YASMIN! I LOVE YOU

Kenapa Lo diam! Lo gak bisa ngomong kan! jadi jangan harap Lo meminta lebih dari gue, termasuk itu cinta! karena itu tidak akan pernah terjadi.!" ucap Bagas tegas. "Cepat Lo pakai pakaian lo, dan segera pergi dari apartemen gue!" Setelah mengucapkan itu, Bagas langsung keluar dari kamarnya dan meninggalkan Citra gitu saja, karena ia harus menyelamatkan hubungannya dengan Yasmin.

"Brengsek!!" Umpat Citra sembari mencampakkan selimut yang menutupi tubuh polosnya.

Kemudian Citra mengambil pakaian yang masih berserakan di lantai, lalu memakai nya dan bergegas pergi dari Apartemen Rangga.

"lihat aja Rangga Aditama, gue gak akan menyerah gitu aja! Lo harus bisa jadi milik gue. Maaf Yasmin gue memang salah sama lo! tapi apa salahnya kalau gue juga berjuang untuk mendapatkan cinta dari Rangga, laki-laki yang gue cintai sejak lama. Akhirnya Lo mengetahui langsung dengan mata kepala Lo sendiri perselingkuhan kami, jadi gak perlu susah payah gue memberitahu kan ke Lo tentang hubungan gue dan Rangga. Dan Lo benar Yas, cuman gue yang bisa memberikan apa yang Rangga inginkan. Akhirnya yang gue tunggu-tunggu terjadi, berakhirnya hubungan Lo dengan Rangga, dengan begitutu gue lebih mudah untuk merebut hatinya. Apapun akan gue lakuin untuk mendapatkannya, walaupun harus melakukan hal kotor sekalipun. Selama ini gue sudah mengejarnya sampai bertahun-tahun dan itu harus gue dapetin." ucap Citra pada dirinya sendiri sembari tersenyum tipis.

*

*

Seorang laki-laki tampan telah memasuki sebuah Apartemen mewah milik nya. Dirinya baru saja pulang dari Cafe STAR'S, bertemu dengan kliennya. Ya, Perusahaan nya akan bekerjasama dengan Perusahaan WILLIAMS GRUP, Perusahan terbesar di Asia tak jauh berbeda dengan Perusahaan dirinya ADIJAYA GRUP dan meraka pun sepakat untuk bekerjasama. Dirinya tak menyangka ternyata CEO WILLIAMS GRUP adalah sahabatnya di masa sekolah menengah atas dulu, yaitu Bagas dan asistennya Rio. Mereka sudah lama tidak bertemu, terakhir kali mereka bertemu saat kelulusan SMA dulu. Setelah itu mereka tidak pernah bertemu kembali karena mereka melanjutkan kuliah ke luar negeri.

Sampainya didalam, dirinya langsung masuk ke kamarnya. Ia pun membuka semua pakaiannya setelahnya masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lelah. Sepuluh menit kemudian pria tampan tersebut keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sudah segar. Selesai memakai pakaiannya ia menuju ranjang king size nya untuk merebahkan tubuhnya.

Drrt drrt

terdengar bunyi suara ponsel miliknya, ia pun langsung mengambil ponselnya di atas nakas samping ranjang. Setelah melihat nama yang tertera di ponselnya, ia langsung menekan tombol hijau.

"Iya hallo.."

"sayang.. kenapa kamu tidak pulang kerumah..?"

Terdengar suara wanita dari seberang telepon.

"Mam, mungkin setelah pulang dari Jepang ya Gio akan pulang kerumah."

"Kamu mau ke Jepang? kok gak kasih tau mama si sayang.."

"Iya mam, ini sangat mendadak, tidak bisa di wakilkan mam.. dan ini sangat penting."

"Ya sudah, sepulang dari sana kamu langsung pulang kerumah soalnya mama sudah kangen sama kamu."

"oke mam.."

Sambungan telpon pun terputus. Ya, pria tampan tersebut adalah Gio. Gio Faresta Adijaya, anak satu-satunya dari Sahreja Adijaya dan Mita Yunita. Mama Mita, mama dari Gio sangat menyayangi anaknya itu dan selalu memanjakannya. Dan begitu juga sebaliknya Gio sangat menyayangi mamanya, sehari saja kalau Gio tidak ada memberi kabar pada mamanya, mamanya akan mengomel sepanjang hari.

Setelah meletakkan ponselnya, Gio kembali merebahkan tubuhnya keranjang. Matanya menatap langit-langit kamar tidur, ada sesuatu yang sedang ia pikirkan dan. hanya dirinya lah yang mengetahui apa yang ada di pikirannya sekarang. "Ara.." kemudian Gio pun terlelap.

Pagi harinya Gio sudah bersiap karena hari ini ia akan. terbang ke Jepang, karena ada pertemuan penting dengan kliennya. Sedangkan asistennya, Leo sudah menunggu Bosnya itu di parkiran gedung Apartemen milik Gio. Leo, adalah asisten Gio dan ia juga merangkap menjadi sekretaris nya juga.

Setelah Gio sudah siap dan rapi, dirinya langsung keluar dari Apartemen nya, jalan menuju parkiran dan disana Leo asistennya sudah menunggu di mobil milik Gio yang akan mengantarkan nya ke Bandara.

"Pagi Bos.." sapa Leo pada Gio yang sudah sampai di mobilnya.

"Pagi Leo.." balas Gio. "apa sudah Lo siapkan semua berkasnya yang akan gue bawa ke Jepang?" tanya Gio sembari masuk kedalam mobilnya.

"Uda bos, semua sudah saya siapkan." jawab Leo.

Setelah memastikan Bosnya sudah masuk ke mobil, Leo langsungg menjalankan mobilnya menuju Bandara.