NovelToon NovelToon
Ketabahan Adikku

Ketabahan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

Menjadi anak terakhir kata orang adalah hal sangat menguntung kan, sebab akan dimanja dan mendapatkan full kasih sayang dari orangtua dan kakak-kakaknya.
tapi tidak bagi adikku, meski lahir dari sebagai anak terakhir dari empat bersaudara dia justru banyak menyimpan keinginan bahkan tak jarang mendapatkannya dengan berkerja keras tanpa sepengetahuan orangtua kami.


bagaimana ceritanya, mari ikuti dan pantau terus ceritanya☺️😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26.

Dua hari kemudian. Aku mendapat pesan dari tante bella yang memang sudah menyimpan nomerku sejak awal pertemuan kami.

"ma, ini kata tante ana besok mas hanif ketemu. Nanti kita ketemu di resto padang yang didepan komplek masjid basmallah itu" kataku pada mama yang menunjukkan pesan dari tante bella saat aku masih bekerja tadi.

"besok, jam berapa an?" tanya mama.

"sore ma tunggu aku sama mas billy pulang kerja, lebih tepatnya mas billy sih karna kan mas billy yang pulangnya paling sore. Kalau aku palingan jam setengah tiga udah dirumah si, nanti izin pulang duluan" kataku pada mama.

"oh yaudah kalau gitu, kirain mama pagi. Soalnya adek kami ada rapat di sekolah paginya" kata mama.

"disekolah siapa ma? Ari?" tanyaku.

"iyaa sekolah ari, biasa kalau udah deket ujian akhir kan pasti rapat perpisahan" kata mama padaku.

"iyaa sih, nanti pasti ada biaya yg keluar ya ma?" tanyaku pada mama.

"iyaaa tapi ari udah selesai semua sih an, kan kemarin udah di bayar sekalian sama ujiannya. Paling untuk wisudanya aja" kata mama. Aku pun menganggukan kepala sebagai jawaban.

"oalaahh iyaa sih bener, terus wisudanya rencananya dimana katanya?" tanyaku.

"katanya sih di aula sekolah aja, kan aula sekolahan ari itu gede juga. jadi muat lah buat acara wisuda nanti" kata mama padaku.

"oalaahh iyaa sih, emang aula nya gede juga di sekolah itu. Pasti muat sih kalau kata aku" kataku yang juga di benerkan oleh mama.

"mama mau keluar dulu ya an, mbah mu minta dimasakin ayam rica. Tapi stok ayamnya abis yg biasa mama beli" kata mama.

"aku ikut deh ma, kita belanja ke swalayan aja ya" kataku yang langsung mengambil kunci motor yang tergeletak didepan tv.

"di pasar aja lah an, kan pake motor. Kalo di swalayan mahal gak ada kepala sama cekernya juga" kata mama. Aku pun langsung mengikuti apa yang mama mau.

Kami menuju pasar hanya berdua, karna nayla sedang main dengan temannya dan tak tau kepergian kami.

tak perlu lama, akhirnya kami pun sampai di area pasar yang lumayan bersih menurut ku. Karna di kota ku ini sudah sangat jarang pasar tradisional yang katanya becek, karna di kota ini semua pasar sudah dibuat modern dengan lantai berkramik.

"kita belanja buat seminggu kedepan aja sekalian aja ya ma?" kataku pada mama.

"mama gak bawa uang banyak buat belanja sampai seminggu kedepan an!" seru mama dengan wajah kaget.

"gapapa ma, naa bawa kok. Nanti biar pakai uang ana, oiya mama mau beli daging gak? Sesekali ya kita masak daging, biar gak pas idul adha doang masak dagingnya" kataku pada mama.

"tapi am, daging pasti mahal an. Udah kita beli ayam sama ikan aja sama bumbu-bumbu, nanti kalai sayuran mama beli aja ke tukang sayur biar tiap hari sayurnya fresh. Kalau kita beli sekalian sekarang kan nanti ditaruh di kulkas jadi kurang fresh" kata mama.

"udah ma gampang kalau soal itu, ayok kita ketempat daging dulu" kataku yang langsung mengajak mama ke area daging dan juga ayam yang bercampur menjadi satu.

"mas dagingnya lima kilo ya mas" kataku pada salah satu penjual daging sapi.

"kok banyak banget an, apa gak salah?" tanya nama.

"ngga lah ma, bener kok aku beli lima kilo" jawabku dengan tersenyum.

"sekilo nya berapa bang?" tanya mama pada penjual daging itu.

"sekilo seratus dua puluh bu, tapi karna ibu ambil banyak lima kilo saya kasih lima ratus delapan puluh aja ya bu" kata penjual itu dengan senyum ramah.

"eehh jangan bang, nanti saya bayar seharganya aja. Gapapa kok" jawabku yang mendahuli mama menjawab perkataan abangnya.

"gapapa neng saya ikhlas kok, itung-itung langganan. Nanti kalau butuh daging lagi kesini aja ya neng" kata penjual daging itu padaku.

"yaudah kalau bapak memaksa, makasih banyak ya pak sebelumnya. Ini saya bayar dulu dagingnya ya pak, saya tinggal ke tukang ayam dulu. Disana" kataku yang menujuk tukang ayam langganan mama jika kepasar.

"iyaa neng, ini kembalinya." kata tukang daging itu mengembalikan uang dua puluh ribu setelah tadi aku membayar dengan uang enam ratus ribu rupiah.

"masih banyak ya pak," kataku dengan senyum menerima uang kembalian dari abang penjual daging itu.

Aku dan mama pun lanjut membeli ayam di tempat langganan mama.

"mbak, ayam mbak" kata mama pada si mbak penjual ayam.

"oalah mbak tak kira sopo" kata mbak penjual ayam pada mama sambil tertawa lebar.

"hehe yaa emangnya siapa lagi mbak, iki aku laah" jawab mama.

"oalahh, arep pirang ekor mbak?" tanya si mbak penjual ayam itu.

"mboh iki si ana sing arep nukokne" jawab mama dengan bahasa jawa yang kental sambil melirik kearahku.

"mau beli berapa ekor an?" tanya mama padaku.

"berapa yaa, terserah mama aja sih" jawabku.

"halah kok terserah mama sih, berapaan to mbak ayame sak iki?" tanya mama.

"biasa mbak, telung puluh telu. Wes mbake jukut piro engko tak korting" kata mbak itu.

"yaudah aku ambil lima aja lah, ya an ya lima aja ya?" tanya mama.

"yaudah terserah mama aja kalau gitu" jawabku dengan senyuman.

"yaudah lima aja mbak, potong sepuluh ya kaya biasa." kata mama yang langsung di jawab anggukan dengan cepat oleh si mbak penjual ayam itu.

Beberapa menit menunggu, akhirnya ayam pun sudah selesai di potong. Aku menyerahkan uang dua ratus ribu pada mama, kemudian mama menyerahkannya pada penjual ayam itu.

"ini kembali nya ya mbak, makasih loh wes tuku akeh" katanya dengan senyum mengembang.

"sama-sama mbak" jawab mama membalas senyum orang itu.

Kami pun kembali menuju pada bapak penjual daging tadi, kemudian mengambil daging yang sudah dibayar tadi.

"mau kemana lagi ma?" tanyaku pada mama.

"ke bawah yuk, beli bumbuan sama cabe" kata mama.

"yaudah ayok" kataku yang membawa lima kilo daging sapi, sementara mama membawa ayam berjumlah lima ekor yang sudah di potong tadi.

setelah sampai, mama membeli perbawangan, cabai dan juga bumbu giling sebagai bahan untuk memasak ayam dan juga daging nantinya.

Setelah selesai kami kembali kerumah dengan belanjaan yang penuh di bagian depan dan ada juga yang mama bawa di tangannya.

"alhamdulillah sampai juga" kata mama.

" iyaa capek banget, padahal cuma bentar kayanya" jawabku yang ikut merebahkan kaki di karpet.

"bentar gimana, dua jam gua. Nay sampai di tinggal" kata nayla dengan bibir mengerucut.

"kan tadi kamu main nay, kamu pulang jam berapa deh tadi coba?" tanya ku pada nayla.

"tadi pas asar lah, bukannya tungguin nay dulu. Kan cuma sebentar" kata nayla yang sepertinya masih kesal karna ditinggal kepasar.

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!