NovelToon NovelToon
Sunflower

Sunflower

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Wa Yana

Menjadi diri sendiri bukanlah hal yang mudah bagi Sebagian orang bahkan untuk beberpa tidak menyadari dan mengenali dirinya seperti apa. Namun bagi Haikal menjadi diri sendiri adalah versi terbaik dalam hidup yang tidak menuntut diri untuk menjadi terbaik dimata orang lain atau menjadi pribadi yang di inginkan orang lain.
Namun entahlah kedepannya seperti apa, bukankah pikiran orang akan berubah sesuai dengan apa yang ditemukan ke depannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wa Yana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31 Mantan Pacar

“Gue nggak sengaja dengar Kak Jeno dan Kak Juan bahas mantan pacar kak Haikal” ucap Karin dengan hati-hati dan memperhatikan wajah Gisel.

“Wajar sih, Kak Haikal ganteng gitu masa nggak punya mantan” jawab Gisel dengan acuh, Ia kembali mengingat apa yang dilakukan Haikal padanya semalam.

Flashback on

Haikal menarik tubuh Gisel kedalam pelukannya hingga beberapa menit dalam dekapannya karena tidak ada penolakan dari Gisel.

“Maaf” ucap Haikal setelah melepaskan pelukannya pada Gisel.

“Eh nggak papa ko, ini tadi Candra nelpon katanya nyokap Kakak nanyain” ucapnya sembari menyodorkan ponsel Haikal.

“Masuk dulu” Ajak Haikal.

Gisel jelas melihat wajah Lelah Haikal sehingga Ia tidak tega untuk menolak tawaran Haikal, mungkin saja Dia lagi butuh teman cerita pikirnya.

“oh iya” Jawabnya dengan anggukan kepala.

Keduanya masuk kedalam apartemen setelah Haikal membuka pintunya.

“Sini duduk” Haikal menepuk sofa disampingnya untuk Gisel duduk

Gisel menurut dan duduk disamping Haikal dengan sungkan, Ia sebenarnya masih bingung dengan sikap Haikal yang tiba-tiba memeluknya dan kuatir dengan wajah lelah Haikal.

‘Apa wanita tadi sepenting itu hingga Kak Haikal kepikiran’ monolog Gisel dalam hati.

“Lu udah makan?” Tanya Haikal dengan lembut dan senyum pada wajah kelelahannya.

“Udah sih tadi sore, makannya di minimarket depan” Gisel sebenarnya masih ingin makan, karena saat di minimarket sebelumnya Ia hanya mengemil namun rasa kesalnya pada Haikal membuat selera makannya hilang.

Haikal menganggukkan kelapanya paham,

“Gue laper, tapi nggak pengen makan sendirian, Lu mau nggak temenin Gue makan?” Tanya Haikal dengan tatapan memohon.

‘Ini kenapa sih mukanya kaya gini, Kan jadinya kesal Gue ilang’ Gisel ingin sekali mengomel pada Haikal, namun Ia sadar akan posisinya yang bukan siapa-siapa

“Gimana, mau nggak?” tanyanya lagi memastikan.

“Iya boleh deh, tapi Gue makannya dikit aja yah!” jawab Gisel dengan wajah senyum paksa.

Haikal tersenyum bahagia saat Gisel menyetujui permintaanya, Ia segera berdiri dan bergegas menuju dapurnya untuk menyiapkan menu makan malam yang cepat untuk keduanya.

Gisel yang bingung harus berbuat apa, berinisiatif untuk membantu Haikal, sehingga Ia menyusul Haikal ke dapur, mungkin saja Haikal membutuhkan bantuannya.

“Kak Gue bisa bantu nggak?” Tanyanya.

“Sini, Lu bantuin Gue potongin kentang sama wortelnya Gue pengen buat sup ayam” jawabnya dengan senyum manis dan ucapannya yang begitu lembut.

Gisel sudah terbiasa dengan cara komunikasi haikal yang berbeda dengannya saat tidak bersama dengan yang lainnya. Haikal akan berbicara dingin saat sedang rapat BEM, dan berbicara tentang kebijakan atau kegiatan BEM, namun saat bersamanya Haikal cenderung berbicara Dingin namun terkesan Lembut padanya.

Gisel memotong kentang dan wortel yang sudah disiapkan oleh Haikal.

“auww…..,” Teriak Gisel yang tidak sengaja memotong jari tangannya karena melamun.

Haikal dengan segera menghampiri Gisel dan mengambil jarinya dan memasukan kedalam mulutnya untuk menghentikan darah yang keluar dari jarinya. Setelahnya Haikal membawanya ke wastafel untuk mencuci tangan Gisel.

“Bentar yah, Gue ambilkan plester luka” ucapnya setelah membawa Gisel duduk disalah satu kursi yang ada dimeja makan yang berada di ruangan yang sama dengan dapur.

Haikal kembali dengan membawa plester luka dan dengan cekatan membuka dan menempelkannya pada jari Gisel.

Gisel terpesona dengan sikap Haikal yang begitu lembut padanya.

“Maaf yah, Gue bukannya membantu malah ngerepotin Kakak” Gisel berbicara dengan suara pelan.

Haikal mengangkat kepalanya dan menatap wajah cantik Gisel dengan lembut, Gisel terlihat begitu cantik tanpa polesan make up dan bibirnya yang berwarna merah muda alami begitu senada dengan kulit putihnya yang tampak begitu bersih.

Haikal mengangkat tangannya sebelah dan menyentuh wajah Gisel dengan lembut dan mengusap nya.

“Nggak papa, Gue malah harusnya minta maaf, sekarang Lu duduk disini aja nungguin masakan Gue selesai, okey” ucapnya dengan tatapan teduh dan suara rendah.

Gisel hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan Haikal, Gisel bahkan mengira Haikal akan melakukan hal yang lebih.

Haikal kembali bergelut dengan peralatan dan bahan dapur yang untuk menyelesaikan masakannya. Sedangkan Gisel hanya memperhatikan pria yang saat ini sudah berhasil mencuri perhatiannya dan juga perasaanya.

.

Kini Haikal dan Gisel sudah selesai menyantap makanan yang disediakan oleh Haikal, dang tidak seperti kesepakatan semula, Gisel makan dengan lahap sehingga membuatnya kekenyangan.

“Tadi katanya makan dikit aja, tapi kok lahap banget” goda Haikal dengan senyum manis pada Gisel.

“masakan Kak Haikal enak sih, lagian Gue kan luka jadinya laper” ucap Gisel membela dirinya.

“Iya deh, Lu bisa sering-sering makan disini kalau mau, dibanding makan mie instan doang” ucap Haikal menyindir Gisel yang baru saja kepergok menyetok mie dengan berbagai macam rasa.

“Gue juga biasanya masak kok, Cuma tadi emang nggak mood aja makanya nggak masak” jawab Gisel keceplosan dengan wajah kesalnya.

Haikal hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Gisel, Ia tidak ingin membuat Gisel tidak nyaman.

“Kak Haikal nggak mau cerita sesuatu?” tanya Gisel tiba-tiba.

Haikal mengerutkan keningnya tidak paham dengan maksud pertanyaan Gisel.

“Tadi Gue liat muka Kak Haikal cape dan kusut banget, terus minta ditemenin makan, Gue kira Kakak butuh teman cerita makanya ngajak Gue” sambung Gisel menjelaskan maksud pertanyaannya.

“Kalau pengen aja sih ditemani makan” jawab Haikal dengan wajah santai.

“Tapi tadi Gue liat Kak Haikal bawa perempuan yang pingsan terus kuatir gitu” Gisel menutup mulutnya karena merasa lancang ikut campur urusan Haikal.

“Lu liat?” Tanya Haikal dengan wajahnya yang berubah menjadi kuatir, Ia tidak ingin membuat Gisel salah paham dengan apa yang dilihatnya.

“Gue nggak sengaja kok Kak, tadi lihatnya di parkiran” jawab Gisel dengan raut hati-hati.

Haikal meraih tangan Gisel dan membawanya ke hadapannya.

“Dia mantan Gue, tadi ada urusan kesini, tapi karena dia sakit jadinya pingsan” Haikal menjelaskan dengan hati-hati pada gisel

Gisel hanya menganggukkan kepalnya karena Ia bingung bersikap seperti apa, apa lagi Haikal yang seolah menjelaskan kondisinya seolah Gisel kekasihnya yang mungkin saja akan salah paham terhadapnya.

Flashback off.

“Lu melamun lagi yah?” Tanya Karin yang lagi-lagi mendapati Gisel melamun entah apa yang dipikirnya.

“Eh Lu ngomong apaan emang?” Tanya Gisel yang terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba Karin.

“Gue bilang baru aja dengar Kak Jeno dan Kak Juan ngebahas mantan Kak Haikal, katanya mantannya masih sayang banget sama Kak Haikal, terus putusnya karena salah paham gitu” Karin menceritakan apa yang sempat didengarnya.

“Iyah Namanya juga hubungan bisa saja terjadi salah pahaman kan?” ucap Gisel dengan santai dan tampak acuh.

“Tapi Kak Haikal keliatan tahu suka sama Lu, terus kata Kak Jeno perlakuan Kak Haikal itu beda kalau lagi sama Lu, bahkan sama mantannya aja dia nggak kaya gitu” Karin kembali menyampaikan info yang diketahuinya.

“Udah deh, Lu nggak usah nambah-nambahin, lagian Gue juga mau fokus kuliah aja, tugas kampus banyak banget terus urusan BEM juga banyak” kilahnya

“Sekarang Lu jujur sama Gue, Lu suka nggak sama Kak Haikal?” Tanya Karin dengan menyipitkan matanya agar Gisel jujur padanya.

Gisel menatap sekitarnya memperhatikan orang-orang yang mungkin saja mendengar percakapan keduanya. Bukan apa, Haikal begitu terkenal dan akan menjadi topik hangat jika mereka ketahuan membahas persoalan pribadi Haikal.

“Nanti aja deh Gue ceritanya, Gue nggak mau ada orang lain dengar terus malah jadi heboh lagi, Gue ngga mau yah jadi perbincangan hangat kampus sebesar ini” protes Gisel,

Ia juga tidak akan berbohong pada Karin tentang perasaanya, bagaimana pun Karin adalah orang kepercayaannya setelah kakaknya.

“Ya udah, gimana kalau kita ke toko bunga Lu, Gue pengen banget nih nyuci mata dengan pemandangan indah taman Lu” ucap karin dengan wajah memohon, karena akhir-akhir ini keduanya begitu sibuk hingga tidak sempat mengunjungi taman Bungan Gisel yang ada dibelakang tokonya.

“Ya udah sekalian ajakin Nia sama Wina, mereka juga kan udah nggak ada kuliah setelah kelas ini, katanya mereka juga penasaran sama taman bunga Gue” ucap Gisel yang juga mempunyai rencana mengunjungi tokonya.

.

.

“Semalam Gue dihubungi Riska, katanya Selin masuk rumah sakit” Juan tidak tega tidak menyampaikan pesan Riska yang memintanya memberi tahu Haikal.

“Iya Gue tahu kok” Jawab Haikal singkat

“Kal, Gue mau Lu tegas sama perasaan Lu. Lu nggak perlu hidup dalam rasa kasihan Lu, Lu juga harus bahagia Kal” Juan sebenarnya kesal dengan keputusan Haikal yang menerima Riska yang sebenarnya Haikal tidak memiliki perasaan sama sekali

“Udah Lu tenang aja, Gue yakin Haikal udah pertimbangkan dengan matang” Jeno menenangkan Juan yang tampak begitu kesal.

“Dia ke apartemen Gue, dan pingsan didepan unit Gue semalam” Haikal menundukkan kepalanya mengingat Gisel mengatakan bahwa Haikal tampak begitu kuatir pada Selin.

“Lu yang antar ke rumah sakit juga?” Tanya Juan yang tampak bingung.

Haikal menganggukkan kepalanya dengan pasrah, Ia juga berpikir tidak mungkin membiarkan Selin pingsan semalaman dihadapan apartemennya, bisa-bisa Ia yang akan dituduh membunuh jika membiarkan hal tersebut,

“Riska nggak tahu kalau Lu yang antar Selin ke rumah sakit?”

1
ℨ𝔞𝔦𝔫𝔦 𝔞𝔫𝔴𝔞𝔯
orok gak tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!