perjalanan kisah cinta seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama maura arabella davion bersama pria tampan yang umurnya lebih tua 10 tahun bernama darren arthur louis.
mereka berdua terjebak pada malam yang panas karena pengaruh obat perangsang dari grace teman maura namun hubungan itu berlanjut hingga menimbulkan konflik-konflik kecil.
mampukan mereka bertahan hingga akhir ? ikuti terus setiap bab nya ya .dan jangan lupa tinggalkan komentar dan like kalian..terimakasih readersku.. happy reading ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ls.stwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hukuman untukmu..
"baby..kau tidak marah?"
"siapa bilang? Aku marah"
"lalu tadi..."
"kau harus ku hukuum darren" ujar maura
"baby..aku bisa jelas--"
"diamlah dan nikmati hukumanmu" ujar maura lalu membuka paksa pakaian darren
Mereka melakukannya diruang kerja darren. Bahkan semua buku dan berkas yang berada dimeja dareen menjadi berantakan karena ulah mereka berdua
"baby..kenapa fantasimu sekarang jauh kebih liar hm?" ujar darren yang berada dibawah maura
"sebenarnya aku tidak mau seperti ini .tapi sepertinya kekasih tampanku ini masih saja tergoda wanita lain" ujar maura mulai menggerakkan pinggulnya
darren tiba-tiba membalik posisi mereka " aku tidak tergoda dengan wanita sepertinya baby" ujar darren
maura menarik tengkuk darren dan mendekatkan wajah mereka " oh ya ? Kalau begitu buktikan saja tuan louis" ujar maura menantang darren
Suara ******* penuh memenuhi seluruh ruang kerja darren mereka melakukannya seperi tak kenal lelah.
"hah..hah..hah..sepertinya aku sangat lelah" ujar maura
"kau yang duluan memancingku maura" ujar darren
"kau duluan yang membuatku cemburu"
"jadi kalau kau cemburu kau akan melakukan hal ini? Hm?"
"tidak ..tadi hanyabkebetulan saja .. Dan aku kemari hanya mengantar kue untukmu dari mommy ... Aku pikir kau benar-benar meeting ternyata .."
"tadi aku juga baru masuk .. Kata sekertarisku aku dicari seorang wanita muda..ku pikir dirimu..ternyata wanita j*l*ng itu" sungut darren
"memang ya kalau punya kekasih tampan itu susah" gerutu maura
"kau ini bisa saja maura .. aku senang kau tidak salah paham padaku" ujar darren
"tidak... Aku selalu percaya padamu... Lihat saja jarakmu dan dia begitu jauh lantas bagaimana bisa kamu menyentuhnya padahal kamu sedang duduk tenang memegangi ponsel" ujar maura
"hei .kau teliti sekali... Mungkin kalau tadi wanita lain akan langsung marah dan pergi meninggalkanku"
maura mengulum senyumnya " enak saja meninggalkanmu... Nanti aku akan kehilangan atm berjalanku " ujar maura
"ck. Dasar wanita selalu tidak mau merugi" gurau darren menoel pipi maura
"tentu saja..."
"kalau begitu mari berbelanja sesukamu untuk permintaan maafku maura"
"tidak perlu... Ayo ikut aku ke rumah sakit" ujar maura
"rumah sakit?" beo dareen
"ya.. aku mau menjenguk mama nichole darren"
"baiklah..ayo bersih-bersih bersama saja"
"tidak mau ...kau mesum" ujar maura
"ayo..atau mau aku paksa hm?"
"baiklah..tapi hanya bersih-bersih saja jangan yang lain.." ujar maura
Namun salah. Darren mengerjai maura lagi meski maura menolak namun tubuhnya mengkhianatinya
***
Maura dan Darren tiba dirumah sakit swasta terbesar di eropa. Mereka memasuki sebuah ruangan isolasi yang dipesan oleh mama nichole
"tante..." sapa maura
"ah maura sayang..." ujar tante nichole tersenyum tipis
"maaf..aku membawa nya..." ujar maura menunjuk ke arah darren
"apa dia kekasihmu? Sepertinya wajahnya tidak asing"
"iya tante... Dia darren louis" ujar maura
"wah..pilihanmu sanat bagus maura.. Kau pintar sekali mencari kekasih" gurau mama nichole
maura hanya tersenyum tipis " kabar tante bagaimana?"
"baik.. Maura..tante sekarang sedang sibuk merajut"ujar mama nichole
"wah... Apa tante tidak capek?"
"tidak sayang..justru tamte sangat senang.. Oh ya..tante titip syal ini untuk grace ya" ujar mama nichole
Maura ragu menerimanya karena hubungannyabdengan grace tidak baik-baik saja
"umm..semenjak kita pisah sekolah aku hanya beberapa kali bertemu grace tante.. Bagaiman kalau kita kirim lewat ekspedisi saja?".
"tant tidak mau grace tau kalai syal ini dari tante "
"tak apa..nanti kita samarkan saja namanya" ujar maura
"baiklah.. Terimakasih maura sayang sudah membantu" ujar mama nichole
Maura pun asyik bercerita dan mengabaikan darren yang dari tadi sibuk dengan ponselnya. Beberapa saat kemudian maura pamit pergi
"apa kau puas sudah mengabaikan ku maura?" ucap darreen
"salahmu sendiri diam saja"
"aku tidak tahu pembahasan wanita maura" gerutu darren
"tadi aku hanya menghiburnya darren dan tidak lebih dari satu jam saja".
"kemana anaknya?"
"entahlah..sejak kejadian malam itu aku sudah tidak lagi bertemu dengannya"
"kau harus berhati-hati dalam berteman maura... Sepertinya dia bukan teman yang baik"
Maura terkekeh mendengar penuturan darren " dia sebenarnya baik hanya saja dia belum bisa mengkondisikan perasaanya darren..yang dia butuh hanya seorang teman "
"aku bingung dengan jalan pikiranmu maura"
"aku bukan orang yang selalu berpikir negatif darren..mommy mengajarkan ku untuk mengasihi setiap orang yang jahat kepadaku.. Setidaknya itu akan membuat hidupku tenang"
Darren tersenyum tulis menatap maura " kau terlalu baik baby . Itu baik tapi juga tidak baik" ujar darren
"maksudnya?"
"tak apa... Yang jelas apapun yang terjadi padamu aku akan selalu melindungimu"
"kau ini berbicara seperti akan ada sesuatu saja yang terjadi padaku dareen"
Darren mengedikkan bahu " siapa tau baby..kau tak tahu bahaya apaa yang mengincarmu jika kau terlalu baik"
"sudahlah darren ayo kita ke restoran langganan kita .aku lapar" ujar maura
darren mengangguk dan melajukan mobil mereka. Setelah kepergian mereka ada seseorang yang mengawasi pergerakan mereka
" maura arabella davion... Kau terlalu lama hidup nyaman" ujarnya tersenyum smirk
***
"apa kau sudah memutuskan grace?" tanya alvaro
"entahlah..setelah aku pikir lebih baik aku hidup sendiri saja.."
"pilihan yang b*d*h" ujar alvaro
"terserah apa yang kau bilang.. Aku hanya hidup tenang saja... Lagipula aku sudah biasa bekerja keras" ujar grace
"kau bahkan tidak perlu bekerja keras jika tinggal bersamaku.. Aku ayahmu"
"tapi kau tidak pernah menghidupiku.. Secara tidak langsung kau juga mentelantarkanku.. Jangan dikira aku tidak tahu selama ini kau sudah tau rumah kami dan kau terus memantau kami"
"kau berani mendekatiku karena ibuku sudah pergi kan?" ujar grace
"kau salah grace..semua tidak seperti yang kau bicarakan... Aku hanya tidak mau membuat keributan saja dan.."
"dan apa ? Hm? kau takut kan anak dan istrimu tau kalau kau juga mempunyai anak dari wanita malam?"sarkas grace
"diamlah grace !" bentak arthur
"jangan membentakku tuan mantezz"
"kau sudah ku beri pilihan dan jika pilihanmu adalah hidup sendiri maka silahkan saja.. tapi jika kau berubah pikiran datang saja padaku dan hubungi nomer ini" ujar alvaro memberikan kartu namanya
grace menatap kartu nama itu singkat lalu terkekeh dan menyobeknya " aku tidak butuh bantuanmu... lebih baik aku menjadi gelandangan daripada harus mengemis padamu"
"jaga ucapanmu grace !"
"silahkan pergi tuan..saya mau bekerja" ujar grace berlalu pergi meninggalkan alvaro dan asistennya
"bagaimana ini tuan..jika nona grave menolak anda tidak akan mendapat transplantasi ginjal"
"tidak ada cara lain..paksa dia .. Hidup atau m"ti aku hanya ingin ginjalnya agar aku tetap hidup bersama anak dan istriku" ujar alvaro
***