NovelToon NovelToon
Terjebak Nikah Dengan Dosen Killer

Terjebak Nikah Dengan Dosen Killer

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Dosen / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:103k
Nilai: 5
Nama Author: Puji170

Agnes tak pernah menyangka, sebuah foto yang disalahartikan memaksanya menikah dengan Fajar—dosen pembimbing terkenal galak dan tak kenal kompromi. Pernikahan dadakan itu menjadi mimpi buruk bagi Agnes yang masih muda dan tak siap menghadapi label "ibu rumah tangga."

Berbekal rasa takut dan ketidaksukaan, Agnes sengaja mencari masalah demi mendengar kata "talak" dari suaminya. Namun, rencananya tak berjalan mulus. Fajar, yang ia kira akan keras, justru perlahan menunjukkan sisi lembut dan penuh perhatian.

Bagaimana kelanjutan hubungan mereka? Apakah cinta bisa tumbuh di tengah pernikahan yang diawali paksaan? Temukan jawabannya di cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puji170, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Fajar hampir tidak percaya ketika Agnes melontarkan ancaman padanya, seolah-olah mereka benar-benar suami istri. Kata-kata itu terus menggema di benaknya, membuatnya bertanya-tanya apakah Agnes sedang mencoba menunjukkan sesuatu kepada semua orang tentang hubungan mereka.

Namun, sebelum Fajar sempat mencerna lebih jauh atau mencari tahu motif di balik tindakan Agnes, gadis itu dengan tergesa menarik tangan Berta dan pergi meninggalkan ruangan. Langkah mereka terasa canggung, tapi tak bisa menutupi perasaan Fajar yang kini tengah diliputi kebingungan. Diam-diam, ia menarik sudut bibirnya, merasa ada yang aneh.

Sherly, yang sejak tadi memperhatikan kejadian itu, tak bisa menahan diri. Ia mendekati Fajar dengan langkah mantap, seakan sudah tahu bahwa ini saatnya untuk mengambil kesempatan. "Kak Fajar, terima kasih sudah membelaku," ucapnya dengan senyum yang lebih cerah dari biasanya, namun justru membuat senyum Fajar perlahan memudar.

Fajar menatapnya dengan tatapan bingung. "Apa kamu bilang?"

"Terima kasih, Kak," Sherly melanjutkan tanpa ragu, "Aku tahu Kakak peduli dan nggak mau terjadi apa-apa padaku, makanya Kakak menghentikan Agnes." Ucapan itu keluar dengan begitu lancarnya, tanpa sedikit pun rasa malu, meskipun di sekitar mereka masih ada Rega. Tidak ada yang membela Sherly, tapi entah kenapa gadis itu begitu percaya diri.

"Sher, kamu gak lagi linglung, kan?" Rega akhirnya angkat bicara dengan nada menyindir.

"Kak Rega apa sih," jawab Sherly, dengan nada centilnya mendekati Fajar. "Kalau gitu, Kak, gimana kalau hari ini aku traktir makan siang?"

Fajar langsung melotot ke arah Rega, seolah memberi sinyal agar adiknya itu segera dikeluarkan dari ruangan. Ia merasa risih, benar-benar tidak nyaman dengan sikap Sherly yang terlalu percaya diri ini.

"Sher, lebih baik kamu kembali ke kelasmu. Kakak ada yang perlu dibicarakan dengan Fajar," Rega berkata tegas, berusaha meluruskan keadaan.

"Tapi kan sudah jam makan siang," Sherly melanjutkan, tanpa sedikit pun terpengaruh oleh situasi. "Gimana kalau kita bertiga makan siang bersama, dan Kakak bisa ngobrol dengan Kak Fajar? Aku janji nggak akan ganggu bisnis kalian. Aku cuma mau makan siang aja," ucapnya sembari mengangkat dua jarinya.

"Sherly!" Fajar akhirnya mengeluarkan suara yang lebih tegas, membuat suasana menjadi semakin tegang. "Sudah aku bilang, kita di kampus. Kamu juga mahasiswa bimbinganku. Kalau kamu masih mau bertahan di sini, jaga tingkah lakumu."

Sherly memanyunkan bibirnya, lalu bergelayut manja pada Rega, seolah mencari dukungan. "Kak Rega, kasih tahu Kak Fajar, kalau aku cuma mau makan siang. Kenapa dia marah gitu? Aku cuma mau ucapin terima kasih."

Rega memejamkan matanya, merasa sangat malu dengan tingkah adiknya ini. Ia tahu betul kenapa Fajar merasa risih, bahkan ia sendiri pun bisa menilai bahwa adiknya ini terlalu murahan.

"Sherly, sebelum kesabaranku habis dan semua kartumu aku blokir, lebih baik segera pergi dari sini," Rega akhirnya mengeluarkan ancaman yang benar-benar membuat Sherly terdiam.

Sherly, yang biasanya tak kenal malu dan takut, kini tampak kebingungan. Ancaman Rega benar-benar membuatnya tidak bisa berkutik. "Iya... iya..." ujarnya, akhirnya melepaskan tangan Rega dan mendekati Fajar. "Kalau gitu, lain kali aku traktir kamu ya, Kak."

Fajar hanya memalingkan wajahnya, tidak memberikan respons apapun. Melihat itu, Sherly langsung berbicara lagi, dan lebih berani tanpa rasa malu. "Kakak diam, aku anggap setuju." Tanpa ragu, ia menarik tangan Fajar dari sakunya dan menggenggamnya erat sebelum pergi.

Fajar langsung mengusap tangannya, seolah baru saja memegang sesuatu yang kotor, lalu dengan nada datar, ia berkata, "Kalau kamu nggak suka, lebih baik jauhkan adikmu dariku. Aku hanya menjaga perasaan istriku."

Sherly berhenti sejenak, namun senyum liciknya tetap melekat di wajahnya, meskipun perasaannya tercampur antara kemenangan dan tantangan.

Setelah mendengar pintu ruangan Fajar tertutup, Rega segera mendekati Fajar dan duduk di kursi di depan sahabatnya. Dengan nada santai, ia berkata, "Ar, kamu tahu adikku seperti itu sudah dimanja sama ayahku. Jadi, jangan terlalu galak."

Fajar mendengus kesal. "Jadi kamu mau aku pura-pura baik padanya? Kamu tahu sendiri dia seperti apa."

Rega mengangkat bahu, mencoba membujuk. "Iya, tapi apa gak ada sedikit kemungkinan buat adikku?"

Fajar menatap Rega dengan datar. "Kamu benar-benar kakak yang berbudi luhur ya. Kalau mau, aku bisa mencarikan lelaki yang lebih baik untuknya. Kamu tahu aku sudah menikah, dan kamu masih ingin aku dekat-dekat dengannya?"

"Tapi, Ar, jujur aja," Rega mulai menggoda. "Aku lihat kamu dan Agnes itu kayak bukan pasangan suami istri. Dan, aku yakin perjakaanmu juga belum hilangkan?"

Tanpa banyak bicara, Fajar langsung melempar sebuah buku tebal ke arah Rega. Beruntung, Rega sudah mengenal tabiat sahabatnya itu. Ia dengan sigap menangkap buku itu, lalu tertawa terbahak-bahak. "Sudah kuduga. Jadi, masih ada gadis yang gak mau melepas keperawanannya untukmu," ejek Rega sambil terus tertawa.

"Kamu bisa diam, gak?" Fajar menyahut dengan nada ketus, matanya menyipit tajam.

Tapi Rega tetap saja tertawa, merasa situasinya sangat lucu. Selama ini, wanita mana yang tidak rela mendekati Fajar dan rela melepas baju untuknya? Namun, lelaki itu selalu dingin dan menolak mereka semua. Bahkan adiknya, Sherly, yang memiliki wajah cantik dan body bak gitar Spanyol, tetap diabaikan begitu saja.

"Jadi, apa yang membuatnya gak menerima kamu, Ar? Dan kamu juga gak memaksanya? Secara, kamu dan dia itu sudah sah," tanya Rega, mencoba mengorek lebih jauh, tatapan penuh rasa ingin tahu.

Fajar memijat pelipisnya, jelas terganggu oleh pertanyaan itu, namun memilih untuk tidak langsung menjawab. Justru benaknya berselancar pada awal mula dirinya dan Agnes menikah. Rahasia besar, benar-benar besar disimpan Fajar seorang diri. Jika Agnes mengetahui hal ini, entah wanita itu masih ingin bersamanya atau tidak, apalagi selama ini Agnes selalu menggaungkan pada dirinya untuk segera menalaknya.

"Yeahhh... dia malah melamun," ucap Rega menyadarkan Fajar. 

fajar menelan ludahnya sebentar lalu berkata, "Ga, bagaiamana caranya menaklukan seorang istri yang mau pisah denganmu?"

Rega terkejut mendengar pertanyaan Fajar. Alisnya terangkat tinggi, lalu ia tertawa kecil, seolah tidak percaya.

"Fajar... kamu serius? Kamu—yang biasanya dingin dan nggak pernah mau peduli soal perasaan perempuan—sekarang malah nanya kayak gini?" goda Rega sambil menyandarkan punggungnya ke kursi dengan santai.

Fajar menatap Rega dengan ekspresi datar namun serius. "Aku nggak bercanda, Ga. Jawab aja. Bagaimana caranya?"

Rega mengusap dagunya, berpura-pura berpikir mendalam. "Hmm, kalau aku sih gampang. Puji dia setiap hari, beri perhatian kecil, dan... kasih kejutan romantis. Tapi itu aku, ya. Kalau kamu? Wah, berat, Ar. Karaktermu kayak batu es di kutub."

Fajar menghela napas panjang, jelas tidak terhibur dengan candaan Rega. "Aku serius, Ga. Ini penting. Aku nggak mau dia benar-benar pergi."

Rega akhirnya berhenti bercanda dan memasang ekspresi serius. Namun, selera humornya yang khas tetap muncul saat ia merogoh kantong celananya, mengeluarkan sebuah benda kecil, lalu mengangkatnya dengan gaya dramatis—sebungkus kondom. "Tunjukkan ini padanya, dan kasih tahu kalau ukurannya double XXL."

"Dasar teman Lucnat!"

1
dwi ka
Yaah rega kok pergi, kirain rega jd jodohnya berta 🤭
Nur Adam
lnjut
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Nur Adam
lnjut..ky da cowo lain aja ckck
Reni Anjarwani
lanjut thor
Muslika Lika
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 thor lope lope sekebon dech ahh.....
Nikma: Permisi kakak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan boleh mampir novel aku juga ya 'Kesayangan Tuan Sempurna' ..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Muslika Lika
good job....fajar.... gasssskennn jangan sampai....luluh sama si ulet....., ubur ubur ikan lele...nek luluh tak timpuk kue lee...
Hayurapuji: hahahhah, gak kak, fajar udh cinta metong sama Agnes.
total 1 replies
DwiDinz
Rega aneh, harusnya minta tolong itu ke psikiater, bawa adikmu kesana. karna adikmu udah sgt gila !
eh ini kok malah minta tolong ke fajar buat jd kekasih adiknya sehari.. haduuh itu malah bikin sherly tambah gila lah
Ismi Kawai
mulai seruuuu
Ismi Kawai
loh, loh, kok jd gini? jgn bilang rega bakal jdi jahat gara2 adiknya??
Yurniati
tetap semangat terus
Yurniati
kenapa tak diantar ke psikiater kejiwaan nya yang terganggu itu
licik sekali kamu Serly,,,,,,
Ismi Kawai
dia jelmaan medusa
Nur Adam
lnjut
Muslika Lika
haaaaaaaaaahhhhh........., nes jadi pengawal bayangan aja waktu pas lagi mereka jalan berdua..... jangan sampai kena jebakan Betmen...... kalau tuh ulet bulu macem macem..... geprek aja jadi ulet penyet.....
Muslika Lika: yo thor....jangan lawan emak emak ras terkuat d bumi galaxy ini.....apalagi kalo senjata nya udah pada keluar...

sendal jepit legendaris, sapu ijuk terbang., Sutil, ...
.satu lagi....senjata paling mematikan panci terbang yang bisa bikin kuping pengang......🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Hayurapuji: wkwkwkw ide bagus ini kak.
total 2 replies
Reni Anjarwani
lanjut doubel up thor permintaan gilla , ujung2nya besok menyesall
Hayurapuji: besok lagi kak, hehehhe
total 1 replies
Muslika Lika
gaaaaaaakkkkkkkkkkk setuju...... kalau di setujui nanti malah ada drama jebak menjebak ......., agnes kabur.........hadechhh......., jadi suami harus tegas......awas aja kalo fajar sampai iya in.....tak timpuk sandal jepit emak yang legendaris ini........😤😤😤😤😤😤😤
partini
permintaan tergoblok itu mah KLW sampai mau ya dia pria tergoblok jg
Reni Anjarwani
nuruti kok orang jahat ngak ada kapoknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!