Semua tidak akan indah lagi pada waktunya, hati seorang Stefanus Karim telah hancur berkeping-keping oleh penghianat istri dan sahabatnya.
"Tega sekali mereka berbuat begini padaku...!! tidak kusangka selama ini mereka bermain asik di belakangku..!!"
Chartiana istri Stefan telah berselingkuh dengan kakak tirinya sendiri. Entah setan apa yang telah merasuki jiwa Jeremy hingga tega menusuk temannya dari belakang.
"Akan ku balas penghianatan kalian dengan cara yang manis...!! sampai kalian merasa kematian lebih baik daripada kehidupan..." ucapnya dengan sorot mata ingin membunuh
Yuks..~ ikuti kisah cinta segitiga yang sungguh membagongkan 💗💗💗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukalama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Restu Sahabat
(Flashback)
"Maafkan adikku ya..., dia memang suka bersikap seenaknya, aslinya dia baik, hanya saja hatinya memang sangat sensitif, makanya dia salah paham saat lihat kita berduaan saja di dalam villa..." Jeremy tidak enak hati pada Luna, ia malah jadi korban Chartiana yang salah paham padanya
"Tidak apa kok ka..., salah saya juga mau saja berduaan kesini sama pak Jim...eh...kak Jimmy" ujar Luna, sembari melirik ke arah Stefan yang sedang makan di sebelahnya
"Ooo... ini dia pemilik villa canggih ini, wajahnya gak kalah ganteng dengan pak Jim...." batin Luna, saat ini dirinya berasa seperti sedang di film drama-drama Korea, bisa makan malam di tempat mewah di temani dua cowok ganteng samping kiri dan kanan
"Luar biasa..., soto buatan karyawan kamu enak banget..., mirip sama buatan mamaku" Stefan sangat menikmati makanan hangat yang tersaji
"Panggil saja namanya, saat ini kita sedang pergi berlibur, aku tidak suka ada perbedaan status kecuali di tempat kerja...."
"Upss...sorry...." Stefan terkekeh
"Luna... aku mau minta tolong kamu untuk siapkan makan malam adikku..., aku yakin perutnya sedang keroncongan saat ini, tapi terlalu gengsi untuk turun makan dibawah...." ujar Jeremy sembari menghela nafas panjang, Charty yang sedang marah pada kakaknya tidak akan mau bicara untuk beberapa hari kedepan
"Oke kak..." Luna langsung grecep menuju dapur
"Nanti biar aku saja yang antarkan makan malamnya ke kamar..." celetuk Stefan
"Ciee....sejak kapan lu jadi perhatian sama adek gua yang seringkali lu sebut me nye bal kan...." Jeremy tersenyum smirk
"Yah...., gua akui adikmu yang sekarang jauh berbeda dari yang dulu...." serunya dengan santai
"Maksudnya...??" Jeremy jadi penasaran
"Aku... Sebenarnya berencana menikahi Chartiana..." seru Stefan blak-blakan, dengan wajah yang tersipu malu, demi Chartiana ia rela membuang harga dirinya di depan Jeremy
...
Suasana jadi hening seketika, wajah Jeremy tampak sangat terkejut, beberapa saat ia terus memandangi sahabatnya tanpa berkedip, Luna yang mendengar pembicaraan mereka dari dapur terdiam sejenak saat menuangkan kuah soto ke piring.
"Ka....kamu...." suara Jeremy memecah kesunyian
Stefan pun menatap dengan serius pada sahabatnya.
"Kamu gak lagi sakit kan...." serunya dengan alis mengkerut menatap Stefan dengan penuh rasa heran, tidak biasanya Stefan berterus terang seperti ini, apalagi sampai menjilat perkataannya sendiri
"Astaga gua serius....!!" pekik Stefan tidak ingin dianggap sedang main-main kalau soal masalah menikah
"Hmm....jadi kalian ini saling suka atau gimana sih...??" Jeremy bertanya dengan tidak yakin, sambil garuk-garuk kepala yang tak gatal
Sejenak Stefan pun berpikir dulu sebelum bicara, ia ingat kalau masih ada surat perjanjian yang berlaku antara dirinya dan Chartiana, jangan sampai dia melanggar perjanjian yang sudah di buat.
"A....aku yang naksir adikmu duluan..., kuakui...dia sangat cantik dan ma...manis, maksudku Charty yang sudah dewasa sangat mempesona aku tidak bisa berpaling darinya, hatiku pun terus berdebar-debar kalau sedang berada didekat adikmu...." serunya dengan terus terang sambil gelagapan, sesekali ia juga mengusap keringat dingin di kening, takut saja kalau Jeremy berpikiran yang tidak-tidak pada dirinya bisa hancur persahabatan yang sudah lama mereka jadi sejak kecil
"Ooo...hmmm...jadi kamu suka sama adik ku cuma gara-gara fisiknya doang gitu....??" ujar Jeremy menatap datar pada sahabatnya
Glekk...!!
"Ti...tidak sepenuhnya secara fisik bro...!!" Stefan panik
"Terus...jadi..??" Jeremy terus menatap datar
"Okay...sorry...!! gua benar-benar salah..., dan gua minta maaf kalau dulu pernah mengatakan adikmu itu tidak layak dijadikan sebagai seorang istri, gua ngaku salah soal itu...!!" Stefan merendahkan dirinya
Mendengar perkataan itu, Jeremy nampak jadi diam lalu berpikir sejenak sambil menatap langit-langit villa, kedua tangannya ia taruh di pinggang, sudah pasti sahabatnya ini sedang menimbangnya, hal ini tentu membuat Stefan jadi merasa tegang, "Apa dia akan memberikan restu padaku..??" batin Stefan dengan penuh harap
"Ieu seru pisan..." batin Luna, saat menyaksikan adegan dua sahabat yang akan jadi besan
"Oke...fine...., gua kasih lu restu, jadi lakukan apapun yang kamu inginkan bersama Charty, buat dia jadi jatuh cinta padamu, tapi berjanjilah padaku, kamu pasti akan menikahinya tidak akan mencampakkannya, seburuk-buruk nya perlakukan dia padamu, kamu akan tetap menikahinya..." seru Jeremy membuat kesepakatan pada sahabatnya yang mau jadi besan
"YESSS..." teriakkan batin Stefan dengan gesture kemenangan
"Tenang saja bro, kamu bisa pegang kata-kataku aku pasti akan menikahi adikmu dan membahagiakannya.." Stefan meyakinkan Jeremy, ia mengucapkannya dengan lantang
"Oke...gua pegang kata-kata lu..., kalau sampai membuat adikku menangis, akan kuhajar kamu.." seru Jeremy dengan tegas, sorot matanya sangat mengintimidasi
Stefan pun bergidik takut melihat tatapan mata Jeremy..., mata biru itu menatapnya lekat seakan sedang menembus ke dalam jiwanya yang terdalam, seperti hewan buas yang mau memangsa buruannya, "Yes trust me bro..." ucap Stefan memberikan salam tinju pada Jeremy 👊
Jeremy pun menerima salam persahabatan mereka 👊
__________
Di lantai atas villa kamar,
"Krukukkkk...." cacing-cacing perut Chartiana meronta-ronta minta sesuap nasi
"Uugghh...!! lafaarr..." keluhannya, namun dirinya tidak Sudi turun ke bawah, apalagi mencicipi masakan wanita kampung yang telah merebut kakak kesayangannya
Sehabis mandi Charty langsung meringkuk diatas ranjang, sambil menutupi tubuhnya dengan selimut hangat, hatinya masih terasa perih, kini harapan cintanya pada Jeremy telah kandas, kakak tirinya memang seorang playboy, Charty sudah sering melihat sang kakak yang berganti-ganti pacar, namun baru kali ini Chartiana melihat Jeremy bersikap sangat lembut pada seorang wanita selain dirinya, pemandangan tadi benar-benar membuat hati Charty hancur berkeping-keping, kini sang kakak tiri sudah menemukan pelabuhan hatinya.
"Tapi kenapa harus gadis kampung itu sih...!!!" pekik Charty, dirinya benar-benar tidak terima, setelah mengubah image dan body-nya di UK, ia mendapati perkataan kakaknya soal selera wanita saat dulu, ternyata memang benar, kak Jeremy menyukai wanita yang sederhana, polos, dan cantik natural, dan semua itu ada pada Luna si gadis kampung.
"Tok...tok...tok...tok...." seseorang mengetuk pintu kamarnya
"Massuukkk..." serunya dengan ketus juga emosi yang sedang menggebu-gebu
"Hei belum tidur kan, aku tahu kamu pasti sedang lapar..." Stefan masuk membawa nampan berisi segelas air, nasi, dan soto ayam
Hidung Charty langsung mengendus aroma nikmat masakan Luna, "krukukkkk...!!" cacingnya langsung berteriak
"Ayo duduk saja disini, kamu harus makan malam dulu, aku gak mau kamu sakit..." Stefan menaruh nampan diatas meja kecil yang berada di balkon kamar, lalu ia duduk di kursi malas sambil menatap bulan yang terang di malam yang dingin ini
Dengan terpaksa Charty melangkah keluar kamar menuju balkon, perutnya memang sudah keroncongan, ia pun segera duduk di kursi malas, lalu menyantap makan malamnya dengan hati terpaksa.
"Sebenarnya ini kamar favoritku kalau sedang berlibur di villa ini..." Stefan membuka pembicaraan
"Oo....kak Stefan sering main ke villa ini ya..??" tanya Charty basa-basi
"Iya...dari dulu sejak aku masih kecil sering liburan keluarga kesini, tapi dua tahun yang lalu, tiba-tiba saja papaku memberikan villa ini padaku begitu saja, setelah itu aku langsung melakukan renovasi besar-besaran merombak semuanya, memberikan sentuhan baru yang lebih moderen pada villa ini..." serunya dengan bangga
"Designnya bagus kok..., aku juga suka sama suasana tenang seperti ini..." ujar Chartiana, sembari melahap makan malamnya
"Ya... bagus lah kalau kamu suka sama villa ini, nanti kalau kita sudah menikah, kamu bisa sering main kesini bersamaku...." Stefan terkekeh, wajahnya tampak berseri-seri membayangkan masa depannya dengan Chartiana
"Idihh...kak Epan suka tiba-tiba ngomong sembarangan deh...." keluh Charty, wajahnya merenggut saat ini ia hanya memikirkan rasa sakit hati, cintanya pada kakak tiri telah bertepuk sebelah tangan
Stefan pun hanya tersenyum tipis melihat tanggapannya, Charty saat ini masih sangat tertutup pada dirinya, entah kapan gadis menyebalkan ini, dapat membuka hati padanya, yang pasti dirinya harus bertindak cepat sebelum kontrak perjanjian mereka habis. Sambil memikirkan itu semua, Stefan mengangkat kedua tangan keatas, menopang kepalanya seperti saat berjemur di pantai, matanya terus memandangi langit malam, bulan bersinar sangat terang, keduanya tidak saling bicara hanya menikmati kesunyian yang sudah ada, hanya ditemani suara jangkrik dan suara piring.
Bersambung~
...****************...
#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️
Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘
