Cinta Sembunyi-sembunyi Dengan Bos.
Alarm berbunyi dari ponsel seorang gadis, membuat dirinya segera bangun dari tidurnya. Kemudian ia mematikan alarm tersebut dan kembali berbaring dan kembali memejamkan matanya.
Dug ... Dug ... Dug. Terdengar suara gedoran pintu kamar, gadis itu perlahan membuka matanya yang masih mengantuk.
Abbey Cantika Putri!!!" teriak suara dari luar pintu. Pintu terus saja digedor-gedor.
Dengan malas Abbey bangun untuk membuka pintu, "Ada apa ma?"
"Ini sudah jam berapa? Bukannya kamu hari ini ada wawancara kerja?" tanya sang Mama yang bernama Sunita Putri.
"Ah iya, aku lupa." Abbey spontan berlari kekamar mandi tanpa menghiraukan sang Mama yang masih berada didepan pintu.
Abbey langsung menyiram tubuhnya dengan air, ia tidak peduli walau air itu dingin.
Hanya butuh waktu 5 menit, Abbey sudah selesai mandi dan berganti pakaian dengan pakaian kemeja putih dan celana kulot hitam.
Abbey meskipun seorang gadis, ia jarang memakai rok. Ia lebih nyaman memakai celana jeans atau kulot dan sejenisnya.
Merasa sudah cukup rapi, Abbey langsung keluar dari kamar menuju dapur. Dimeja makan sudah ada sang mama menunggu untuk sarapan.
Abbey hanya tinggal berdua dengan sang Mama, sementara sang papa sudah menikah lagi dan hidup bersama istri barunya yang seorang janda.
Abbey sendiri baru saja lulus kuliah S1 dan sekarang akan mengikuti wawancara kerja. Abbey duduk dikursi meja makan dan dilayani sang Mama.
"Semoga kamu diterima kerja, ya sayang," ucap Sunita. Abbey hanya mengangguk karena mulutnya penuh dengan nasi goreng.
Kehidupan mereka yang sederhana, meskipun begitu mereka sekarang hidup bahagia. Setelah Sunita bercerai dengan suaminya beberapa tahun lalu.
Sunita tidak ingin mencari pengganti suaminya, karena ia hanya ingin hidup berdua bersama putrinya. Terlepas dari suami yang suka selingkuh, membuat Sunita merasa tenang sekarang.
"Aku berangkat dulu, ya ma," ucap Abbey sambil mencium pipi sang Mama, kemudian berpindah mencium tangan sang Mama.
"Hati-hati bawa motor, jangan ngebut," pesan Sunita.
"Iya ma," jawab Abbey. "Tapi gak janji," ucapnya yang dilanjut dalam hati.
Dengan mengendarai sepeda motor, Abbey pun berangkat untuk wawancara kerja. Dan benar saja, baru keluar dari kawasan rumah mereka, Abbey sudah ngebut dijalan. Alasannya agar cepat sampai di perusahaan tempat dia wawancara.
Abbey memarkirkan motornya ditempat parkir khusus motor. Ternyata hanya dia sendiri yang menggunakan motor. Yang lain semua menggunakan mobil.
Abbey tidak peduli dengan semua itu, yang penting ia tidak menaiki angkutan umum. Abbey menemui resepsionis dan bertanya ruangan HRD.
"Permisi, saya mau tanya. Dimana ruangan HRD?"
"Mbak pelamar baru ya?" tanya salah satu resepsionis.
"Benar mbak, saya baru ikut wawancara."
"Mbak langsung saja naik ke lantai 10, dan tunggu disana."
"Terima kasih mbak," ucap Abbey sopan.
"Sama-sama," jawab resepsionis itu sambil tersenyum.
Abbey terburu-buru masuk kedalam lift, beberapa karyawan yang melihat nya heran. Karena Abbey masuk kedalam lift khusus CEO.
"Siapa dia?" tanya salah satu karyawan.
"Gak tau, berani sekali dia masuk kedalam lift CEO," jawab karyawan 2.
Abbey yang tidak tahu cuek-cuek saja. Saat pintu lift hendak tertutup, dua sosok pria tampan pun masuk.
"Kamu siapa?" tanya sang asisten.
"Saya pelamar baru, dan ingin wawancara hari ini," jawab Abbey.
"Nona, ini lift khusus CEO, mohon anda keluar," pinta sang asisten.
"Bapak siapa nyuruh-nyuruh? Bapak juga bukan CEO mengapa naik lift ini juga?"
Sang asisten garuk-garuk kepala, sementara sang CEO hanya menahan senyumnya sejak tadi.
"Nona silahkan keluar, jika tidak saya akan menggunakan kekerasan," kata sang asisten masih dengan nada lembut, tapi mengandung ancaman.
"Pak, saya mau cepat. Saya ingin wawancara," jawab Abbey ngotot.
Abbey kemudian melirik kearah pria tampan yang sejak tadi hanya diam seolah meminta bantuan. Namun yang dilirik malah tidak peduli.
Dia adalah seorang CEO pemilik perusahaan ini. Alvaro Desmond nama pria itu. Seorang pria berusia 26 tahun, namun sudah memimpin perusahaan. Dan didampingi oleh sang asisten pribadi bernama Dary Melvin. Keduanya adalah teman baik. Namun saat di perusahaan mereka adalah atasan dan bawahan.
Dary menarik tangan Abbey, namun diluar dugaan. Abbey malah membanting pria itu hingga keluar dari lift. Dary menahan rasa sakit di pinggang nya karena dibanting ke lantai oleh Abbey.
Alvaro menutup mulutnya menahan tawa, kemudian pintu lift pun tertutup dengan sendirinya. Sedangkan Dary menendang angin melampiaskan kemarahannya.
Terpaksa Dary menaiki lift khusus karyawan. Dengan perasaan jengkel, Dary mengumpat didalam lift, para karyawan lain menyingkir saat Dary masuk kedalam lift.
"Ah sial sekali hari ini. Sakit sekali pinggangku," umpat Dary.
"Untung kamu cewek, jika cowok sudah kubuang ke laut lepas untuk santapan hiu."
Dary tidak habis-habisnya mengumpat didalam lift.
Sedangkan Abbey hanya terdiam, apalagi ia merasa begitu canggung saat berada didalam lift bersama sang bos.
"Tuan permisi," ucap Abbey saat tiba di lantai 10.
Alvaro tidak bereaksi apa-apa, tidak ada senyum hanya memperlihatkan wajah dingin dan datar saja.
Abbey segera berlari kecil keluar dari dalam lift, kemudian pintu lift tertutup. Barulah Alvaro tertawa terpingkal-pingkal. Sejak tadi ia menahan semuanya.
"Gadis konyol, tapi menarik meski tidak terlalu cantik," gumamnya.
Alvaro tiba dilantai 20, sedangkan Dary juga baru keluar dari lift. Ia segera menghampiri tuannya. Dary langsung menunduk hormat, sedang Alvaro hanya berjalan terus saja.
Alvaro masuk kedalam ruang kerjanya. Dan langsung duduk dikursi kebesarannya. Dary juga ikut duduk didepan tuannya itu.
"Ada apa tuan? Ada sesuatu yang perlu?" tanya Dary.
"Siapa gadis tadi?" tanya Alvaro.
"Saya juga tidak tahu tuan, nanti saya tanyakan ke HRD."
"Hmmm, kalau bisa secepatnya!"
"Baik tuan!"
Alvaro melihat Dary yang berjalan sedikit pincang pun kembali tertawa. Dary menjadi kesal dengan tuannya itu.
"Dary, sebaiknya kamu periksa pinggang mu, siapa tahu ada bagian yang patah. Aku belum mau ganti asisten."
"Baik tuan, nanti saya periksa."
"Sekarang!" perintah Alvaro.
"Baik tuan!" Dary akhirnya mendapat izin cuti hari ini. Ia akan kerumah sakit untuk pemeriksaan.
Alvaro duduk termenung dikursi kebesarannya, ia teringat gadis tadi seketika ia tersenyum. Ia teringat bahwa dia membuat peraturan di perusahaan.
Tidak boleh pacaran di perusahaan atau ditempat kerja. Dan tidak boleh jatuh cinta pada sesama karyawan atau atasan.
Bukan tanpa sebab Alvaro membuat peraturan tersebut. Karena para karyawannya tidak sedikit yang mengincar dirinya dengan terang-terangan.
Jadi untuk menghindari itu semua, Alvaro membuat peraturan seperti itu agar tidak ada yang berani mendekatinya.
Tapi bagaimana jika yang membuat peraturan itu sendiri melanggarnya?.
...
Hai semua, aku buat karya baru. Kisah cinta ditempat kerja antara sekretaris dan CEO. mengapa aku suka pilih cerita CEO. Karena menurutku itu yang paling mudah.
Semoga kalian suka dengan ceritaku kali ini. Jangan lupa like, komentar, gift dan vote nya agar aku semangat untuk berkarya.
Cerita kali ini sedikit waras ya, maksudnya gak halu tingkat dewa seperti novel yang sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Capricorn 🦄
keren
2024-11-20
1
Sulaiman Efendy
BUAT KISAH CEO BRONDONG YG MSH SKOLAH ATAU MSH KULIAH THOR... DN MNCINTAI GADIS DEWASA, GURU ATAU DOSENNYA, ATAU JANDA..
2024-08-14
2
Yana Iwan
yuk kita lanjut dulu... sementara aman...masih enjoy...semngat ya Thor berkarya nya...untuk org2 halu Kya kami...
2024-07-11
2