NovelToon NovelToon
Membalas Sakit Hati Ibu

Membalas Sakit Hati Ibu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Keluarga / Suami Tak Berguna
Popularitas:817.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Kim Yuna

Sinta tidak tahan lagi dengan perlakuan tidak baik dan semena-mena oleh Ayah dan keluarganya, terlebih mereka selalu menghina Ibunya.

Sinta yang awalnya diam saja, sekarang tidak lagi. Dia akan membalas sakit hati Ibu nya kepada orang-orang yang sudah menolehkan luka di hati Ibu.

Apa yang akan Sinta lakukan untuk membalaskan luka sakit hati sang Ibu?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 26 Kebohongan Bagas

"Ayah pikir selama ini baik-baik aja?. Setelah perlakuan Ayah pada Ibu? Apa Ayah pikir selama ini Ayah sudah menjadi Ayah yang baik?." ucap Sinta dengan nada bicara tak kalah tinggi.

"Bang Bagas sudah mending aku aja yang jelasin! Kamu ini cuma salah paham, Sinta. Apa yang kamu lihat nggak seperti yang kamu pikirkan kok. Jadi Tante dan Ayahmu itu..." ujar Adel.

"Stop Tante! Aku tak ingin mendengar penjelasan dari Tante. Dilihat dari perkataan Ayah tadi itu sudah menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi antara ayah dan Tante barusan. Bahwa kalian memiliki hubungan khusus. Ini bukan salah paham lagi."

"Tante pikir aku bodoh ! Kalau tidak ada apa-apa, ngapain Ayah ngasih uang untuk suap supaya Sinta diam saja. Mana pakai ngancam segala! Aku ke sini lantaran Om Zainal minta untuk mengantarkan makanan untuk Tante dan Farhan, tapi saat sampai di sini aku menemukan hal yang tak terduga. Sekarang aku males berdebat dengan kalian, aku sudah telat sekolah," Sanggah Sinta panjang lebar dengan memotong pembicaraan Adel.

Sinta melengos pergi meninggalkan Bagas dan juga Adel yang terdiam atas perkataan Sinta.

Sepeninggal kepergian Sinta, Adel meluapkan kekesalan nya atas kebodohan Bagas.

"Ah ini semua gara-gara kamu, Mas!. Makanya kalau ngomong tuh pake otak! kalau udah kayak gini mau apa hah!."

Tanpa mereka tahu, Sinta juga mendengar dengan jelas kekesalan Adel karena Adel berucap dengan nada tinggi dan penuh emosi.

Tit,

Tit.

Brum,

Sinta menekan klakson dan menggeber motornya memberi isyarat kepada mereka bahwa Sinta mendengar kan teriakan Adel yang sedang memarahi Bagas akibat perkataan bodoh Bagas.

Namun percuma saja Sinta menekan klakson Bagas dan Adel tidak akan mendengar, karena motor Sinta yang hanya motor matic.

***

Setelah kepergiaan anak-anak nya ke sekolah.

Sarifah berusaha untuk memutar otak, bagaimana dia bisa mendapatkan uang, karena sudah 2 minggu ini suaminya sudah tidak memberi mereka uang belanja lagi.

Untuk biaya sehari-hari, mereka mengandalkan uang jualan dari Sinta dan Bayu. Karena Sinta dan Bayu termasuk anak yang pintar, mereka mendapatkan beasiswa, jadi tidak perlu membayar biaya iuran sekolah.

Namun Sinta dan Bayu sebentar lagi sudah mulai ujian semester, Sarifah tidak ingin mereka jualan dan mengganggu aktivitas belajar nya, Sarifah ingin mereka fokus belajar saja.

Sarifah tidak tahu harus bertukar pikiran dengan siapa, karena dia tidak memiliki keluarga dekat. Jika dia mengadu pada keluarga suaminya, pasti dialah yang akan di salahkan. Walaupun Mukhlis mertua nya selalu bersikap baik kepadanya. Tetap saja Sarifah tidak ingin selalu bergantung kepada mertuanya itu yang baru saja pulang dari Kalimantan.

Sekali pun Sarifah tidak pernah mengharapkan suaminya, karena suaminya hanya memberikan nafkah yang pas pasan. Walaupun seperti itu, Sarifah masih bertahan selama ini demi anak-anaknya, hanya itu yang bisa ia lakukan sebagai seorang ibu.

Jika saja Bagas memberikan gaji nya sepenuhnya pada dirinya, Sarifah tidak akan pontang panting mencari tambahan uang. Karena walaupun hanya sebagai seorang karyawan swasta suaminya tentu mampu membiayai mereka sekeluarga.

Tapi nyatanya selama ini Bagas hanya memberi kan nafkah harian kepadanya untuk makan sehari-hari. Dan untuk kebutuhan sekolah dan lain-lain Bagas yang menanggungnya. Tapi untuk saat ini Bagas tidak memberikan nafkah sedikitpun pada mereka.

Namun Sarifah beruntung memiliki anak yang baik seperti Sinta dan Bayu. Mengerti keadaan Ibu nya dan tidak kurang nya mereka selalu membela Sarifah atas perlakuan Suami dan keluarga suaminya.

Kemarin kebetulan ada yang menawari nya pekerjaan sebagai tukang cuci gosok. Ia akan mengambil tawaran itu.

"Saya kira kamu tidak jadi datang hari ini." tanya Bu Dewi saat Sarifah sudah tiba di rumah nya.

"Saya sudah janji sama Ibu, tidak mungkin saya tidak datang Bu."

"Iya sudah, Kamu sarapan dulu." Ajak Bu Dewi dengan ramah.

"Terima kasih Bu, saya sudah sarapan dari rumah tadi Bu. Saya langsung kerja aja ya Bu?."

"Oh iya silahkan."

Sarifah memulai pekerjaan nya di rumah Bu Dewi sebagai tukang cuci. Dan setelah itu dia akan mencuci lagi di rumah yang lain.

Hatinya sangat teriris pedih dan menangis menahan pahitnya kehidupan yang dia jalani. Bertahan-tahan dengan suami nya yang kasar dan perlakuan semena-mena Suami nya semata untuk kedua anaknya. Dia memang berasal dari keluarga yang kurang mampu dan yatim piatu, tapi tidak sepahit ini kehidupan dia sebenarnya.

Di hari pertama Sarifah bekerja, Sarifah masih memiliki tenaga yang masih kuat. Hingga dia dengan cepat menyelesaikan cuciannya dan menjemurnya. Dia berharap cuaca hari ini mendukungnya supaya nanti sore dia bisa menyetrika nya dan mendapat upah.

Setelah selesai menjemur pakaian yang telah di cuci tadi. Sarifah pamit untuk pulang dulu dan akan kembali nanti sore.

"Bu saya pamit pulang dulu yah. Nanti sore setelah kering jemurannya saya akan datang lagi untuk menyetrika."

"Oh yah jangan sampai tidak dateng loh Djeng. Karena seterikaan hari ini sangat banyak."

"Iyah Bu, saya pasti datang kok Bu. Saya pamit yah Bu," ucap Sarifah seraya meninggalkan Dewi yang sedang memasak di dapur untuk makan siang anak-anaknya.

Di perjalanan pulang, Sarifah bertemu dengan tetangga nya yang menyapa.

"Hei Djeng dari mana?." tanya Vivi tetangga depan rumah Sarifah.

"Pulang kerja Bu." Jawab Sarifah singkat.

"Kok kerja sih, bukannya Suami mu itu jadi Direktur di perusahaannya?."

"Ibu tahu dari siapa Suami saya jadi Direktur?." tanya Sarifah penasaran karena sepengetahuan dirinya, Suami nya itu hanya kerja menjadi karyawan biasa saja.

"Loh kok?, Ibu mertua mu yang sering koar-koar di warung Nely, kalau anak-anak nya pada sukses. Dia membanggakan Bagas karena menjadi Direktur di perusahaan bergengsi dengan gaji 20 juta/bulan. Orang-orang sudah hafal, masa kamu sebagai istri nya tidak tahu sih?." ucap Vivi yang kebingungan.

Degh, 'Jadi selama ini Bang Bagas bohong padaku?. Bahkan dia tega menyuruhku selalu berhemat dan tidak boleh boros, aku sebagai istri menerima apapun pemberian Abang karena gaji karyawan tidak seberapa.'

"Saya tidak tahu Bu Vivi." lirih Sarifah.

"Kamu yang sabar yah Ifah, Suami yang selalu membohongi istri nya hidup nya tidak akan berkah, maaf bukan maksud menyumpahi Suami mu. Tapi aku kasihan sama kamu, kamu seperti wanita yang tidak terurus, padahal Suami mu punya kerjaan bagus."

"Tidak apa-apa Bu Vivi. Terima kasih perhatian nya. Tapi saya tidak akan diam saja, saya akan bangkit demi anak-anak saya." ucap Sarifah dengan semangat menggebu-gebu.

Vivi tersenyum melihat semangat tetangga nya itu.

"Iyah, saya doakan untuk kebahagiaan kamu dan anak-anak kamu."

"Terima kasih Bu."

"Sama-sama, Kalau kamu perlu sesuatu kamu boleh kok cerita sama saya, saya siap kok denger curhatan kamu, walaupun saya belum tentu bisa membantu tapi setidaknya bisa mengeluarkan beban di hati kamu dengan membagikan nya dengan orang lain."

"Iyah, Bu. Kalau begitu saya permisi dulu. Saya pulang hanya sebentar karena harus lanjut bekerja lagi."

Vivi menganguk dan menatap sendu kepergian Sarifah.

***

1
Anonymous
Banyak nenek2 yg berkelakuan seperti setan ini.semoga kita semua dihindarkan dari kekejaman mertua rasa neraka.
Julik Rini
saripah oh saripah
Irmawati
Luar biasa
Dewi Yanti
si ibu nya hrs di ruqiyah itu mh kena pelet kayanya, soalnya cinta mati bgt sm bapak nya sinta.. pdhl udh di hina" gt msh aja mau bertahan,anak" nya aja udh g tahan
maria handayani
/Grin/
Dewi Sabriani
Luar biasa
Achakajayes
Hai kak aku kasih boom like nih, cerita nya bagus 🥰💕 suka deh
Inooy
cerita nya udh lumayan bagus, tp sayang banyak bertebaran typo, kata2 yg bikin sebuah kalimat jd tdk bisa aq mengerti maksud nya apa, nama2 tokoh yg gonta ganti bikin aq pusing baca nya..
awal nya mo aq skip tp terlanjur udh jauh baca nya..

utk ka author nya tolong d revisi lg, kasian ma para reader yg baru nemuin ni cerita pengen lanjut baca..krn aq ngerasain sendiri baca novel nya jd g nyaman dn g enjoy bgt...
Inooy
banyak typo dn kalimat yg g aq ngerti maksud nya apa..
Inooy
koq aq g ngerti y yg bagian ini?? 🤔
Inooy
iih tegang jg y bagian nganterin adel k kampung..😱
Inooy
maaf ka,,koq y dr awal baca banyak bgt typo dn salah ngasih nama..aq jd bingung baca nya...
Inooy
perasaan d awal cerita ibu nya bagas bukan romlah deh namanya...🤔
Inooy
bos ayah kamu tuh bisa d kadalin, jd marah nya cuma sebentar sin...
Inooy
skarang lain lg nih panggilan nya jd papa 🤦‍♀️
Inooy
aq bingung ma citra,,wkt k mall bwt beli kado manggil k ortu nya ayah ibu..skarang jd mamih papih..
yg benar nya yg mana kaaa??
soal nya aq tipe pembaca yg klo ad yg beda suka gregetan pengen ngebetulin....😁
Inooy
bagus buu jangan diam aj..jangan biarkan orang2 menghina ibu termasuk suami ibu...
Inooy
baru baca udh sedih gini cerita nya..🥺
Erlina Candra
Luar biasa
Oksje Rorimpandey
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!