NovelToon NovelToon
Ketika Takdir Kembali Memilih

Ketika Takdir Kembali Memilih

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Nikahmuda / Single Mom / Wanita Karir
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosee_

Novel Ketiga

Berdasarkan survei, sedia tisu sebelum membaca😌

--------
Mencintai, lalu melepaskan. Terkadang cinta itu menyakiti, namun membawa kebahagiaan lain di satu sisi. Takdir membawa Diandra Selena melalui semuanya. Merelakan, kemudian meninggalkan.

Namun, senyum menyakitkan selalu berusaha disembunyikan ketika gadis kecil yang menjadi kekuatannya bertahan bertanya," Mama ... apa papa mencintaiku?"

"Tentu saja, tapi papa sudah bahagia."

Diandra terpaksa membawa kedua anaknya demi kebahagiaan lainnya, memisahkan mereka dari sosok papa yang bahkan tidak mengetahui keberadaan mereka.

Ketika keegoisan dan ego ikut andil di dalamnya, melibatkan kedua makhluk kecil tak berdosa. Mampukah takdir memilih kembali dan menyatukan apa yang telah terpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tujuan Akhir adalah Bahagia

Akhir dari sebuah hubungan itu bukanlah akhir dari segalanya, namun adalah awal dari coretan tinta perjalanan hubungan baru yang lebih indah. Kehidupan hanya bisa kita pahami dengan mundur ke belakang. Namun kita harus tetap menjalani dengan maju ke depan.

Dalam perjalanan mungkin kita akan merasakan kepahitan, tapi ingatlah tujuan akhir mu adalah kebahagiaan. Diandra tersenyum sambil mengelus perutnya yang sudah membesar. Meski beban berat masih bertahan di hatinya, ia mencoba bertahan demi sang buah hati.

Berdiri menghadap cermin, mata Dian memandang dengan penuh cinta siluet yang menyerupai dirinya. Sudah 8 bulan. Tinggal menunggu 1 bulan lagi untuk melihat buah cintanya dalam bentuk nyata.

Villa tempatnya singgah akan menjadi saksi bisu perjuangannya selama mengandung. Tanpa kerabat maupun sanak keluarga disisinya.

Mereka akan menjadi bukti cinta tulus Diandra yang mencintai suaminya, Nicolas. Ia tak mampu menggenggam pria itu, tapi ia masih mampu menjaga miliknya.

-

-

-

"Sedikit lagi, Nona."

Diandra mencengkeram erat sisi ranjang. Ia mengejan mengikuti arahan dokter. Ternyata begini rasanya ketika melahirkan. Sangat sakit, namun membuatmu ingin terus berjuang. Ia ingin berhenti. Ia ingin istirahat dari rasa sakit ini. Tapi begitu mengingat jika masih ada nyawa yang harus dikeluarkan, ia mengabaikan rasa sakit itu.

Hingga suara tangisan bayi menjatuhkan lelehan air mata Diandra. Ia berhasil. Keduanya mampu ia lahirkan dalam keadaan sehat dan selamat. Lihat wajah mungil dengan tangan mengepal itu. Membuat jiwa Diandra seakan terpanggil kembali untuk terus bertahan.

"Si kakak adalah laki-laki dan adiknya perempuan," ucap Dokter ikut tersenyum bahagia.

Nic, kau lihat? Wajahnya sangat mirip denganmu. Tidak adil! Padahal aku yang berjuang.

Jika melahirkan sesakit ini bahkan harus berkorban nyawa, mengapa masih banyak orang tua diluar sana yang menelantarkan anaknya?

Dian memeluk kedua buah hatinya di dada, memberi kehangatan seorang ibu yang tak akan tergantikan keberadaannya di hati anak-anak. Tak akan ada yang mampu menyayangi kita melebihi seorang ibu.

***

"Mama, dimana papa?"

"Kenapa kami tidak pernah melihatnya?"

"Apa papa tidak sayang kita?"

Pertanyaan ini sudah sering keluar dari mulut bocah kembar yang baru menginjak usia 4 tahun itu. Wajah polos keduanya membuat Dian merasa berdosa.

Mereka mulai bertanya saat Dian membawa mereka untuk jalan-jalan. Disaat anak yang lainnya bermain bersama ayahnya, maka berbeda dengan mereka yang hanya melihat ibunya selama ini.

Keduanya masih kecil. Mata Dian berkaca-kaca setiap pertanyaan yang sama terus terlontar dari mulut kecil itu. Ia payah, ia lemah. Mulutnya kelu hanya untuk sekedar memberi alasan.

"Mama akan beritahu saat kalian sudah besar."

Tak pernah mendapat jawaban jelas dari sang ibu, keduanya tak lagi bertanya. Tapi, saat ulang tahun mereka yang ke-5 tahun, Dian memberi mereka sesuatu yang menjadi jawaban.

"Papa ... itulah papa kalian."

Foto-foto yang Dian ambil selama menjadi istri Nico. Ia menyimpannya sendiri tanpa ada yang tahu.

"Tampan sekali. Mirip seperti Kakak." Lily tersenyum ceria, wajah bahagia itu bukanlah kebohongan.

"Lalu kapan papa akan datang?" tanya Emi.

Dian tersenyum. "Lily, Emi. Papa sudah bahagia. Dia sudah memiliki keluarganya sendiri. Kita tidak boleh mengganggunya."

"Kenapa? Diakan papa kita."

"Mama dan papa sudah tidak bersama. Jika papa datang, maka keluarganya akan bersedih. Apa kalian mau merebut kebahagian mereka?"

Lily dan Emi menggeleng. "Kalau begitu dengan Mama saja sudah cukup." Keduanya memeluk Dian erat.

"Mama akan ceritakan semuanya saat kalian sudah mengerti."

Malam-malam sepi kembali Dian lalui. Berdiri di balkon rumah sambil memeluk tubuhnya sendiri yang tertepa angin malam. Matanya menatap lurus dengan pandangan kosong.

Semua bayangan masa lalu datang menghampiri setiap kali Dian sendiri. Setelah hampir tujuh tahun lamanya semua berlalu, nyatanya tak satupun dapat Dian lupakan. Tak peduli sekeras apapun hati dan wataknya, Dian masih wanita yang membutuhkan sandaran.

Tujuannya kini hanya untuk membahagiakan anak-anaknya. Hidupnya yang sekarang tak lebih dari sekedar menjadi seorang ibu. Bahkan untuk menjalin sebuah hubungan baru, Dian tak lagi berminat.

Merasa sudah cukup lama berdiam diri disana, Dian kembali masuk ke kamarnya. Ia baru ingat jika belum berbelanja, tapi hari sudah malam. Ada swalayan kecil di luar kompleks yang tak jauh dari rumah. Ia bisa membeli beberapa untuk besok pagi.

Tak banyak yang ia beli, hanya beberapa. Ia khawatir Lily dan Rico akan bangun dan mencarinya. Setelah selesai membayar Dian hendak langsung menuju mobil, namun segera terhenti kala melihat seseorang tidak sengaja menjatuhkan barang belanjaannya.

Wanita ini tanpa pikir panjang membantu mengumpulkan barang-barang yang terjatuh. Dian langsung menyerahkan begitu saja tanpa melihat pemiliknya dan pergi secepatnya karena diburu waktu.

Karena tergesa-gesa, Dian tidak menyadari jika orang yang ia bantu sedang berusaha mengejar dirinya, namun tidak berhasil karena wanita itu sudah menghilang dari pandangan.

Dian!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Novel yang aku buat ini alurnya lambat ya Say. Mengingat alurnya Maju - Mundur, jadi aku mau selesaikan dulu cerita masa lalunya. Setelah semua masa lalu selesai, baru deh kita fokus sama kehidupan yang sekarang ya🤗...

...Jadi musti sabar buat Nico sama Dian ketemu, karena setelah ketemu aku akan sulit menceritakan masa lalu lagi. Jadi lebih baik selesaikan lebih dulu....

...Update juga lambat karena masih memprioritaskan Cleire dan Chris ya. Bagi yang belum baca, kuy baca dulu😜 Ceritanya gak kalah seru kok....

...Aku tunggu di setiap Novel aku🤗😘 Klik aja bio aku....

1
Liz Ayu
memang benar jika dari kecil diajarkan berfikiran terbuka dan menerima apa adanya nantinya akan jadi orang yang bijaksana
Roka Ayah
semoga sukses
Firma
keren.....
Nismawati
Luar biasa
CikCintania
nikmati saja penyesalan mu Nico🤭🤭
sang penikmat
Luar biasa
Pur Wanti
karya mu bagus tetap semangat aku suka
Kusii Yaati
benar Thor ini kan dunia novel di mana semua terserah author mau nulis apa!yg penting masih bisa di pahami ceritanya, yg penting hati author seneng dan bebas berkarya 😊
Arkha Juna
Cerita terlalu berbelit" terlalu banyak drama
Arkha Juna
aku lompat aja part y
Nanik Lestyawati
keren
Arfanacaina_w
cerita kakak selaku bagus
pipi gemoy
👍🏼👏🏼🙏🏼☕
pipi gemoy
mampir Thor
Mr.VANO
bagus cerita novelmu thor
Mr.VANO
ini cerita awal petaka terjadi
Mr.VANO
baru bab pertama sdh menarik
Mazree Gati
tak membaca flasback
Inyhhlstryyy
Ngapain Bella ada di sini? nanti di cariin sama Alex loh pulang Belle pulang/Curse//Curse/
Inyhhlstryyy
Kalau boleh tau umur Nico brp Thor?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!