NovelToon NovelToon
Benih Sang Cassanova

Benih Sang Cassanova

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:45.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: D'wie

Rainero yang tampan dan kaya memiliki pesona bagi para wanita, semua yang ada disekelilingnya dapat diatur olehnya dan mengikuti jejaknya.

Namun kehidupan sempurnanya ternodai oleh diagnosasi kemandulan. Dia ditinggalkan oleh calon istrinya, dia menjadi lelaki yang mempermainkan berbagai wanita.

Suatu hari, sebuah malam penuh gairah yang dia lewatkan dengan sekretarisnya Shenina, memunculkan perubahan kedua dalam kehidupannya-- Shenina hamil.

Shenina cantik, cerdas dan baik hati, Rainero tidak bisa mengendalikan hatinya yang terus memperhatikan dia.

Namun Rainero yang mandul bagaimana bisa membuat orang hamil ? Dia mengusirnya dengan marah.

Kebenaran terungkap ...
Shenina sedang mengandung anaknya...
Rainero menjadi gila, namun wanita yang dicintainya menghilang tanpa jejak.

Akankah mereka bertemu kembali ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BSC 27

"Bagaimana, apa sudah ada informasi mengenai keberadaan Shenina?" tanya Rainero pada Axton yang baru saja masuk ke ruangannya.

Axton menghela nafas panjang kemudian menggelengkan kepalanya, "belum. Aku pun bingung, sebenarnya dimana dia bersembunyi. Anak buah kita sudah menyisir ke berbagai daerah bahkan gang-gang sempit pun tak luput dari pencarian, tapi mereka tak kunjung menemukannya."

Mendengar penuturan Axton, Rainero memijat pelipisnya.

"Rapat bulanan akan segera dimulai, ayo. Semua sudah berkumpul," ujar Axton yang telah beranjak dari sana.

Rainero menghela nafas panjang, ia benar-benar bingung kemana harus mencari keberadaan Shenina.

"Shen, kau sebenarnya kemana? Apa kau dan anak kita baik-baik saja?"

Mata Rainero menerawang sambil menatap ke arah pintu. Membayangkan Shenina masuk melalui pintu tersebut sambil tersenyum.

"Senyum? Bahkan aku tak tahu bagaimana senyummu, tapi kenapa aku bisa begitu merindukan dirimu? Aku harus apa, Tuhan? Aku harus bagaimana agar bisa menemukan dirinya?" desahnya frustasi sambil meraup wajahnya kasar.

Rainero pun segera beranjak. Ia harus memimpin rapat bulanan hari ini. Meskipun sebenarnya ia merasa malas sebab pikirannya saat sedang benar-benar kacau.

Rainero masuk ke ruangan rapat dengan gagah. Tapi baru beberapa langkah ia masuk, wajahnya langsung saja memerah. Ia pun menghentikan langkahnya dan segera membalikkan badannya membuat para karyawannya kebingungan. Ruang rapat yang tadinya senyap seketika riuh karena para peserta rapat yang saling melemparkan tanya apa yang terjadi pada bos mereka.

"Tenang kalian semua," tegas Axton yang masih berada di ruang rapat.

Seketika peserta rapat yang tampak riuh tadi menutup rapat mulut mereka. Axton adalah orang nomor dua di perusahaan itu, tentu saja mereka segan padanya.

Tak lama kemudian, Rainero kembali muncul dengan wajah sedikit kacau.

"Kalian, para perempuan, aku beri waktu satu jam untuk pulang dan berganti pakaian. Parfum kalian benar-benar membuatku mual. Jangan ada yang memakai parfum selama bekerja, mengerti!" tegas Rainero membuat semua karyawanya terkhusus para karyawan wanita membulatkan matanya.

'Apa? Tidak boleh pakai parfum. Bagaimana itu? Kenapa tuan Rainero bersikap aneh seperti ini sih? Selama ini dia tidak masalah kalau kami memakai parfum. Bisa-bisa kami bau keringat semua deh. Nggak nyaman banget kerja dengan tubuh bau keringat. Dan lagipula, kenapa hanya kami, karyawan perempuan, yang laki-laki kok tidak?' batin karyawan wanita yang tak habis pikir dengan perintah sang atasan.

"Rapat kita tunda dulu. Kita lanjutkan setelah mereka berganti pakaian terlebih dahulu," pungkas Rainero. Kemudian, ia langsung memutar badannya untuk segera berlalu dari sana. Ia tak tahan berlama-lama di sana. Perutnya bisa-bisa kembali bergejolak bila terus menerus menghirup aroma parfum para karyawan wanitanya.

"Pak Axton, sebenarnya apa yang terjadi dengan pak Rainero? Masa' kami harus pulang dan berganti pakaian hanya karena memakai parfum?" Tanya salah seorang karyawan wanita yang kesal karena disuruh pulang untuk berganti pakaian. Bahkan mereka juga dilarang memakai parfum selama bekerja.

"Tak perlu banyak membantah, turuti saja perintah Tuan Rainero. Tapi itu terserah kau, kalau kau tak mau ya silahkan. Tapi tanggung sendiri akibatnya," ujar Axton acuh tak acuh tapi sebenarnya berisi ancaman.

Karyawan wanita yang tadi sebenarnya enggan melaksanakan perintah aneh Rainero pun seketika ketakutan. Ia sangat tahu bagaimana sepak terjang Rainero selama memimpin perusahaan itu. Tak ada ampun bagi yang menentang aturannya. Namun selama ini aturan yang diberlakukan memang sangat wajar untuk keberlangsungan perusahaan, tapi berbeda saat ini. Perintah Rainero menurut mereka sangat aneh, tapi tetap saja, mereka tak bisa menentangnya.

Para karyawan wanita itu pun gegas beranjak dari sana secepatnya. Waktu satu jam itu tidak begitu lama apalagi bagi mereka yang memiliki tempat tinggal yang cukup jauh. Tentu saja akan memakan banyak waktu. Jadi mereka pun harus segera pulang agar tidak terlambat kembali ke kantor.

Di ruang kerja Rainero, Axton masuk dengan wajah masam.

"Kau ini, rapat sudah mau dimulai malah kau bubarkan begitu saja," omel Axton kesal.

Rainero yang sedang rebahan di atas sofa pun mendelikkan matanya, "lantas kau ingin membunuh ku dengan terus bertahan satu ruangan dengan mereka yang benar-benar bau, begitu mau mu?" balas Rainero tak kalah sewot.

"Ya, ditahan sedikit, bisa dong!" Axton terus mendebat, tak mau kalah.

"Kau pikir mudah? Aku hampir mati karena menahan mual mencium aroma parfum mereka yang begitu menyengat seperti aroma tumpukan sampah. Tunggu saja, kalau kau telah memiliki istri nanti dan istrimu hamil, aku doakan kau pun mengalami hal yang sama. Bahkan lebih parah."

Mata Axton mendelik tajam, "itu takkan terjadi."

"Hah, kita lihat saja nanti! Aku yakin, kau akan mengalami morning sickness yang lebih parah."

Ya, Rainero telah menceritakan perihal mual muntahnya kemungkinan besar memang faktor morning sickness akibat kehamilan Shenina. Awalnya sebelum mengetahui hal tersebut, Rainero sering kesal dengan apa yang ia alami saat ini. Namun setelah tahu, ia justru menerimanya dengan senang hati. Ia merasa ini merupakan pertanda kalau ia memiliki ikatan batin dengan calon anaknya.

Rainero pun bersyukur ia yang mengalami ini. Dengan begitu, ia bisa mengetahui kalau Shenina masih mengandung buah hatinya. Ia juga merasa lega berarti Shenina tidak harus mengalami kesulitan karena morning sickness. Tak dapat ia bayangkan bagaimana keadaan Shenina yang hidup sendiri, tanpa keluarga lalu harus menghadapi kehamilan seorang diri, ditambah gejala morning sickness yang menyiksa. Rainero benar-benar tak sanggup membayangkannya. Biarlah dirinya yang tersiksa asalkan Shenina dan calon anaknya baik-baik saja dimana pun mereka berada.

Tentu saja, Axton ketar-ketir mendengarnya.

"Itu kalau aku punya istri. Hahaha ... Kau tahu sendiri, aku tidak memiliki istri ataupun kekasih. Bahkan aku masih perjaka hingga saat ini," ujarnya bangga.

"Kau tidak memiliki kelainan sek s kan?"

"Sialan. Aku normal. Sangat normal. Justru aku telah berpikir, kalau kau tak mau bertanggung jawab atas perbuatanmu pada Shenina, maka aku akan dengan senang hati menggantikan dirimu sebagai calon ayah anak Shenina. Buy one, get two. Sudah dapat ibunya, bonus anaknya pula. Hahahaha ..."

Brakkkk ...

Mendengar penuturan Axton membuat Rainero kesal dan menendang meja dengan geram.

"Kau pikir aku akan diam saja, brengsekkk! Awas saja kalau kalau sampai macam-macam. Burung mu akan aku potong dan berikan pada Albert. Sedangkan telur burung peliharaanmu itu akan aku berikan pada Tiger, kau mau?" Ancam Rainero dengan sorot mata tajam penuh intimidasi.

Glekkk ...

Axton menelan ludahnya kasar. Rainero itu sebenarnya baik, tapi bisa juga bersikap kejam. Apalagi pada orang-orang yang mengkhianatinya.

Ah, sebenarnya bukan hanya Rainero, ia pun bisa lebih parah lagi. Dan tentu saja itu ia lakukan pada orang-orang yang hendak mengkhianati ataupun melakukan kejahatan pada Rainero. Axton, dia adalah pelindung garda terdepan Rainero. Ia berhutang banyak pada Rainero. Bukan hanya uang, tapi hutang budi. Untuk itu ia mengabdikan dirinya untuk membantu Rainero dan melindunginya.

"Dasar gila!" Tak mampu lagi mendebat, Axton pun akhirnya mengalah.

"Ton," panggil Rainero.

"Apa mungkin Shenina telah kabur ke luar negeri karena itu ia tidak bisa ditemukan di manapun," ucap Rainero tiba-tiba. Axton yang telah berdiri di ambang pintu pun segera membalikkan badannya.

"Tapi apakah mungkin? Dia tidak memiliki keluarga yang lain selain ayahnya." Axton sedikit meragukan dugaan Rainero.

"Bisa saja sebab dia pernah mengatakan akan pergi sejauh mungkin agar aku tidak bisa menemukannya."

Rainero kembali mengingat kata-kata Shenina yang mengatakan semoga ia tidak menyesali perbuatannya. Dan benar kata Shenina, kini ia benar-benar menyesali apa yang telah ia lakukan pada Shenina.

Axton terdiam, tidak merespon apapun.

"Coba cari informasi di semua bandara. Semoga saja ada titik terang setelah ini."

Axton mengangguk. Ia pun segera melakukan apa yang Rainero perintahkan padanya.

...***...

...HAPPY READING 🥰🥰🥰...

1
Nur Rahmawati
kesian
Sri Astuti
keren Jen.. luarbiasa
Sri Astuti
okelah klo bgt
Sri Astuti
hahaha... naik trail otomatis membantu terbukanya jln lahir.. untung ga brojol di jln.. 🤣🤣🤣🤣
Sri Astuti
setidaknya Eve menyadari kesalahannya dan menrbus dgn memberi kehidupan pd anak semata wayangnya...
Nur Rahmawati
heh gak tunggu pembalasn nya
Sri Astuti
semoga saja Jeffri tertolong..
Sri Astuti
ada aps dgn Jeffri
Sri Astuti
hehehe.. kacang yg dimakan Rose jd adik Jeffri.. keren ya Jeff.. selamat
Sri Astuti
blm sadar klo Rose hamil ya
Sri Astuti
nah bgt seharusnya Bas.. kamu beruntung punya istri Morra yg setia dan berbudi.. jgn kamu sia" kan lagi.. bahagialah dgn keluargamu sendiri
Sri Astuti
salut dgn Morra
Sri Astuti
anak kecil msh polos dibuat terkontaminasi.. bagus papa" muda siap terima hukumannya🤣🤣🤣
Sri Astuti
skrg waktu menuai ya bpknya Bastian br sadar hidupnya sdh berakhir tak bisa mengelak lagi..
semoga Bastian jg sgr pulih dan sadar telah melsngksh di jln yg keliru
Sri Astuti
semoga mrk bahagia
Sri Astuti
Lega sdh untuk Rose yg kini bs tenang menjalsni hidup dan Jev jg bs tenang dgn istri yg mengasihi anak semata wayangnya..
sebenernya antara Rose dan Eve ada kesamaan masa lalunya. eve ga ada ibu sedang Rose ga ada bpk. tapi cara hidup dan sikap pandang mrk berbeda
Nur Rahmawati
oh ya ampun
Nur Rahmawati
gabut bener crazy rich satu ini
Nur Rahmawati
heh sykurin loe
LEiMERA AQUEENZA
dan yang baca pun senyum-senyum sendiri /Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!