

"Terserah!" Malena mengibaskan tangannya dan berlalu dari hadapan Marvin tapi tangannya langsung diraih oleh pria itu.

"Marvin. Jaga sikapmu!" sentak Malena tak suka.

Marvin tersadar kalau sikapnya sangat kasar dan tidak sopan. Ia pun langsung melepaskan tangannya pada tangan Malena dengan sangat terpaksa.

Bagaimanapun juga, ia harus bisa menjaga komitmen mereka berdua untuk tidak bersikap berlebihan dan membuat orang lain curiga atas hubungan mereka.

"Okey. Aku masih bersabar. Tapi setelah selesai ujian. Aku pastikan kamu tidak akan bisa pergi jauh dariku!" tegas Marvin.

"Jangan buat aku tertawa Marvin. Kalau bisa, aku mohon sekarang juga, kamu ceraikan aku agar hidupku bisa lebih tenang!" balas Malena tak kalah tegasnya.

"A-apa?" Marvin melotot tak percaya. Ia tak menyangka kalau Malena akan mengatakan hal sekejam itu padanya disaat ia sedang sangat cinta pada wanita itu.

"Kamu tidak salah dengar Marvin!" ucap Malena menegaskan kata-katanya.

"Jadi ceraikan aku sekarang juga. Kamu bebas dan aku pun bebas!" lanjut wanita itu dengan tatapan tajamnya.

Marvin menggelengkan kepalanya tak rela.

"Jangan pernah mengatakan hal seperti itu. Karena aku tak akan pernah mengatakan kalimat terkutuk itu padamu!"

Malena hanya terkekeh meremehkan kemudian melanjutkan langkahnya meninggalkan Marvin.

Wanita itu sedang tidak ingin bercanda dengan seorang pria yang telah melakukan hal yang sangat menjijikkan seperti yang pernah ia dengar dan lihat sendiri di depan matanya.

Marvin mengepalkan tangannya kuat-kuat karena emosi tapi tak bisa melakukan apapun untuk saat ini.

Setelah Malena sudah tidak tampak di pandangannya, ia pun pergi dari tempat itu dan segera pulang ke rumahnya karena mata ujian hanya satu setiap harinya.

Hari ini juga, ia ingin menyampaikan masalahnya pada mamanya tentang Malena yang sangat ia cintai atau ia tak akan bisa berkonsentrasi belajar.

🌻

*Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?*

1
Rostina Sahar
Melanie kamu menyiksa dirimu sendiri...
nuraeinieni
ampun deh yg sdh anu,,,pelan2 martin,ntar lecet tombol merah mudax,,,,😃😃😃😃😃
melanie ketemu jodohx,😃
Isss
/Facepalm//Joyful/ nunggu anu deh
sunshine wings
lanjut author..
Semangat.. 💪💪💪💪💪
💖💖💖💖💖
Normah Basir
melani2 klau kesel jng lampiaskan ke kerikil yg tak punya salah/Facepalm//Facepalm/
Raffi975
kayaknya jodoh mbak dokter ini , lanjut Thor 🤭
🍁Fiqrie N𝐀⃝🥀fazCinta☠ᵏᵋᶜᶟ🦂
Akhirnya batu itu memakan korban...
aduhhhhh batu yang malang apa pria yang malang??????.....
ggggg
🍁Fiqrie N𝐀⃝🥀fazCinta☠ᵏᵋᶜᶟ🦂
WA mu buka
dan WA ku masukin
🤣🤣🤣🤣
Hadiyah 0575
jadi malu nih bacax...🙈🙊
Hadiyah 0575
Warning...ada adegan anu...😎
Hadiyah 0575
Yono mabuk2an mungkin krn bapakx sdh pensiun ..dan gadis incaranx pun digaet orang🤣🤣
Hadiyah 0575
Marvin dan martin sama2 sdh gak tahan pengen anu..🤭
Hadiyah 0575
Sadar diri dong kamu mel dokter martin ga anu sama kamu..😊
Hadiyah 0575
waduh...hati2 elsa jaga bang martin ada tanda2 pelakor nih..
Normah Basir
menginspirasi, ternyata betul cinta tak mengenal usia,
Rahmah Salam
anux kena sensor..../Grin/
Rahmah Salam
kaki jd kepala...kepala jd kaki bgtu barangkali...😂
nuraeinieni
bapak rahcman pengertian sekali,,,;kebelet pingin pnx cucu,,,,.
turut mengaminkan do'ax ibu,,,semoga malena cepat hamil dan langsung kembar tiga.
Rahmah Salam
/Casual//Casual/
nuraeinieni
aduh bu,,,anakmu malena bukan kepikiran yono,,,,tp anak dan mantumu lagi anu,,,,😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!