NovelToon NovelToon
Dikejar Duda Kaya

Dikejar Duda Kaya

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Beda Usia / Romansa / Ibu Tiri
Popularitas:788.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: cucu@suliani

Juara 2 YAAW 2024, kategori cinta manis.

Datang ke rumah sahabatnya malah membuat Jeni merasakan kekesalan yang luar biasa, karena ayah dari sahabatnya itu malah mengejar-ngejar dirinya dan meminta dirinya untuk menjadi istrinya.

"Menikahlah denganku, Jeni. Aku jamin kamu pasti akan bahagia."

"Idih! Nggak mau, Om. Jauh-jauh sana, aku masih suka yang muda!"

Akan seperti apa jadinya hubungan Jeni dan juga Josua?

Skuy pantengin kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengadu

Saat tiba di kediamannya Julian langsung mengadu kepada ayahnya, karena memang ayahnya itu belum tidur dan merasa khawatir saat putranya yang tak kunjung pulang.

Julian memang begitu dekat kepada ayahnya dan jarang sekali bepergian, pria itu hanya akan pergi kuliah dan akan langsung pulang ke kediamannya.

Sesekali pria itu akan izin pergi bersama dengan teman-temannya, tetapi tidak pernah Julian pulang sampai larut malam seperti ini.

Ibu Julian memang sudah meninggal sejak pria itu kecil, maka dari itu Julian tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ibu kembali. Karena ayahnya tidak menikah lagi.

"Jadi gitu, Yah. Julian takut, Julian minta maaf."

Julian baru saja menceritakan apa yang terjadi kepada dirinya, tentunya dia menceritakan semuanya tanpa ada yang dia tutup tutupi. Dia juga menceritakan kalau dirinya begitu menyukai Jeni dan ingin memiliki wanita itu.

Maka dari itu Juliani nekat untuk melakukan hal yang tidak-tidak kepada Jeni, Julia sempat berpikir jika dirinya menghamili Jeni, maka wanita itu akan menjadi miliknya dan tidak akan bisa dimiliki oleh pria lain lagi.

Ayah dari Julian yang bernama Jafar itu hanya bisa menggelengkan kepalanya seraya menghela napas berat, karena dia paham jika Julian diperlakukan seperti itu karena kesalahan putranya sendiri.

"Dengarkan Ayah, Nak. Jika kamu mencintai seorang wanita, lain kali bersikaplah seperti seorang pria. Jangan bersikap seperti anak kecil yang takut akan mainannya direbut orang."

Julian mengernyitkan dahinya, dia tidak begitu paham dengan apa yang dikatakan oleh ayahnya. Karena pria itu baru saja merasakan yang namanya cinta kepada Jeni saja, dia benar-benar tidak ada pengalaman sama sekali untuk urusan cinta.

"Maksud Ayah bagaimana?" tanya Julian ketika melihat Jafar yang kini sedang menatap dirinya dengan tajam.

"Jika kamu mencintai seorang wanita, maka rayulah dia dengan apa yang dia suka. Dekati dia dan cintai dia dengan setulus hati, wanita itu suka diperlakukan dengan lembut, Nak. Bukan diperlakukan dengan kasar, apalagi dipaksa seperti yang kamu lakukan."

Julian akhirnya mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Jafar, dia langsung menunduk karena merasa sangat bersalah.

"Beruntung kamu tidak dilemparkan ke jurang sama tuan Josua, coba kalau kamu dilemparkan ke jurang karena kesalahan kamu, kamu pasti tidak akan bisa bertemu dengan Ayah lagi."

"Ayah, jangan bicara seperti itu. Maaf, aku minta maaf," ujar Julian seraya memeluk ayahnya.

"Ayah memaafkan kamu, Nak. Tapi besok kamu juga harus meminta maaf kepada wanita yang bernama Jeni itu, selain itu kamu juga harus mengambil ponsel dan juga motor yang kamu tinggalkan di sana."

"Iya, Ayah. Tapi temenin Julian, Julian nggak berani sendirian," jawab Julian.

"Hem, sekarang tidurlah. Ini sudah sangat larut," ujar Jafar seraya menatap jam dinding yang ternyata menunjukkan pukul satu malam.

Keesokan paginya.

Juliette baru saja selesai melakukan sarapan paginya dengan Josua, wanita itu terlihat hendak melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamarnya.

Namun, hal itu dia urungkan karena dia mendengar ponselnya berdenting. Dengan cepat juliette mengambil ponselnya dan membuka pesan chat yang masuk.

"Jul! Gue hari ini gak masuk kuliah, gue ngga enak badan."

Setelah membaca pesan chat yang masuk, wajah juliette berubah sendu. Dia terlihat tidak bersemangat, melihat akan hal itu Josua menjadi penasaran.

"Ada apa, hem? Kenapa jadi nggak semangat gitu? Padahal tadi semangat banget loh!" ujar Josua.

"Aku jadi nggak semangat, Dad. Jeni nggak kuliah, katanya nggak enak badan. Aku jadi males kuliah, Dad."

Josua jadi teringat akan kejadian tadi malam, Jeni pasti syok dengan apa yang sudah terjadi kepada wanita itu, sampai-sampai wanita itu tidak enak badan. Tentu saja hal itu membuat Josua menjadi khawatir akan keadaan gadis itu.

"Kamu harus semangat, berangkat kuliah sana. Tapi diantar sama sopir ya, jangan males. Daddy mau berangkat sekarang juga, soalnya ada kerjaan mendadak," ucap Josua dengan berbohong.

Pada kenyataannya pria itu ingin menemui Jeni, dia ingin melihat keadaan dari wanita itu. Rasanya hatinya tidak tenang mendengar Jeni yang sedang tidak enak badan.

"Aih! Kenapa mendadak sekali? Padahal tadi Daddy nggak ada rencana mau pergi duluan deh, kita kan' udah lama rencana mau berangkat bareng," ucap juliette.

Ya, awalnya Josua ingin pergi bersama dengan putrinya tersebut. Sekalian dia juga ingin menjemput Jeni dan melihat keadaan dari wanita itu. Apakah Jeni baik-baik saja atau tidak.

Akan tetapi, setelah mendengar dari juliette bahwa Jeni tidak baik-baik saja, dia merasa khawatir dan ingin segera menemui wanita itu dengan cepat.

"Maafkan Daddy, Sayang. Tapi Dad harus berangkat sekarang, oke? Sekarang kamu bersiap-siap untuk pergi kuliah, Daddy harus segera pergi," ucap Josua.

Tanpa menunggu jawaban dari putrinya Josua langsung pergi meninggalkan Juliette sendirian, dia bahkan langsung menghubungi John jika hari ini dia tidak akan pergi bekerja.

Tentunya dia akan menemani Jeni, dia takut jika Jeni juga mengalami guncangan hebat akibat kelakuan dari Julian. Josua bahkan berniat ingin mengajak wanita itu untuk pergi ke rumah sakit.

"Semoga saja Jeni tidak kenapa-kenapa, oh iya. Aku harus bawa apa untuk Jeni?" tanya Josua seraya mengemudikan mobilnya.

Pria itu ingin merawat Jeni seharian, pada akhirnya pria itu memutuskan untuk pergi ke swalayan terlebih dahulu. Dia membeli banyak buah, sayur, ikan, udang dan banyak lagi bahan makanan lainnya.

Josua berencana akan memasak makanan yang enak untuk Jeni, agar kondisi kesehatan wanita itu bisa cepat pulih.

"Semoga Jeni suka," ujar Josua seraya melajukan mobilnya menuju kediaman Jeni.

Saat tiba di kediaman Jeni, Josua dengan cepat turun dari mobilnya dan mengetuk pintu rumah wanita itu. Tidak lama kemudian, Jeni membuka pintu rumahnya.

"Om! Ngapain ke sini?" tanya Jeni dengan kaget.

"Jenguk kamu, katanya sakit apanya yang sakit?"

"Oh, cuma gak enak badan aja. Lelah gitu, terus Jeni juga masih males ngapa-ngapain," jawab Jeni.

"Oh gitu, terus. Kamu udah sarapan belum?"

"Belum, Om. Mandi aja belum," jawab Jeni.

Josua nampak memperhatikan penampilan dari Jeni, wanita itu masih memakai daster yang tadi malam dipakai oleh wanita itu.

"Aih! Jorok, sana mandi. Biar Om masak buat kamu," ujar Josua yang langsung masuk ke dalam rumah Jeni.

Pria itu masuk dengan membawa banyak tentengan di tangannya, Jeni sampai bertanya-tanya apa saja yang dibawa oleh pria itu.

"Om bawa apa sih?" tanya Jeni.

"Bawain stok makanan untuk kamu, sana mandi. Biar bisa cepet sarapan pagi," ujar Josua.

"Nggak ah, Om. Jeni nggak mau mandi, pintu kamar mandinya rusak soalnya. Ngga bisa dikunci gitu," ujar Jeni. Karena kamar mandinya ada di dekat dapur.

"Ck! Mandi nggak ada pintunya juga nggak ngaruh, Om nggak bakalan lihat!" jawab Josua seraya merapikan bahan makanan yang dia bawa ke dalam lemari pendingin.

"Seriusan?" tanya Jeni.

"Hem!" jawab Josua yang langsung mencuci ayam yang sudah dia beli.

"Kalau Jeni buka baju di sini Om juga ngga bakal lihat?" tanya Jeni.

"Jeni! Jangan mancing-mancing, Om ini tetap pria normal. Oke!"

"Iya, Om. Jeni cuma bercanda aja," jawab Jeni yang langsung pergi meninggalkan Josua.

"Ck! Dia pikir aku ini lelaki seperti apa?" ujar Josua sedikit kesal.

Walaupun dia begitu menyukai Jeni, pria itu tentunya tidak akan melakukan hal yang sembarangan. Karena Josua sudah pernah melakukan kesalahan di masa mudanya.

Dia melakukan hubungan terlarang dengan Juni, hal itu membuat Juni hamil diluar nikah dan pada akhirnya meninggal saat melahirkan. Jika mengingat akan hal itu, Josua jadi berpikir untuk berhati-hati dalam melakukan hal itu.

1
SiFa
Luar biasa
Dita Dwi
dari awal baca...baru ngeh..kenapa nama semua tokoh berawal huruf "J" ya?
Rynda Atmeilya
Luar biasa
Surya Handayani Almaida
Biasa
neny
Luar biasa
Lina Maulina
plng mles klo udah ada orang yg sok d atas belagu lg
v taehyung
bang Jo mint aj m John jadi mantu kamu
v taehyung
kayaknya pikiran AQ bener dech ,🥰🥰🥰
v taehyung
kukira John belum nikah ,,,
v taehyung
Thor bukannya tadi bang Jo bawa montor ya kok pulang bawa mobil ,,,, hayooooo
Cucu Suliani: Cius? Nanti aku edit, yes.
total 1 replies
v taehyung
🤣🤣🤣🤣🤣 gitu donk bang Jo cint m jeni karna jeni bukan karena jeni puny kemiripan m mending istri,,,,🥰🥰🥰
v taehyung
jangan mau Jen , kalau Josua suka m kamu , Josua harus bener2 cint m kamu bukan karena kamu mirip m mendiang istrinya
v taehyung
🤣🤣🤣🤣🤣 bikin sakit perut aj ni novel
v taehyung
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 mau komen tapi komen apa jdi 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 aj dech
aca
kasian di nikahin karena mirip mantan istri
Vandosherlivando Vandosherli
jadi penasaran
Sharon
Jodoh jhon kaya nya juli nnti tp kasian kelihatannya jihan ada sakit😩
🌹🪴eiv🪴🌹
terimakasih untuk tulisan indah mu thor
Katherina Ajawaila
Juli bisa cmburu juga
Katherina Ajawaila
lampu hijau semua kel 😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!