Anggita Dewi Asmara setelah kehilangan kedua orang tuanya ,kini Anggita tinggal memiliki seorang adik bernama Anjas Dwi Bagaswara adik laki laki satu satunya yang ada di dunia ini .
Namun , satu tahun yang lalu , Anjas divonis menderita jantung koroner hingga di haruskan menjalani perawatan intensif yang membutuhkan biaya ratusan juta setiap bulannya . dan Anggita tidak memiliki uang sebanyak itu , setelah keluarganya hancur dan menjadikan dirinya dan adiknya harus menjalani kehidupan yang sangat sederhana .
dan suatu hari datang seorang pria datang mengulurkan tangan padanya . dia bernama Maxsim putra Samudra , seorang presdir BIRTH AND MEETING GROUP . Yang memang sedang membutuhkan seorang istri kontrak untuk menghindari perjodohan .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14 Tunggu aku di rumah
"Sinta ! Jika kamu terus bicara saya yang akan diam . Apa kamu akan gantikan saya di sini .?"
Sinta sontak mengangkat wajahnya mendengar suara Pak Narendra ." saya kan tidak tahu , apa yang akan Pak Narendra sampaikan . Bagaimana mungkin saya akan mengantikan Pak Narendra bicara ?." ucap Sinta .
"Makanya kamu diam ,jangan bicara sendiri ." tegur Pak Narendra yang membuat Sinta beringsut .
"Di bilang dengarin saja kamu tidak percaya . Sekarang kena marah dari Pak Narendra kan ." Anggita tertawa lirih melihat nasib Sinta . Mendengar hal itu Sinta mengerucutkan bibirnya lalu kembali memalingkan wajahnya .
Ehemm ..
Pak Narendra berdehem meminta perhatian semuanya dan harap tenang . Setelah itu dia mengatakan alasannya akan mentraktir semua karyawan divisi assurance dan juga bisa istirahat lebih awal .
"Perhatiannya untuk semuanya , hari ini saya akan mentraktir semua anggota divisi dan memberi kalian waktu istirahat lebih awal . Karena apa ...
Pak Narendra menjeda ucapannya , membuat mereka saling tatap satu sama lain .
" karena kita menang tender ." lanjut Pak Narendra .serempak Anggota divisi menatap ke arah Anggita . Mereka tahu sebelumnya Anggita yang mendapat tugas membuat proposal untuk mengikuti tender besar Birdt And Meeting group . Siapa yang menyangka Moonlight benar benar mendapatkanya , bukankah ini luar biasa ?
"Selamat ya , untuk Pak Narendra dan Mbak Anggita ." Seru Sinta dengan raut wajah bahagia . Dia bahkan sudah membuat wajah kesalnya yang sekarang sudah di ganti dengan senyum kebahagiaan .
Setelah Sinta , Rosa dan rekan tim satu divisi ikut memberi selamat . Pak Narendra menghentikan ucapan selamat itu . Dan berharap mereka semua dapat bekerja lebih keras untuk kedepannya .
"Aku juga ingin mengucapkan selamat , untuk kalian karena ini adalah pencapaian yang luar biasa .namun aku berharap kedepannya kalian bekerja lebih giat dan keras lagi ."
Sementara yang lainnya saling memberikan selamat , Anggita meraih ponselnya saat merasakan getar di ponselnya . Dia melihat sebuah pesan yang baru di kirim di layar ponselnya . Pesan dari Maxsim suaminya .
" TUNGGU AKU DI RUMAH ."
Singkat dan padat isi pesan dari Maxsim ." Aku pikir dia hanya akan melihatnya saja ,tanpa membalasnya seperti biasa . Tapi apa maksud isi dari pesan nya ?." Anggita tersenyum sambil menggoyangkan ponselnya . Dia kembali mengamati kalimat itu semakin penasaran .Dan semakin di perhatikan semakin merasa ada yang tidak beres dengan hal itu .
"Apa dia akan pulang malam ini ."gumam Anggita dalam hati dan matanya tiba tiba membulat sempurna ,dia hampir menjatuhkan ponselnya ke lantai karena terkejut memikirkan hal itu .
"Kenapa malam ini dia pulang .? Bukankah dia selalu pulang di setiap.akhir pekan ." Batin Anggita . Bukan dia tidak mau menyambut kedatangan Maxsim jika pulang setiap malam .
Hanya saja dalam setahun ini Maxsim tidak pernah kembali selain akhir pekan .kemarin adalah pengecualian , kemarin adalah pertama kali Maxsim pulang pada hari biasa . Juga untuk pertama kalinya Maxsim menginap di Vila .
"OK ." akhir nya Anggita membalas pesan Maxsim. Kemudian pergi mengikuti Pak Narendra dan rekan rekan kerjanya satu divisi yang sudah berjalan menuju ke kantin.
"Anggita , sini kamu duduk di sampingku ."ucap Rosa setelah keluar dari lift dan berlari menempati . Karena pada saat ini adalah jam kerja. Kantin masih sepi dan mereka bebas mencari tempat untuk duduk di mana saja . Tapi karena ada Pak Narendra yang ikut bergabung dengan mereka , maka mereka memilih meja utama yang besar dan banyak kursinya .
Lima belas menit kemudian pesanan yang mereka pesan sudah datang , seorang kurir membawa tas kresek besar berisi kotak kotak makanan berjalan cukup kewalahan tapi tetap profesional.
"Ini dia ,akhirnya datang juga .saya memesan ayam bakar saus pedas dari restoran langganannya . Rasanya sangat enak kalian pasti menyukainya ." Pak Narendra menjelaskan dengan bangga .semua juga kelihatan sangat bersemangat .
"Saya dengar ini harga setiap porsinya mencapai tiga ratus ribu . Pak Narendra mengeluarkan mengeluarkan banyak uang untuk satu kali makan . Kami jadi merasa sungkan ." ucap salah satu karyawan divisi.
"Aku ngak sabar ingin segera mencicipi rasanya , pasti enak ." ucap yang lain .
Saat semua orang mulai membagi makanan kotak Rosa berkata ." Anggita bukannya kamu tidak suka dengan makanan pedas ."
"Apa ? Anggita kamu tidak suka makanan pedas ." potong Pak Narendra . Anggita hanya menggelengkan kepala samar
"sungguh aku tidak tahu , jika kamu tidak menyukai makanan pedas , jadi bagaimana . Apa aku perlu memesan makanan yang lain untuk kamu .?." tanya Pak Narendra .
Anggita yang melihat kebingungan di wajah atasannya itu segera menenangkanya ." Tidak perlu memesan lagi saya akan memakannya ."
"Tapi Anggi...."kalimat Rosa segera di potong oleh Anggita .
" hanya tidak suka bukan berati tidak bisa kan .? Aku akan menyisihkan sausnya ." ucap Anggita .
Mendengar ucapan Anggita Rosa hanya bisa menghela nafas pelan . Pak Narendra yang melihat Anggita sudah membuka kotak nasinya pun merasa lebih tenang .
"Sekarang kalian makanlah ." ucap Pak Narendra .
Anggita menatap makanan yang full dengan warna merah , dia berusaha menyisihkan sausnya mengunakan sendok lalu memulai makan seperti yang lain . Dan semua berjalan dengan baik hingga selesai .
Pak Narendra kembali ke ruangannya setelah berpesan pada divisi assurance untuk menikmati waktu istirahat dan kembali bekerja setelah jam istirahat berakhir .
"Anggi .. Apa kamu baik baik saja .?" tanya Rosa setengah berbisik .
Anggita yang baru menutup kotak makanannya mengangkat wajahnya ." memangnya aku kenapa ?." tanya Anggita .
"Entahlah , aku cuma melihat wajah mu kelihatan pucat ." kata Rosa , tapi Anggita hanya menanggapi dengan santai .
"Itu hanya perasaan mu saja , aku merasa baik baik saja dan tidak ada yang salah dengan tubuhku ." ucap Anggita .
Setelah mengatakan itu Anggita bangkit berdiri dari kursinya . Sinta yang melihat itu sontak bertanya dengan heboh .
"Mbak Anggita , kamu sudah ingin pergi ? Ayo kita pergi ke mall untuk bersenang senang . Masih ada waktu empat jam yang dapat kita gunakan .
"Iya Mbak , Ayo ikut kami ." ajak yang lainnya
Akan tetapi Anggita bukan tipe orang yang suka bepergian ke mall atau tempat yang lainnya . Jadi dia tetap memilih untuk tetap tinggal di kantor .
"Kalian pergi saja , aku masih ada tugas proyek yang harus aku selesaikan dengan perusahaan lapindo group , sebelum menangani proyek yang baru dengan perusahaan Birdt And Meeting group nanti ."jawab Anggita .
"Ah.. Mbak Anggi selalu sibuk , terpaksa kita pergi tanpa nya . Kak Rosa kamu akan pergi dengan kita kan ." tanya Sinta .
"Aku tahu kerja itu penting . Tapi memanjakan diri juga penting . Jadi aku akan ikut pergi dengan kalian ." jawab Rosa .
Sembilan gadis lajang itu bersorak dengan riang sebelum pergi . Anggita juga sudah kembali pergi ke ruangannya .dia benar benar harus menyelesaikan proyek yang sudah setengah jalan dan hanya tinggal menyerahkannya .