Cobalah Jadi Aku Sebentar Saja
Huu.... uu....
"Ibu.... Ayah..... Kenapa kalian pergi secepat ini, Ara mau ikut kalian huaaaaa.....!!
"Kakak.... kenapa kalian ikut juga, bagaimana dengan kami huuu.... uuu...."
Tangis Zarha pecah memenuhi ruangan itu, begitu juga dengan ke dua adik kembarnya dan beruntung ada tetangga yang memegang keponakannya yang sedang tertidur pulas.
Zahra Amelia gadis berusia 21 th seorang mahasiswa pintar di sebuah kampus ternama di jakarta, pulang ke kampung halamannya, di jemput oleh warga, karena orang tua dan kakaknya mengalami kecelakaan beruntun dan menewaskan semua penumpang di bus tersebut hanya satu bayi saja yang selamat dari mobil naas itu, iya dia keponakan Zahra.
Ibu....
Ayah....
Kakak..
Hiks.... hiks.... hiks...
Semua warga yang ada menatap pilu gadis malang itu.
"Sudah nak, jangan di tangisi terus, kasian mereka akan susah melangkah, ikhlasin sayang?!" bujuk Bu Rt.
"Bu, mereka tega ninggalin Ara sama adik adik ara bu, dan ponakan Ara bu huuu.... uu...
mereka jahat bu... mereka ninggalin kami uu.... kenapa kami ngak di ajak huu.... uuu...." raung zahra, membuat para pelayat ikut menangis mendengar jeritan zahra.
"Sabar ya nak... sabar, pasti Ara kuat menghadapi ini semua, Ara pasti bisa nak, jangan kayak gini, lihat adik adiak Ara dia juga sedih nak?!" bujuk para pelayat di rumah itu.
Zahra berjalan ke arah adik adiknya, hampir saja dia terjatuh, tenaganya hilang entah kemana, badannya bagai tak bertulang.
"Kaka... mereka jahat kak, mereka pergi bersama, kita di tinggalin di sini kak, kita ngak di ajak kak sama mereka, mereka jahat kak, mereka ngak sayang kita huu.... uu..." raung Filona adik perempuan Zahra yang berumur 17 th baru tamat sekolah tahun ini.
Zahra semangkin menangis mendengar jeritan adiknya, sedangkan Filio kakak kembar Filona hanya menangis tanpa suara, terlihat bahu yang terguncang hebat dari sang adik.
Zahra lansung memeluk ke dua adiknya.
"Kita harus kuat, walau ini sangat berat, kita akan bersama sama" ucap Zahra menenangkan hati adik adiknya.
Keduanya hanya mengangguk dalam pelukan sang Kakak.
"Ara kita kebumikan jenazah sekarang ya, tidak baik di tahan lama lama nak" ucap Pak Rt.
Zahra hanya menganggukan kepalanya bertanda setuju.
Ketiga anak malang itu di papah menuju rumah abadi keluarga mereka di sebuah pemakaman umum yang tidak jauh dari rumah mereka, masih bisa di jangkau dengan berjalan kaki.
Dengan segala sisa sisa tenaganya, Filio meng adzan kan seluruh anggota ke luarganya berpindah dari makam yang satu ke satu lagi.
Setelah Makan terakhir Filio terkulai lemah dan pingsan tanda sulitnya dia mengikhlaskan kepergian anggota keluarganya itu.
Tadi pagi mereka masih bercanda ria, masih makan bareng, tidak ada tanda tanda akan di tinggal pergi, saat pulang sekolah rumah mereka sudah penuh dengan bendera kuning.
Hati siapa yang tidak akan hancur, siapa yang bisa secepatnya ikhlas, keluarganya pergi bukan hanya satu tapi empat sekaligus dalam waktu bersamaan, meninggalkan mereka yang masih butuh bimbingan, yang masih butuh kasih sayang, apa lagi keponakannya yang saat ini masih 3 tahun, dia bayi malang yang terlempar ke tumpukan jerami padi habis panen dan tidak menderita cidera apa pun, hanya sedikit syok.
Setelah pemakaman selesai satu persatu pelayat pulang dari pemakaman itu, tinggallah mereka bertiga dan di temanin beberapa warga dan Rt di sana.
Tidak mungkin warga dan Rt tega meninggalkan anak anak malang itu di sana.
Sedangkan di rumah mereka, warga sedang sibuk membersihkan rumah itu, dan memasak untuk acara tahlilan nanti malam.
Bersyukurnya Keluarga Zahra orang yang baik dan ramah, jadi warga siap bahu membahu menolong mereka.
Bersambung....
Haii... jangan lupa like komen dan vote ya...
"Terimakasih..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Stevanus M.A.N
sepertinya hrs siap2 berembet2air mata ini😫
2024-11-24
0
Katherina Ajawaila
awal cerit yg menyedihkan 😭
2024-11-08
0
Sisca Audriantie
🥺🥺🥺🥺
2024-12-18
0