S1 dan S2
Levita Mutiara yang dikenal sebagai dokter ajaib dari abad 21 mampu menyembuhkan segala macam penyakit. Dengan tangan ajaibnya dia mampu menarik orang dari kematiannya.
Karena kecelakaan mobil yang menimpanya, dia bertransmigrasi ke tubuh seorang cucu perdana mentri yang diasingkan karena bodoh dan dianggap sampah, bernama Bai Xingxing.
Apakah Levita mampu menjalani kehidupannya sebagai Bai Xingxing dan membalaskan dendamnya pada orang-orang yang telah menindasnya selama ini?
Di sisi lain, karena bakatnya dalam pengobatan, membuat banyak orang kagum padanya hingga berhasil mencuri perhatian Kaisar Iblis!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lady_ma97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33 : Anemia
Bai Xingxing dan pelayannya segera masuk ke kereta kuda untuk kembali ke Kediaman Bai. Setelah beberapa saat kereta berjalan, Bai Xingxing mendengar teriakan orang yang meminta tolong.
"Tolong.. Tolong.."
"Berhenti!" Bai Xingxing tiba-tiba meminta kusir untuk menghentikan kereta kudanya.
Xu Luo menatap majikannya heran, "Ada apa Nona?"
Bai Xingxing menajamkan indra pendengarnya dan berkata, "Dengarlah baik-baik, ada seseorang yang meminta tolong!"
"Tapi Nubi tidak mendengar suara apa pun, Nona." Ucap Xu Luo sambil menempelkan satu tangan di telinga.
Bai Xingxing segera turun dari kereta kuda dan mencari sumber suara itu. Dia yakin ada teriakan orang yang meminta tolong.
'Xiao Bai, apa kau mendengarnya?'
'Iya Tuan. Sepertinya teriakan minta tolong itu dari balik batu besar yang ada di ujung jalan itu.'
Bai Xingxing menatap jalanan kecil berumput dan berjalan menyusuri jalan itu. Xu Luo yang berada di belakang segera mengikuti majikannya.
Beberapa saat kemudian, mereka sampai di batu besar dan melihat seorang pria berpakaian pelayan, sedang menopang tubuh pria lain yang tergeletak tidak sadarkan diri.
"Tolong.. Tolong.."
Pria itu masih berusaha berteriak, berharap ada seseorang yang mendengar suaranya dan bersedia menolong.
"Nona, tolong majikan saya! Saya mohon Nona!" Seru Qi Yan dengan raut wajah memohon begitu melihat Bai Xingxing dan pelayannya mendekat.
Qi Yan yang sedang memangku tubuh majikannya yang ambruk berusaha membungkuk untuk memohon bantuan.
"Nona, tolong bantu saya untuk mencarikan tabib untuk majikan saya.." Qi Yan terus memohon.
Bai Xingxing melambaikan tangannya, "Tidak perlu, aku bisa membantunya."
Qi Yan terkejut, "Apa Nona seorang tabib?"
Bai Xingxing tidak menanggapi dan segera menghampiri pria yang tidak sadarkan diri itu untuk melihat kondisinya. Saat melihat wajah dan bibir pria itu sudah pucat pasi, Bai Xingxing langsung menyentuh pergelangan tangannya.
Kekurangan darah?
Bai Xingxing bertanya pada Qi Yan untuk memastikan sesuatu, "Pria ini sering mengalami pingsan seperti ini?"
"Benar Nona. Pangeran selalu pingsan jika tubuhnya terlalu lelah." Jelas Qi Yan.
Bai Xingxing sedikit terkejut saat mengetahui identitas pria itu, "Pangeran? Pria ini seorang Pangeran?"
"Nama saya Qi Yan, saya adalah pelayan pribadi Pangeran Huang Yi. Kami berasal dari Kekaisaran Xing Fen. Kami datang ke Kekaisaran Mogui untuk menghadiri pesta perayaan kesembuhan Tuan Putri Zi Mei." Jelas Qi Yan.
Bai Xingxing mengangguk. Dia segera mengambil sesuatu dari lengan bajunya dan memberikannya kepada Qi Yan. "Pangeran terkena anemia, pil ini bisa membuat tubuh Pangeran membaik untuk sementara waktu."
Aku hanya bisa memberinya pil penambah darah agar tubuhnya membaik.
Qi Yan menerima pil itu. Tanpa ragu, pelayan itu memasukkan pil itu ke mulut Pangeran Huang. Tidak menunggu terlalu lama, Pangeran Huang tiba-tiba terbatuk dan membuka matanya.
"Uhuk, uhuk.."
Pangeran Huang menegakkan tubuhnya. Dia menatap sekitarnya dan menyadari dirinya berada di tempat yang asing. "Qi Yan, ini di mana?"
"Pangeran, syukurlah anda baik-baik saja. Kita masih berada di Provinsi Langit, Pangeran. Anda tadi pingsan karena terlalu lelah berjalan-jalan." Jelas Qi Yan.
Pangeran Huang akhirnya mengingat apa yang terjadi pada dirinya. Saat menyadari keberadaan dua orang gadis di sebelahnya, pria itu mengerutkan dahinya, "Kalian siapa?"
Qi Yan menunjuk Bai Xingxing dan langsung menjelaskan, "Pangeran, Nona ini yang telah menyelematkan anda."
"Benarkah? Terimakasih, karena Nona telah menyelamatkanku." Ucap Pangeran Huang dengan senyum lembut di bibirnya.
Bai Xingxing mengangguk, "Hanya sebuah kebetulan."
"Apa Nona seorang tabib?" Tanya Pangeran Huang.
"Bisa dibilang begitu." Jawab Bai Xingxing.
Pangeran Huang menatap serius, "Apa Nona bisa membantuku menyembuhkan penyakitku?"
"Tentu saja bisa. Penyakit Pangeran bukan masalah besar." Bai Xingxing menjawab dengan santai sambil mengelus Xiao Bai yang tertidur nyenyak dalam pelukannya.
Pupil mata Pangeran Huang dan Qi Yan melebar, begitu mendengar jawaban Bai Xingxing yang santai namun lugas.
Pangeran Huang berkedip tidak percaya, "Nona benar-benar bisa membantuku?"
Pangeran Huang terkejut bukan tanpa alasan. Penyakit yang Pangeran Huang derita sudah berada di tubuhnya sejak Pangeran Huang lahir. Tabib istana telah berusaha keras untuk mencari obat, namun semua obat-obatan itu hanya mampu menyembuhkan untuk sementara. Setelah beberapa waktu, penyakitnya akan kambuh lagi jika tubuh Pangeran Huang terlalu lelah.
Bai Xingxing mengangguk, "Bukankah itu hanya anemia? Itu tidak sulit disembuhkan."
"Pangeran sepertinya terlahir dengan tubuh yang kekurangan sel darah merah karena sumsum tulang yang memproduksi sel darah merah kurang sempurna. Gejala ini biasa disebut anemia atau kekurangan darah." Jelas Bai Xingxing.
Bai Xingxing bertanya pada Qi Yan, "Obat apa yang biasanya diberikan oleh tabib kepada Pangeran?"
"Saya kurang mengerti tentang itu, Nona. Tapi, biasanya tabib akan meminta pelayan dapur untuk menyiapkan buah bit, buah tin dan juga biji wijen hitam." Jelas Qi Yan.
Bai Xingxing mengangguk, "Seperti dugaanku. Obat herbal itu hanya bisa menambah darah, namun tidak memperbaiki sumsum tulang penghasil sel darah merah. Anemia tidak berbahaya, namun membuat penderitanya memiliki imunitas atau kekebalan tubuh yang lemah, sehingga mudah lelah dan sulit berkonsentrasi."
Pangeran Huang menatap Bai Xingxing dengan kagum. Matanya terlihat berkilau. Dia tidak menyangka akan bertemu seorang tabib yang hebat seperti Bai Xingxing. Ayahnya, Kaisar Huang, sudah mendatangkan beberapa tabib, namun kemampuan mereka sama saja, tidak ada yang benar-benar bisa menyembuhkan penyakitnya.
Ayah Kaisar menyuruhku untuk membujuk Santo Mo agar mau mengobatiku, namun aku tahu betap sulitnya membujuk pria tua itu. Ayah Kaisar bahkan sampai repot menyiapkan hadiah khusus untuk Santo Mo agar mau mengobatiku.Tanpa diduga, aku justru bertemu gadis ini yang sepertinya tidak kalah hebat dari Santo Mo. Jika gadis ini bisa mengobatiku, aku tidak perlu bersusah payah untuk membujuk pria tua itu.
Pangeran Huang mencoba bernegosiasi dengan Bai Xingxing, "Nona, aku punya tawaran menarik untukmu."
"Oh, tawaran apa?" Tanya Bai Xingxing penasaran.
"Aku ingin Nona membantuku untuk mengobati penyakitku, sebagai imbalannya, aku akan memberikan anggrek hitam untuk Nona. Bagaimana?" Jelas Pangeran Huang pada Bai Xingxing.
Qi Yan sangat terkejut, hingga jantungnya hampir melompat keluar dari tenggorokan.
"Pangeran, anggrek hitam itu akan diberikan untuk Santo Mo. Jika Yang Mulia Kaisar tahu, Pangeran akan dihukum." Qi Yan dengan was-was mencoba mengingatkan majikannya.
Pangeran Huang memelototi pelayannya, "Diamlah! Dari pada aku harus berlutut di hadapan pria tua itu, lebih baik aku dihukum oleh ayah! Lagi pula, Nona ini bisa menyembuhkan penyakitku, jadi anggrek hitam itu layak diberikan padanya selama aku bisa sembuh. Ayah pasti tidak akan marah."
Xiao Bai yang mendengar nama anggrek hitam, segera membuka matanya.
'Tuan, anggrek hitam itu barang yang cukup bagus. Anggrek itu bisa di tanam di ruang fangjian dan memiliki banyak khasiat.'
'Benarkah? Kalau begitu tidak ada ruginya menerima tawaran pria ini.'
"Bagaimana Nona, apa kau setuju dengan tawaranku?" Tanya Pangeran Huang.
Bai Xingxing memiringkan kepalanya, pura-pura berpikir, "Baiklah. Aku terima tawaran Pangeran."
Pangeran Huang tampak berseri-seri, bibirnya melengkung membentuk senyuman.
"Nona, kita harus segera kembali ke Kediaman." Xu Luo mengingatkan majikannya.
Bai Xingxing mengangguk, dia menatap Pangeran Huang dan berkata, "Pangeran, aku harus segera kembali. Kita bisa bertemu di Istana Kekaisaran saat pesta perayaan nanti malam, untuk membahas kesepakatan kita."
"Baiklah, Nona. Sampai jumpa nanti malam." Pangeran Huang menatap Bai Xingxing yang melangkah pergi dengan senyum tipis dibibirnya.
...----------------...
Istana Iblis. Provinsi Iblis.
Xi Mobai yang berada di kolam pemandian, baru saja selesai berendam setelah sesi akupuntur bersama seorang tabib.
Pria itu sedang mengenakan jubahnya saat bawahannya muncul untuk melapor.
"Tuanku.."
Xi Mobai masih sibuk dengan pakaiannya saat dia membalas, "Hm."
Li Chen menunduk dan menopang tubuhnya dengan satu kaki, "Tuanku, Nona Bai baru saja bertemu Pangeran Huang dari Kekaisaran Xing Fen yang pingsan karena penyakitnya kambuh."
"Apa gadis itu menolongnya?" Tanya Xi Mobai setengah tersenyum.
Li Chen mengangguk, "Benar Tuanku. Nona Bai tidak hanya menolongnya, Nona Bai bahkan berjanji akan menyembuhkan penyakit Pangeran Huang dengan imbalan bunga anggrek hitam."
Xi Mobai tersenyum kecil, "Oh, benarkah? Bukankah Pangeran dari Xing Fen itu sudah lemah sejak lahir?"
"Benar Tuanku. Bawahan ini mendengar, Nona Bai mampu menyembuhkan penyakit Pangeran Huang." Jelas Li Chen.
Xi Mobai menarik sudut bibirnya ke atas.
Rubah licik yang jenius, aku sudah tidak sabar untuk bertemu lagi denganmu.
"Siapkan kereta kuda, kita akan ke Istana Kekaisaran!" Perintah Xi Mobai.
"Baik Tuanku."