Tulisan kesekian ku semoga kalian suka..
Cerita ini adalah fiktif belaka jika ada kesamaan tempat, nama dan cerita itu bukan kesengajaan.
Dalila Sena Garwita menjadi pengantin pengganti saudara angkatnya yang di jodohkan oleh keluarganya dengan seorang Billioniare yang kejam dan pemain wanita yaitu Gilbert Ray Abraham.
Bagaimana kisah mereka, apakah Lila bisa mengubah suaminya yang terkenal kejam dan Cassanova?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
" Menginap
Tak.
Ray dengan pelan menjentikkan jarinya ke kening Lila.
" Aduhh..!! anda kenapa, sakit tau?? " ucap Lila mengerucutkan bibirnya.
" Memang istri saya siapa kalau bukan kamu? kata Ray membuat Lila menatap Ray lekat
Deg..
" Heii... Lila.. Dalila... ayo masuk !!
seru Ray dengan membukankan pintu mobiknya di bagian penumpang samping supir.
" Hahhh... !!biar saya....
" Masuk atau kamu mau saya gendong buat masuk dalam mobil ini...?!! ancam Ray dengan senyuman devilnya
" Ehhhh... ng.. nggak perlu saya bisa masuk sendiri..!! Dengan cepat Lila menghentikan langkah Ray yang melangkah ke arahnya.
" Hemm... " jawab Ray singkat tersenyum samar melihat tingkah istrinya
" Baru juga diancem gitu, udah ketakutan gimana kalau... Aistttt... apa sih yang gw pikir"batin Ray memandang Lila masuk dalam mobil.
" Enak aja mau gendong-gendong... dari kamaren kemana aja..!! " gumam Lila lirih
Ray mulai menyalakan mesin mobilnya namun tiba-tiba ,Ray menndekatkan dirinya ke arah Lila.. membuat Lila kaget bukan kepalang.
" Hehh.. ma.. mau apa kamu..!! pekik Lila reflek mendorong tubuh kekar Ray menjauh dari dirinya.
Pletak...
Ray menyentil kening Lila dengan sedikit keras, sampai Lila mengaduh dibuatnya.
" Aduuhhh... apa-apaan sih.. sakit tau, dasar jadi laki KDRT mulu..!! pekik Lila menatap Ray sangat kesal
" Siapa yang KDRT, aku cuma mau pasangin Seatbelt kamu, dari tadi emang nggak denger alarm peringatan " ucap Ray memandang wajah sang istri dengan lekat dan dengan cepat memasangkan Seatbelt yang di pake Lila.
" Bilang kek, nggak usah pake deket-deket juga..!! protes Lila mengerucutkan bibirnya
" Sorry... abis dari tadi kamu ngalamun mulu,kenapa lagi mikirin Dokter tadi..nyesel nolak ajakan dia?? ucap Ray dengan nada kesal
" Yeeyyy.. sotoy, aneh aja tiba-tiba ada orang asing jemput aku pulang, dan anehnya Maksa..!! ungkap Lila dengan melirik sang suami yang fokus ke jalan
" Kita pulang ke rumah kita, apartement, mansion utama atau hotel? kata Ray mengingatkan Lila yang belum memberi tahukan di mana dia tinggal.
" Ehhh.. pulang ke rumah ku, Perum Anggrek.. " ucap Lila dengan cepat.
Untung saja arah jalan tujuan Lila sama dimana Ray ingin membawanya.
" Kenapa kesana? kita ke rumah kita yaa..? ucap Ray menoleh singkat ke arah Lila
" Nggak.. aku nggak mau, dan kalau kamu nggak mau aku kesana, nggak masalah.. bisa turunin aku di sini, biar aku naik Ojol" tolak Lila menatap Ray dengan tatapan sinis
" Oke... oke, kita kerumah kamu" ucap Ray santai
Lila tak menganggap omongan Ray, namun dengan diamnya Lila membuat Ray senang.
Tak mbutuhkan waktu lama, empat puluh lima menit mereka sampai di sebuah rumah sederhana yang ada di kompleks perumahan yang sederhana pula, namun rumah Lila hanya satu lantai.
" Ini rumah kamu? tanya Ray melihat sekeliling rumah sederhana itu
" Iya.. kenapa, ehh.. trus ngapain kamu ngikutin aku.. tadi ngomongnya jemput kan,bukan ngikut masuk juga?! ucap Lila menyadari Ray mengikutinya dari belakang.
" Nggak ada masalah kan, kalau aku tidur disini..rumah istriku sama juga sama rumah ku" ucap Ray santai dan melangkah ke dalam rumah sederhana itu
" Ehhh... dasar nggak ada salam nggak ada sopannya main masuk aja." protes Lila melihat Ray duduk di sofa ruang tamu rumahnya.
" Kamu punya makanan nggak ,aku laper.. belum makan malem nih? ucap Ray tak menanggapi perkataan Lila
" Nggak ada, adanya cuma mie instans.., udah pulang sana.. kalau di mansion pasti banyak makanan, nggak kayak disini.. cuma ada mie instans sama air putih.. " ungkap Lila seraya masuk dalam kamarnya.
" Nggak masalah lah, mie instans juga nggak papa yang penting malam ini perut ku ke isi, trus bisa tidur nyenyak.. " ungkap Ray melepas jaketnya dan menyalakan Tv yang berukuran 21inc itu.
" Oke aku masakin, sebentar... " ucap Lila akhirnya
Bagaimana pun,kesal dan kecewanya dia pada Ray namun dia juga ingat jika laki-laki itu masih berstatus suami darinya.
Tak butuh waktu lama, Lila membawa sepiring nasi, Mie rebus, teh hangat juga nugget ke ruang tamu. Sedangkan Ray sedang sibuk dengan ponselnya.
" Nih makan, abis itu kamu bisa pulang.. " ucap Lila meletakkan makanan yang sudah dia buat.
" Siapa bilang aku mau pulang, kan ini rumah ku juga.. " ucap Ray santai dan menyantap makanan yang sudah Lila buat.
" Hehhh... mana bisa, apa kata orang kalau kamu nginep disini? tolak Lila menatap tajam kearah Ray.
" Ya udah tenang aja, kalau sampai mereka grebeg nggak masalah.. mau di nikahin lagi ya nggak masalah, lagian kita juga sudah nikah sah secara hukum agama dan negara." ucap Ray santai sambil menikmati makanan yang di santapnya.
" Taulah.. tapi, kamu tidur di sini.." ucap Lila meninggalkan Ray dan masuk ke kamarnya.
Beberapa saat dia kembali melangkah ke arah Ray dan meletakkan guling dan selimut.
" Nih guling sama selimut, bantalnya pake bantal sofa, trus kalau mau kekamar mandi itu kamar mandinya di lemari dapur ada stok peralatan mandi handuknya ada di lemari atas di kamar mandi, itu masih baru.. dah,jangan ganggu lagi aku mau istirahat " ucap Lila menunggalkan Ray dengan cepat.
Melihat sang istri yang sudah masuk ke dalam kamarnya, akhirnya dia keluar dari rumah itu dan bertepatan dengan tiga orang yang sedang ronda.
" Lho.. mas, anda siapa kok di rumah Lila? tanya salah satu warga itu melihat Ray mengambil baju di bagasi mobilnya.
" Ehhh..maaf pak , bisa anter saya ke rumah pak RT nggak ya? saya mau lapor kalau saya mau menginap disini" ucap Ray dengan santai namun tetap sopan
" Hahh.. mas nya mau nginep disini,jangan seenaknya mas, Lila wanita baik-baik " ucap pemuda yang terlihat bersih dan lumayan tampan.
" Makanya saya ingin ketemu Pak Rt biar kalian juga tau siapa saya" ucap Ray dan akhirnya dia diantarkan kerumah Pak RT setempat yang tak jau dari rumah Lila.
Setelah dipersilahkan masuk dan tanpa basa basi Ray memberi tahukan siapa dirinya bagi Lila, dan meminta mereka merahasiakan pernikahan Lila dan Ray, jika ada yang tanya bilang saja dia saudara dari keluart Lila.
Tiga orang yang mengantarkan Ray sempat kaget dengan kenyataan bagaimana tidak, Lila yang mereka kenal adalah seorang istri, walaupun Ray gak menuturkan siapa dirinya.
Setelah selesai dengan urusannya Ray kembali ke rumah dan bertepatan dengan Lila yang keluar dari kamarnya.
" Kamu dari mana? tanya Lila saat melihat Ray baru masuk
" Dari depan ngerokok" ucap Ray mengacungkan bungkus rokok di genggamannya.
Tak mau berlama-lama dekat dengan Ray akhirnya Lila masuk kembali ke dalam kamarnya dan menguncinya.
Mendengar suara Lila mengunci kamarnya membuat Ray tersenyum getir, rasanya dia baru tahu jika di acuhkan itu tak enak rasanya.
Bersambung..
Jangan lupa Like
Coment
Vote..
Follow IG @puzpa_arum FB @puspa Arum
mampir juga yuk ke novel aku☺❤
kasihan Lila dapat yg bekas