"aku nanti akan keluar dengan rahel.kamu jangan hubungi aku!."ucapan bara yang begitu santai sambil terus menatap Aira.
Aira hanya tersenyum kecut mendengar ucapan bara,sang pacar.
orang gila mana yang mau keluar sama cewek lain minta izin sama pacarnya sendiri..ya mereka pacaran tapi malah kelihatan kayak orang musuhan.entah apa yang terjadi dengan hubungan mereka
"gue pingin putus."kata Aira mantap.
bara hanya menatap Aira dengan tatapan yang sulit diartikan.dia mendekati Aira lalu tanpa Aira duga bara mencium dahi Aira cukup lama.
"aku gak akan lama.nanti aku akan telpon kamu."bara tak menanggapi ucapan Aira lalu pergi begitu saja meninggalkan Aira.
"brengsek."umpat Aira sambil terus menahan sesak di dadanya.
tanpa Aira sadari ada sepasang mata yang memperhatikan dia dari jauh.
haii gaes ini novel keduaku ya ..
novelku ini menceritakan cinta antara Aira,arbian dan bara.cinta-cinta ala anak sekolah gitu.dijamin lebih greget lagi
simak terus ya ceritanya.suwun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dua puluh
Bruuukkkk....bogem mentah langsung dilanyangkan oleh Bara pada Arbi.Arbi pun tak sempat menghindar.Aira melotot kaget dengan serangan Bara yang tiba-tiba tak terduga itu.
"gue udah peringatin loe untuk jangan dekati cewek gue brengsek!."Bara masih memegang kera baju Arbi mau melayangkan pukulannya lagi ke wajah Arbi.
"loe apa-apaan sih bar.lepasin gak!."Aira berusaha melerai pertikaian antara Arbi dan Bara.
"si brengsek ini harus dikasih pelajaran biar tau diri kalau kamu cewek aku."Bara masih menatap Arbi dan tak melepaskan tangannya dari kerah baju Arbi.
Arbi mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya.bukannya dia tak mau membalas tapi dia gak mau Aira tau aksi kekerasan antar cowok didepannya.makanya dia menahan agar tak membalas pukulan Bara.
"lepasin gak!."Aira menyuruh Bara melepaskan tangannya dari kerah baju Arbi.
"gue bilang lepasin!."ucapan Aira sekali lagi dengan sedikit teriak .
Akhirnya mau tak mau Bara pun melepaskan cengkramannya.sambil menghela napasnya kasar.
"ayo aku anter kamu pulang ."Bara mencoba meredam amarahnya yang sudah dia tahan dari tadi.dia pun menggandeng Aira menuju mobilnya.
"kalau loe lupa dia cewek yang loe campakkan dan gue jadikan cewek gue sekarang!."ucapan lantang Arbi menghentikan langkah Bara dan juga Aira yang diseret Bara tadi.
"apa loe bilang?."Bara menoleh kearah Arbi yang juga menatap Bara dengan tatapan yang sama halnya dengan Bara yang tak terima ceweknya didekati cowok lain.
"Aira sekarang cewek gue."Arbi mengucapnya penuh dengan penekanan.
Aira seperti kebingungan dengan situasi ini dia takut akan lebih parah lagi keributan mereka.apalagi ini udah malam dirinya yang juga capek selesai kerja malah harus melihat dan melerai keributan mereka yang sedang merebutkan dirinya.
"asal loe tau gue sama dia gak pernah putus.dia hanya lagi marah sama gue.sok tau loe!."Bara masih bersikukuh bahwa Aira masih pacarnya sampai sekarang.
"harusnya loe tau diri dan sadar diri.loe yang membuang gue dan dengan gak tau malunya loe mau balikan lagi sama gue dan menganggap gue baik-baik aja setelah apa yang loe lakukan sama gue."bukan Arbi yang bersuara tapi Aira,dia tak terima dibuat kebingungan dengan sikap mantannya itu.
"harusnya loe dulu berfikir sebelum membuang gue.setelah dicampakkan cewek loe,loe berlari kearah gue dan membuat gue bingung akan sikap loe.brengsek!."Aira sendiri sudah muak dengan semua drama yang Bara lakukan padanya beberapa waktu belakangan ini.
"gue tegaskan sekali lagi.gue sama loe udah selesai.jadi jangan coba-coba sok romantis didepan gue lagi.gue muak tau gak."Aira mengeluarkan semua unek-uneknya yang sudah lama di pendamnya.lalu setelah itu Aira pun berlalu pergi dan mengendarai motornya meninggal Arbi dan Bara yang hanya melihat kepergiannya.
"gue juga udah memperingatkan loe waktu itu.tapi ternyata loe malah memilih membuang dia.jadi jangan salahkan siapapun atas ke kebodohan loe itu.dan loe harus ingat dia cewek gue sekarang!."Arbi memberi peringatan pada Bara dan dia pun langsung pergi mengendarai motornya pergi meninggalkan Bara juga disana.
"akhhhhhhh...."Bara begitu menyesal dan marah kepada dirinya sendiri.begitu bodohnya dia selama ini.dia menyakiti Aira begitu dalam sampai dia sendiri tidak tau kalau Aira tau soal hubungannya dengan Michaels.
***********
Pagi harinya seperti biasa Aira menjalankan kegiatannya seperti biasa .dia membuatkan sang adik nasi goreng untuk sarapan.pagi ini dia seperti tak bersemangat untuk membuat sarapan makannya dia memasak sarapan yang cepat dan simpel untuk sarapan mereka berdua.
tokkkkk....tokkkk..tokkkk.
Terdengar suara ketukan pintu.
"siapa pagi-pagi udah bertamu?apa jangan-jangan Arbi lagi."gumamnya sambil melepaskan celemek dari tubuhnya.
ceklekkk.. Aira membuka pintu rumahnya.dia cukup terkejut melihat sosok yang sudah lama tak menampakan wajahnya.
"kamu udah siap-siap mau sekolah?."ucapan laki-laki berumur sekitar 45 tahun itu yang ternyata tak lain dan tak bukan adalah sang ayah.
"ada apa?."tanya Aira tanpa basa-basi.dia sudah hilang hormat dengan laki-laki yang status ayahnya ini.
"apakah seperti itu sikapmu terhadap ayahmu sendiri?."gurat kekecewaan terpampang jelas diwajahnya saat tau respon anak perempuan itu
"kenapa?apa anda merasa malu mempunyai putri sepertiku?."ucapan Aira semakin tak enak didengar.
"bagaimana pun aku adalah ayahmu jadi bersikaplah lebih sopan lagi kala berhadapan dengan orang tua."sang ayah malah menceramahi Aira.
"kalau kedatangan anda kemarin hanya untuk menceramahi saya.lebih baik anda pergi saja.karena disini tidak menerima ceramah anda."Aira sendiri sudah tak mau perduli akan penilaian sang ayah karena selama ini sang ayah pun tak bertanggung jawab akan kehidupan dirinya dan sang adik Aldo.
"jaga ucapanmu Aira!."bentak sang ayah marah mendengar sang putri berani mengusir dirinya dari rumah mending sang istri.
"ayah kesini untuk mengundangmu dan Aldo untuk makan malam nanti dirumah ayah.bundamu ingin lebih dekat lagi dengan kalian.tapi malahan ayah mendapatkan perlakuan tak sopanmu sekarang."lanjut sang ayah begitu kecewa dengan sikap putri pertama itu.niatnya tadi ingin mendekatkan anak-anaknya dengan sang istri dan anak sambungnya tapi lama tak bertemu sang putri nyatanya membuat dia tak tau akan sikap putrinya sekarang.
"terimakasih tapi kami tak ingin datang kerumah anda.kami tidak ada waktu untuk datang memenuhi undangan anda karena nanti malam kami harus berkerja untuk bisa memenuhi kebutuhan kami dan kalau kami tak bekerja kami tak bisa makan."ucapan Aira terdengar menyindir sang ayah yang memang sudah tak memberikam mereka nafkah untuk mereka berdua padahal mereka masih tanggung jawab sang ayah.
Tanpa mau menunggu jawaban sang ayah,Aira pun langsung menutup pintunya cukup keras.biarlah dia dicap anak durhaka.amarahnya dan rasa kecewanya terhadap sang ayah sudah tak terbendung lagi.rasa sakitnya dicampakkan oleh orang tua tunggalnya membuat dia harus banting tulang memenuhi kebutuhannya dan sang adik bahkan sekarang sang adik pun ikut bekerja di rumah produksi tahu sang paman agar menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan mereka.miris sekali hidup Mereka diusia remaja harus sudah bertarung dengan kerasnya kehidupan padahal mereka masih punya ayah apalagi sang ayah cukup mampu memenuhi kebutuhan mereka.
makasih ya gaes sejauh ini sudah kasih like nya dan mampir ke lapak aku yang kedua.ditunggu juga kritik dan saran dari kalian gaes.. suwun 🙏