NovelToon NovelToon
Katanya Cemara?

Katanya Cemara?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti / Chicklit
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Laililya

Plakk!!!

"Kamu itu emang beban ya" kata Papa
"Ma-Maaf Pa, aku cuma pengen Papa dateng besok ambil rapotku"
"Papa Sibuk, kamu suruh Bi ijah aja yang ambil sana"
"Tap..."
"Jangan banyak omong kamu"


Tak Di Pedulikan, Tak Di anggap dan tak Di Inginkan itulah hal yang selalu Laili rasakan, setiap ia pulang ke Rumah yang sudah lama Runtuh itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laililya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Nomor Misterius??

"LAILI GEBRIELLA, BERHINTI DI SITU!" Teriak Papa

"I-iya Pa." Kata Laili dengan nada gemetar

PLAKK!!

Tamparan keras mengenai pipi Laili.

"KAMU BILANG APA SAMA TANTE SINTA!"

"KAMU UDAH BERANI BERTEMU TANTE SINTA DAN NGOMONG GA ENGGAK-ENGGAK TENTANG PAPA!"

"MAU KAMU APA, ANAK HARAM?"

"YANG AKU BILANG ITU KENYATAAN PA, PAPA GA BENER-BENER SAYANG SAMA TANTE SINTA, PAPA CUMA SAYANG SAMA TANTE FIKA, IYA KAN?"

"TAU APA KAMU SOAL TANTE FIKA, HAH?"

"AKU EMANG GA TAU APA-APA SOAL TANTE FIKA TAPI SEMUA KEBOHONGAN DAN RAHASIA PAPA BAKAL AKU BONGKAR" teriak Laili

PLAKK!!!

"ANAK HARAM!" teriak Papa

PLAK!!

PLAK!!

PLAK!!

Papa terus menerus memukuli Laili mengunakan sapu yang ada di dekat pintu.

"SINI KAMU!"

Papa menyeret Laili ke Gudang yang berada di belakang rumah, dan menghajar Laili di dalam Gudang sampai tubuh Laili tak bisa melawan lagi, karena tubuhnya yang sudah lemas dan terdapat banyak luka memar. karena pukulan sapu dan lemparan vas bungga.

"TIDUR KAMU DISITU" bentak Papa

Papa pun mengunci pintu, Laili yang sudah lemas tak bisa melawan lagi, Laili pun hanya pasrah saat di kunci oleh Papanya di dalam Gudang.

***

Bi Ijah mencari keberadaan Laili sejak tadi namun Laili tak ada di kamarnya. Apa mungkin Laili sudah berangkat ke Sekolah.

"Neng Laili kemana ya, kok ga ada di kamar" kata Bibi dalam hati

Bibi pun menelpon Laili, terdengar suara Hp Laili di arah belakang Rumahnya, Bibi pun dengan cepat mengecek Halaman Belakang Rumah.

"NENG, NENG LAILI DIMANA, NENG!" teriak Bibi

"Bi-bibi To-tolong" kata Laili lemas

Bibi pun menyadari jika Laili berada di dalam gudang.

"SEBENTAR NENG, TUNGGU BIBI AMBIL KUNCI DULU" teriak Bibi

Bibi pun berlari sekencang mungkin mengambil kunci cadangan untuk membuka pintu gudang.

CLEK!!

"NENG LAILI" teriak Bibi

"Bi, di-dingin" kata Laili

Bibi pun membawa Laili ke kamarnya, Bibi pun menganti baju Laili dan menyelimuti tubuh Laili.

"Bentar ya Neng Bibi bikinin Susu dulu" kata Bibi

Bibi pun pergi ke dapur tak lama kemudian Bibi membawa segelas Susu dan Roti.

"Neng ayok di makan dulu, terus minum susu" kata Bibi

"I-iya Bi"

Laili pun di suapi Bibi Roti setelah itu Laili juga minum Susu dan minum obat.

"Bi, Bibi udah izinin aku buat ga masuk sekolahkan?" Tanya Laili

"Udah kok Neng, sekarang Neng Laili tidur ya" kata Bibi

"Iya Bi"

Laili pun tertidur karena pengaruh obat yang ia minum.

***

Bell istirahat sudah berbunyi sejak tadi, Tegar langsung mencari Lussy dan teman-teman Laili lainnya di Kantin.

"Lus, Laili sakit ya?" Tanya Tegar

"Iya, kok lo tau?" Tanya Lussy

"Dia sakit apa?" Tanya Tegar

"Gue ga tau, chat sama telpon gue juga ga di angkat dari tadi"

"Oke makasih kalau gitu"

"Eh, lo mau kemana?" Tanya Lussy

"Ke rumah Laili"

"Gue ikut" kata Dimas tiba-tiba muncul dari belakang

"Ga, Laili itu masih marah sama lo, gara-gara masalah kemarin apa lo ga sadar?" Tanya Tegar

"Gue ga perduli gue pengen ketemu Laili"

BUGH!!

"TEGAR" teriak Lussy

Lussy dan yang lainnya sangat terkejut karena tiba-tiba Tegar menghajar Dimas. Perkelahian pun tak bisa di hindari, Dimas yang tak mau kalah juga menghajar Tegar.

BUGH!!

BUGH!!

BUGH!!

"Gue peringatin sama lo jangan pernah deketin Laili lagi mulai sekarang, ngerti lo" kata Tegar

"Gue ga akan berhenti buat deketin Laili, gue tau lo deketin Laili cuma karena taruhan lo sama temen-temen lo"

BUGH!!

"JANGAN SOK TAU" bentak Tegar

Tergar pun lansung pergi dari sekolah. Tegar lansung pergi ke Rumah Laili.

Se sampainya di Rumah Laili.

TOK TOK TOK!!!

"Mas Tegar!" Kata Bi ijah

"Bi Laili sakit ya?" Tanya Tegar

"Iya Mas, ayok masuk"

Bibi pun mengajak Tegar masuk ke dalam kamar Laili.

"Neng Laili ada mas Tegar" kata Bi Ijah

"Tegar kok lo disini?" Tanya Laili

"Gue khawatir sama lo jadi gue kesini."

"Neng Bibi balik ke dapur dulu ya"

"Iya Bi"

"Duduk Gar" kata Laili

Tegar pun duduk di kursi yang ada di kamar Laili.

"Lo ga sekolah?" Tanya Laili

"Sekolah kok, tapi setelah gue lihat lo" kata Tegar

"Ya ampun kan bisa pas pulang dari sekolah lo kesini"

"Ga bisa Li, gue ada urusan nanti, jadi gue sempetin kesini dulu"

"Makasih ya udah jengukin gue"

"Sama-sama."

"Lo udah makan?" Tanya Tegar

"Belum, tapi Bibi masih buatin gue Bubur"

"Makan bubur yang gue bawain aja ya, biar gue suapin" kata Tegar

"Eh ga usah gue bisa makan sendiri"

"Ga papa Li, santai aja, bentar ya gue ambil mangkok dulu"

Tegar pun mengambil mangkok di dapur. Setelah itu kembali lagi membawa semangkok Bubur ayam.

"Makan ya, gue ga mau lo sakit" kata Tegar

"Makasih ya"

Tegar pun menyuapi Laili, mereka berdua juga mengobrol dan melihat film.

"Gue pernah tau bolos tapi ketahuan sama Pak Anton jadi gue di hukum deh, di suruh lari keliling lapangan sambil bilang saya ketahuan Bolos" kata Tegar

"Hahahahahahaa" tawa mereka berdua

"Lucu banget lo, seorang Tegar ketahuan bolos" kata Laili

"Itukan dulu, sekarang mah,"

"Udah Pro" kata Laili dan Tegar bersamaan

"Hahahahahahhahaha" tawa mereka berdua

"Kenapa gue nyaman gini, apa gue suka sama Tegar?" Kata Laili

"Gue nyaman banget deket Laili, apa gue udah bener-bener suka sama Laili" kata Tegar

Jam sudah menunjukkan pukul empat sore. Tegar pun berpamitan pulang.

"Gue pulang dulu ya Li,"

"Iya hati-hati ya lo"

"Pasti, kalau ada apa-apa atau lo perlu bantuan telpon gue ya" kata Tegar

"Iya, makasih ya"

"Iya"

Tegar pun pulang karena sudah sore Tegar juga ada urusan hari ini.

***

Jam sudah menunjukan Lima sore, terdengar suara mobil Papa yang sudah pulang dan terparkir di parkiran mobil.

Tiba-Tiba!!

"LAILI GEBRIELLA, KELUAR SEKARANG DARI KAMAR!" teriak Papa dengan nada yang sangat marah.

Laili pun kerluar dari kamar. Bibi juga mengintip dari dapur.

"LAILI KEMARIN KENAPA KAMU BOLOS, JAWAB" teriak Papa, sambil menunjukan sebuah vidio Laili dan Sinta.

"JAWAB LAILI GEBRIELLA!" teriak Papa

"Ma-maaf Pa, a-aku cum.."

PLAKK!!

"NENG LAILI!" teriak Bibi

Bibi pun menolong Laili.

"Aku ga papa Bi" kata Laili

"KENAPA KAMU BOLOS SEKOLAH BARENG SINTA?" teriak Papa

"AKU CUMA BANTU SINTA BUAT SINTA SENENG LAGI PA, SINTA LAGI SEDIH AKU CUMA HIBUR DIA" bentak Laili

"KENAPA KAMU MASIH DEKET-DEKET SINTA PAPA UDAH BERKALI-KALI NGELARANG KAMU BUAT JANGAN DEKET-DEKET SAMA SINTA, TAPI KENAPA KAMU GA MAU DENGERIN PAPA?"

"KENAPA AKU GA BOLEH DEKET-DEKET SAMA SINTA, SALAH SINTA APA?"

PLAKK!!

PLAKK!!

"JANGAN TOLONGIN LAILI, BI MASUK KE DALAM" bentak Papa

Bibi yang takut dengan Papa, Bibi pun masuk ke dalam.

"SINI KAMU" teriak Papa, sambil menyeret Laili ke toilet

PLAKK!!

PLAKK!!

PLAKK!!

BUGH!!

BUGH!!

Papa terus-menerus menhajar Laili, menguyur Laili dengan air kamar mandi dan memukuli Laili dengan Sabuk yang Papa pakai.

"A-ampun Pa" kata Laili

"Ini hukuman buat kamu, karena kamu masih deket-deket sama Sinta paham kamu."

"Aku janji aku bakal jauhin Sinta Pa, aku janji"

"PAPA PEGANG OMONGAN KAMU" kata Papa

Papa pun meninggalkan Laili di kamar mandi. Dengan cepat Bibi pun menolong Laili yang berada di kamar mandi.

"Neng maafin Bibi ga bisa nolongin Neng Laili" kata Bibi

"Ga papa Bi"

"Kita ke kamar ya Neng"

Laili hanya mengangukan kepala. Bibi pun lansung membawa Laili ke kamar.

"Neng Laili istirahat ya." Kata Bibi

"Iya Bi."

Laili pun tertidur, jam sudah menunjukan pukul sembilan malam, Laili terbangun karena Mama dan Papa nya sedang berdebat.

Laili pun mengambil Hp nya dan memainkan Hp nya.

Tiba-Tiba!!

Ting.

Satu pesan berhasil masuk ke HP Laili.

- 0857 ***** -

"Udah di hukum, di pukul, dan di marahin Bokap lo ya? Pengen tau ga, Bokap lo tau dari mana Vidio itu?"

"Siapa ini, nomor ga di kenal, tapi maksud dari nomor ini apa ya, tapi gue juga binggung sih siapa yang ngasih tau Papa soal vidio itu" kata Laili dalam hati.

1
IamEsthe
Penulisan kamu bagus, cuman agak berantakan di dialog tag nya dan menurut aku narasinya kurang. Karena dalam cerita terlalu banyak dialog tag itu juga enggak bagus, kebanyakan narasi cerita juga enggak bagus juga. Tapi ada beberapa karya yang menggunakan lebih banyak narasi tapi dengan sajian yang epic.
IamEsthe
Dialog tag ini bisa diakhir tanda seru (!)
IamEsthe: sama2. kita belajar bersama ya. mungkin banyak2 ilmu ttg dialog tag ya.
Laililya: makasih banyak udah di koreksi kak🥰 makasih ya atas komennya aku bakal perbaiki🥰
total 2 replies
IamEsthe
Maaf koreksi dikit. Papanya, bukan Papa nya.
IamEsthe
Maaf koreksi sedikit ya. Dialog tag itu diawali dengan tanda petik dua (") dengan huruf kapital diawal kalimat dan diakhiri tanda koma (,), titik (.), tanya (?), seru (!) sebelum dua tanda petik (") sbg penutup.

Misal.
"Aku selingkuh juga karena kamu yang terlalu sibuk dengan dunia kamu sendiri." teriak Herman tak kalah menggelegar.
Laililya
tinggalkan komentar dan like ya, biar aku rajin updatenya🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!