Si bos membuat aturan tidak boleh berpacaran ditempat kerja.
Tapi bagaimana jika bos itu sendiri yang melanggar aturan tersebut?
Bahkan si bos itu sendiri jatuh cinta pada sang sekretaris cantik yang baru saja direkrut. Akhirnya si bos pun memutuskan untuk pacaran secara sembunyi-sembunyi ditempat kerja.
Penasaran? ikuti yuk, dan baca ceritanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25
Hari berikutnya, Jordy benar-benar datang ke perusahaan milik Alvaro. Saat menerima laporan dari Dary, Alvaro pun mengizinkan Jordy masuk.
Dary mendapat laporan dari resepsionis bahwa ada tamu yang mengaku rekan bisnis bos mereka. Resepsionis tidak berani sebelum mendapatkan izin dari atasan mereka.
"Sudah saya bilang, saya rekan bisnis tuan kalian," ucap Jordy pada pegawai resepsionis.
"Maaf tuan, kami hanya menjalankan perintah. Tidak boleh menerima sembarangan orang untuk masuk," jawab resepsionis sambil menunduk.
Biar bagaimanapun itu adalah tugas mereka sebagai pegawai resepsionis. Dan jika mereka melanggar, maka pekerjaan mereka sebagai taruhannya.
Jordy dengan sikap angkuhnya berjalan menuju lift. Beberapa karyawan yang melihat ada yang kagum ada juga yang tidak suka. Alasan mereka hanya sepele, terlalu angkuh menurut mereka.
"Hai!" sapa Jordy saat tiba didepan meja sekretaris. Abbey yang sibuk bekerja pun mendongak.
Jordy tersenyum ke Abbey, namun Abbey tidak membalasnya. Jordy semakin tertantang dan tertarik dengan sikap jutek Abbey.
"Tuan, bos Al sudah menunggu anda didalam," kata Abbey.
"Aku kesini hanya untuk bertemu kamu." Jordy.
"Jika tidak ada keperluan lain, silahkan keluar. Jangan mengganggu sekretaris saya yang sedang bekerja." Alvaro dengan tangan disaku celananya berjalan menghampiri mereka.
"Tuan Al, saya sangat tertarik dengan sekretaris anda," kata Jordy to the point.
"Apakah kata-kata yang sama anda ucapkan pada asisten cantik dan seksi anda, tuan Jordy?" tanya Abbey.
"Oh tidak, tidak. Saya hanya bilang padamu saja sayang," jawab Jordy.
Alvaro mengepalkan tangannya kuat, ia cemburu saat Abbey di goda didepan matanya. Sedangkan Abbey hanya mencebikkan bibirnya. Ia tidak akan terpengaruh dengan kata-kata seperti itu dari Jordy.
"Bagaimana nona Abbey, apakah anda mau menjadi kekasih saya? Saya akan bawa anda ke negara saya dan tinggal disana," tanya Jordy.
"Abbey tidak akan mau denganmu," jawab Alvaro. Wajahnya sudah memerah menahan diri agar tidak terlalu emosi.
"Sebaiknya anda segera keluar, kita tidak sedang membahas urusan bisnis, kan?" usir Alvaro.
Lama-lama Jordy semakin ngelunjak, bahkan tanpa segan menarik tangan Abbey agar mendekat kearahnya. Abbey yang refleks langsung memelintir tangan Jordy.
"Aaaakh...!" jerit Jordy.
"Maaf, maafkan saya, saya tidak sengaja," ucap Abbey tanpa merasa bersalah.
Saat Abbey hendak menolong Jordy, Alvaro segera menarik tangan Abbey pelan agar menjauh dari Jordy. Dan mendekatkan nya kepadanya.
Dary sudah tertawa lepas saat melihat Jordy dipelintir oleh Abbey. Ia hanya memandang dari dekat pintu ruangannya.
"Ternyata ada juga yang kena oleh sekretaris galak," gumam Dary. Ia pikir dia saja yang bernasib apes. Itulah yang membuat nya tertawa.
"Kalau tidak ada keperluan sebaiknya tuan kembali saja ke negara tuan," kata Alvaro.
"Saya akan kembali, tapi dengan dia!" tunjuk Jordy pada Abbey.
"Maaf tuan, saya tidak terima. Saya sudah menyukai seseorang." Alvaro menatap dalam pada Abbey. Kemudian ia membawa Abbey masuk ke ruang kerjanya.
Alvaro kembali menemui Jordy dan berbisik ditelinga Jordy, "Jangan ganggu milikku."
Kemudian Alvaro meninggalkan Jordy yang masih berdiam diri ditempat itu. Dary yang melihat ada ketegangan diantara keduanya pun mendekat.
"Sebaiknya tuan Jordy pergi saja, jangan membuat masalah ditempat kami," ucap Dary.
Jordy pun hanya diam, sambil memegangi tangannya yang sakit ia melangkah pergi dari situ.
"Gila, kuat banget tuh cewek. Kasar sekali," gumam Jordy saat sudah didalam mobil.
Jordy menyukai gadis lembut dan anggun namun sederhana. Tapi Abbey, kasar dan bar bar sangat berbeda jauh dari idaman nya.
"Tapi mengapa aku bisa suka sama dia?" batin Jordy. Jordy hanya geleng-geleng kepala saat mengingat perkataan Alvaro.
"Apa mungkin tuan Al punya hubungan dengan sekretaris nya itu? Tapi belum ada rumor mengatakan jika ia pernah pacaran. Kalau tuan Al punya kekasih, pasti akan ada berita yang menghebohkan. Tapi ini tidak ada satupun berita tentang nya yang sudah memiliki kekasih," batin Jordy.
Diruang kerja Alvaro...
"Apa dia sudah pulang?"
"Sudah tuan, sepertinya dia kesakitan."
"Biarkan saja, apa peduliku?"
Abbey yang mendengarnya pun merasa bersalah. Jujur ia benar-benar tidak bermaksud begitu. Dary kembali tertawa bila teringat kejadian tadi.
"Mengapa kamu?"
"Tidak apa-apa tuan, berarti bukan saya saja yang menjadi korban Abbey."
"Gak lucu, aku juga kena."
"Maaf!" jawab Abbey.
"Lanjutkan pekerjaanmu, sekarang sudah tidak ada lagi yang mengganggumu," perintah Alvaro.
Abbey melanjutkan pekerjaannya. Sambil menunggu jam pulang kerja. Abbey adalah sekretaris yang cekatan dalam bekerja. Pekerjaan nya selalu selesai dengan sangat baik.
Jam 5 sore, Abbey sudah bersiap-siap untuk pulang. kebetulan pekerjaan nya sudah selesai. Abbey melihat ke pintu ruangan Alvaro yang masih tertutup rapat.
'Aku pulang duluan'
Begitulah isi pesan yang dikirim oleh Abbey. Alvaro yang membacanya pun buru-buru keluar dari ruangannya. Tanpa pamit ke Dary, Alvaro langsung menyusul Abbey.
Saat didepan lift, ternyata pintu lift sudah tertutup. Alvaro berlari ke lift khusus karyawan.
Saat tiba di lantai 19 lift berhenti dan masuklah Tania. Tania mereka senang dan mengira jika bos nya ingin bersamanya didalam lift.
Namun dugaannya salah, Alvaro langsung keluar saat Tania masuk. Alvaro pun terpaksa kembali ke lift khusus CEO.
Alvaro berlari kecil saat tiba di lantai bawah. Ia mencari Abbey di parkiran, namun Abbey ternyata sudah pergi. Terbukti dari motornya yang sudah tidak ada diparkiran.
"Apes banget sih," gumam Alvaro. Tanpa membuang waktu, Alvaro masuk kedalam mobil dan menyusul Abbey.
Alvaro akhirnya menemukan Abbey dilampu merah, kebetulan jalanan sudah mulai ramai ketika ini. Alvaro pun mengikuti Abbey dan memastikan selamat sampai tujuan.
"Tidak perlu mengikuti ku," kata Abbey saat sudah tiba didepan warung.
"Aku khawatir, takutnya Jordy balas dendam sama kamu," ucap Alvaro.
"Kamu tenang saja, aku bisa menjaga diri kok."
"Biar bagaimanapun kamu adalah perempuan, sekuat-kuatnya perempuan pasti juga punya kelemahan."
"Aku tau, sana pulang sudah hampir malam," usir Abbey.
Alvaro membuka helm Abbey lalu mengecup keningnya. Abbey mendorong pelan tubuh Alvaro. Abbey tidak ingin jadi bahan gosip dari manusia julid.
"Ternyata kalian memang ada hubungan," ucap seseorang yang melihat adegan keduanya.
Tanpa mereka sadari Dary mengikuti Alvaro sejak tadi. Jiwa kepo Dary meronta-ronta saat melihat kecemburuan Alvaro pada pria yang menatap Abbey.
"Hahaha. Si bos makanya jangan membuat aturan seperti itu, akhirnya cinta sembunyi-sembunyi, kan?" gumam Dary, kemudian ia pergi dari situ sebelum ketahuan oleh Alvaro.
"Sudah sana pulang, nanti ada yang lihat," usir Abbey.
Alvaro kembali mengecup kening Abbey, "buat semangat hidup."
Kemudian Alvaro berlari kecil memasuki mobil. Abbey hanya memperhatikan kepergian Alvaro, kemudian ia menyentuh keningnya.
MUSTIKA DASAR WANITA CULAS MURAHAN