NovelToon NovelToon
Terjebak Nikah Dengan Dosen Killer

Terjebak Nikah Dengan Dosen Killer

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Dosen / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:424.6k
Nilai: 4.6
Nama Author: Puji170

Agnes tak pernah menyangka, sebuah foto yang disalahartikan memaksanya menikah dengan Fajar—dosen pembimbing terkenal galak dan tak kenal kompromi. Pernikahan dadakan itu menjadi mimpi buruk bagi Agnes yang masih muda dan tak siap menghadapi label "ibu rumah tangga."

Berbekal rasa takut dan ketidaksukaan, Agnes sengaja mencari masalah demi mendengar kata "talak" dari suaminya. Namun, rencananya tak berjalan mulus. Fajar, yang ia kira akan keras, justru perlahan menunjukkan sisi lembut dan penuh perhatian.

Bagaimana kelanjutan hubungan mereka? Apakah cinta bisa tumbuh di tengah pernikahan yang diawali paksaan? Temukan jawabannya di cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puji170, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Fajar hampir tidak percaya ketika Agnes melontarkan ancaman padanya, seolah-olah mereka benar-benar suami istri. Kata-kata itu terus menggema di benaknya, membuatnya bertanya-tanya apakah Agnes sedang mencoba menunjukkan sesuatu kepada semua orang tentang hubungan mereka.

Namun, sebelum Fajar sempat mencerna lebih jauh atau mencari tahu motif di balik tindakan Agnes, gadis itu dengan tergesa menarik tangan Berta dan pergi meninggalkan ruangan. Langkah mereka terasa canggung, tapi tak bisa menutupi perasaan Fajar yang kini tengah diliputi kebingungan. Diam-diam, ia menarik sudut bibirnya, merasa ada yang aneh.

Sherly, yang sejak tadi memperhatikan kejadian itu, tak bisa menahan diri. Ia mendekati Fajar dengan langkah mantap, seakan sudah tahu bahwa ini saatnya untuk mengambil kesempatan. "Kak Fajar, terima kasih sudah membelaku," ucapnya dengan senyum yang lebih cerah dari biasanya, namun justru membuat senyum Fajar perlahan memudar.

Fajar menatapnya dengan tatapan bingung. "Apa kamu bilang?"

"Terima kasih, Kak," Sherly melanjutkan tanpa ragu, "Aku tahu Kakak peduli dan nggak mau terjadi apa-apa padaku, makanya Kakak menghentikan Agnes." Ucapan itu keluar dengan begitu lancarnya, tanpa sedikit pun rasa malu, meskipun di sekitar mereka masih ada Rega. Tidak ada yang membela Sherly, tapi entah kenapa gadis itu begitu percaya diri.

"Sher, kamu gak lagi linglung, kan?" Rega akhirnya angkat bicara dengan nada menyindir.

"Kak Rega apa sih," jawab Sherly, dengan nada centilnya mendekati Fajar. "Kalau gitu, Kak, gimana kalau hari ini aku traktir makan siang?"

Fajar langsung melotot ke arah Rega, seolah memberi sinyal agar adiknya itu segera dikeluarkan dari ruangan. Ia merasa risih, benar-benar tidak nyaman dengan sikap Sherly yang terlalu percaya diri ini.

"Sher, lebih baik kamu kembali ke kelasmu. Kakak ada yang perlu dibicarakan dengan Fajar," Rega berkata tegas, berusaha meluruskan keadaan.

"Tapi kan sudah jam makan siang," Sherly melanjutkan, tanpa sedikit pun terpengaruh oleh situasi. "Gimana kalau kita bertiga makan siang bersama, dan Kakak bisa ngobrol dengan Kak Fajar? Aku janji nggak akan ganggu bisnis kalian. Aku cuma mau makan siang aja," ucapnya sembari mengangkat dua jarinya.

"Sherly!" Fajar akhirnya mengeluarkan suara yang lebih tegas, membuat suasana menjadi semakin tegang. "Sudah aku bilang, kita di kampus. Kamu juga mahasiswa bimbinganku. Kalau kamu masih mau bertahan di sini, jaga tingkah lakumu."

Sherly memanyunkan bibirnya, lalu bergelayut manja pada Rega, seolah mencari dukungan. "Kak Rega, kasih tahu Kak Fajar, kalau aku cuma mau makan siang. Kenapa dia marah gitu? Aku cuma mau ucapin terima kasih."

Rega memejamkan matanya, merasa sangat malu dengan tingkah adiknya ini. Ia tahu betul kenapa Fajar merasa risih, bahkan ia sendiri pun bisa menilai bahwa adiknya ini terlalu murahan.

"Sherly, sebelum kesabaranku habis dan semua kartumu aku blokir, lebih baik segera pergi dari sini," Rega akhirnya mengeluarkan ancaman yang benar-benar membuat Sherly terdiam.

Sherly, yang biasanya tak kenal malu dan takut, kini tampak kebingungan. Ancaman Rega benar-benar membuatnya tidak bisa berkutik. "Iya... iya..." ujarnya, akhirnya melepaskan tangan Rega dan mendekati Fajar. "Kalau gitu, lain kali aku traktir kamu ya, Kak."

Fajar hanya memalingkan wajahnya, tidak memberikan respons apapun. Melihat itu, Sherly langsung berbicara lagi, dan lebih berani tanpa rasa malu. "Kakak diam, aku anggap setuju." Tanpa ragu, ia menarik tangan Fajar dari sakunya dan menggenggamnya erat sebelum pergi.

Fajar langsung mengusap tangannya, seolah baru saja memegang sesuatu yang kotor, lalu dengan nada datar, ia berkata, "Kalau kamu nggak suka, lebih baik jauhkan adikmu dariku. Aku hanya menjaga perasaan istriku."

Sherly berhenti sejenak, namun senyum liciknya tetap melekat di wajahnya, meskipun perasaannya tercampur antara kemenangan dan tantangan.

Setelah mendengar pintu ruangan Fajar tertutup, Rega segera mendekati Fajar dan duduk di kursi di depan sahabatnya. Dengan nada santai, ia berkata, "Ar, kamu tahu adikku seperti itu sudah dimanja sama ayahku. Jadi, jangan terlalu galak."

Fajar mendengus kesal. "Jadi kamu mau aku pura-pura baik padanya? Kamu tahu sendiri dia seperti apa."

Rega mengangkat bahu, mencoba membujuk. "Iya, tapi apa gak ada sedikit kemungkinan buat adikku?"

Fajar menatap Rega dengan datar. "Kamu benar-benar kakak yang berbudi luhur ya. Kalau mau, aku bisa mencarikan lelaki yang lebih baik untuknya. Kamu tahu aku sudah menikah, dan kamu masih ingin aku dekat-dekat dengannya?"

"Tapi, Ar, jujur aja," Rega mulai menggoda. "Aku lihat kamu dan Agnes itu kayak bukan pasangan suami istri. Dan, aku yakin perjakaanmu juga belum hilangkan?"

Tanpa banyak bicara, Fajar langsung melempar sebuah buku tebal ke arah Rega. Beruntung, Rega sudah mengenal tabiat sahabatnya itu. Ia dengan sigap menangkap buku itu, lalu tertawa terbahak-bahak. "Sudah kuduga. Jadi, masih ada gadis yang gak mau melepas keperawanannya untukmu," ejek Rega sambil terus tertawa.

"Kamu bisa diam, gak?" Fajar menyahut dengan nada ketus, matanya menyipit tajam.

Tapi Rega tetap saja tertawa, merasa situasinya sangat lucu. Selama ini, wanita mana yang tidak rela mendekati Fajar dan rela melepas baju untuknya? Namun, lelaki itu selalu dingin dan menolak mereka semua. Bahkan adiknya, Sherly, yang memiliki wajah cantik dan body bak gitar Spanyol, tetap diabaikan begitu saja.

"Jadi, apa yang membuatnya gak menerima kamu, Ar? Dan kamu juga gak memaksanya? Secara, kamu dan dia itu sudah sah," tanya Rega, mencoba mengorek lebih jauh, tatapan penuh rasa ingin tahu.

Fajar memijat pelipisnya, jelas terganggu oleh pertanyaan itu, namun memilih untuk tidak langsung menjawab. Justru benaknya berselancar pada awal mula dirinya dan Agnes menikah. Rahasia besar, benar-benar besar disimpan Fajar seorang diri. Jika Agnes mengetahui hal ini, entah wanita itu masih ingin bersamanya atau tidak, apalagi selama ini Agnes selalu menggaungkan pada dirinya untuk segera menalaknya.

"Yeahhh... dia malah melamun," ucap Rega menyadarkan Fajar. 

fajar menelan ludahnya sebentar lalu berkata, "Ga, bagaiamana caranya menaklukan seorang istri yang mau pisah denganmu?"

Rega terkejut mendengar pertanyaan Fajar. Alisnya terangkat tinggi, lalu ia tertawa kecil, seolah tidak percaya.

"Fajar... kamu serius? Kamu—yang biasanya dingin dan nggak pernah mau peduli soal perasaan perempuan—sekarang malah nanya kayak gini?" goda Rega sambil menyandarkan punggungnya ke kursi dengan santai.

Fajar menatap Rega dengan ekspresi datar namun serius. "Aku nggak bercanda, Ga. Jawab aja. Bagaimana caranya?"

Rega mengusap dagunya, berpura-pura berpikir mendalam. "Hmm, kalau aku sih gampang. Puji dia setiap hari, beri perhatian kecil, dan... kasih kejutan romantis. Tapi itu aku, ya. Kalau kamu? Wah, berat, Ar. Karaktermu kayak batu es di kutub."

Fajar menghela napas panjang, jelas tidak terhibur dengan candaan Rega. "Aku serius, Ga. Ini penting. Aku nggak mau dia benar-benar pergi."

Rega akhirnya berhenti bercanda dan memasang ekspresi serius. Namun, selera humornya yang khas tetap muncul saat ia merogoh kantong celananya, mengeluarkan sebuah benda kecil, lalu mengangkatnya dengan gaya dramatis—sebungkus kondom. "Tunjukkan ini padanya, dan kasih tahu kalau ukurannya double XXL."

"Dasar teman Lucnat!"

1
Alanna Th
seharusnya sie bgt; prncemaran nama baik dg bukti cctv, ada khan?
Alanna Th
duh aduduh; kq jadi lomba brdrama ya? pemenangnya dpt hadiah apa ya readers?
Alanna Th
kalo neneknya tau, mungkin cu" ga peka ini akan dsleding
Novi Triani
deg deg degan bangett pasti si Agnes /Facepalm//Facepalm/
Alanna Th
waduuh, kq blm kapok ya sherly? thor dbikin jadi perkedel aja biar brubah ya
Alanna Th
polooos amat agnes! pk dosen smp mesem" saking gemesnya! mana tahan!
Alanna Th
bukan pisang, nes; tapi meriam /Facepalm//Facepalm//Kiss/
Mu Shofihin
semangat
Hayurapuji: terimakasih kakak
total 1 replies
Alanna Th
sama aja dg mngumumkn bhw agnes n fajar sdh tdr bareng /Facepalm//Joyful/
Hayurapuji: terkadang agnes diluar nurul
total 1 replies
Alanna Th
biasanya kalo ada tabrakn smcm itu, tandanya othor bakak mnjdhkn mrk
Hayurapuji: gak kak serius enggak
total 1 replies
Alanna Th
Aaaa, kelepasan tuuuh
Alanna Th
waaa, nenek ksh jamu apa tuh?
Alanna Th
mati brdiri deh sang pelakor
Alanna Th
ck ck ck, bnr" swami idaman
Alanna Th
bisa gk liat iklan, matikn dulu nt nya lalu balik spt baru akan baca lnjtnny. aq juga kezel kl iklannya panjang", kdg 2 pula
Alanna Th
penazaran apakh fajar msh prjk? /Grimace//Facepalm//Joyful/
Alanna Th
waaa, trciduk keamann; dnikahkn hari itu juga?
Hayurapuji: enggak kak enggak hihi
total 1 replies
Chin Hong Tan
Luar biasa
Hayurapuji: terimakasih kakak
total 1 replies
wan hasma
Lumayan
Hayurapuji: terimakasih
total 1 replies
Muchamad Ridho
udh kuliah ko GK ngrti yg begitu..bnyk informasi lwat media..pelajaran d sekolh jg ada x..polos apa bodoh..
Hayurapuji: sepertinya dia terlalu grogi jdi ngehank balik ke Pentium 1
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!