NovelToon NovelToon
ISTRI TANGGUH

ISTRI TANGGUH

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Tunangan Sejak Bayi / Crazy Rich/Konglomerat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Perjodohan adalah sesuatu yang Mazaya benci. Dari setiap novel yang ia baca, selalu saja pihak perempuan yang jadi sosok tertindas. Kadangkala ending cerita sang suami menjadi bucin. Kadang kala ada juga yang berakhir dengan perceraian dengan sang perempuan menikah lagi kemudian hidup bahagia dan laki-laki hidup dalam penyesalan.

Namun bagaimana bila Mazaya lah yang menjadi tokoh seperti dalam novel tersebut, terpaksa menikah karena perjodohan?
Apalagi setelah ia tahu, sosok yang dijodohkan dengan dirinya telah memiliki kekasih.

Sungguh, Mazaya tak ingin melewati proses jadi istri yang tertindas.

BIG NO!!!

Namun untuk ending, siapa yang tahu. Yang pasti, ia tak mau ditindas apalagi oleh sang pelakor meskipun dia adalah wanita yang suaminya cintai. Lalu bagaimana caranya agar ia tidak ditindas oleh pasangan sialan tersebut?

Makanya, yuk tap ❤️ untuk mengikuti cerita selengkapnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ciuman pertama

"Ck ... kenapa sih perempuan kalau dandan perlu lama sekali?" omel Gemilang sambil menatap arloji yang melingkari pergelangan tangannya. Gemilang telah menunggu hampir satu jam, tapi sang istri tak kunjung menampakkan batang hidungnya. "Ini dia lagi dandan atau semedi sih? Atau jangan-jangan dia ketiduran?" Gemilang berdecak kesal.

Acara memang dimulai pukul 8 malam dan saat ini baru pukul 7 lewat 20 menit. Dan istrinya telah masuk ke dalam kamar sejak pukul 6 lewat beberapa menit. Seharusnya kan sudah siap pikirnya.

Gemilang tak tahu, banyak ritual yang harus dilakukan istrinya itu. Bukan hanya perkara dandan, tapi ia tadi melaksanakan kewajibannya dahulu. Barulah ia bersiap. Karena ini perdana ia menampakkan batang hidungnya di hadapan banyak, tentu Mazaya ingin tampil memukau. Namun dalam konteks tidak berlebihan. Meskipun ia kini tampil sebagai istri dari seorang Gemilang Cakrabuana. Salah satu pengusaha muda nan sukses tanah air.

Sebenarnya ia pun diundang ke pesta ulang tahun pernikahan pemilik Angkasa Grup tersebut mewakili sang kakek, tapi berhubung sang suami memintanya menemaninya, jadilah ia mengubah rencananya. Tidak mungkin ia menolak ajakan tersebut. Terlebih ini kali pertama suaminya mengajak dirinya. Ia justru bangga dan bahagia sebab artinya suaminya itu mulai mengakui dan menghargai keberadaannya. Meskipun terkadang suaminya bersikap acuh tak acuh, kadang juga semaunya, tapi kadang kala Gemilang bersikap sangat manis membuatnya terus berdebar tidak menentu.

Mazaya lantas menepuk pipinya untuk menyadarkan diri agar tidak terjatuh dalam pesona suaminya yang tampan sebab saat ini statusnya hanya istri di atas kertas, bukan seseorang yang bertahta di hatinya apalagi dicintai laki-laki tersebut.

Meskipun tadi laki-laki tersebut telah menyatakan kepemilikan atas dirinya, tapi ia belum bisa berbangga hati sebab ia tak belum bisa meraba nasib pernikahannya ke depannya. Bisa saja tiba-tiba Gemilang mendepaknya setelah berhasil melambungkan angan dan perasaannya. Ia tak mau jadi perempuan bodoh yang mau-mau saja diperlakukan semaunya hanya karena cinta. No way. Ia akan terus membentengi dirinya agar tidak mudah terjatuh pada pesona suami tampannya itu.

Merasa dandanannya sudah pas, Mazaya pun lekas berdiri sambil memegang clutch berwarna gold. Setelahnya ia melenggang ke depan pintu untuk keluar. Baru saja Mazaya hendak membuka pintu, pintu tersebut justru sudah terdorong ke dalam terlebih dahulu. Di depan sana ternyata telah berdiri menjulang sosok suaminya dengan balutan tuksedo berbahan satin mengkilap berwarna hitam pas body membuatnya terlihat makin tampan dan menawan. Bahu yang lebar, dada yang bidang, rahang yang tegas, tubuh yang tinggi dan kokoh, rambut hitam yang tertata rapi, kulit yang tidak terlalu putih, tapi juga tidak hitam. Semua yang ada padanya benar-benar memukau. Mazaya sampai terpaku melihatnya.

Tak kalau terpana, Gemilang pun menatap penuh kagum pada istrinya yang tampil begitu sempurna. Bahkan bisa dibilang, Mazaya adalah gadis tercantik yang pernah ia temui.

Dengan memakai gaun hitam di bawah lutut, kerah berpita dan lengan panjang, Mazaya terlihat anggun dan manis. Rambut lurusnya diurai dengan ujungnya dibuat sedikit bergelombang. Tak lupa make up flawless yang tidak berlebihan membuatnya terlihat begitu ... sempurna.

Gemilang benar-benar terpaku. Tanpa sadar ia melangkah maju dan mengusap pipi Mazaya membuat pipi gadis itu bersemu merah.

"Kamu ... benar-benar cantik." Pujinya membuat Mazaya tak mampu menyembunyikan rona bahagia di pipinya atas pujian sang suami.

"Mas juga tampan," balas Mazaya sambil tersipu membuat Gemilang mengulum senyum dengan hati yang berbunga-bunga.

"Tunggu ... ada satu yang kurang," ucap Gemilang membuat Mazaya mengerutkan keningnya.

"Apa?" beo Mazaya.

Lalu Gemilang mengangkat tangannya yang terkepal. Kemudian ia membuka kepalan itu perlahan hingga sebuah benda berkilau pun tiba-tiba teruntai indah tersangkut di jari manisnya.

"Ini ... " Cicit Mazaya saat melihat sebuah kalung emas putih bertahtakan berlian berbentuk bunga matahari sebagai liontinnya. Benar-benar indah.

Tanpa menjawab, Gemilang memakaikan kalung itu di leher Mazaya. Tak lupa setelah selesai ia mengecup leher Mazaya membuat gadis itu meremang.

"Mas," cicit Mazaya saat lagi-lagi Gemilang mencuri ciuman di lehernya. Bekas yang sebelumnya saja tidak bisa dihilangkan. Ia terpaksa menutupinya dengan menggunakan concealer.

"Cantik," puji Gemilang lagi.

Mazaya benar-benar salah tingkah sekarang.

"Mas, berhenti menciumi leherku!" sentak Mazaya kesal.

"Kenapa?" tanya Gemilang pura-pura bodoh.

"Pokoknya nggak mau. Malu tau. Kayak habis digigit zombie aja." Ucapnya membuat Gemilang terkekeh masa bodoh.

"Oh ya, mana kacamatamu?"

"Kenapa?"

"Pakai."

"Nggak perlu."

"Pakai."

"Ih, kalau aku keliatan kayak perempuan udik, kamu yang malu. Atau mas sengaja mau mempermalukan aku di sana nanti."

Pletak ...

"Negatif thinking aja."

"Wajar lah aku negatif thinking. Mas itu selalu ngatain aku udik, kampungan, segala macam lah. Giliran aku udah tampil cantik, malah disuruh berpenampilan udik lagi. Kenapa nggak sekalian aja aku ke sana pakai daster, biar mas puas." Cerocos Mazaya membuat Gemilang tak tahan untuk mengecup bibir Mazaya lagi.

Cup ...

"Mas," pekik Mazaya kesal.

"Bibir ini ternyata makin cerewet keliatan makin seksi ya. Ayo, ngomel lagi biar mas cium lagi."

Sontak saja mata Mazaya melotot mendengar ucapan suaminya itu.

"Itu mah akal-akalan mas aja. Cari kesempatan dalam kesempitan. Mas nyebelin banget sih, mas itu udah curi ciuman pertama aku tau nggak." Omel Mazaya bersungut-sungut.

"Ciuman? Mas nggak pernah curi ciuman pertama kamu." Sanggah Gemilang memasang tampang pura-pura bodoh.

Mata Mazaya melotot, kalau bukan ciuman, lalu yang barusan ia lakukan itu apa?

"Itu tadi mas udah curi ciuman pertama dan kedua aku. Pertama saat di butik, terus kedua yang ini. Masih mau ngeles aja."

"Beneran, mas nggak curi ciuman pertama kamu."

"Mas, nggak usah sok amnesia deh."

Gemilang tergelak kencang, "beneran. Kamu ini polos banget ternyata. Itu tadi namanya kecupan, bukan ciuman. Yang namanya ciuman itu begini."

Tanpa menyelesaikan apalagi menjelaskan, Gemilang menarik tengkuk Mazaya dengan telapak tangan kirinya lalu ia pun mulai menyatukan bibirnya dengan bibir Mazaya. Tidak seperti sebelumnya yang hanya sebuah kecupan singkat, tapi kali ini benar-benar sebuah ciuman. Gemilang menghisap, memagut, melu mat bibir atas dan bawah Mazaya secara bergantian.

Gemilang makin merapatkan tubuh keduanya dengan menarik pinggang Mas saya menggunakan tangan kanannya sehingga mereka kini sudah tidak berjarak lagi. Tak peduli tempat, Gemilang memagut bibir Mazaya dengan begitu mesra.

"Buka bibirmu," bisik Gemilang di sela ciumannya, tapi Mazaya justru bergeming. Hanya helaan nafas terengah yang keluar dari sela bibirnya. Lalu Gemilang menggigit kecil bibir bawah Mazaya hingga perempuan itu reflek membuka bibirnya. Tak mau membuang kesempatan, Gemilang melesakkan lidahnya ke dalam rongga mulut Mazaya. Ia mengobrak-abrik isi rongga mulut sang istri seolah sedang mengabsen satu persatu isinya. Awalnya Mazaya bergeming, tak tahu harus merespon bagaimana. Tapi Lama kelamaan Mazaya mulai terbawa suasana. Ia pun memejamkan matanya dan menikmati setiap rasa yang diberikan sang suami pun belajar membalasnya. Gemilang tersenyum di sela-sela pagutan itu. Rasanya sungguh nikmat. Ini merupakan ciuman pertama keduanya dan keduanya begitu menikmatinya.

...***...

1 bab dulu ya! 😁

...HAPPY READING. 🥰🥰🥰...

1
C a l l i s t o ®
Elang ga salah, Mazaya yg trlalu over. Untung aja novel 🤣
C a l l i s t o ®
Kayak judul film anak tiri adalah maut
C a l l i s t o ®
Gue skip part patiyeh 👀
C a l l i s t o ®
Willy yg gentle entah kenapa hrs sama tokoh ini. Emang si gue ga tau kisah mreka nantinya gmn, cuma setiap scene yg muncul seputar Fatiyah gue ga sreg aja, baik dr nama, caranya mikir, kayak alay gt 🙃
C a l l i s t o ®
Aku jd stafnya jg jjk
C a l l i s t o ®
Definisi tiri adalah maut
C a l l i s t o ®
Gue jg agak kecewa ma Mazaya. Mau cari lakik model gmn lu?? berharap ada scene yg bikin mazaya menyesal dh 🤣
C a l l i s t o ®
Kukira kacang yg di bawah. Yg di atas mah kekecilan utk diumpamain sbg kacang mete 😭
C a l l i s t o ®
Suka sama sikap tegas dan gentle nya Gemilang. Gue jadi si Mazaya bakal jatuh hati bangeett
C a l l i s t o ®
Curiga itu mreka playing victim jangan² itu kejadian kecelakaan jebakan mreka jg
C a l l i s t o ®
Sudah kuduga ada sesuatu soalnya Elang aja ga kliatan sepeduli itu sama Carla dan ada narasi yg kayak Elang itu mikir kalo soal Carla tnyata mengenai masa lalu
C a l l i s t o ®
Mulai sadar namanya kah 👀
C a l l i s t o ®
Bacanya teh gimana? Zet dollar em gitu kah?
C a l l i s t o ®
The real menuju puncak gemilang cahaya
C a l l i s t o ®
Dia ga trima bukan karna sayang anaknya tp krn ga jd besan holkay
C a l l i s t o ®
Gemilang harus lekas tau ini biar dia bisa bilang : Apa aku harus menembakkan pistolku ini di kepalamu??
C a l l i s t o ®
Antonio Fergusso?? Awas musuh
C a l l i s t o ®
Salut si sama si Gemilang. Biarpun dia masih terikat dg Carla tp caranya elegan, dia ga murahan. Masih dimaafkan lah soal Carla nya soalnya emang dia nikah secara trpaksa dan pasti prlu proses utk menekan egonya
C a l l i s t o ®
Bukan mimpi basah kali, itu cairan p*ju nya keburu keluar gara² fantasi liar td 🤧
C a l l i s t o ®
Astagaaaa penonton kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!