SELOW UPDATE!!!
Suka Alhamdulillah tak suka tinggalkan saja tanpa meninggalkan jejak, harap mengerti !! jangan karna komentar jahat kalian membuat Nae sebagai penulis Down....Cuzz cerita karangan semata jangan terlalu disamakan dengan dunia nyata....!!!
SINOPSIS
pernah di khianati membuatnya enggan memiliki pasangan hidup yang hanya menginginkan apa yang ia miliki..
seorang gadis gendut yang sebenarnya multitalenta memiliki segalanya tapi dirinya tak pernah bahagia karna semua orang hanya menginginkan sesuatu dari apa yang dimilikinya..
sejak di khianati oleh sahabat dan kekasihnya, gadis ini meninggalkan semua kebanggaannya keluar Negri dan menurunkan berat badannya setelah berhasil ia malah hidup menjadi gadis culun yang sederhana...
akankah gadis culun ini mendapatkan cinta sejati nya? ikuti kisahnya...
Novel ini hanya karangan semata, apabila ada kesamaan tempat dan nama itu semua murni kesalahan penulis..
harap bijak dalam berkomentar...
selow Update...!!
Happy Reading..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
minta nasihat
.
.
Kevin memejamkan matanya sambil memijit pangkal hidungnya yang terasa berdenyut saat ini.
"jadi dia menyamar jadi gadis miskin supaya bisa mendapatkan pria sederhana yang mencintai segala kekurangannya tidak memperalatnya seperti ini"
Kevin mengepalkan tangannya membayangkan segala yang pernah Sya rasakan dulunya.
dibandingkan dengan masalalu Kevin, penderitaannya dulu tidak sebanding dengan apa yang Sya rasakan.
Kevin merasa dirinya lah yang paling menderita saat dikhianati oleh kekasihnya hingga berdampak pada psikis nya, Kevin jadi Fobia sentuhan perempuan, tubuhnya seakan tau mana perempuan yang bersih dan tidak lagi bersih.
sama sepertinya yang memiliki penyakit itu, Sya juga memiliki rasa sakinya sendiri hingga Sya trauma menjalin kasih dengan pria tampan,,
Kevin jadi menyadari batasan Sya itu,
"gara-gara pria brengs*k ini aku harus melewati jurang kematian untuk mendapatkan hati Sya"
Kevin menunjuk-nunjuk geram gambar Haris,
"ck...! " Kevin meraup kasar wajahnya sendiri.
Kevin merasa untuk mendapatkan hati Sya tidaklah mudah, pantas saja Sya begitu sulit untuk di takhlukkan, Kevin baru menyadari alasan Sya menolaknya.
Kevin beranjak dari duduknya, ia meninggalkan apartemennya melajukan kendaraannya menuju rumah kediaman Candrawinata.
Kevin memiliki 2 saudara laki-laki, memiliki abang dan adik,, Kevin anak kedua Candrawinata,, Kevin bukan anak kandung Candrawinata melainkan anak angkat tapi dibanding dengan saudara laki-lakinya Kevin lah yang paling matang dalam hal pekerjaan.
Manohan Candrawinata abang Kevin dan Reyhan Candrawinata adik bungsu Kevin,,
Mano abang Kevin yang begitu terobsesi menduduki posisi Presdir utama CW Group hingga ia menggunakan berbagai macam cara untuk bisa menyingkirkan Kevin.
"papa? " Kevin mengetuk pintu ruangan kerja Bama Candrawinata.
"hmm? Kevin? " Bama menoleh ke pintu dan tersenyum di wajahnya yang masih tampan di usianya yang sudah menginjak 40-an
Kevin mendekat ke Bama, dan Bama langsung memeluk putra keduanya yang sangat membanggakan dirinya hingga CW Group sampai di titik ini.
"ada yang bisa papa bantu? " tanya Bama merangkul bahu putranya ke Sofa.
"Kevin butuh nasihat papa" ujar Kevin serius.
Bama mengerutkan keningnya lalu tersenyum sedetik kemudian, "sejak kapan seorang Kevin Candrawinata membutuhkan nasihat pria tua ini hah? "
Kevin menggaruk kepalanya yang tidak gatal,
"mengenai apa? perusahaan? apa ada masalah? " tanya Bama
"hm.. bukan perusahaan pa" jawab Kevin dengan ragu-ragu.
"masalah perempuan? " tebak Bama.
Kevin terkejut saat Bama tau isi pikirannya,
Bama tertawa melihat reaksi wajah Kevin seperti anak kecil yang baru saja terciduk mencuri uang mamanya.
"luar biasa..! kamu ada masalah apa dengan perempuan hmm? apa ada perempuan yang menolakmu? " tebak Bama
telinga Kevin langsung memerah dengan tebakan papanya yang benar adanya.
"kenapa papa bisa tau? " tanya Kevin tergagap.
"raut wajahmu yang biasanya datar sekarang berubah jelas.. bagaimana papa bisa tidak tau? " ejeknya merasa lucu.
"ekheem...! " Kevin berdehem menetralkan rasa malunya saat ini
padahal hanya papanya saja yang tau kalau dirinya ditolak oleh seorang gadis tapi rasanya sudah malu sekali Kevin, Kevin selama ini begitu sombong mengira dirinya akan bisa mendapatkan perempuan manapun jika Fobianya sembuh
tanpa di duga Kevin malah terkena karmanya sendiri dimana ia harus merasakan rasa malu nya di tolak perempuan.
"katakan apa masalahmu" Bama mulai serius
jujur Bama penasaran dengan sosok gadis cantik yang berdansa dengan Kevin,, Bama mendapatkan berita itu dari teman-teman pemegang sahamnya.
"dia punya masa lalu yang cukup sulit pa.." curhat Kevin
"sulit?" beo Bama
Kevin menarik nafas dalam-dalam lalu menceritakan segalanya hingga Bama jadi mengerti alasan gadis pujaan Kevin itu.
"hmm.. sepertinya tantanganmu cukup sulit" senyum Bama
"kenapa papa tersenyum? " tanya Kevin dengan kesal.
"papa tidak pernah mengira kau akan jatuh hati pada seorang perempuan, papa penasaran sosoknya"
"dia putri tunggal SYA Group pa" ujar Kevin tak bersemangat.
Bama tersedak seketika,
"kenapa pa? " tanya Kevin panik mencari gelas minuman Bama lalu memberikannya ke Bama.
Bama meneguknya sampai tandas.
"SYA Group? " beo Bama memukul-mukul dadanya sendiri yang masih terasa sesak.
"iya pa.. " Kevin mengangguk mengusap punggung Bama.
"bagaimana bisa? bukankah putri mereka hnmm... maaf papa tidak bermaksud mencelanya.. tapi Dia terlihat bahagia hingga tubuhnya berbeda dari yang lain"
Kevin menunjukkan potret Sya menjadi gadis culun
"ini? "
"itu dia pa.. tubuhnya sudah ramping karna makan hati pria dimasa lalunya itu, kini dia ingin mencari pasangan yang bisa menerima kekurangannya itu tanpa memperalatnya"
"papa jadi mengerti..! sepertinya dia masih salah faham denganmu" ujar Bama
"salah faham bagaimana pa? " tanya Kevin serius mendengarkan.
"bukankah dia di peralat dimasa lalu? "
"iya pa" Kevin mengangguk mendengarkan.
"mungkin dia mengira kamu juga memperalatnya dengan menjadikannya perisaimu.. dia mengira kamu sama dengan pria masalalunya itu"
"dimana samanya pa? Kevin tidak sama dengan pria brengs*k itu" Kevin membantah dengan tak terima.
"si brengs*k itu memperalat uangnya gadismu.. lalu kamu memperalatnya supaya CW Group tetap aman ! apa bedanya? kamu sama dengannya kan? "
Kevin terhenyak mendengarnya, kata-kata Bama seperti belati tumpul menusuk dadanya sendiri.
"lalu aku harus bagaimana pa? " lirih Kevin.
"apalagi? buktikan kamu tulus padanya, perempuan itu sama seperti mutiara di dalam laut, jika kamu bisa menyelami lautan terdalam maka yakinlah kamu pasti bisa mendapatkan mutiara terbaik yang tidak akan bisa didapatkan oleh orang lain"
Kevin seperti mengerti nasihat Bama,
perkataan Bama seolah mengatakan jika Kevin menginginkan mutiara terbaik itu butuh perjuangan, menyelami lautan terdalam itu tidaklah mudah yang pasti mempertaruhkan segalanya,,
"aku mengerti pa" Kevin tersenyum langsung memeluk Bama.
"kau mau kemana nak? " tanya Bama saat Kevin bangkit dan hendak pergi.
"pulang" jawab Kevin
"makan dulu disini"
"tap...?
Kevin terdiam melihat wajah serius Bama seperti tidak ingin dibantah.
.
.
makan malam Kevin berada di kediaman Candrawinata.
"bagaimana keadaanmu nak? " tanya Ratih (mama Kevin).
"baik ma" jawab Kevin
"aku tidak berselera pah ma.. " Mano hendak bangkit
suara pukulan meja Bama membuat Mano terlonjak kaget
"duduk" titahnya dengan tegas.
"pa.. dia cuma anak angkat.. papa kenapa pilih kasih denganku pa? " protes Mano
"diam..!! " bentak Bama
"pa.. tenang pa..! " Ratih mengusap lengan Bama
Reyhan hanya diam meminum segelas air nya saja tanpa berniat ikut campur pembicaraan keluarganya.
Kevin pun tidak banyak bicara hanya diam ditempat dengan wajah datarnya saja.
"makan..! " titah Bama
tak ada perlawanan lagi, mau tidak mau Mano harus makan sambil menatap tajam ke arah Kevin,, sungguh di keluarga ini hanya Kevin lah akar permasalahan Mano.
Mano tidak pernah di percaya menjadi presdir CW Group, tapi Kevin yang anak angkat malah di tunjuk oleh para pemegang saham dan Bama sendiri menjadi Presdir CW Group.
.
.
.
Kevin hendak memasuki mobilnya dan melihat ke arah pintu dimana ia merasa sedang diawasi.
Kevin memilih mengabaikannya, ia masuk ke dalam mobilnya hingga Mano di balik pintu itu menyeringai puas saat Kevin melajukan kendaraannya.
"selamat tinggal adik angkat" gumam Mano dengan tatapan nyalangnya.
.
.
.
