NovelToon NovelToon
SAFFIYA

SAFFIYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:802
Nilai: 5
Nama Author: Miss_Fey

SAFFIYA RAY & RAYAN ADITNYA. Kisah gadis cantik yang mengejar cinta pria duda tampan, yang merupakan dosennya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Fey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

********

Saffiya yang mendengar ucapan orang tuanya itu, langsung merasa sakit hati. perasaanya saat ini seperti diiris dengan pisau yang sangat tajam, kerena mendengar penuturan kedua orang tuanya.

" Saffiya nggak minta diurus mih, mami sama ayah lakuin aja semua kesibukan kalian. Saffiya nggak perduli. " jawab Saffiya sambil meneteskan air matanya, kemudian langsung pergi.

Ia melajukan motor bebeknya dengan berurai air mata, saati itu Saffiya merasa jika dirinya bukanlah anak kandung dari orang tuanya.

Karena perkataan mereka membuatnya merasa demikian, hati seorang anak mana yang bisa menerima semua ucapan itu.

Saffiya sampai ditaman tepi danau, kemudian duduk disalah satu bangku taman yang mengarah langsung kedanau luas.

Semua air matanya ia tumpahkan ditempat itu, kesedihan yang ia rasakan kali ini terasa sangat menyakitkan.

Sementara di kampus kelas pun dimulai tanpa kehadiran Saffiya, teman temanya terlihat cemas karena belum bisa menghubungi gadis itu.

Karena ini kali kedua Saffiya tidak menghadiri kelas Rayan.

Dua jam berlalu kelas berjalan, namun gadis itu tak juga datang. salah satu teman Saffiya yaitu Sandra semakin cemas, sampai-sampai tidak fokus dengan materi yang disampaikan Rayan.

Ia terus saja melihat kearah pintu, berharap jika gadis itu akan segera datang.

Hingga kelas selesai, Saffiya tidak juga datang.

" Saffiya kemana sih? nggak biasanya di bolos nggak ada kabar kekgini? " gumam Sandra yang terus menghubungi ponselgadis itu.

Sementara orang yang dicari, masih saja duduk ditempat yang sama sambil memandang kearah danau luas.

Tiba-tiba perhatianya teralih kearah sepasang suami istri dengan putri kecil mereka.

Keluarga itu terlihat sangat bahagia, ketika bermain dengan putri kecilnya mereka sambil bercanda ria.

Ada rasa iri dihati Saffiya, karena sedari kecil tidak mencapatkan moment seperti itu bersama orang tuanya.

Air matanya pun kembali menetes melihat pemandangan itu, tawa anak kecil penuh kebahagiaan membuatnya semakin sedih.

" Kalian jahat. " batin Saffiya yang benci dengan orang tuanya.

Sore menjelang, barulah gadis itu beranjak dari duduknya karena merasa perutnya mulai lapar.

Ia pergi menuju salah satu restoran yang terlihat cukup ramai, Saffiya masuk dan duduk disalah satu meja.

Pelayan langsung saja menghampirinya dan memberikan buku menu padanya.

Karena baru pertama kali datang ketempat itu, Saffiya tidak tau menu apa yang enak.

Ia memesan beberapa menu untuk dicoba, karena penasaran dengan rasa makanan yang ada di tempat tersebut.

Ia pun menunggu pesananya tiba, sambil memaikan ponselnya.

Banyak sekali pesan dan panggilan tak terjawab dari teman-temanya, mereka menanyakan keberadaanya saat ini.

Karena tidak ingin semakin kepikiran, Saffiya memilih untuk mematikan ponselnya.

Tidak berselang lama, pesananya pun tiba. pelayan mulai menyajikan satu persatu diatas meja.

" Silahkan nona. " ucap pelayan itu dengan sopan.

" Terima kasih mas. " jawab Saffiya tersenyum ramah.

Ia pun mulai mencicipi satu persatu menu yang di pesannya.

Saffiya memang pemilih soal makanan, mana yang menurutnya cocok dilidahnya, makan makan makanan itu yang akan ia habiskan walaupun ada beberapa menu lain diatas meja.

" Sepertinya ini enak. " gumam Saffiya yang menyukai salah satu menu stik yang di pesan.

Namun ia merasa ada yang kurang, karena ia lupa jika tidak memesan minuman.

Saffiya pun mengangkat tanganya memanggil pelayan lagi.

" Ada yang bisa saya bantu nona? " tanya pelayan yang tadi menyajikan makanan dimejanya.

" Ee.. ini mas, saya lupa pesan minuman. apa bisa dibuatkan secepatnya? " tanya Saffiya.

" Tentu, nona ingin pesan apa? " tanya pelayan itu dengan sopan.

" Mmm... es teh aja tapi nggak pake gula. apa bisa? " jawab Saffiya.

" Tentu nona, kami akan segera menyiapkanya. " jawab pelayan itu yang kembali menuju dapur.

Kemudian dengan cepat ia kembali membawa segelas minuman sesuai pesanan Saffiya.

" Ini minumanya nona, apa ada lagi? " ucap pria itu menyajikan.

" Udah cukup mas, terima kasih ya. " jawab Saffiya ramah.

Pelayan itu pun kembali kebelakang, sementara Saffiya langsung menyantap makananya karena sudah merasa sangat lapar.

Tidak butuh lama untuknya menghabiskan makan itu, walaupun menu lain tidak ia sentuh sama sekali.

Setelah selesai makan, Saffiya langsung menuju kasir untuk membayar pesananya dan langsung pergi pulang keapartemenya.

Setibanya diapartementnya, Saffiya langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang karena merasa cukup lelah.

Tiba-tiba ponselnya berdering, ternyata temanya yang mengirim pesan jika sore ini mereka ada kelas karena jadwal yang dipindahkan.

Dengan cepat Saffiya bangun masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

" Kenapa harus tiba-tiba begini sih? mana nggak ada pemberitahuan dulu. " gerutu Saffiya kesal, namun sudah ada pemberihuan sebelumnya hanya saja gadis itu sengaja mematikan ponselnya.

Setelah siap Saffiya turun kebawah menuju motornya, walaupun jarak kampus dan apartementnya cukup dekat. hari ini ia memilih untuk naik motor karena tidak ingin telat.

Sesampainya dikampus, Saffiya berlari menuju kelas karena sebentar lagi kelasnya akan dimulai.

Sesampainya dikelas tiba-tiba kepalanya terasa pusing, namun ia tetap memaksakan diri untuk ikut kelas sampai selesai.

Dua jam berlalu akhirnya kelas pun selesai, Saffiya langsung pergi menuju parkiran untuk kembali keapartemennya.

" Kok tiba-tiba jadi pusing beginisi sih? " gumam Saffiya yang berusaha untuk tetap menyetir pulang.

Sesekali ia menghentikan motornya, karena pandangan yang semakin kabur.

Begitu ia sampai dilingkungan apartement, Saffiya masuk menuju lift.

Wajahnya semakin pucat dan pandangan semakin kabur, namuan ia berusaha agar tetap sadar.

Sesampainya dilantai unitnya, Saffiya keluar lift berjalan sambil berpegangan pada dinding.

Namun tubuh gadis itu semakin lemah dan sudah tidak tahan lagi, Saffiya jatuh pingsan didepan pintu apartemennya.

Rayan yang baru saja sampai langsung berlari kearah gadis itu.

" Hey! bangun! " ucap Rayan yang mencoba membangunkanya..

Namun tidak ada respon dari Saffiya, wajahnya malah semakin pucat.

Karena merasa cemas, Rayan langsung menggendongnya untuk membawa Saffiya menuju klinik terdekat.

Sesampainya di sana, gadis itu langsung diperiksa dan dipasangkan infus.

" Dia kenapa dok? " tanya Rayan.

" Pasien hanya mengalami demam dan kurang gizi pak, mungkin karena sering makan makanan yang kurang sehat. " jawab dokter itu setelah selesai memeriksa keadaan Saffiya.

Rayan hanya bisa diam, ia memang tidak mengenal gadis itu dengan baik.

Namun melihat keadaan Saffiya yang seperti itu, membuat Rayan sedikit merasa empati karena mengingatkanya kepada adik perempuanya.

" Aww.. " Jerit Saffiya yang sadar dari pingsanya, setelah hampir satu jam berada di klinik itu.

" Sudah sadar? " tanya Rayan yang berdiri sambil memandang keluar jendela.

" Aku dimana? " tanya Saffiya yang berusaha bangun.

" Klinik, tadi saya menemukan kamu pingsan didepan pintu apartemenmu. " jawab Rayan menghampirinya.

" Apa? klinik? " ucap Saffiya kaget.

Dengan cepat ia turun dari ranjangnya dan mencabut dengan paksa selang infus yang termpasang ditanganya.

" Hey! kamu mau kemana? " tanya Rayan kaget.

Namun gadis itu tidak menjawabnya, dan malah berlari pergi keluar dari klinik layaknya orang yang tertekan.

###NEXT###

Salam Hangat Dari Penuliss....

1
riez onetwo
Ga sabar lanjut baca!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!