Bai An adalah seorang remaja berumur 16 tahun yang hidup sendiri dari kecil bersama nenek dan kakak angkatnya.
Bai An Hidup sebagai pencuri, ia melakukan ini hanya untuk makan,
Sampai kemudian ia di kejar karna ketahuan mencuri oleh seorang tuan muda dari kalangan Bangsawan.
Saat itulah dirinya dikejar sampai masuk Hutan yang ditakuti seluruh ahli penghuni benua itu, Hutan itu adalah Hutan Kegelapan.
Disana lah tempat asal perubahan hidup Bai An yang akan menjadi seorang Raja para Dewa ... apa yang ia dapat atau temukan???
Setelah keluar dari Hutan Kegelapan, Bai An menjadi seorang yang di takuti dan di segani, Banyak musuh yang menghalanginya maka ia bunuh, Hidupnya hanya untuk membunuh, ia membunuh karena ingin melindungi orang-orang yang berada di sekelilingnya.
ikuti kisah nya .....?????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalu Muhammad panjidian N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berlatih
''Huuuffff,,,''
Baiklah An'er, lebih baik pulihkan kondisi mu dulu ayah akan keatas berburu kelinci atau ayam untuk di makan, lalu menghilang dengan santai tanpa menunggu jawaban Bai An.
''Hhmmmm tingkat kultivasiku sekarang berada di ranah monarch ahir, tunggu beberapa bulan mencapai puncak'' ucap Bai An tertawa lalu melihat pil giok suci tingkat ilahi dengan teliti.
Setelah mengecek pil tersebut ia tersenyum lalu memodifikasinya agar persentase efektivitasnya bisa mencapai 95%.
Bai An memunculkan api Emas lalu menambah akar rumput merah untuk menambah keberhasilan efektivitas nya agar bisa mencapai 95%, setelah mengolah.
Bai An langsung memakan pil tersebut, lalu mulai menyerap khasiat pil tersebut dengan sangat cepat.
Di luar gua, ayah Bai An pun sudah kembali memasuki gua, saat masuk kedalam ia melihat putranya yang masih bermeditasi memulihkan lukanya.
Ia pun menurunkan hewan buruannya, dan mulai mencabut bulu-bulu ayam hutan lalu meracik bumbu-bumbu yang ia keluarkan dari cincin penyimpanan sebelum dibakar.
Aroma ayam bakar langsung menyebar ke segala arah di dalam gua hingga tercium oleh Bai An, tapi Bai An tetap konsentrasi untuk memulihkan lukanya.
10 menit kemudian, Bai Chen telah selesai membakar ayam yang ia bawa. Di saat itu lah Bai An sudah selesai memulihkan luka dan staminanya sampai puncak.
"Ayah, setelah ini kita ke Desa Mawar Hijau dulu untuk menyelesaikan urusan!" ucap Bai An sambil berjalan ke tempat ayahnya, sambil melirik ayam panggang hingga air liurnya menetes karena aroma wangi dari ayam bakar tersebut, dan ini baru pertama kali ia mencium aroma wangi dari ayam bakar selama hidupnya di Desa Mawar Hijau biasa Ayam bakar tidak sewangi ini.
''Ayo sini kita makan dulu'' baru bicarakan apa yang kamu inginkan.
Bai An langsung ketempat ayahnya, lalu dengan sopan meminta izin langsung memakan lebih dulu.
Bai Chen hanya menggeleng kan kepala melihat kelakuan putranya tersebut.
20 menit, setelah selesai makan ayahnya bertanya.
''Apa yang ingin kamu bicarakan?''
"Aku ingin ke Desa Mawar Hijau ayah, untuk mengunjungi makam nenek yang telah merawatku dari kecil!" ucap Bai An sedih saat mengingat kebaikan neneknya tersebut.
Sampai-sampai jarang makan demi melihat cucu-cucunya bahagia, apa yang mereka ingin. Neneknya berusaha mengabulkan ke inginan mereka, ia rela ke hutan mencari kayu bakar dan buah-buahan untuk dijual ke pasar, uangnya itu untuk cucu-cucunya.
Bai An mempunyai Kakak, ia adalah cucu kandung neneknya, kakaknya bernama Cen Tian. Ia sekarang dipenjara, hanya untuk melindungi Bai An, saat akan di tangkap Cen Tian menolongnya kabur tapi sebagai gantinya Cen Tian lah yang tertangkap.
Bai An mengepalkan tangannya erat-erat terlihat matanya merah aura yang sangat kuat keluar dari tubuh Bai An menahan sedih saat melihat kakaknya di tangkap lalu di siksa dan marah kepada klan Chao saat kakaknya di siksa, Bai An ingin kesana menyelamat kan kakaknya lalu meratakan Klan tersebut tapi ia tidak ingin orang yang tidak bersalah terbunuh karena banyak juga orang baik di klan Chao.
Klan Chao di Desa Mawar Hijau hanya Cabang kecil, Pusat Klan Chao berada di ibu kota yang termasuk Bangsawan Besar disana sehingga mereka sangat di hormati dan di segani semua orang sehingga banyak orang-orang dari Klan Chao sewenang-wenang dalam bertindak tanpa mentaati peraturan yang ada.
Saat mendengar cerita putranya, Bai Chen menghela nafas melihat putranya belum bisa mengontrol emosinya, bagaimana cara menyembunyikan aura tersebut saat marah, ia memaklumi karena eratnya ikatan keluarga, ia pun pernah begitu saat masih muda, untung putranya hanya hidup di desa, tapi ia kagum mendengar kakak angkat putranya rela melindungi adiknya.
"Ayah lihat pondasimu sangat kuat tapi masih lemah dalam pertarungan!" ucap Bai Chen mengalihkan agar suasana tidak terlihat suram dan juga ia tadi bertanya tapi tidak di jawab jadi ia bertanya lagi.
''Ya ayah, An'er belum pernah bertarung''
"Hmmm kalau begitu ayah akan melatih mu di hutan ini melawan hewan buas tingkat 7 sampai tingkat 9, kalau ada hewan spritual itu bagus karena walaupun pondasimu kuat. Ayah takut saat kamu naik tingkat terus menerus tanpa pertarungan. Kamu akan lemah walaupun tingkat kultivasimu tinggi, dan jangan terlalu bergantung mengunakan pil untuk meningkatkan kekuatanmu, cobalah dengan alami dengan menyerap energi alam yang mengandung Qi yang tebal, di hutan ini energinya juga lumayan tebal dan padat!"
"Menguatkan pondasi saat pertarungan hidup dan mati akan semakin mengkokohkan instingmu juga saat merasakan bahaya."
"Tapi kamu harus menghilangkan aura dan tidak boleh memakai Qi saat bertarung agar kamu bisa merasakan apa itu pertarungan hidup dan mati, walaupun begitu itu akan menguatkan otot-otot insting saat bertarung maupun dalam strategi, itu bagus untuk menguatkan dirimu dan bisa menghemat tenaga saat bertarung melawan orang yang setara denganmu kamu bisa melawan sampai 5 orang."
Bai An hanya melongo mendengar ayahnya, dan saat selesai ia langsung protes, "ayah kalau An'er tidak memakai Qi, itu namanya An'er seperti manusia biasa tanpa kultivasi,, apa ayah mau putra gagah mu ini mati!" ucap Bai An dengan cembrut, walaupun banyak pengetahuan di kepala Bai An namun tidak ada pengetahuan tentang pertarungan nyata, seperti yang ayahnya ucapkan jadi ia tidak mengetahui apa-apa.
Pengetahuan yang di berikan Api Emas hanya Buku manual kultivasi, Buku alkemis seperti nama-nama sumber daya untuk meracik pil dan cara meracik pil, tentang dunia ini hanya sampai dunia atas yang di beri tahu dan tingkat kultivasi, Berbagai macam Ras dan tingkat hewan buas, hewan spritual ( binatang spiritual ) Sebenarnya Api Emas hanya memberi 10% pengetahuan saja ia masih mengunci 90% pengetahuan tersebut karena belum saatnya Bai An mengetahuinya.
Kembali ke Bai Chen yang menghela nafas.
Huuuff putranya masih berpikiran naif makanya menjawab seperti itu. "Baiklah ayah akan menekan kultivasi ayah agar setara denganmu, terus cobalah lawan ayah dengan semua kekuatanmu agar kamu tahu lemahnya dirimu saat di pertarungan walaupun teknik-teknik yang kamu pelajari itu kuat!" ucap Bai Chen.
Bai An merenungkan perkataan ayahnya karena tingkat kultivasi ayah lebih tinggi tapi kalau di setarakan akan seri,, ia pun menjawab "baik ayah, ayok ke atas!" ucap Bai An.
Yang di jawab hanya dengan anggukan oleh ayahnya, lalu mereka berjalan keluar gua, sampai ke mulut gua mereka melapisi tubuh dengan elemen angin agar tidak basah saat terkena air.
Lalu berenang ke permukaan, setelah sampai permukaan. Mereka saling memandang terlebih dahulu lalu Bai Chen terbang terlebih dahulu yang di susul Bai An.