Cintaku, Mentok Di Perjaka Tua

" Hari ini kuliah pagi atau siang Jan?" tanya Charles membuka obrolannya pagi itu. Setelah suasana awkward semalam yang tiba-tiba mereka berpelukan, pagi harinya masih terbawa canggung juga diantara keduanya.

" Ehmm, jam 9 om nanti," jawab Jani sedikit canggung.

" Jan, bisa nggak jangan manggil Om. Abang, kakak, mas, atau apalah. Aku berasa tua banget tahu." Charles protes terhadap istri kecilnya itu.

" Laaah emang Om udah tua. Om tahu nggak, usia om tuh kayak usia Om Bisma adik bunda. Ya pas kan kalau aku panggil om."

Pletak

Charles menjentik kening Jani dengan jarinya sehingga membuat gadis itu mengaduh. Ia tentu tahu hal itu, tapi tidak usah diperjelas juga. Sambil menyiapkan sarapan Jani mengusap keningnya yang lumayan sakit atas ulah Charles.

" Om, kdrt nih. Sakit tahu," gerutu Jani.

Merasa gemas dengan ulah istri kecilnya muncul ide gila dalam pikiran Charles.

" Menurutmu seperti itu KDRT? Baiklah aku akan memberitahu seperti apa KDRT yang sebenernya."

Charles tiba-tiba menarik tangan Jani sehingga gadis itu jatuh tepat di pangkuannya. Charles semakin mengikis jarak hingga wajah mereka semakin dekat. Niat hati ingin mengerjai Jani kini Charles malah terpesona oleh bare face sang istri. Jantung nya berdegup kencang. Belum pernah ia sedekat ini dengan seorang gadis. Bahkan saat berpacaran dengan Agatha pun tidak begini.

Pun sama dengan Jani, jantung Jani seperti mau meledak. Baru kali ini dia seintim ini berdekatan dnegan pria. Jani punya banyak teman pria tapi sungguh kali ini rasanya lain.

" Bos gaswat."

Brak

Jani dan Charles langsung menarik diri. Jani seketika bangun dari pangkuan Charles dan Charles membenarkan posisi tubuhnya menjadi tegak.

" Eeeh, ganggu ya. Sorry hehehe."

" Ada apa Ben!"

Benzo menepuk pelan kepalanya sendiri sambil merutuk. Sepertinya ia sungguh datang di waktu yang tidak tepat. Bak ibarat sudah basah maka nyemplung sekalian, Benzo pun berjalan mantap menuju ruang makan.

" Bang Ben udah sarapan? Mari sarapan bareng."

" Makasih non, pas. Emang belum."

" Ekhem ... "

Benzo seketika langsung berubah menjadi serius. Ia kemudian mengeluarkan tablet miliknya. Sebuah berita yang membuat Benzo pagi-pagi harus datang ke rumah sang bos. Ia segera memperlihatkan isi berita tersebut. Sebuah tarikan nafas dalma dilakukan oleh Charles.

" Rupanya mereka bergerak lebih cepat dari apa yang kita prediksikan."

" Iya bos. Lalu apa yang akan kita lakukan. Tetap pada awal rencana apa membuat rencana lain?"

Drtzzzz

Ponsel Charles berbunyi. Rupanya panggilan dari Cilla. Charles menjawab panggilan tersebut. Apa yang dikatakan Cilla sama dengan apa yang disampaikan oleh Benzo.

Charles terlihat berpikir, ia tentu harus memberi sebuah keputusan yang terbaik. Banyak pertimbangan yang harus dilakukan sebelum mengambil sebuah tindakan.

" Ben berangkatlah ke perusahaan dulu. Aku yakin anak-anak pasti ramai. Kumpulkan mereka kita akan rapat dadakan."

Benzo mengangguk paham, ia pun langsung pamit undur diri. Benzo harus segera melaksanakan perintah atasannya tersebut.

Jani yang sedari tadi diam saja dan hanya memperhatikan apa yang sedang terjadi akhirnya bertanya juga. " Apa ada masalah om?"

" Perhiasan yang akan kita luncurkan bulan depan sudah ada yang mendahului. Jelas itu design kita tapi mereka mengklaim itu milik mereka dan melaunching lebih awal."

" Om, aku nggak ngerti sih masalah yang begini tuh tapi setahu ku karya original tidak akan semudah itu ditiru. Setiap pencipta memiliki ciri khas sendiri terhadap barang ciptaanya."

Charles tersenyum lebar. Ia sungguh tidak menyangka bahwa Jani bis berkata begitu bijak.

" Thanks Jan, aku tahu harus apa."

Charles beranjak dari duduknya dan langsung berjalan keluar rumah. Tapi baru sampai pintu Charles membalikkan badan dan berlari kembali ke arah jani.

Cup

Charles mencium kening Jani singkat dan kembali berlalu. Ciuman kening itu membuat Jani terpaku. Ini kali pertama ia mendapatkan sebuah ciuman dari pria selain ayah dan ketiga kakak lelakinya.

Deg deg deg

Irama jantung Jani berdegup kencang. Detik selanjutnya ia kembali tersadar dan menggelengkan kepalanya.

" Ingat Jan, ingat. Ini nikah cuma karena perjanjian no baper baper. Elaah baru ge 3 hari masa iya udah baper."

Sedangkan di mobil, Charles dengan semangatnya menuju ke perusahaan. Apa yang dikatakan Jani sungguh membuatnya memiliki keyakinan terhadap keputusan yang akan dia ambil nanti mengenai kasus ini.

" Kamu beneran bertindak sebagai istri Jani. Istri yang benar-benar ideal. Terima kasih."

Pagi hari yang tadi sempat muram kini kembali lagi cerah. Charles bersyukur akan hal itu. Tidak ada keraguan dengan apa yang dia lakukan nanti. Tepat di depan store utama William Diamond, Charles memarkirkan mobilnya. Sapaan selamat datang diterima Charles dari semua karyawannya.

Pria berusia 33 tahun itu langsung masum ke dalam ruang rapat yang ia minta kepada Benzo untuk mempersiapkannya terlebih dulu tadi. Terlihat wajah-wajah cemas di dalam sana tak terkecuali Cilla sang adik.

" Bang," panggil Cilla penuh dengan nada bingung.

" Tenang, jangan panik. Baiklah semuanya kembali duduk. Apa yang dilakukan Red Blue Jewelry sudah keterlaluan memang. Jelas ini adalah pencurian design. Tapi belum ada bukti yang bis akita keluarkan untuk itu." Charles berucap tenang.

" Lalu, apa yang kita harus lakukan Tuan Charles. Hold produk atau tetap launching. Kalau kita hold, ini sudah hampir selesai banyak waktu dna tenaga serta biaya yang kita keluarkan untuk koleksi kita ini. Tapi jika kita launching, kita yang akan dikira menjiplak RBJ."

Salah seorang eksekutif manajer angkat bicara. Apa yang dikatakannya sangat jelas dna tentu benar adanya. Semua mengangguk setuju pun dengan Cilla. Koleksi kali ini sungguh dikerjakan dengan sepenuh hati. Sangat sayang jika tidka dilaunching. Tapi juga akan muncul kontra jika produk itu dikeluarkan.

Charles tersenyum menanggapi hal tersebut. Kata-kata yang disampaikan Jani terngiang di kepalanya.

" Kita tetap akan mengeluarkan koleksi itu. Seseorang berkata kepadaku, setiap pencipta memiliki ciri khas terhadap barang ciptaanya. Dan kita punya itu. Meskipun desain yang dikeluarkan sama tapi kita memiliki ciri khas sendiri. Konsumen, terlebih pelanggan setia kita pasti tahu desain mana yang asli milik kita."

Semua saling pandang dengan apa yang Charles ucapkan. Sebagian setuju dan sebagian lagi merasa ragu.

" Jangan ragu, meskipun ini akan jadi perbincangan publik tapi aku yakin semuanya akan tahu mana yang asli. Jadi, mari kita keluarkan produk kita sesuai rencana semula."

TBC

Hay guys, up lagi nih. Jangan lupa pajaknya ya wkwkkw.

happy reading readers kesayangan.