••Bijak lah dalam memilih bacaan ya guys. ••
Ini sebagian cerita dari that my baby
😾😈
Malam yang di penuhi oleh hujan lebat, hingga membuat suasana di jalan sangat dingin dan menyeramkan dengan diiringi petir yang tersambar kemana-mana. Begitu dingin suasana malam ini namun tidak bisa mendinginkan suasana panas yang sedang di lalu oleh gadis yang tengah menggeliat tidak karuan ini.
Sensasi yang tidak pernah ia rasakan kini menyeruak seakan mendorong tubuhnya untuk mencari rasa dingin yang ia inginkan.
Seorang pria masuk dengan tubuh tegap nan gagah. Membuatnya seketika terpaku dan terhipnotis.
"Sentuh aku, tolong.... " Ucapnya dengan mata sayu.
"Kau akan menyesali ini Tantri.... "
Kesalahan malam itu membuatnya kini semakin membenci pria yang sudah pernah merusak hidupnya. Namun bagaimana jika kehadiran seseorang yang tak seharusnya ada kini semakin menjerat keduanya dalam hubungan yang serius.
Jangan lupa terus dukung author ya guys, thankyou?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tr_w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 6
...Happy Reading✨...
Deru mobil sport tengah melaju menyalip semua kendaraan yang ada. Bahkan pengemudinya selayaknya sedang balapan dengan mobil lain. Penumpang mobil itu sedari tadi sudah menahan mualnya, bahkan tak bisa di pungkiri kalau si penumpang sudah mengumpat dalam hati.
"Kevin! Tidak bisakah kita pelan-pelan?" Tanya si penumpang dengan wajah takutnya. Ia tidak pernah takut pada kakaknya yang notabenya lebih galak, tapi ia takut pada sekretaris sialan kakaknya ini.
Ia masih belum menikah, bagaimana ia bisa mati di jalanan? Tidak! Dia ingin menikah dan merasakan kebahagiaan dahulu.
"Tidak bisa nona Zakira, jam penerbangannya sudah dekat." Sahut si pengemudi dengan senyum menyeringainya. Zakira hanya bisa berpegangan pada seatbelt yang ia gunakan. Gadis ini tidak berpegangan pada ucapan Kevin si menyeramkan itu.
"Kenapa tidak jemput aku lebih awal jika tau akan lambat? Lagi pula kakak kan punya jet pribadi! Kenapa tidak pakai itu saja!" Cicit Zakira dengan menutup matanya takut melihat jalanan.
"Anda protes nona?"
"Tidak, aku hanya bersenandung. " Sahut gadis itu cepat sebelum ia di turunkan disini atau mungkin di turunkan di plosok kota. Kan tidak epik jika gadis secantik dirinya harus bertanya kepada orang sekitar yang mungkin saja mengerjainya.
Mobil terus melaju hingga sampai di bandara dengan selamat. Ups! mungkin tidak, karena Zakira langsung pergi ke toilet saat gejolak perutnya tak tertahan lagi.
Senyum sinis terukir saat melihat gadis itu berlari cepat. Jika dia bukan adik dari bosnya Arsenio, bisa jadi Zakira tak akan hidup tenang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Brak!
Sebuah foto di lempar oleh Arsenio dengan wajah yang masih tak ada ekspresi. Ia masih ingin tau seperti apa pria didepannya ini.
"Jangan sampai istriku tau! Dia akan mengamuk padamu nanti!" Ucapnya menunjuk foto itu dengan matanya.
"Baik tuan... " Ucap pria itu dengan segera mengambil foto yang ada di atas meja.
"Jika gadis itu belum bicara maka kita rahasiakan lebih dulu. Aku tidak ingin mendengar tangisnya lagi karena ULAHMU!" Pria itu bicara menekankan bahwa pria di depannya ini salah, tapi ia juga bingung.
Sudah hampir 20 tahun mereka bersama tapi dirinya belum bisa mengetahui perasaan orang terdekatnya ini. Tak ada sama sekali ucapan yang keluar dari mulutnya itu sesuai hatinya. Dan belum ada satupun curahan hati pria itu yang pernah didengarnya.
"Saya bisa pastikan itu tuan."
"Sekarang ganti baju mu!"
Kevin yang di minta begitu kini hanya diam tanpa menjawab. Ia tak tau apa maksud dari pria di depannya ini.
"Kenapa diam saja? Kau pikir aku harus mengundang seluruh rivalku untuk merayakan pesta bridal shower ini?"
"Tidak tuan, saya akan mengganti pakaian." Kevin bergegas mengambil pakaian yang ada di sofa dan mengganti nya.
Arsenio hanya bisa menghela nafasnya pasrah saat ia menatap kamarnya yang sudah di hiasi balon dan hiasan lainnya. Itu adalah ulah dari Zara, gadis itu mengatakan dirinya harus mengikuti hal yang sama seperti yang ia lakukan.
Terlebih lagi kamarnya di hiasi oleh balon berwarna pink semua! Dimana letak seramnya jika di buat begini!
Saat kevin sudah mengganti pakaian menjadi piama, pria itu di minta ikut duduk di sofa dan akhirnya keduanya terdiam.
Tak ada teman dekat yang bisa ia ajak untuk merayakan bridal shower party ini. Hanya ada kevin yang setia bersama nya.
Kevin juga tidak tertawa melihat kamar pria itu, wajahnya masih saja tanpa ekspresi dan menurut sesuai perintah. Sepertinya mereka memang cocok menjadi pasangan kerja.
...****************...
Di tempat lain tepatnya disebuah kamar yang sudah berantakan. Seorang gadis masih menyeret kakinya kesana kemari untuk mencari gaun yang pas. Yang cocok untuk bridal shower sahabatnya. Baju yang di berikan Zara memang sangat pas untuknya. Namun itu sangat terbuka, karena piama itu khusus untuk dirinya dan Zara. Yang mana mereka akan tidur bersama setelah pesta sebelum Zara di pinang oleh Arsenio.
Tapi sepertinya itu tidak mungkin karena tubuhnya saat ini masih ada bekas jejak dari kevin. Ia juga sudah istirahat tapi bagian bawahnya masih saja sakit! Menyebabkan sekali, sekarang ia harus mencari gaun dengan warna yang sama. Dan waktu sudah sangat terlambat, pasti Zara sudah menunggunya.
"Kevin sialan! Manusia badak! Karenanya aku harus membongkar semua isi kamarku!" Umpat Tantri dengan terus mencari di lemarinya.
"Ketemu! Setidaknya warnanya hampir mirip!" Gumamnya dengan segera mengganti pakaiannya.
"Jika aku datang dengan menyeret kaki begini, Zara pasti akan curiga." Tantri berfikir keras lalu mengambil kotak p3k yang ia punya. Di keluarkannya perban dan betadin. Ia membuat seolah-olah ada luka di kaki kirinya.
"Sempurna!" Ucap gadis itu dengan segera bergegas menuju ke luar rumah dan menunggu taksinya.
Tak berselang lama, Tantri sampai di rumah Zara. Dan seperti tebakannya, gadis itu sudah menunggu dirinya dengan di temani oleh nia. Gadis yang terang-terangan tidak menyukai kehadirannya. Ya.... Memang hampir semua teman Zara tidak menyukai nya. Lalu apa urusannya? Tantri tak pernah peduli akan hal itu dan menghampiri Zara yang sudah menantinya.
Gadis itu bertanya dengan beribu pertanyaan, jika di biarkan maka ia sendiri yang akan membuka kebohongannya.
Tantri kini sudah duduk di kursi yang memang di ambilkan oleh Zara, agar kakinya tidak tersenggol yang lain. Permainan dan pertukaran hadiah sudah di lakukan. Tawa Zara terlihat sangat indah di wajah gadis itu. Tawa bahagia yang tak pernah ia lihat sebelumnya.
"Ini yang ku harapkan darimu Zara, aku harap kau selalu bisa tersenyum seperti ini." Gumam Tantri sembari menatap jauh tentang dirinya sekarang.
Sepertinya ia memang tak bisa tersenyum seperti itu. Ia hanya akan selalu mendapatkan kesedihan yang tak terhingga. Tidak apa! Mungkin dulu dirinya pernah melakukan hal yang fatal hingga Tuhan memberikan kehidupan yang seperti ini.
"Chers!" Ajak Zara sembari mengacungkan beer yang ia pegang.
"Chers!" Sahut Tantri dengan mengacungkan beernya juga. Ia tidak akan menunjukan kesedihannya di saat gadis itu tengah bahagia.
...****************...
Jangan lupa tinggalkan jejak 👣 kalian ya para readers, dukung author dengan kisah 'gairah suami Lucifer ku ' 😍